Anda di halaman 1dari 4

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Institut Teknologi Sumatera (ITERA) adalah sebuah perguruan tinggi negeri yang berkedudukan
diantara Kabupaten Lampung Selatan dengan Kota Bandar Lampung. ITERA didirikan
berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 124 Tahun 2014 tentang Pendirian Institut Teknologi
Sumatera (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 253) yang ditetapkan
Presiden Republik Indonesia Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 6
Oktober 2014 dan diundangkan tanggal 9 Oktober 2014 (Wikipedia). ITERA merupkan salah satu
Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang memiliki luas area terbesar di Indonesia yaitu seluas ± 285
hektar. Sebagai PTN yang relatif baru ITERA masih dalam proses pengembangan dan
pembangunan. Dalam segi pembangunan ITERA bisa terbilang cepat perkembangannya, pada
tahun 2014 – 2018 ITERA sudah melakukan pembangunan infrastruktur dasar seperti beberapa
gedung kuliah yang dilengkapi dengan labotarium dan ruang administrasi, gedung perkantoran,
embung, sarana ibadah, asrama mahasiswa, klinik, dan lainnya (radarlampung.co.id). Berdasarkan
masterplan ITERA sendiri maka kampus ini masih akan melakukan banyak pembangunan di
tahun-tahun selanjutnya, sehingga setelah semua masterplan terbangun maka di area ± 285 hektar
milik ITERA akan terdapat banyak bangunan- bangunnan serta fasilitas kampus lainnya.

Dalam tahap pembangunan hingga berdirinya suatu bangunan terdapat faktor-faktor penting
penunjang keberlangsungan bangunan tersebut, salahsatunya ialah faktor geologi daerah
pembangunan itu sendiri terutama yang berkaitan dengan struktur geologinya. Struktur geologi
merupkan produk dari deformasi batuan yang diakibatkan oleh adanya gaya tektonik yang bekerja
pada batuaan di kerak bumi. Dari struktur geologi akan dapat dianalisa adanya potensi yang dapat
menguntungkan ataupun adanya potensi yang dapat merugikan. Potensi yang dapat
menguntungkan seperti adanya informasi mengenai aliran vein (urat mineral), cebakan mineral
ekonomis, jalur migrasi dan resevoir hidrokarbon, arah aliran air, hingga informasi mengenai
bidang geoteknik daerah penelitian. Adapun potensi yang dapat merugikan seperti pergerakan
tanah (longsor), lapisan lemah, gempa, aliran lumpur, tsunami, hingga liquifikasi. Sehingga
informasi dari struktur geologi sangat dibutuhkan di berbagai bidang seperti pertambangan, oil dan
gas, geoteknik, hingga perencanaan dan pembangunan di suatu wilayah. Secara umum struktur
geologi yang penting untuk diketahui yaitu sesar, perlipatan, kekar, bidang perlapisan, dan
ketidakselarasan.

Berdasarkan peta geologi lembar Tanjungkarang yang dikeluarkan oleh Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi tahun 1993, terdapat indikasi struktur sesar yang melewati daerah
pembangunan Institut Teknologi Sumatera (ITERA), indikasi ini juga didukung oleh kajian
analisis peta citra satelit yang memberikan penegasan adanya kelurusan dengan arah Baratlaut –
Tenggara. Sesar (fault) adalah satu bentuk rekahan pada lapisan batuan bumi yang sudah
mengalami pergerakan dimana satu blok batuan bergerak relatif terhadap blok yang lain (Williams
et al., 2004). Pergerakan dapat berupa gerak relatif turun, relatif naik, ataupun relatif mendatar
terhadap blok yang lain. Pergerakan dari suatu sesar bisa mengakibatkan gempa bumi dan daerah
sekitar jalur sesar menjadi wilayah yang berbahaya. Indikasi struktur sesar ini melewati Formasi
Tarahan, Kuarsit Sidodadi, Hingga Formasi Lampung dengan panjang sekitar ± 28 km. ITERA
sendiri berada diatas Formasi Lampung yang berumur Quarter – Tersier, formasi ini memiliki
sebaran tuf batuapung, tuf riolitik, tuf padu, batulempung tufan, dan batupasir tufan. Indikasi
struktur sesar yang melawati daerah ITERA perlu dibuktikan, mengingat dampak yang bisa
ditimbulkan oleh keberadaan sesar itu sendiri. Untuk membuktikan keberadaan struktur sesar
metode geofisika merupakan metode yang tepat dan efesien, dimana metode ini mampu
mempelajari bumi, lingkungan dan interaksinya berdasarkan kaidah-kaidah fisika. Metode
geofisika yang biasa digunakan untuk mengidentifikasi adanya struktur sesar antara lain
geomagnet, gravity, geolistrik, dan mikroseismik.

Pada penilitian ini penulis menggunakan metode geomagnet dan geolistik untuk membuktikan
keberadaan struktur sesar didaerah pembangunan ITERA. Metode Geomagnet sendiri didasarkan
pada pengukuran variasi intensitas magnetik di permukaan bumi yang disebabkan adanya variasi
distribusi (anomali) benda termagnetisasi di bawah permukaan bumi. Variasi intensitas medan
magnetik yang terukur kemudian ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik dibawah
permukaan, kemudian dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin teramati.
Metode Geolistrik merupakan metoda eksplorasi geofisika untuk menyelidiki keadaan bawah
permukaan dengan menggunakan sifat-sifat kelistrikan batuan. Sifat-sifat kelistrikan tersebut
adalah, antara lain. tahanan jenis (specific resistivity, conductivity, dielectrical constant),
kemampuan menimbulkan self potential dan medan induksi serta sifat menyimpan potensial. Hasil
pengukuran dari metode geomagnet akan memberikan respon medan magnet yang relatif rendah
terhadap daerah yang dilewati sesar dibandingakan dengan daerah sekitarnya, sedangkan untuk
hasil pengukuran geolistrik akan memberikan nilai reistivitas yang realtif tinggi terhadap daerah
yang dilewati sesar dibandingkan dengan daerah yang lain. Penggabungan hasil metode
geomagnet dan geolistrik diharapkan mampu meningkatkan keakuratan hasil penelitian ini.

1.2 TUJUAN PENELITIAN


Tujuan penelitian dari penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pola sebaran anomali medan magnet dan tahanan jenis di ITERA terutama di
jalur indikasi struktur sesar daerah ITERA
2. Mengetahui struktur bawah permukaan daerah ITERA terutama di jalur indikasi struktur
sesar daerah ITERA berdasarkan metode geomagnet dan geolistrik.
3. Memberikan validasi terhadap ada atau tidaknya struktur sesar yang melewati daerah
ITERA

1.3 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang penelitian, maka permasahan utama yang akan dibahas pada penelitian
tugas akhir ini sebagai berikut :
1. Bagaimana pola sebaran anolmai anomali medan magnet dan tahanan jenis di ITERA
terutama di jalur indikasi struktur sesar daerah ITERA?
2. Bagaimana struktur bawah permukaan daerah ITERA terutama di jalur indikasi struktur
sesar daerah ITERA?
3. Bagamaimana cara membuktikan ada atau tidaknya struktur sesar yang melewati ITERA?

1.4 RUANG LINGKUP PENELITIAN/BATASAN MASALAH


1. Wilayah penelitian adalah Institut Teknologi Sumatera dengan batas kordinat ...
2. Nilai suseptibilatas dan nilai reisitivitas dinyatakan dalam satuan standar internasional (SI)
3. Struktur geologi yang menjadi bahan penelitian ialah struktur sesar
1.5 MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat memberikan informasi tambahan mengenai daerah indikasi struktur sesar yang
melawari area ITERA
2. Interpretasi jenis batuan dapat dijadikan sebagai gambaran struktur bawah permukaan
daerah penelitian
3. Memberikan validasi dalam bidang geofisika terhadap ada atau tidaknya struktur sesar
yang melewati area ITERA

SISTEMATIKA PENULISAN

Anda mungkin juga menyukai