ROE
14,01%
ROA X Aktiva/Ekuitas,
3,47% 4,0408
ROA X Aktiva/Ekuitas,
1,22% 4,1271
Beban Penjualan Beban Usaha Lain-lain Investasi Jangka Pendek Aset lancar lainnya
(Rp. 631.754.042) (Rp. 10.131.725) Rp. 8.696.261 Rp. 39.520.027
ROA X Aktiva/Ekuitas,
1,76% 3,003
Beban Penjualan Beban Usaha Lain-lain Investasi Jangka Pendek Aset lancar lainnya
(Rp. 698.386.110) (Rp. 308.984) Rp. 6.655.549 Rp. 57.623.054
Tabel Perbandingan TATO, NPM, ROI, dan ROE perusahaan PT. Catur Sentosa Adiprana, Tbk Dan
Entitas Anaknya Periode (2015-2016)
1) Berdasarkan hasil perhitungan rasio keuangan PT. Catur Sentosa Adiprana, Tbk selama
periode 2014 sampai dengan 2016, Total Assets Turnover cenderung mengalami Penurunan
tiap tahunnya. Pada tahun 2015 mengalami penurunan menjadi sebesar 2,0206 kali dan
mengalami penurunan lagi pada tahun 2016 menjadi 1,8309 kali. Semakin rendah angka
tingkat perputaran aktiva, maka semakin tidak efisien perusahaan mengelola total asetnya
dalam menghasilkan penjualan.
2) Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel diatas rasio marjin laba bersih (NPM) untuk PT.
Catur Sentosa Adiprana, Tbk sempat mengalami Penurunan pada tahun 2015 menjadi
sebesar 0,60 % dari tahun sebelumnya yang nilainya 1,64%, kemudian mengalami Kenaikan
di tahun 2016 menjadi 0,96%. Nilai ini menunjukkan bahwa tingkat relatif profitabilitas
penjualan PT. Catur Sentosa Adiprana meningkat. Semakin rendah Net Profit Margin
menunjukkan penjualan tidak dapat menghasilkan laba bersih setelah pajak yang besar.
Sebaliknya semakin rendah Net Profit Margin maka kegiatan operasi suatu perusahaan
semakin kurang baik.
3) Berdasarkan hasil perhitungan Return On Asset PT. Catur Sentosa Adiprana, Tbk selama
periode 2014 sampai dengan 2016 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2015 mengalami
Penurunan menjadi sebesar 1,22% dan mengalami kenaikan pada tahun 2016 menjadi
1,76%. Hal ini juga dipengaruhi nilai NPM yang mengalami kenaikan menjadi sebesar 0,96%
pada tahun 2016. Faktor lain yang menyebabkan kenaikan ROA pada tahun 2016 adalah
penurunan perputaran total aktiva (TATO) menjadi 1,8309 kali yang semula 2,0206 kali dari
tahun 2015. Walaupun pada tahun 2015 ROA PT. Catur Sentosa Adiprana sempat menurun,
akan tetapi Kenaikan ROA pada tahun 2016, disebabkan oleh naiknya Laba Tahun Berjalan
yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk di tahun 2016 sebesar 78%
dibandingkan dengan tahun 2015, dan terdapat kenaikan modal pada tahun 2016.
4) Berdasarkan hasil perhitungan Return On Equity PT. Catur Sentosa Adiprana, Tbk pada tahun
2015 mengalami Penurunan yang cukup signifikan menjadi sebesar 5,04% dari yang semula
pada tahun 2014 sebesar 14,01 % kemudian pada tahun 2016 mengalami kenaikan menjadi
sebesar 5,29%. Naiknya ROE mengindikasikan bahwa tingkat penghasilan bersih yang
diperoleh oleh pemilik perusahaan atas modal yang diinvestasikan di dalam perusahaan
meningkat.
2. Analisis Kinerja Keuangan Dengan Biaya Rata-rata Tertimbang (WACC)
Analisis Cost Of Capital (WACC) pada Perusahaan PT. Catur Sentosa Adiprana Tbk tahun 2014, 2015
dan 2016. Untuk menghitung WACC (weigth Average Cost OF Capital) rumus yang digunakan adalah
WACC = ((D x rd)(1-Tax)+(E x re))
Total Hutang
Tingkat Modal (D) = X 100%
Total Hutang dan Ekuitas
Beban Bunga
Cost Of Debt (Rd) = X 100%
Total Hutang Jangka Panjang
Total Ekuitas
Tingkat Ekuitas (e) = X 100%
Total Hutang dan Ekuitas
Beban Pajak
Tingkat Pajak (Tax) = X 100%
Laba Bersih Sebelum Pajak
Data yang dapat diperoleh dari laporan keuangan sebagai berikut (dalam ribuan rupiah) :
Tahun 2014 cost of capital (WACC) pada Perusahaan PT. Catur Sentosa Adiprana Tbk sebagai berikut:
2.490.039.824
Tingkat Modal (D) = X 100% = 75%
3.308.917.601
102.052.992
Cost Of Debt (Rd) = X 100% = 42,88%
237.989.892
818.877.777
Tingkat Ekuitas (e) = X 100% = 25%
3.308.917.601
114.689.405
Cost of Equity (re) = X 100% = 14%
818.877.777
26.401.743
Tingkat Pajak (Tax) = X 100% = 19%
141.091.148
Tahun D Rd e Re Tax WACC
2014 75% 42,88% 25% 14% 19% 0,2970
Tahun 2015 cost of capital (WACC) pada Perusahaan PT. Catur Sentosa Adiprana Tbk sebagai berikut:
2.669.053.867
Tingkat Modal (D) = X 100% = 76%
3.522.572.851
103.830.546
Cost Of Debt (Rd) = X 100% = 32,06%
323.840.559
853.518.984
Tingkat Ekuitas (e) = X 100% = 24%
3.522.572.851
43.021.915
Cost of Equity (re) = X 100% = 5%
853.518.984
9.468.661
Tingkat Pajak (Tax) = X 100% = 18%
52.490.576
Tahun 2016 cost of capital (WACC) pada Perusahaan PT. Catur Sentosa Adiprana Tbk sebagai berikut:
2.669.053.867
Tingkat Modal (D) = X 100% = 66,71%
3.522.572.851
103.830.546
Cost Of Debt (Rd) = X 100% = 29,98%
323.840.559
853.518.984
Tingkat Ekuitas (e) = X 100% = 33,29%
3.522.572.851
43.021.915
Cost of Equity (re) = X 100% = 5,29%
853.518.984
9.468.661
Tingkat Pajak (Tax) = X 100% = 26,03%
52.490.576
Tabel Perbandingan Biaya Rata-rata Tertimbang (WACC) perusahaan PT. Catur Sentosa Adiprana,
Tbk Dan Entitas Anaknya Periode (2014-2016)
Biaya modal rata-rata tertimbang merupakan perhitungan rata-rata tertimbang biaya modal dari
hutang dan modal sendiri yang mencerminkan tingkat pengembalian investasi minimum untuk
menggambarkan required rate of return pemegang saham dan kreditur.
Berdasarkan perhitungan diatas, dapat diketahui WACC untuk masing-masing tahun cenderung terus
mengalami penurunan. Pada tahun 2015 WACC mengalami penurunan menjadi sebesar 0,2113 dari
yang semula 0,2970 sementara pada tahun 2016 Biaya modal rata-rata tertimbang kembali
mengalami penurunan menjadi sebesar 0,1655. Analisis nilai WACC per komponen pada PT. Catur
Sentosa Adiprana, Tbk adalah sebagai berikut :
1. Pada tingkat modal (D) tahun 2014 sebesar 75%, meningkat pada tahun 2015 menjadi
sebesar 76% dan menurun pada tahun 2016 sebesar 66,71%. Nilai ini menunjukkan besarnya
modal dari hutang perusahaan. Semakin rendah tingkat modal dari hutang maka akan
semakin baik bagi perusahaan. Dalam posisi PT Catur Sentosa Adiprana Tbk komposisi
hutang dalam pasiva cukup besar diatas 70an persen. Total hutang tahun 2014 sebesar 2,4
Trilyun, 2015 sebesar 2.6 Trilyun dan tahun 2016 sebesar 2.8 Trilyun. Sedangkan total hutang
dan ekuitas pada tahun 2014 sebesar 3.3 Trilyun, 2015 sebesar 3.5 Trilyun dan pada tahun
2016 sebesar 4.2 Trilyun. Hal ini menunjukkan bahwa modal yang dimiliki perusahaan lebih
besar berasal dari modal asing atau berasal dari hutang pihak lain baik hutang jangka pendek
maupun jangka panjang. Penyebab utama kenaikan tingkat modal pada tahun 2015
disebabkan kenaikan pada Utang bank jangka pendek dan pinjaman lainnya – neto dan
Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun. Penyebab kenaikan hutang
perusahaan pada tahun 2016 juga disebabkan untuk keperluan Pembelian aset tetap
Perseroan.
2. Pada tingkat Cost of debt (rd) PT Catur Sentosa Adiprana Tbk mengalami penurunan selama
tiga tahun berturut – turut. Nilai Cost Of Debt tahun 2014 sebesar 42,88% tahun 2015
mengalami penurunan menjadi sebesar 32,06% dan kembali turun pada 2016 sebesar
29,98% . Hal ini dari informasi laporan keuangan diketahui bahwa beban keuangan pada
tahun 2014 (102.052.992) meningkat menjadi (103.830.546) pada tahun 2015 kemudian
pada tahun 2016 mengalami penurunan menjadi (100.868.822). Sementara Total hutang
jangka panjang cenderung terus mengalami peningkatan dari tahun 2014 sampai dengan
2016.
3. Pada tingkat ekuitas tahun 2014 sebesar 25% menurun pada tahun 2015 sebesar 24% dan
pada tahun 2016 meningkat sebesar 33,29%. Nilai ini menunjukkan bahwa dalam proses
operasional perusahaan masih lebih dominan menggunakan modal dari hutang. Karena
tingkat ekuitas yang dibawah tingkat hutang. Dari segi laporan keuangan ekuitas perusahaan
naik setiap tahunnya. Kenaikan ini terjadi karena kenaikan saldo laba perusahaan setiap
tahunnya.
4. Pada tingkat Cost Of Equity (re) tahun 2014 sebesar 14% menurun cukup jauh pada tahun
2015 sebesar 5% dan kembali meningkat pada tahun 2016 menjadi sebesar 5.29%.
Penurunan cost of equity pada tahun 2015 disebabkan penurunan laba bersih setelah pajak,
dimana diketahui laba bersih PT Catur Sarana Adiprana Tbk pada tahun 2015 turun sebesar
62% yaitu sebesar Rp. 43.021.915.000 dibanding laba setelah pajak pada tahun 2014 sebesar
Rp. 114.689.405.000. Penurunan Laba tahun berjalan pada tahun 2015 disebabkan
pertumbuhan penjualan yang rendah sekitar 2% sedangkan total beban usaha naik sekitar
3% hal ini menurut direksi karena perlambatan ekonomi pada tahun 2015.
5. Pada tingkat pajak, tahun 2014 sebesar 19%, turun pada 2015 menjadi sebesar 18% dan
meningkat pada tahun 2016 menjadi sebesar 26.03%. Hal ini menunjukkan semakin baiknya
pengelolaan pajak pada perusahaan. Karena semakin tinggi tingkat pajak maka akan semakin
mengurangi laba bersih setelah pajak perusahaan.
6. Pada tingkat rata-rata tertimbang (WACC) tahun 2014 sebesar 0.2970, turun pada 2015
sebesar 0.2113 dan kembali menurun pada tahun 2016 menjadi sebesar 0,1655. Biaya modal
sering pula disebut sebagai tingkat imbal hasil. Disebut biaya apabila dipandang dari sudut
peminjam dana, disebut imbal hasil apabila dipandang dari sudut pemilik dana. Per definisi,
biaya modal adalah tingkat imbal hasil minimum yang disyaratkan oleh investor sehingga
investor bersedia menanamkan dananya dalam suatu proyek investasi tertentu.
KESIMPULAN
Berdasarkan perhitungan Du Pont dan WACC dari laporan keuangan perusahaan PT Catur
Sentosa Adiprana Tbk dapat diketahui informasi sebagai berikut :
TATO
Tahun NPM ROA ROE
(Kali)
2014 2,1 1,64% 3,47% 14,01%
2015 2 0,60% 1,22% 5,04%
2016 1,8 0,96% 1,76% 5,29%
Rata-Rata 1,98 1,07% 2,15% 8,11%
1. Imbal hasil Aset (Return on Assets = ROA) menunjukan kemampuan aset produktif Perseroan
untuk menghasilkan Laba Tahun Berjalan yang dapat didistribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
yang dihitung dengan membandingkan Laba Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk terhadap Total Aset. Imbal hasil Ekuitas (Return on Equity = ROE) adalah
kemampuan Perseroan dalam menghasilkan Laba Tahun Berjalan yang dapat didistribusikan
kepada Pemilik Entitas Induk dihitung dengan membandingkan Laba Tahun Berjalan yang dapat
didistribusikan kepada Pemilik Entitas Induk terhadap Total Ekuitas.
Penurunan ROA dan ROE Perseroan disebabkan oleh menurunnya Laba Tahun Berjalan yang
dapat distribusikan kepada Pemilik Entitas Induk di tahun 2015 sebesar 64% dibandingkan
dengan tahun 2014. Penurunan Laba Tahun Berjalan disebabkan pertumbuhan penjualan yang
rendah sekitar 2% dan total beban usaha naik sekitar 21% hal ini karena perlambatan
ekonomi.yang terjadi pada tahun 2015.
Kenaikan ROA dan ROE Perseroan disebabkan oleh naiknya Laba Tahun Berjalan yang dapat
diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk di tahun 2016 sebesar 78% dibandingkan dengan
tahun 2015, dan terdapat kenaikan modal dari hasil PMHMETD pada tahun 2016.
PT Catur Sarana Adiprana Tbk pada tahun 2016 telah membukukan Penjualan sebesar Rp 7,97
Triliun naik sebesar 9,4% dibandingkan periode sebelum. Sedangkan Laba Bersih Perseroan
mencapai sebesar Rp 72,31 Milyar, naik sebesar 78% dibandingkan periode sebelumnya,
kenaikan ini ditopang sebagian besar oleh pertumbuhan Penjualan dari segmen distribusi
bahan bangunan, consumer goods (FMCG), dan Ritel Modern Mitra10. Walaupun faktor makro
dan mikro ekonomi di 2016 belum sepenuhnya mendukung, Perseroan tetap dapat berinovasi
dalam memilih produk-produk yang menarik untuk terjun dalam persaingan pasar yang sangat
ketat.
2 PT Catur Sarana Adiprana Tbk pada tahun 2015 melihat pasar properti secara jangka panjang juga
masih dipandang sebagai industri yang berpeluang mengingat begitu besar Backlog akan rumah
tinggal di Indonesia yaitu mencapai 11 juta unit. Dan Perseroan cukup gembira bahwa
pemerintah selama periode 2015-2016 akan serius dalam menanggapi atas kekurangan akan
perumahan ini dengan Program Sejuta Rumah dan kami perusahaan melihatnya sebagai potensi.
Disamping itu Perseroan juga melihat pangsa pasar Indonesia yang sangat besar akan kebutuhan
barang sehari-hari atau disebut juga barang-barang konsumen (Consumer Goods), sehingga
perusahaan akan lebih fokus untuk menambah jaringan distribusi Consumer Goods secara
nasional.
Pada tahun 2016, meskipun perekonomian belum membaik,akan tetapi Perseroan berhasil
mencatat Penjualan sebesarRp 7,97 triliun, dengan kontribusi terbesar berasal dari
segmendistribusi (71%) dan 29% dari Ritel Modern. Pertumbuhan penjualan Perseroan sebesar
9,4% diperoleh dari beberapadiversifikasi segmen usaha baik di bidang Distribusi bahan
bangunan, FMCG (Consumer Goods) dan Modern Retail.
3. Berdasarkan analisis biaya modal dapat diketahui tingkat modal perusahaan sebagian besar
berasal dari hutang (liability). Hal ini tetap harus menjadi perhatian bagi perusahaan karena
tentunya hutang yang tinggi akan meningkatkan beban keuangan berasal dari biaya bunga.
Beban bunga perusahaan meningkat pada tahun 2014 sebesar Rp. 102.052.992.000, pada 2015
sebesar Rp.103.830.546.000 kemudian turun pada 2016 menjadi sebesar Rp. 100.868.822. Total
hutang tahun 2014 sebesar 2.4 Trilyun 2015 sebesar 2,6 Trilyun dan tahun 2016 sebesar 2.8
Trilyun. Sedangkan apabila dibandingkan dengan total hutang dan ekuitas pada tahun 2014
sebesar 3.3 Trilyun, 2015 sebesar 3.5 Trilyun dan pada tahun 2016 sebesar 4,2 trilyun.
4. Dari pos aktiva lancar cukup baik, perusahaan mengalami peningkatan aktiva lancar dan total
aktiva juga meningkat setiap tahunnya. Perputaran aktiva terus turun dari tahun 2014 ke tahun
2016. Hal ini menunjukkan perusahaan tidak efisien dalam mengelola total asetnya dalam
menghasilkan penjualan.
LAMPIRAN
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
ASET ASSETS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir The accompanying notes to the consolidated financial
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan statements form an integral part of these
keuangan konsolidasian secara keseluruhan. consolidated financial statements taken as a whole.
1
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
TOTAL LIABILITAS
JANGKA PENDEK 2.492.613.396 2.345.213.308 TOTAL CURRENT LIABILITIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir The accompanying notes to the consolidated financial
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan statements form an integral part of these
keuangan konsolidasian secara keseluruhan. consolidated financial statements taken as a whole.
2
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
EKUITAS EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir The accompanying notes to the consolidated financial
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan statements form an integral part of these
keuangan konsolidasian secara keseluruhan. consolidated financial statements taken as a whole.
3
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir The accompanying notes to the consolidated financial
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan statements form an integral part of these
keuangan konsolidasian secara keseluruhan. consolidated financial statements taken as a whole.
4
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
1 Januari 2014/
31 Desember/December 31, 31 Desember 2013/
Catatan/ January 1, 2014/
Notes 2015 2014 December 31, 2013
ASET ASSETS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir The accompanying notes to the consolidated financial
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan statements form an integral part of these
keuangan konsolidasian secara keseluruhan. consolidated financial statements taken as a whole.
1
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
1 Januari 2014/
31 Desember/December 31, 31 Desember 2013/
Catatan/ January 1, 2014/
Notes 2015 2014 December 31, 2013
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir The accompanying notes to the consolidated financial
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan statements form an integral part of these
keuangan konsolidasian secara keseluruhan. consolidated financial statements taken as a whole.
2
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
1 Januari 2014/
31 Desember/December 31, 31 Desember 2013/
Catatan/ January 1, 2014/
Notes 2015 2014 December 31, 2013
EKUITAS EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir The accompanying notes to the consolidated financial
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan statements form an integral part of these
keuangan konsolidasian secara keseluruhan. consolidated financial statements taken as a whole.
3
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
Pos yang tidak akan direklasifikasi ke Item that will not be reclassified to
laba rugi: profit or loss:
Keuntungan (kerugian) aktuarial atas Actuarial gain (loss) on
liabilitas imbalan kerja 12.053.299 (384.311) employee benefits liability
Efek pajak terkait (3.013.325) 96.078 Tax related to actuarial gain (loss)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir The accompanying notes to the consolidated financial
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan statements form an integral part of these
keuangan konsolidasian secara keseluruhan. consolidated financial statements taken as a whole.