LEMBAGA KEMASYARAKATAN
Lembaga kemasyarakatan, yakni lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan
kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat. Lembaga
kemasyarakatan ditetapkan dengan Peraturan Desa. Salah satu fungsi lembaga kemasyarakatan
adalah sebagai penampungan dan penyaluran aspirasi masyarakat dalam pembangunan. Hubungan
kerja antara lembaga kemasyarakatan dengan Pemerintahan Desa bersifat kemitraan, konsultatif
dan koordinatif.
1. Memberikan pedoman kepada anggota masayarakat, bagaimana mereka harus bertingkah laku atau
bersikap di dalam menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat , yang terutama menyangkut
kebutuhan pokok.
2. Menjaga pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial, artinya
sistem pengawasan dari masyarakat terhadap tingkah laku anggota-anggotanya.
Supaya hubungan antara manusia didalam suatu masyarakat terlaksana sebagaimana diharapkan,
maka diciptakan norma-norma, yang mempunyai kekuatan mengikat berbeda-beda.
Untuk membedakan kekuatan mengikat norma-norma tersebut dikenal adanya empat pengertian :
3. Tata kelakuan (mores), merupakan kebiasaan yang dianggap sebagai cara berperilaku dan diterima
norma-norma pengatur.
4. Adat istiadat (customs) adalah tata kelakuan yang kekal serta kuat integrasinya dengan pola-pola
perilaku masyarakat. Bila adat istiadat dilanggar, maka sangsinya berwujud suatu penderitaan bagi
pelanggarnya.
Sosial Control.
Sosial Control (Pengendalian Sosial) adalah sistem pengendalian yang merupakan segala sistem
maupun proses yang dijalankan oleh masyarakat selalu disesuaikan dengan nilai-nilai dan kaidah-
kaidah yang berlaku dalam mayarakat. Pengendalian sosial dapat bersifat preventif atau positif dan
represif atau negatif.
Alat-alat pengendalian sosial dapat digolongkan kedalam paling sedikit 5 golongan, yaitu :
c. Mengembangkan rasa malu dalam diri atau jiwa anggota masyarakat bila mereka menyimpang atau
menyeleweng dari norma-norma kemsyarakatan dan nilai-nilai yang berlaku.
e. Menciptakan sistem hukum, yaitu sistem tata tertib dengan sangsi yang tegas bagi para pelanggar.
2. Suatu tingkat kekelan tertentu merupakan ciri dari semua lembaga kemasyarakatan. Sistem-sistem
kepercayaan dan aneka macam tindakan, baru akan menjadi bagian lembaga kemasyarakatan
setelah melewati waktu yang relatif lama.
6. Suatu Lembaga kemasyarakatan mempunyai tradisi tertulis atau yang tidak tertulis, yang
merumuskan tujuannya, tata tertib yang berlaku dan lain-lain.