Anda di halaman 1dari 9

Bidan Salimna : Desi

Istri : anisa Dian


Suami : Reni Rismawati
Ibu mertua : Mutiatun
Ibu Tinah : Devy Eka
Asisten Bidan : Ainun Cahya
Teman Ibu Tinah ( Bela) : Mahanani
Pasien lain ( Rubi) : Sabila

Disuatu desa, sebut saja nama desa tersebut moneng sepati. Di desa ini terdapat seorang bidan
yang sangat ramah dan dekat dengan masyarakatnya. Pada suatu hari ada seorang ibu dan
suaminya datang ke bidan Salimna dengan tergopoh-gopoh..

Suami : assalammu’alaikum.. bu bidan… bu bidan…

Bidan : wa’alikum salam, iya pak kenapa ini ?

Istri : sakit bu bidan sakit (sambil mengelus perut)

Suami : istri saya mau melahirkan bu bidan!

Bidan : iya pak, mari baringkan ibu di atas tempat tidur ya

Suami : iya bu bidan, ayo sayang kamu pasti kuat

Bidan : tarik nafas ya bu.. iya bu ina.. terus bu.. bagus bu… iya… alhamdulillah

Suami : alhamdulillah, anak kita sudah lahir bu

Istri : iya pak

bidan : ini bu anaknya (meletakkan di atas perut ibu untuk melakukan IMD)

Alhamdulillah anak dari pak tono dan ibu ani lahir dengan selamat dan tidak ada kelainan.
Anaknya laki-laki dengan berat badan 3100 gram dan diberi nama Adi Nugroho. Keadaan ibu ina
juga baik-baik saja setelah melahirkan.
Bidan : bagaimna bu keadaannya ?

Istri : alhamdulillah bu sepertinya saya baik-baik saja

Bidan : alhamdulillah (sambil melakukan pemeriksaan TTV pada ibu ani)

Suami : terimakasih ya bu bidan atas bantuannya

Bidan : iya pak, sama-sama

Setelah bidan melakukan pemeriksaan TTV selama 2 jam pertama setelah melahirkan beberapa
jam kemudian ibu ani segera pulang kerumahnya.

Suami : terimakasih ya bu bidan, kami pamit pulang

Istri : iya bu bidan, terimakasih ya

Bidan : iya bu pak sama-sama.

Beberapa hari setelah ibu kris pulang kerumahnya, ibu kris merasakan nyeri, penuh, tegang dan
bengkak pada payudaranya. Adi anak ibu ani pun juga tidak mau menyusu dengannya..

Istri : adi kamu kenapa sih nak, tidak mau menyusu

Suami : ibu kenapa kok ribut sekali ?

Istri : ini loh pak kenapa ya adi akhir-akhir ini tidak mau menyusu dengan ibu, payudara
ibu juga sering sakit dan bengkak pak

Suami : astagfirullah, iya bu ini kenapa bengkaknya besar sekali (melihat payudara
istrinya)

Istri : iya pak, sakit pak aduuh


Ibu mertua : ani.. kamu kenapa nak ?

Istri : ini bu, kenapa payudara saya sakit sekali ya bu, adi juga akhir-akhir ini agak
kurang menyusu dengan saya ?

Ibu mertua : sini nak biar ibu lihat dulu

Istri : iya bu ( sambil melihat payudaranya)

Ibu mertua : astagfirullah (sambil memegang payudara anaknya)

Istri : aduh bu sakit..

Ibu mertua : asi kamu ini mampet nak, harus di keluarkan

Istri : iya bu, tapi ani harus bagaimna

Ibu mertua : banyak yang bilang itu harus di kompres dengan air sirih yang hangat sambil di
pijat-pijat supaya payudara kamu tidak tambah bengkang

Istri : iya bu..

Setelah mengetahui keadaan payudara anak menantunya, ibu sopiah pergi ke rumah ibu
ina untuk meminta beberapa lembar daun sirih untuk mengompres payudara anak menantunya..

Ibu mertua : assalammu’alaikum.. inah.. inah..

Ibu Tinah : wa’alikumsalam eh mak piah, kenapa mak

Ibu mertua : saya mau meminta beberapa lembar daun sirih kamu nak, boleh

Ibu Tinah : iya mak, boleh ambil aja, tapi ngomong-ngomong untuk apa mak ?

Ibu mertua : itu, si ani anaknya tidak mau nyusu dan payudaranya bengkak

Ibu Tinah : wah bahaya itu mak, nanti bisa kanker

Ibu mertua : wah kamu nah, jangan ngomong seperti itu


Ibu Tinah : beneran mak, temen saya juga ada yang seperti itu. Itu orangnya ada di daalam.
Masuk aja maak kalo mau tau ceritanya.

Ibu Mertua : iya nak, emak masuk yaaa.

Ibu Tinah : mari mak silahkan.

Ibu tinah : Bella ini mak piah, anak mantunya payudaranya sedang bengkak. Takutnya kalo
dia kanker seperti kamu. Emak pengen tau cerita kamu.

Bella : ohh iya mbak. Jadi awalnya gini mak. Saya kira cuma payudara bengkak biasa
jadi saya biarkan saja dan di rawat seadanya. Setelah beberapa minggu kemudian payudaranya
tambah bengkak mak waktu di periksa ke bidan dan dokter ternyata saya itu terkena kanker. !!

Ibu mertua : yang bener kamu bel ?

Bella : bener mak, untuk lebih memastikan lebih baik mak bawa aja mantu mak ke bidan
untuk periksa

Ibu mertua : oh iya, benar juga kamu nak. Kalau begitu emak pulang dulu ya

Ibu Tinah : iya mak

Ibu mertua : terimakasih

Ibu Tina : iya mak, sama-sama

Sesampainya di rumah, ibu mertua ani segera memberitahu tentang informasi yang dia
dapat dari ibu Tinah kepada anak dan menantunya..

Ibu mertua : tono.. tono..

Istri : kenapa mak ?

Ibu mertua : suami mu mana ?

Istri : sepertinya tadi mas tono di belakang mak bawa adi, soalnya adi dari tadi nangis
terus
Ibu mertua : aduhh… gimana ini dengan raut wajah bingung dan cemas)

Istri : emak kenapa mak, cerita saja sama ani

Ibu mertua : nanti saja, ibu mau panggil tono dulu.. tono..toonooo…

Suami : iya mak, tono di sini kenapa ?

Ibu mertua : ke mari dulu nak, ada yang mau ibu bicarakan

Bpk tono dan ibu mertua bersamaan masuk ke dalam rumah dan berkumpul di kamar
untuk membicarakan apa yang ibu mertunya ketahui

Suami : ibu kenapa, sepertinya bingung dan cemas sekali ?

Ibu mertua : (sambil meremas-remas daun sirih) tadi kan ibu ke rumah tinah mau minta daun
sirih buat ngompres payudaranya ani. Terus (berbicara terpotong-potong dan cemas.

Istri : iya bu, terus kenapa ? ibu yang tenang dulu baru bicara

Ibu mertua : terus Tinah cerita sama ibu, katanya dulu ada temannya dia itu payudaranya sama
seperti kamu nak, bengkak dan anaknya tidak mau menyusui. Setelah di periksa ke dokter
ternyata temannya itu terkena kanker payudara nak. Dan ibu juga sudah denger ceritanya dari
temennya tinah sendiri.

Istri : astagfirullah (tubuhnya gemetar dan sambil menangis)

Suami : kamu yang tenang bu, jangan nangis begini

Ibu mertua : iya nak, kamu yang tenang sebaiknya kita periksa saja ke bidan laila untuk
memastikannya

Suami : iya bu, itu benar sekali

Istri : iya mas, kapan kita mau periksa ibu sangat cemas

Suami : besok siang kita ke sana ya bu, sekarang ibu istirahat dulu jangan cemas.
Ibu mertua : iya nak, benar yang di katakan tono. Kamu jangan terlalu cemas dan kamu harus
istirahat sekarang

Keesokan harinya ibu ani bersama suami dan ibu mertuanya datang kerumah bidan.
Sesampainya di rumah bidan..

Ibu rubi : eh bu Ina, kok kayak cemas gitu. Kenapa bu?


Istri : iya bu rubi, saya mau periksa ke bu bidan. Ini kok payudara saya bengkak dan
anak saya tidak mau menyusu bu. Saya takut bu. Kira-kira saya sakit apa ya bu?
Ibu rubi : waduh itu kok bisa seperti itu ya bu. Saya juga gatau itu kenapaa bu.
Asisten bidan : ibu rubi. Silahkan masuk ke ruang pemeriksaan bu.
Ibu rubi : iya bu. Saya duluan ya bu.
Istri : iya bu
Beberapa waktu kemudian
Asisten bidan : Ibu Ina, silahkan masuk ke ruang pemeriksaan ya bu.
Ibu Ina : iya bu.

Bidan : eh pak tono dan ibu ani, mari masuk pak

Suami : iya bu bidan

Bidan : oh iya, kalau boleh saya tahu ada yang saya bisa bantu bu ani ? (sambil
melakukan anamnesa)

Istri : begini bu bidan, beberapa hari ini payudara saya itu terasa nyeri dan bengkak.
Anak saya adi juga tidak mau menyusui..

Bidan : emang, ibu ani dalam beberapa hari ini sehari berapa kali memberikan susu
dengan adi ?

Istri : sebelumnya saya menyusui adi itu dalam sehari mungkin hanya 3-4 kali dalam
sehari. Tapi akhir-akhir ini saat payudara saya sering sakit sudah beberapa hari ini saya tidak
menyusui anak saya dan anak saya kami berikan susu formula bu bidan.

Bidan : kalau kebersihan payudara ibu bagaimana ?


Istri : biasanya sebelum dan sesudah memberikan ASI saya biarkan saja. Paling kalau
ada ASI yang tumpah saya lap-lap saja bu bidan

Bidan : kalau begitu mari bu saya periksa terlebih dahulu

Bidan laila segera melakukan pemeriksaan (inspeksi dan palpasi payudara ) payudara
bengkak, keras, terlihat mengkilat meski tidak kemerahan. Setelah melakukan pemeriksaan bidan
laila menegakkan diagnosa bahwa payudara ibu ani mengalami bendungan ASI.

Bidan : begini bu, hasil pemeriksaan. Telah terjadi bendungan ASI pada payudara ibu
yang disebabkan oleh kurangnya pemberian ASI, perawatan payudara dan kebersihannya.

Istri : jadi ini, bukan kanker ya bu bidan ?

Bidan : bukan bu, ini hanya bendungan ASI yang biasanya terjadi kalau ibu kurang aktif
dalam menyusui dan melakukan perawatan payudara.

Istri : iya bu bidan, lalu saya harus bagaimana bu bidan ?

Bidan : begini buk, untuk saat ini ibu akan saya ajarkan bagaimana cara melakukan
perawatan payudara agar nanti payudara ibu agak sedikit melunak dan ibu mungkin tidak akan
merasakan sakit yang seperti saat ini, dan saya juga akan mengajarkan ibu bagaimna cara
menyusui yang benar apakah ibu bersedia ?

Istri : iya bu, saya mau

Bidan mengajarkan ibu ani bagaimna cara melakukan perawatan payudara untuk mengurangi
rasa nyeri dan mengeluarkan sisa ASI yang terbendung di payudaranya.

Bidan : bagimana bu rasanya , masih terasa nyeri tidak ?

Istri : wah.. alhamdulillah rasa nyeri yang saya rasakan sebelumnya sudah sedikit
berkurang bu bidan

Bidan : alhamdulillah, oh iya ibu bisa melakukan tehknik-tehknik yang seperti saya
ajarkan tadi ?

Istri : iya bu bidan insyaallah saya bisa


Bidan : kalau begitu ibu harus sering –sering melakukan perawatan payudara seperti ini ya
bu di rumah

Istri : iya bu bidan, nanti saya akan melakukanya di rumah

Setelah bidan laila mengajarkan ibu ani melakukan perawatan payudara, bidan laila
segera mengajarkan ibu ani bagimana cara menyusui yang benar. Ibu ani pun mengerti dan ingin
melakukannya di rumah. Setelah itu bidan laila memberikan penkes kepada ibu ani mengenai
cara menyusui yang benar.

Bidan : bagaimana bu, sekarang ibu sudah mengerti kan bagaimna cara merawat payudara
agar tidak terjadi bendungan ASI dan bagaimana cara menyusui yang baik dan benar

Istri : iya bu bidan

Bidan : agar produksi ASI ibu lebih lancar, sebaiknya ibu harus mengkonsumsi makanan-
makanan yang tinggi protein dan serat karena ASI sangat mempengaruhi perkembangan anak ibu
nantinya.

Istri : oh iya, kira-kira makanan yang sepertri apa ya bu bidan ?

Bidan : Misalnya: sayur-sayuran, telur, ikan, tahu dan tempe. Bukan hanya itu saja masih
banyak makanan-makannan yang lain yang dapat memenuhi kebutuhan nitrisi dan protein ibu
seperti buah dan susu.

Istri : iya bu bidan

Bidan : bu, nanti kalau ibu ingin menyusi sebaiknya ibu bersihkan terlebih dahulu
payudara ibu dengan air hangat dan sedikit ibu keluarkan, agar payudara ibu bersih dan anak ibu
juga agak terasa lebih nyaman untuk menyusui.

Istri : iya bu, bidan

Bidan : dan apabila ibu sudah selesai menyusi sebaiknya ibu juga harus membersihkan
payudara ibu kembali dengan air hangat, bagaimana bu apakah ibu sudah mengerti

Istri : iya bu bidan saya sudah mengerti


Dan akhirnya ibu ani pulang dan sesampainya di rumah ibu ani mulai melakukan apa yang telah
di ajarkan oleh bidan. Beberapa hari kemudian payudara ibu ani sudah tidak bekang lagi dan ana
ibu anai sudah mulai mau menyusu kembali.

Anda mungkin juga menyukai