Anda di halaman 1dari 7

Soal II PPM

1. Jelaskan apa yang di maksud dengan system manajemen mutu dan perannya bagi
pertumbuhan organisasi?
Jawab : merupakan cara atau teknik yang ada didalam menajemen, dimana fungsinya
adalah mentransformasikan dan menyampaikan pesan dan filosofi kepada seluruh
karyawan di dalam organisasi dan perannya dalam organisasi yaitu mampu
membentuk budaya kerja dari sebuah organisasi.
2. Jelaskan mengenai posisi dari TQM (Total quality management) pada hirarki kualitas?
Jawab : Dilihat dari gambar hirarki kualitas posisi TQM berada paling luar kemudia di
ikuti QA dan yang paling dalam adalah QC.
3. Silahkan anda berikan perbedaan dari gaya kepemimpinan transformasional dan
transaksional?
Jawab : gaya kepemimpinan transformasional merupakan gaya kepemimpinan yang
memiliki tujuan untuk perubahan kearah lebih baik, sedangkan kepemimpinan
transaksional yaitu pemimpinnya bersifat kontraktual, yaitu pemimpin bekerja sama
dengan bawahan.
4. Berilah penjelasan singkat bagaimana membentuk sebuah Costumer loyalty
menggunakan pendekatan media agar terciptanya costumer awareness terlebih
dahulu?
Jawab : untuk membentuk sebuah costumer loyalty agar terciptanya costumer
awareness denga pendekatan media yaitu membuat sejumlah iklan pengenalan produk
di media online ataupun ofline yang berisi ajakan agar pelanggan memiliki kesadaran
bahwa produk tersebut pantas untuk di miliki konsumen.
5. Apa yang membedakan product oriented dan costumer oriented bagi organisasi dalam
menghasilkan barang dam jasa?
Jawab : product oriented adalah bagaimana membuat rancana produksi yang
mengorientasikan produksi, jadi dilakukan pembuatan/produksi terlebih dahulu
kemudian baru dijual sehingga lebih banyak kemungkinan part tidak terjual sedikit
kemudian untuk costumer oriented dalah keinginan untuk membantu atau melayani
orang lain untuk memenuhi kebutuhan mereka. Artinya berusaha untuk mengetahui
dan memenuhi kebutuhan pelanggan
6. Jelaskan tentang konsep PDCA (plant-do-check-action) yang merupakan filosofi bagi
organisasi untuk terus berbenah dan memperbaiki diri ?
Jawab : dimana pada PDCA itu ada 4 siklus yaitu :
a. Tahap perencanaan (plan)
Perencanaan ini dilakukan untuk mengidentifikasi sasaran dan proses dengan
mencari tahu hal-hal apa saja yang tidak beres kemudian mencari solusi atau
ide-ide untuk memecahkan masalah ini.
b. Tahap kerjakan (Do)
Artinya melakukan perencanaan PROSES yang telah ditetapkan sebelumnya.
Ukuran-ukuran proses ini juga telah ditetapkan dalam tahap PLAN.
c. Tahap evaluasi (check)
Artinya melakukan evaluasi terhadap SASARAN dan PROSES serta
melaporkan apa saja hasilnya. Kita mengecek kembali apa yang sudah kita
kerjakan, sudahkah sesuai dengan standar yang ada atau masih ada
kekurangan.
d. Tahap menindaklanjuti (act)
Artinya melakukan evaluasi total terhadap hasil SASARAN dan PROSES dan
menindaklanjuti dengan perbaikan-perbaikan. Jika ternyata apa yang telah kita
kerjakan masih ada yang kurang atau belum sempurna, segera melakukan
action untuk memperbaikinya. Proses ACT ini sangat penting artinya sebelum
kita melangkah lebih jauh ke proses perbaikan selanjutnya.
7. Disiplin saat kerja, seperti tidak terlambat saat datang bekerja merupakan salah satu
tujuan dari system manajemen mutu. Jelaskan apakah disiplin merupakan tujuan
internal atau tujuan eksternal dari manajemen mutu?
Jawab : menurut saya tidak terlambat saat datang merupakan tujuan internal karena
berada dalam lingkup aturan dari manajamen mutu sebuah perusaahan dimana tidak
terlambat merupakan peraturan dari perusahaan agar konsep manajamen mutu dapat
diterapkan.
8. Peran dari “manajemen” dan “pelanggan” merupakan elemen dari system manajemen
mutu. Berilah penjelasan singkat mengenai peran kedua elemen ini dalam penerapan
system menajemen mutu ?
Jawab : peran manajamen sangat penting dalam penerapan sistem manajemen mutu
karena manajemen memiliki tujuan mengatur atau merencanakan, membuat
pengorganisasian agar suatu system tidak berantakan dan dapat melakukan kegiatan
pengawasan. Kemudian peran pelanggan juga penting karena pelanggan dapat menilai
apakah suatu produk sudah memiliki kualitas atau tidak.

Soal III PPM

1. Jelaskan apa yang dimaksud six sigma sebagai filosofi manajemen?


Jawab : sebagai filosofi manajemen bermakna bahwa organisasi yang ingin
meningkatkan keuntungan perusahaan (benefit) haruslah memperbaiki kualitas
prosesnya, dengan memperbaiki kualitas prosesnya, maka sumber daya yang ada
pada organisasi tersebut tidaklah dialokasikan untuk memperbaiki buruknya
kualitas produk akhir yang dihasilkan, sehingga sumber daya dapat lebih produktif
dalam menghasilkan produk, pada jangka waktu tertentu kondisi ini akan berakibat
kepada baiknya nama organisasi di mata pasar.
2. Sebutkan tahapan-tahap DMAIC ?
Jawab :
a. Define (identifikasi)
b. Measure (pengukuran)
c. Analyze (analisa)
d. Improve (perbaikan)
e. Control (pengendalian)
3. Sebutkan dan jelaskan komponen-komponen pada six sigma chapter ?
Jawab :
a. Judul proyek
Anggota tim perlu menyadari benar bahwa proyek yang sedang dikerjakan
ini harus mampu menjadi visi dan memengaruhi semangat tim serta
memberikan gambaran yang jelas akan permasalahan yang akan dituntaskan.
b. Pemimpin tim
Pemimpin tim adalah orang yang bertanggung jawab memimpin tim Six
Sigma. Tugas dari pemimpin tim adalah membagi tugas dari anggota tim,
merancang sketsa awal rencana perbaikan hingga merekrut anggota tim
Six Sigma
c. Pembimbing
di dalam tim Six Sigma dikenal juga dengan istilah Master Black Belt.
Pada dasarnya Pemimpin tim belum tentu merupakan orang yang memiliki
posisi atau jabatan tertinggi di dalam organisasi tersebut, padahal upaya
perbaikan ini mungkin saja dalam pelaksanaannya banyak bersinggungan
dan mengusik ketenangan banyak pihak di dalam organisasi.
d. Waktu mulai
Kapan saatnya proyek ini dimulai. Hal ini merupakan pertanyaan yang
selalu dan sering ditemui pada setiap proyek Six Sigma.
e. Waktu selesai
Pembimbing adalah orang yang paling berhak untuk menentukan kapan
proyek ini selesai dilakukan atau kapan sebaiknya waktu deadline yang
menjadi target dari anggota tim diberikan.
f. Biaya dari kualitas
Pada Six Sigma Charter, tim juga perlu untuk mendeskripsikan kondisi
dari biaya yang dikeluarkan saat ini akibat buruknya kualitas.
g. Target proyek
Target proyek ditambahkan ketika tim sudah selesai melakukan penelitian
awal, pada penelitian awal dengan menggunakan sampling terbatas, tim
sudah dapat melakukan estimasi awal tentang berapa nilai sigma dari
proses yang tengah berjalan saat ini.
4. Jelaskan fungsi dari master black belt pada sebuah proyek six sigma ?
Jawab : Peran pokoknya adalah memberikan pengarahan kepada Pemimpin Tim
dan Anggota Tim, namun pada kenyataannya, situasi dan kondisi lapangan
menuntut agar Pembimbing memiliki peran lebih yakni sebagai pelindung bagi
Pemimpin tim dalam bekerja untuk meningkatkan mutu proses. Master Black Belt
umumnya adalah orang yang memiliki jabatan tertinggi atau jabatan operasional
tertinggi di organisasi
5. Sebutkan beberapa pertimbangan dalam menentukan “waktu selesai” dari sebuah
proyek six sigma !
Jawab :
a. Kecukupan jumlah pengamatan dan pengumpulan data
b. Volume penjualan
c. Akhir periode anggaran
d. Kondisi kompetisi usaha, sudut pandang kompetitor
e. Kondisi-kondisi eksternal lainnya yang memengaruhi
6. Jelaskan apa yang dimaksud CTQ! Dan mengapa produsen perlu menetukan CTQ
sebelum membuat produk?
Jawab : CTQ merupakan batas, karakteristik dan standar kualitas atas dimensi-
dimensi kualitas yang harus dijaga dari sebuah produk. Standar atas dimensi ini
bisa merupakan masukan yang datang dari konsumen/pelanggan atau ditetapkan
oleh produsen atau merupakan kombinasi dari keduanya. Agar produsen dapat
mengetahui standar kualitas produk dari konsumen
7. Pada diagram SIPOC, terdapat salah satu elemen penting, yakni “proses” jelaskan apa
yang dimaksud dengan “proses”?
Jawab : adalah proses mengubah masukan menjadi keluaran dengan menambahkan
nilai pada produk yang dihasilkan. Pada Diagram SIPOC-Process berisi bentuk-
bentuk dari proses produksi yang dikerjakan untuk memproses input atau bahan baku.
8. Jelaskan apa yang dikerjakan pada tahap measure pada six sigma ?
Jawab : yang di kerjakan yaitu dengan menentukan level sigma dari proses yang
berjalan saat ini. Level sigma diukur berdasarkan beberapa masukan awal dan
parameter, seperti jumlah cacat produk (Defect), jumlah produksi (Units), jumlah
oportuniti (TOP/Total Opportunities), jumlah cacat dalam setiap produksi (Defect
per Units/DPU), jumlah cacat dalam setiap sejumlah oportuniti (Defect per
Opportunities/DPO), dan jumlah cacat dalam setiap 1 juta produksi (Defect per
Million Opportunities /DPMO). Semakin kecil nilai dari DPMO, maka akan
semakin besar nilai Sigma.
9. Jelaskan apa itu kapabilitas proses (Cp) dan kapabilitas proses kane (Cpk)! Apa
perbedaan dari keduanya dalam memetakan proses ?
Jawab : Kapabilitas Proses (Cp) digunakan untuk menilai apakah proses yang
berjalan sudah pada ekspektasi yang diharapkan (Kapabilitas Proses Baik) ataukah
diperlukan pengendalian ketat atas proses. Sedangkan Kapabilitas Proses Kane
(Cpk) digunakan untuk melihat kecenderungan dari pola data, apakah cenderung
ke batas atas, batas bawah, batas tengah atau di antaranya.
10. Sebutkan tools apa saja yan dapat di gunakan pada tahapan “analisa” dan mengapa
peran pewancara menjadi sangat pentin pada saat melakukan II brainstorming ?
Jawab :
a. Cause Effect Diagram
b. Pareto Diagram
c. Brainstorming
d. Regresi Analisis
e. FMEA (Failure Mode Effect Analysis)
f. Scatter Plots

Peran pewancara sangat penting karena dapat menemukan jawaban atau informasi dari
narasumber sehingga analisa dapat berjala lancer berkar informasi yang di dapat.

11. Jelaskan fungsi tahap “pengendalian” tools apa saja yang dapat di gunakan pada tahap
ini ?
Jawab : Tahap Pengendalian memiliki fungsi supervisi atau pengawasan dan
monitoring terhadap rencana perbaikan yang telah dirancang dan dijadwalkan,
dengan kata lain proses improvement sedang di maintain pada tahap ini.
Tools yang sering di gunakan yaitu check sheet dan model 5W + 1H.
12. Mengapa standarisasi perlu untuk diperbaharui secara berkala ?
Jawab : karena perbaikan bukan saja berarti baru dalam hal waktu, namun juga
substansi dan efektivitas dan efisiensinya, termasuk Perkembangan bisnis organisasi
juga akan memaksa untuk senantiasa memperbaharui standarisasi yang digunakan
13. Dalam menentukan nilai sigma dibutuhkan nilai masukan. Sebutkankanlah nilai yang
di butuhkan dalam menghitung nilai sigma melalui DPMO?
Jawab : nilai masukannya seperti jumlah cacat produk (Defect), jumlah produksi
(Units), jumlah oportuniti (TOP/Total Opportunities), jumlah cacat dalam setiap
produksi (Defect per Units/DPU), jumlah cacat dalam setiap sejumlah oportuniti
(Defect per Opportunities/DPO), dan jumlah cacat dalam setiap 1 juta produksi
(Defect per Million Opportunities /DPMO). Semakin kecil nilai dari DPMO, maka
akan semakin besar nilai Sigma.

Anda mungkin juga menyukai