Anda di halaman 1dari 20

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Energi yang sering kita pakai sehari-hari semakin lama semakin berkurang
atau menipis. Karena banyaknya pemakaian yang tidak terkontrol sehingga
menimbulkan kelangkaan atau bahkan habis sama sekali. Untuk itu sekarang perlu
dipikirkan adanya energi alternative untuk pengganti dari energi yang biasanya
sering dipakai .

Energi alternatif adalah istilah yang merujuk kepada semua energi yang dapat
digunakan yang bertujuan untuk menggantikan bahan bakar konvensional tanpa
akibat yang tidak diharapkan dari hal tersebut. Umumnya, istilah ini digunakan
untuk mengurangi penggunaan bahan bakar hidrokarbon yang mengakibatkan
kerusakan lingkungan akibat emisi karbon dioksida yang tinggi, yang
berkontribusi besar terhadap pemanasan global berdasarkan Intergovernmental
Panel on Climate Change. Selama beberapa tahun, apa yang sebenarnya dimaksud
sebagai energi alternatif telah berubah akibat banyaknya pilihan energi yang bisa
dipilih yang tujuan yang berbeda dalam penggunaannya.

Istilah "alternatif" merujuk kepada suatu teknologi selain teknologi yang


digunakan pada bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi. Teknologi alternatif
yang digunakan untuk menghasilkan energi dengan mengatasi masalah dan tidak
menghasilkan masalah seperti penggunaan bahan bakar fosil.

Tenaga air pada dasarnya adalah sebuah kekuatan yang berasal dari energi
air yang mengalir.Hal pertama yang perlu diketahui adalah tenaga air merupakan
sumber energi bersih yang terbarukan dan tidak mencemari planet kita dengan
emisi CO2 yang berbahaya, tidak seperti pembakaran pada bahan bakar fosil.
Meskipun tenaga air tidak menimbulkan polusi udara dan tidak berkontribusi pada
masalah perubahan iklim seperti pada bahan bakar fosil, tenaga air tidak
sepenuhnya merupakan sumber energi ramah lingkungan.

Universitas Sriwijaya
2

Energi air adalah energi yang telah dimanfaatkan secara luas di Indonesia
yang dalam skala besar telah digunakan sebagai pembangkit listrik. Beberapa
perusahaan di bidang pertanian bahkan juga memiliki pembangkit listrik sendiri
yang bersumber dari energi air. Di masa mendatang untuk pembangunan pedesaan
termasuk industri kecil yang jauh dari jaringan listrik nasional, energi yang
dibangkitkan melalui sistem mikrohidro diperkirakan akan tumbuh secara pesat.

I.2 Rumusan Masalah

Pada penulisan makalah ini perumusan masalah antara lain :

1. Berasal dari manakan sumber-sumber energi air ?


2. Bagaimana pemanfaatan energi air ?
3. Bagaimana potensi PLTA dan Mikrohidro di Indonesia ?
4. Apa sajakah kekurangan dan kelebihan dari energi air di Indonesia ?

I.3 Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah

1. Untuk mengetahui sumber-sumber energi air


2. Memberikan informasi potensi energi air di Indonesia
3. Mengetahui pemanfaatan energi air serta kekurangan dan kelebihan energi
air serta potensi energi air di Indonesia

Universitas Sriwijaya
3

I.4 Manfaat

Dari pembuatan makalah ini diharapkan dapat berguna bagi proses


pembelajaran mengenai energi konvensional dan energi non konvensional
terutama mengenai Energi Air yang menjadi fokus pada pemabahasan di makalah
ini.

Universitas Sriwijaya
4

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Air

Air merupakan sumber energi yang murah dan relatif mudah didapat,
karena pada air tersimpan energi potensial (pada air jatuh) dan energi kinetik
(pada air mengalir). Tenaga air (Hydropower) adalah energi yang diperoleh dari
air yang mengalir. Energi yang dimiliki air dapat dimanfaatkan dan digunakan
dalam wujud energi mekanis maupun energi listrik. Pemanfaatan energi air
banyak dilakukan dengan menggunakan kincir air atau turbin air yang
memanfaatkan adanya suatu air terjun atau aliran air di sungai. Besarnya tenaga
air yang tersedia dari suatu sumber air bergantung pada besarnya head dan debit
air. Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air
memiliki dua atom hidrogen kovalen terikat pada atom oksigen tunggal. Air
muncul di alam dalan semua tiga negara umum dari materi dan dapat mengambil
berbagai bentuk di bumi seperti uap air dan awan di langit, air laut dan gunung es
dilautan kutub, gletser dan sungai-sungai di pegunungan, dan cairan pada akuifer.
Pada suhu dan tekana yang tinggi, seperti di pedalaman planet raksasa, ia
berpendapat bahwa air ada air inonik dimana molekul terurai menjadi sub ion
hidrogen dan oksigen, dan pada tekanan bahkan lebih tinggi sebagai air superionik
dimana oksigen mngkristal tetapi ion hidrogen mengapung dengan bebas dalam
kisi oksigen.

2.2 Pengertian Energi Air yang Berasal dari Lautan


Lautan yang meliputidua per tiga permukaan bumi, menerima energi
panas yang berasal dari penyinaran matahari. Lautan befungsi sebagai suatu
penampungan yang cukup besar dari energy surya yang mencapai bumi. Kira-

kira seperempat dari daya surya sebesar 1,7x1017watt yang mencapai atmosfer
diserap oleh lautan. Selain itu, air laut juga menerima energy panas yang

Universitas Sriwijaya
5

berasal dari panas bumi, yaitu magma yang berasal dari bawah laut.
Pemanasan dari permukaan air di daerah tropikal mengakibatkan permukaaan

air laut memiliki suhu kira-kira 27-30oC. Bilamana air permukaan yang hangat

ini dipakai dalam kombinasi dengan air yang lebih dingin (5 -7oC) pada
kedalaman 500-600meter, maka suatu sumber energy panas yang relatif besar
akan tersedia.
Menurut rancangan-rancangan terkini energy listrik akan dapat
dibangkitkan dalam pusat-pusat listrik tenaga panas laut (PLT-PL) dengan
menggunakan siklus Rankine rangkaian tertutup maupun terbuka. Selisih suhu

sebesar 20oC akan tersedia selama 24 jam sehari dan sepanjang tahun. Hal ini
jauh lebih menguntungkan disbanding dengan pemanfaatan sinar matahari
didaratan, yang tersedia hanya siang hari, itupun bilamana udara tidak

mendung atau cuaca tidak hujan. Bilamana selisih 20oC itu dimanfaatkan
dengan suatu efisiensi efektif sebesar misalnya1,2%, maka suatu arus air
sebesar 5 meter kubik perdetik akan dapat menghasilkan daya elektrik bersih
dengan daya sebesar kira-kira 1 MW. Dapat dibayangkan bahwa ukuran-
ukuran yang besar sekali diperlukan untuk dapat membantu suatu PLT-PL yang
besar. Sebab sejumlah arus air yang meliputi 500 meter kubik perdetik yang
akan diperlukan untuk dapat membuat suatu PLT-PL yang besar, misalnya 100
MW.

2.3 Sumber-sumber energi air

2.3.1 Energi Kandungan Mekanis Air

a. Air Terjun

Pada dasarnya ada 3 faktor utama dalam penentuan pemakaian suatu


potensi sumber tenaga air untuk pembangkit tenaga listrik,yaitu :

 Jumlah air yang tersedia


 Tinggi terjun yang bisa dimanfaatkan

Universitas Sriwijaya
6

 Jarak Lokasi

Perlu kita ketahui bahwa potensi energi air terjun adalah memanfaatkan
energi dari ketinggian atau potensial yang selanjutnya dikonversi menjadi energi
kinetik untuk menggerakkan sirip dan memutar turbin selanjutnya dirubah
menjadi energi listrik. Menurut perkiraan, potensi tenaga air yang dapat diperoleh
secara teoritis adalah 48,23.1012 Kwh setahun atau 11,011 GW, bila
diperhitungkan faktor kapasitas besar 50 %. Dari jumlah ini, potensi secara teknis
dapat dikembangkan diperkirakan sebanyak 19,39.1012 Kwh atau 4,426 GW.
Pemanfaatan sumber air yang belum optimal sesuai dengan teoritis karena
disebabkan kondisi geografis antara sumber energi air dengan pusat pembangkit
serta transmisi yang menghubungkan antara pusat pembangkit listrik dengan
konsumen listrik.

b. Energi Pasang Surut

Pada dasarnya, antara tenaga pasang surut dan tenaga air konvensional
terdapat kesamaan, yaitu keduanya adalah tenaga air, yang memanfaatkan grafitasi
tinggi jatuh air untuk pembangkit tenaga listrik. Perbedaan utama secara garis
besar adalah sebagai berikut:

o Pasang surut menyangkut aurs air periodik dua arah dengan dua kali
pasang dan dua kali surut tiap hari.
o Operasi di lingkungan air laut memerlukan bahan-bahan kontruksi
yang lebih tahan korosi.
o Tinggi jatuh relatih sangat kecil (maks 11 m) bila dibandingkan
dengan instalasi hidro lainya.

Berdasarkan pengalaman, energi yang dapat dimanfaatkan adalaha sekitar 8


sampai 25% dari seluruh energi teoritis yang ada, Untuk mendapatkan efisiensi
yang tinggi, sebuah instalasi pasang surut harus memasang kapasitas pembangkit

Universitas Sriwijaya
7

listrik yang relatif lebih besar. Dilain pihak pusat lisrik tenaga pasang surut tidak
tergantung pada perubahan musim sebagaimana halnya dengan sungai biasa.

c. Energi Ombak dan Arus

Hulls merumuskan daya yang terkandung dalam ombak mempunyai


bentuk sebagai berikut :

P = b.g.T.H²/64 Π
Dimana : P = Daya
b = Berat Jenis
g = Gravitasi
T = Periode
H = tinggi ombak rata-rata

Menurut hulls deretan ombak yang terdapat disekitar pantai selandia


baru,mempunyai tinggi rata-rata 1 meter dan periode 9 sekon,mempunyai daya
sebesar 4,3 KW/meter Panjang ombak.

Melalui sistem transmisi,secara hidrolik atau melalui roda gigi,gerakan


seputar engsel dapat menjalankan suatu generator yang membangkitkan tenaga
listrik.Menurut penelitian para ahli,suatu deretan rakit sepanjang 1000 Km akan
dapat membangkitkan tenaga listrik yang setara dengan 25000 MW.Bentuk desain
lain,berdasarkan pengalaman para pelaut,bahwa bila ada sebuah pulau kecil
ditengah laut,bahwa ombak-ombak itu bila mendekati pulau tersebut akan
memutar mengelilingi pulau itu.Dalam desain ini Wirt dan Morrow membuat atol
bendungan berupa sebuah bangunan bahwa air berbentuk kuba,bergaris tengah
lebih kurang 80 meter,yang dapat memnfaatkan efek sebuah atol.

Gelombang laut akan memecah diatas kuba,membentuk spiral alamiah dan


mendorong serta menggerakan suatu deretan daun suduh baling-baling ditengah
bangunan itu,yang ada gilirannya menjalankan sebuah generator.

Dalam lautan terdapat arus-arus yang kuat,dengan air laut yang berpindah
sampai sejauh 1 atau 2000 KM,dengan kecepatan dan pada ketinggian yang

Universitas Sriwijaya
8

berbeda-beda. Dapat terjadi bahwa pada permukaan laut,air mengalir dengan


kecepatan 1 sampai 2 KM/jam,Sedangkan 100 meter dibawahnya air mengalir
dengan kecepatan 3 sampai 4 Km/jam dengan arah yang berlainan.Gaya-gaya ini
dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan tenaga listrik dengan mempergunakan
roda-roda air yang besar.

Energi gelombang laut/ombak laut adalah energi yang dihasilkan dari


pergerakan gelombang laut menuju daratan dan sebaliknya. Pada dasarnya
pergerakan laut yang menghasilkan gelombang laut terjadi akibat dorongan
pergerakan angin. Angin timbul akibat perbedaan tekanan pada 2 titik yang
diakibatkan oleh respons pemanasan udara oleh matahari yang berbeda di kedua
titik tersebut. Mengingat sifat tersebut maka energi gelombang laut dapat
dikategorikan sebagai energi terbarukan.Gelombang laut secara ideal dapat
dipandang berbentuk gelombang yang memiliki ketinggian puncak maksimum
dan lembah minimum.

Gambar 3. Prinsip kerja pembangkit listrik tenaga ombak

Pada selang waktu tertentu, ketinggian puncak yang dicapai serangkaian


gelombang laut berbeda-beda, bahkan ketinggian puncak ini berbeda-beda untuk
lokasi yang sama jika diukur pada hari yang berbeda. Meskipun demikian secara
statistik dapat ditentukan ketinggian signifikan gelombang laut pada satu titik
lokasi tertentu.Bila waktu yang diperlukan untuk terjadi sebuah gelombang laut
dihitung dari data jumlah gelombang laut yang teramati pada sebuah selang
tertentu, maka dapat diketahui potensi energi gelombang laut di titik lokasi

Universitas Sriwijaya
9

tersebut. Potensi energi gelombang laut pada satu titik pengamatan dalam satuan
kw per meter berbanding lurus dengan setengah dari kuadrat ketinggian signifikan
dikali waktu yang diperlukan untuk terjadi sebuah gelombang laut. Berdasarkan
perhitungan ini dapat diprediksikan berbagai potensi energi dari gelombang laut di
berbagai tempat di dunia. Dari data tersebut, diketahui bahwa pantai barat Pulau
Sumatera bagian selatan dan pantai selatan Pulau Jawa bagian barat berpotensi
memiliki energi gelombang laut sekitar 40 kw/m.

Pada dasarnya prinsip kerja teknologi yang mengkonversi energi


gelombang laut menjadi energi listrik adalah mengakumulasi energi gelombang
laut untuk memutar turbin generator. Karena itu sangat penting memilih lokasi
yang secara topografi memungkinkan akumulasi energi. Meskipun penelitian
untuk mendapatkan teknologi yang optimal dalam mengkonversi energi
gelombang laut masih terus dilakukan, saat ini, ada beberapa alternatif teknologi
yang dapat dipilih.

Alternatif teknologi yang diprediksikan tepat dikembangkan di pesisir


pantai selatan Pulau Jawa adalah Teknologi Tapered Channel (Tapchan).
Prinsip teknologi ini cukup sederhana, gelombang laut yang datang disalurkan
memasuki sebuah saluran runcing yang berujung pada sebuah bak penampung
yang diletakkan pada sebuah ketinggian tertentu (lihat gambar a). Air laut yang
berada dalam bak penampung dikembalikan ke laut melalui saluran yang
terhubung dengan turbin generator penghasil energi listrik. Adanya bak
penampung memungkinkan aliran air penggerak turbin dapat beroperasi terus
menerus dengan kondisi gelombang laut yang berubah-ubah. Teknologi ini tetap
memerlukan bantuan mekanisme pasang surut dan pilihan topografi garis pantai
yang tepat. Teknologi ini telah dikembangkan sejak tahun 1985.

Alternatif teknologi pembangkit tenaga gelombang laut yang lebih banyak


dikembangkan adalah teknik osilasi kolom air (the oscillating water column).
Teknologi ini telah dikembangkan BPPT dengan didirikannya sebuah Pembangkit
Listrik Bertenaga Ombak (PLTO) di Yogyakarta, yaitu model Oscillating Water

Universitas Sriwijaya
10

Column. Kolom air yang berosilasi (Oscillating Water Column). Alat ini
membangkitkan listrik dari naik turunnya air akibat gelombang dalam sebuah pipa
silindris yang berlubang. Naik turunnya kolom air ini akan mengakibatkan keluar
masuknya udara di lubang bagian atas pipa dan menggerakkan turbin.

Tujuan didirikannya PLTO ini adalah untuk memberikan model sumber


energi alternatif yang ketersediaan sumbernya cukup melimpah di wilayah
perairan pantai Indonesia. Model ini menunjukan tingkat efisiensi energi yang
dihasilkan dan parameter-parameter minimal hiroosenografi yang layak, baik itu
secara teknis maupun ekonomis untuk melakukan konversi energi.

Gambar 4. Prinsip kerja PLTO

Dalam PLTO ini proses masuk dan keluarnya aliran ombak pada suatu
ruangan tertentu (khusus) dapat menyebabkan terdorongnya udara keluar dan

Universitas Sriwijaya
11

masuk melalui sebuah saluran di atas ruang khusus tersebut. Apabila diletakkan
sebuah turbin di ujung saluran tersebut, maka aliran udara yang keluar masuk akan
memutar turbin yang menggerakkan generator. Kelemahan dari model ini adalah
aliran keluar masuk udara dapat menimbulkan kebisingan, akan tetapi karena
aliran ombak sudah cukup bising umumnya ini tidak menjadi masalah besar.

2.3.2 Energi Air Kandungan Termis

3.2.2.1 Konversi Energi Panas Laut

Pada teknologi konversi energy panas laut atau KEPL (Ocean Thermal
Energy Conversion, OTEC), siklus Rankine digunakan untuk menarik arus-arus

energi termal yang memiliki sekurang-kurangnya selisih suhu sebesar 20oC. Pada
saat ini terdapat dua siklus daya alternative yang dikembangkan, yaitu siklus
Claude terbuka dan siklus tertutup.
Siklus terbuka dengan mendidihkan air laut yang beroperasi pada tekanan
rendah, menghasilkan uap air panas yang melewati turbin penggerak/generator.
Siklus tertutup menggunakan panas permukaan laut untuk menguapkan fluida
pengerak dengan Amonia atau Freon. Uap , kemudian turbin berkerja
menghidupkan generator untuk menghasilkan listrik. Prosesnya, air laut yang
hangat dipompa melewati tempat pengubah dimana fluida pemanas tekanan
rendah diuapkan hingga menjalankan turbo-generator. Air dingin dari dalam laut
dipompa melewati pengubah kedua mengubah uap menjadi cair kemudian dialiri
kembali dalam sistem.
Dalam siklus Claude terbuka, air laut digunakan sebagai medium kerja
maupun sebagai sumber energi. Air hangat yang berasal dari permukaan laut
diuapkan dalam suatu alat penguap (flash evaporator) dan menghasilkan uap air
dengan tekanan yang sangat rendah, lk 0,02 hingga 0,03 bar dan suhu kira-kira

20oC.Uap itu memutar sebuah turbin uap yang merupakan penggerak mula bagi
generator yang menghasilkan energi listrik (Gambar 1).
Karena tekanan uap itu rendah sekali maka ukuran-ukuran turbin menjadi
sangat besar. Setelah melewati turbin, uap yang sudah dimanfaatkan dialirkan ke

Universitas Sriwijaya
12

sebuah kondensor yang menghasilkan air tawar.Kondensor didinginkan oleh air


laut yang berasal dari lapisan bawah permukaan laut.Dengan demikian, metode
dengan siklus Claude ini menghasilkan energy listrik maupun air tawar. Masalah
dengan metode ini adalah bahwa ukuran-ukuran turbin menjadi sangat besar
karena tekanan uap yang begitu rendah. Sebagai contoh, sebuah modul sebesar
10MW yang terdiri atas penguap, turbin dan kondensor, akan memerlukan ukuran
garis tengah dan panjang 100 meter.

Gambar 1.Skema PrinsipKonversi Energi Panas Laut (Siklus


Terbuka)

Universitas Sriwijaya
13

Dalam kaitan ini maka metode kedua, yaitu dengan siklus tertutup,
merupakan pilihan yang pada saat ini lebih disukai dan digunakan banyak proyek
percobaan. Seperti yang terlihat pada gambar 2, air permukaan yang hangat
dipompa ke sebuah penukar panas atau evaporator, dimana energi panas
dilepaskan kepada suatu medium kerja,misalnya amonia. Amonia cair itu akan

berubah menjadi gas dengan tekanan kira-kira 8,7 bar dan suhu lk 21oC. Turbin
berputar menggerakkan generator listrik yang menghasilkan energy listrik. Gas
ammonia akan meninggalkan turbin pada tekanan kira-kira 5,1bar dan suhu 11oC
dan kemudian dibawake kondensor. Pendinginan pada kondensor mengakibatkan
gas ammonia itu kembali menjadi bentuk benda cair.

Gambar 2.Skema PrinsipKonversi Energi Panas Laut (Siklus


Tertutup

Universitas Sriwijaya
14

Gambar 3. PLT-PLDi
Pantai dan Di

Universitas Sriwijaya
15

Kekurangan dari pembangunan PLTA/kerugiannya yaitu sebagai berikut:


1. Pada lingkungan, yaitu mengganggu keseimbangan ekosistem
sungai/danau akibat dibangunnya bendungan.
2. Biaya investasi paling mahal.
3. Pembangunan bendungan memakan waktu yang lama.
4. Memerlukan lahan yang luas.
5. Disamping itu terkadang, kerusakan pada bendungan dapat menyebabkan
resiko kecelakaan dan kerugian yang sangat besar.

Data PLTA di Sumatera Selatan

No. Nama Lokasi Kapasitas

1 PLTA Maninjau Sumatera Barat 4 x 17 MW

2 PLTA Singkarak Sumatera Barat 4 x 43 MW

3 PLTA Batang Agam Sumatera Barat 3 x 3,5 MW

4 PLTA Koto Panjang Riau 3 x 38 MW

5 PLTA Talang Lembu Riau 2 x 16 MW

6 PLTA Musi Sumatera Selatan 3 x 70 MW

7 PLTA Tes Bengkulu 1 x 17 MW

8 PLTA Way Besai Lampung 2 x 45 MW

9 PLTA Batu Tegi Lampung 2 x 14 MW

2.5 Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)

Universitas Sriwijaya
16

Pembangkit listrik mikrohidro adalah suatu pembangkit yang dapat


menghasilkan energi listrik sampai dengan 100 KW sedangkan untuk pembangkit
listrik yang dapat menghasilkan energi listrik sebesar 100 KW – 5 MW
didefinisikan sebagai pembangkit listrik.Secara teknis, mikrohidro mempunyai
tiga komponen utama yaitu air sumber energi, turbin dan generator.

Air yang mengalir dengan kapasitas tertentu disalurkan dengan ketinggian


tertentu melalui pipa pesat menuju rumah instalasi (powerhouse). Di rumah
instalasi, air tersebut akan menumbuk turbin sehingga akan menghasilkan energi
mekanik berupa berputarnya poros turbin. Putaran poros turbin ini akan memutar
generator sehingga dihasilkan energi listrik. Secara skematis ditunjukkan pada
gambar 2.1. berikut ini :

Gambar 2.1 Skema PLTMH

Cara kerja PLTMH sebagai berikut, Aliran sungai dibendung agar


mendapatkan debit air ( Q) dan tinggi jatuh air (H), kemudian air yang dihasilkan

Universitas Sriwijaya
17

disalurkan melalui saluran penghantar air menuju kolam penenang, Kolam


penenang dihubungkan dengan pipa pesat, dan pada bagian paling bawah di
pasang turbin air. Pada turbin air akan berputar setelah mendapat tekanan air (P)
dan perputaran turbin dimanfaatkan untuk memutar generator,Setelah mendapat
putaran yang constan maka generator akan menghasilkan tegangan listrik, yang
dikirim kekonsumen melalui saluran kabel distribusi ( JTM atau JTR).
Manfaat penerapanPLTMH di Indonesia adalah sebagai berikut :
 Meningkatkan Kualitas hidup masyarakat
 Memberikan penerangan (lampu), dengang kualitas lebih baik,
sehingga jam belajar dan beraktifitas lebih panjang
 Membukakan akses pada informasi (radio, Televisi, internet)
 Memberikan akses pada sumber air minum dan pertanian
 Menciptakan bisnis baru didesa (jadi distributor/service center
yang mampu dilakukan oleh Koperasi
 Menciptakan lapangan kerja di desa (penjualan dan service center
memerlukan banyak tenaga lokal)
 Menciptakan Tenaga Teknisi di desa
 Mengatur tata lahan air, untuk irigasi pertanian.

Gambar 4.6 menunjukkan manfaat PLTMH di masyarakat khususnya di pedesaan.

2.6 Mobil Berbahan Bakar Air


Mobil dengan bahan bakar air pertama kali diperkenalkan oleh sebuah
perusahaan Jepang bernama Genepax. Mobil bertenaga air pada kenyataannya

Universitas Sriwijaya
18

tidak langsung menggunakan air tetapi menggunakan gas H2O yang dihasilkan
dari air. H2O juga dikenal sebagai ‘gas Brown’ terbentuk ketika listrik dilewatkan
melalui air. Sebuah mobil bertenaga air efektif jika dijalankan pada campuran air
dan bensin. Ketika arus listrik dilewatkan melalui air, ikatan kimia antara
hidrogen dan oksigen terlepas sehingga menghasilkan gas H2O.

Pada mobil berbahan bakar air, gas H2O ditambahkan ke bahan bakar
minyak menggunakan perangkat khusus yang dipasang pada mobil. Alat seperti
itu disebut sebagai ‘conversion kit’. Pada mobil berbahan bakar air, bukan air
yang digunakan untuk menjalankan mesin, melainkan hidrogen yang terdapat
dalam air. Mobil berbahan bakar air memiliki jarak tempuh lebih jauh dibanding
mobil berbahan bakar minyak saja. Mobil berbahan bakar air lebih ramah
lingkungan karena jumlah emisi yang dikeluarkan lebih rendah dibanding mobil
berbahan bakar minyak. Mobil berbahan bakar air hanya memerlukan sekitar 20
liter air suling yang bisa digunakan untuk memberi energi pada mobil selama satu
tahun.

Salah satu contoh mobil dengan bahan bakar air yaitu,


Aston Martin DBGT 2025

Salah satu mobil berkelas dengan desain yang menarik, cocok sebagai mobil masa
depan yang ramah lingkungan. Mobil ini dapat melaju dengan bahan bakar air
setelah proses elektrolisis yang mengarah pada emisili nol.

Universitas Sriwijaya
19

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Tenaga air (Hydropower) adalah energi yang diperoleh dari air yang
mengalir. Energi yang dimiliki air dapat dimanfaatkan dan digunakan dalam
wujud energi mekanis maupun energi listrik. Pemanfaatan energi air banyak
dilakukan dengan menggunakan kincir air atau turbin air yang memanfaatkan
adanya suatu air terjun atau aliran air di sungai.

Dari pembahasan yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa Air


merupakan sumber energi yang luas yang bisa digunakan,ada beberapa
pembangkit listrik yang bisa kita gunakan diantaranya :

 PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)


 PLTO (Pembangkit Listrik Tenaga Ombak)
 PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga MikroHidro)
Banyak keuntungan yang bisa kita dapatkan apabila menggunakan
pembangkit tenaga air,serta bersahabat dengan lingkungan sekitar.Lagipula
potensi air di Indonesia sangatlah besar sehingga bisa mendapatkan sumber energi
air yang sangat mudah dan besar, serta dapat mengurangi pemakaian energi fosil
sebagai bahan bakar pada pembangkit listrik yang semakin hari semakin
berkurang bahkan kandungan minyak bumi sekarang hanya cukup untuk 19 tahun
lagi.

Universitas Sriwijaya
20

DAFTAR PUSTAKA

http://4bri.blogspot.com/2011/11cara-kerja-pembangkit-listrik-
tenaga.html#ixzz2TBJzkFqdDiakses : 17 April 2013

http://iskandardotmansyur.blogspot.com/2011/04/pltmh.htmlDiakses : 17 April
2013

http://www.usu.ac.id/id/files/pidato/ppgb/2008/ppgb_2008_farel_napitulupu.pdfD
iakses : 17 April 2013

http://www.alpensteel.com/article/66-105-energi-sungai-plta--waduk--
bendungan/4164--sembilan-plta-di-sumatera-bagian-selatan-dan-tengah.html

Diakses : 18 Mei 2013

Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai