PENDAHULUAN
merupakan suatu siklus manusia yang alamiah, namun tetap harus diwaspadai
apabila terjadi hal-hal yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan bayi
306/100.000 kelahiran hidup dan pada tahun 2030 angka kematian ibu hingga
kematian bayi tahun 2017 sebesar 24/1.000 kelahiran hidup dan pada tahun
sebesar 49 kasus. Di Jember penyebab AKI tertinggi pada tahun 2017 adalah
1
2
23,6/1000 KH, AKB di Kabupaten Jember tahun 2016 sebesar 225 kasus.
Berdasarkan target SDG’s pada tahun 2017 Angka kematian bayi telah
memenuhi target SDG’s dan untuk tahun berikutnya lebih ditingkatkan agar
angka kematian bayi bisa menurun dan tercapai target SDG’S pada tahun
2030 yaitu 12/ 1000 KH . Adapun Penyebab Angka kematian bayi yaitu Bayi
dari Desa Siaga. P4K mulai diperkenalkan oleh Menteri Kesehatan pada
kehamilan, persalinan, dan nifas agar dapat mengambil tindakan yang tepat
(Kemenkes RI,2015:120)
pada triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua, dan 2 kali pada triwulan
yang meliputi pemeriksaan kondisi umum (tekanan darah, nadi, respirasi dan
vitamin A 200.000 IU sebanyak dua kali (2x24 jam), dan pelayanan KB pasca
pada 6 jam - 3 hari; 2) kunjungan nifas kedua (KF2) dilakukan pada 4-28 hari
hari setelah persalinan. Diupayakan kunjungan nifas ini dilakukan pada saat
(Kemenkes,2016)
asuhan kebidanan komprehensif dan secara continuity of care pada ibu hamil
TM III, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi baru lahir sampai ibu mengikuti KB.
4
1.3 Tujuan
care dari masa ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas dan KB dengan
dokumentasi SOAP.
KB.
1.4 Manfaat
berkualitas.
1. Bagi Penulis
2. Bagi Bidan
3. Bagi Klien
TINJAUAN TEORI
1. Sistem reproduksi
6
7
b. Uterus
(Putri,2016)
Menentukan perkiraan berat badan janin dapat
spina isciadika
isciadika.
8
ditambah 1.
adalah 22-1-1981
2. Payudara
um (kemenkes, 2015)
3. Sistem perkemihan
4. Sistem pencernaan
kehamilan.
5. Sistem integumen
lebih gelap, striae dan linea nigra pada perut akan semakin
(Roumali,2014)
10
6. Sistem respirasi
Penyebab:
dengan cafein
2. Sakit punggung
Penyebab :
3. Keletihan
Penanganan :
punggung.
tepat.
Penyebab :
Penanganan :
pernafasan intercostals
5. Hemoroid / Wasir
Penyebab :
a. Konstipasi
hemoridal
darah
Penanganan :
6. Konstipasi
Penyebab :
otot-otot halus
f. Diet
g. Kurang senam
Penanganan :
c. Senam
lainnya.
Wanita dewasa
melahirkan
(Sulistyawati,2013)
2. Kebutuhan tidur
hari.
tetap bersih.
4. Kebutuhan pakaian
selalu bersih.
5. Kebutuhan eliminasi
6. Mobilisasi
7. Body mekanik
8. Pola ketergantungan
2013)
1. Support keluarga
dengan baik
membantu
(Sulistyawati,2013)
selama kehamilan.
𝐵𝐵 (𝑘𝑔)
Rumus IMT = (𝑇𝐵)2 (𝑚)
berlebih <27,0
(Fathona,2016)
Tabel 2.5 Penambahan Berat Badan Ibu Hamil
<18,50 12-18
25,00-29,99 6-11
≥30,00 5-9
(Fathona,2016)
cm. Ibu hamil yang KEK dapat melahirkan bayi berat lahir
rendah.
melenting (bokong)
melenting (kepala)
(divergen) (Roumali,2014)
24
(Putri,2016)
6. Imunisasti TT
postnatal.
TT 1 Pada - -
kunjungan
antenatal
25
pertama
TT 2 4 minggu 3 tahun 80 %
setelah TT 1
TT 3 6 bulan 5 tahun 95 %
setelah TT 2
TT 4 1 tahun 10 tahun 99 %
setelah TT 3
TT 5 1 tahun 25 99 %
setelah TT 4 tahun/seumur
hidup
(kemenkes,2013)
perasaan mual.
8. Pemeriksaan Laboratorium
antenatal meliputi:
kegawatdaruratan.
Normal : 11 gram %
(kemenkes,2015)
(Irianti,2015)
28
e. Pemeriksaan PMS
karena 3 T yaitu:
dan menanganinya
(3) Melakukan tindakan
pencegahan seperti
tetanus neonatorum,
anemia kekurangan
zat besi, penggunaan
praktik tradisional
yang merugikan.
(4) Memulai persiapan
kelahiran bayi dan
kesiapan untuk
menghadapi
komplikasi.
(5) Mendorong perilaku
yang sehat (gizi,
latihan dan
kebersihan, istirahat
dan sebagainya.
b. Tekanan darah
h. Tes laboratorium
j. Tatalaksana kasus
(Kemenkes,2016)
1. Fungsi Skor
31
transportasi.
2. Tujuan
ditemukan).
(Purnamasari,2015)
1. Anamnesis biodata
klien.
mempengaruhi perilaku
kesehatan ibu.
intelektualnya, tingkat
pendidikan mempengaruhi
seseorang.
pasien.
2. Keluhan Utama
nafas, bengkak dan kram pada kaki, gangguan tidur dan mudah
lelah (Irianti,2014).
3. Riwayat menstruasi
4. Riwayat obtetri
Pppenyulit
Penyulit
Penyulit
Tempat
Lama
umur
Jenis
H/M
ASI
L/P
bbl
No
Uk
>2500-4000
Tidak ada
Normal
2 tahun
Bidan
9 bln
L/P
gr
H
1
-
-
35
2015: 92)
III).
tunggal/ganda,
tidak terdeteksi
down syndrom
(pemeriksaan
nuchal
translucensy).
Imunisasi TT
6. Riwayat kesehatan
BPM/Puskesmas.
a. Nutrisi
b. Eliminasi
c. Istirahat
d. Personal Hygiene
e. Aktivitas
saja)
9. Psikologi TM III
1. Pemeriksaan umum
b. Tanda-tanda vital
c. Antropometri
13 kg (Hani ,2010:10)
40
2. Pemeriksaan fisik
simetris.
TFU UK 40 minggu =
melenting. (Putri,2015:8)
sebaliknya.
(Uliyah,2009:143)
sekitar 90-95%
(Manuaba,2014:331)
(Kemenkes RI,2013:25)
flour albus.
varises.
3. Pemeriksaan penunjang
(Irianti,2014:241)
(Irianti,2014:248)
HB : 11 gram% (Roumali,2013:234)
b. USG
Grade plasenta :
setengah lngkaran.
lingkaran.
semakin banyak.
2.1.2.3 Analisa
janin baik.
2.1.2.4 Penatalaksanaan
untuk seseimbangan.
d. Hemoroid / Wasir
e. Konstipasi
d. Persiapan persalinan
a. Fe
b. Vit. C
c. Kalk
2.2.1 Persalinan
2.2.1.1 Definisi
dan plasenta )yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar
(Saifudin,2014)
2014:13)
48
menimbulkan his.
2. Keregangan otot-otot
4. Pengaruh janin
5. Teori prostaglandin
1. Power (kekuatan)
2. Passanger (penumpang)
Jalan lahir terbagi atas dua, yaitu jalan lahir keras dan
4. Psikologi
persalinan
Bayi
Ada lima aspek dasar atau lima benang merah, yang penting
tersebut adalah:
a. Pengumpulan data
(JNPK-KR,2014)
52
identifikasi masalah
Contoh
Contoh :
menghadapi masalah
persalinan.
Contoh :
Contoh :
f. Melaksanakan asuhan
intervensi solusi
diberikan kepada ibu dan bayi baru lahir. Jika pada saat
KR,2014)
rasa aman dan keluaran yang lebih baik (Enkin, et al, 2000).
(JNPK-KR,2014)
3. Pencegahan infeksi
4. Pencatatan (dokumentasi)
KR,2014:33)
5. Rujukan
diperlukan hal-hal:
tempat rujukan.
diperjalanan.
tepat.
(JNPK-KR,2014:35)
1. Kala I persalinan
a. Fase laten
jam.
62
b. Fase aktif
fase:
(Nurasiah, 2014: 5)
membahayakan.
Menolong/Membahayakan
pada menit ke 5.
(Prawirohardjo,2014:14)
2. Kala II persalinan
adalah:
menit
kontraksi
Menolong/Membahayakan
(Anggraini,2014:18)
lepas dalam 6-15 menit setelah bayi lahir dan keluar spontan
mempertahankan tanda-tanda:
(Sondakh,2014:7-8)
Menolong/Membahayakan
(Prawirohardjo,2014:20 – 21)
4. Kala IV persalinan
a. Tingkat kesadaran.
pernafasan.
c. Kontraski uterus.
e. Kandung kemih.
70
tidak.
ibu.
Menolong/Membahayakan
(Prawirohardjo,2014:22)
a. Lightening
b. His permulaan
2. Tanda-tanda persalinan
a. His persalinan
b. Bloody show
sedikit.
c. Pembukaan serviks
persalinan.
2.2.1.6 Partograf
pengeluaran.
2. Memilih tempat
proses persalinan
112)
(Laily,2015:69)
76
1. Biodata
tahun.
kesehatan ibu.
kesehatan seseorang.
2. Keluhan
persalinan)
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat sekarang
4. Riwayat menstruasi
kehamilan.
2014 )
5. Riwayat obstetric
ekstraksi, dll,
kelancaran persalinan.
(Sondakh,2013:90)
80
7. Pola sehari-hari
b. BAB/BAK terakhir
1. Pemeriksaan umum
b. Tanda-tanda vital
173)
c. Antropometri
normal 9 - 13 kg (Hani
,2013:10)
2. Pemeriksaan fisik
simetris.
melenting. (Putri,2015:8)
sebaliknya.
(Kemenkes RI,2016:25)
menumbung.
varises.
3. Pemeriksaan penunjang :
2.2.2.3 Analisa
hidup, preskep,intrauterin.
(Nurasiah,2014:73)
2.2.2.4 Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan kala I
dingin.
miring kiri.
tekanan darah.
dingin
miring kiri
2. Penatalaksanaan kala II
vulva membuka)
Analisa Dx : G....P...A...Kala II
(JNPK-KR,2013:77)
partograf.
resusitasi).
pembukaan lengkap
yang nyaman.
kelengkapannya.
ibu.
kedua.
32) Letakkan bayi di atas dada ibu agar ada kotak kulit.
(Kemenkes,2013:39)
90
glumuler)
Penatalaksanaan :
cm dari vulva.
pusat.
seluruhnya.
menyebabkan perdarahan.
terjadi perdarahan.
(Kemenkes,2013: 47)
4. Penatalaksanaan kala IV
merasa lega.
kontrakasi baik.
92
Masalah: -
Penatalaksanaan :
penimbangan.
secara IM.
perdarahan pervaginam.
tempatnya.
93
bersih.
klorin 0,5%.
dan minum.
klorin 0,5%.
mengalir.
(Kemenkes,2013:47)
2.3.1.1 Pengertian
1. Puerperium dini
2. Puerperium intermedial
3. Remote puerperium
1. Sistem reproduksi
a. Uterus
1) Pengerutan rahim
rahimnya.
95
2) Lokhea
mengandung
serum, leukosit
dan robekan atau
laserasi plasenta.
Lokhea alba Putih, Minggu ke 2-
mengandung 6 post partum
leukosit, sel
desidua, sel
epitel, selaput
lendir servik dan
serabut jaringan
yang mati.
(Sulistyawati,2014:76)
b. Vulva-vagina
c. Perineum
(Sulistyawati,2014:78)
2. Sistem pencernaan
a. Nafsu makan
b. Motilitas
keadaan normal.
c. Pengosongan usus
3. Sistem perkemihan
persalinan. (Maryunani,2014:36-37)
a. Diastesis
5. Sistem endokrin
a. Hormon plasenta
b. Hormon pituitary
d. Kadar estrogen
a. Suhu badan
b. Nadi
c. Tekanan darah
d. Pernapasan
7. Sistem kardiovaskuler
8. Sistem hematologi
1. Fase Taking In
yang dialami antara lain rasa mules, nyeri pada luka jahitan,
dialami.
(Yanti,2014:72)
(Yanti,2014:72)
gizi.
diperlukan.
(Yanti,2014:72-73)
1. Nutrisi
a. Kalori
b. Protein
50-60 gram keju, satu cangkir susu krim, 160 gram ikan
108
kalsium.
d. Magnesium
kacang-kacangan.
f. Karbohidrat komplek
porsi sereal atau oat, satu iris roti dari bijian utuh, ½
g. Lemak
lemak (14 gram per porsi) per harinya. Satu porsi lemak
109
h. Garam
acar).
i. Cairan
j. Vitamin
k. Zinc (seng)
l. DHA
2. Ambulasi
ekonomis).
terpenuhi. (Sulistyawati,2014:100-101)
112
3. Eliminasi
(Suherni,2015:117)
4. Personal Hygiene
terutama perineum.
sehari.
5. Istirahat
istirahatnya:
secara perlahan.
(Yanti,2014:84)
yang bersangkutan.
kesehatan ibu.(Maryunani,2015:65)
7. Senam nifas
1. Biodata
klien.
2. Keluhan Utama
a. Bayi
lahir
(Lailly,2015:13)
(Dewi,2014:2)
b. Plasenta
memanjang ).
menyeybabkan perdarahan ).
c. Laserasi
(Lalily,2015:69)
Penjahitan : Derajat 1
Derajat 2
anestesi. (Laily,2015:69)
-
119
4. Riwayat Kesehatan
a. Nutrisi
).
b. Eliminasi
(Mushtar,2014:140)
c. Aktivitas
d. Istirahat
miring kiri.
a. Psikologis
b. Sosial
bayi-nya.
c. Budaya
1. Pemeriksaan umum
b. Tanda-tanda vital
(36,5 – 37,5 ℃,
2. Pemeriksaan fisik
cm.
beberapa hal :
a) Redus (kemerahan/tidak)
b) Oodem (bengkak/tidak)
c) Ekimosis (kebiruan/tidak)
e) Aprosimasi (jahitan
ada/tidak, regang/menyatu)
(Sulistyawati,2014;190)
2.3.2.3 Analisa
2.3.2.4 Penatalaksanaan
mengerti
Catatan perkembangan:
S : a. Keluhan utama
Putting susu lecet, bendungan ASI, nyeri pada
luka jahitan, bayi sudah bisa netek.
b. Pola kehidupan sehari-hari
Nutrisi : Ibu cepat lapar
Eliminasi : Sudah bisa BAB, BAK
lancar
125
Lakukan penatalaksaan:
menyusui bayinya.
baru lahir
persalinan
Catatan perkembangan
S : a. Keluhan utama
Tidak ada keluhan
b. Riwayat nifas
Tidak ada involusi, lochea serosa, ASI lancar.
O : c. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
TTV
Nadi : 60-90 kali/menit
RR : 16-24 kali/menit
Suhu: 36,5-37,50C
TD : 110/70 mmHg – 130/90 mmHg
d. Pemeriksaan fisik
Muka : Simetris, tidak sembab,
Mata : tidak odem
Simetris, konjungtiva
berwarna merah muda +/+,
sklera berwarna putih
128
P :
ibu
masa nifas
lebih lanjut.
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru lahir pada
yang cukup.
telah sempurna.
baik.
baik.
yang berlubang.
(Marie tando,2016)
rangsangan)
(Saputra,2014:75)
a. Postur
b. Square Window
60 °, 45 °, 30 °, dan 0 °.
134
c. Arm Recoil
fleksi penuh.
135
d. Popliteal Angle
mengganggu interpretasi.
136
terjadi
e. Scarf Sign
satu tangan dan ibu jari dari tangan sisi lain pemeriksa
137
f. Heel to Ear
dekat: telinga (-1); hidung (0); dagu (1); puting baris (2);
a. Kulit
intrauterin.
139
b. Lanugo
minggu ke 28.
relatif lanugo bayi yakni pada daerah atas dan bawah dari
punggung bayi
c. Permukaan Plantar
d. Payudara
milimeter.
142
e. Mata/Telinga
Neonatus
f. Genital (Pria)
g. Genital (perempuan)
berdarah.
146
sering BAB, warna hijau tua, ada lendir atau darah pada
tinja.
(Prawirohardjo,2014:36)
1. Menjaga agar bayi tetap hangat dan terjadi kontak antar kulit
3. Menjaga pernapasan.
4. Merawat mata.
1. Sistem pernafasan
pernapasan di otak.
a. Konduksi
pemeriksaan BBL.
b. Konveksi
c. Radiasi
d. Evaporasi
baru lahir.
152
(Dewi,2014:13-14)
4. Sistem gastrointestinal
berasal dari saluran usus dan tersusun atas mukus dan sel
mekonium menghilang.
153
5. Sistem ginjal
Bayi baru lahir harus sudah buang air kecil dalam 24 jam
kali dalam 24 jam kedua dan tiga kali dalam 24 jam ketiga.
(Saputra,2014:35-36)
154
6. Sistem hati
7. Sistem neurologi
bobot otak 25% dari berat dewasa, usia 6 bulan hampir 50%,
usia 2 tahun 75%, usia 5 tahun 90% dan usia 10 tahun 100%.
8. Sistem imunologi
bulan lebih rendah dari orang dewasa. Usia 3-12 bulan adalah
155
lebih besar.
(Saifudin,20152:7-8)
inisiasi menyusui dini. Selain itu pada periode ini, mata bayi
(Saputra,2014:50)
2. Fase tidur
persalinan. (Saputra,2014:51)
2-8 jam pada bayi baru lahir normal. Frekuensi nadi sekitar
mekonium.
1. Mandi
dekat umbilikus.
awal.
158
4. Ruam popok
jamur.
lahir dilakukan:
hanya setelah itu jika tidak terdapat masalah medis dan jika
pemeriksaan
160
bayi.
(Prawirohardjo,2014:33-34)
5. Berikan vitamin K
terlalu dingin.
penyakit/infeksi. (Prawirohardjo,2014:36)
1. Minum
(Dewi,2014:27)
2. Defekasi (BAB)
3. Berkemih (BAK)
jumlah kecil pada kandung kemih bayi saat lahir, tetapi ada
4. Tidur
bayi.
1 tahun 14 jam
2 tahun 13 jam
5 tahun 11 jam
9 tahun 10 jam
5. Kebersihan kulit
teratur.
6. Keamanan
7. Tanda-tanda bahaya
mengantuk berlebihan.
dan berdarah.
pada tali pusat dan tali pusat terbuka agar tetap kering.
b. Pemberian ASI.
e. Imunisasi.
f. Perawatan harian/rutin.
a. Etiologi
166
epidermis.
b. Penatalaksanaan
berbahaya. (Saputra,2014:206-207)
2. Hemangioma
a. Etiologi
b. Penatalaksanaan
2) Obat-obatan
3) Pembedahan
dipertimbangkan (Saputra,2010:207-210)
168
3. Gumoh (regurgitasi)
a. Etiologi
keluar kembali.
c. Pencegahan
dilakukan, yaitu:
tersebut.
d. Penatalaksanaan
1) Bersikap tenang.
masuk ke paru-paru.
penyakit.
ASI. (Saputra,2014:210-213)
4. Muntah
a. Etiologi
keracunan.
b. Sifat muntah
vateri.
obstruksi intestinal.
172
c. Penatalaksanaan
muntah.
(Saputra,2014:213-214)
5. Oral trush
a. Etiologi
b. Gambaran klinis
mukosa pipi.
c. Penatalaksanaan
a. Etiologi
antibiotik.
174
b. Gambaran klinis
pengobatan.
c. Penatalaksanaan
ruam.
219)
7. Seborrhea
a. Etiologi
stres.
176
b. Penatalaksanaan
selenium.
(Saputra,2014:220-221)1
keringat.
a. Etiologi
b. Penatalaksanaan
gatal (Saputra,2010:221-223)
1. Identitas
Identitas bayi
Nama : By Ny...
Jam lahir : Pukul ... tanggal ... bulan ... tahun ...
178
Jenis : Laki-laki/Perempuan
kelamin
rumah.
179
2. Keluhan Utama
hipoglikemi)
hipoglikemi )
kelenjar pilosebasea ).
3. Riwayat Pranatal
RI,2016:106)
4. Riwayat Natal
Penolong : Bidan
(Lailly,2015:13)
awal
pusat
181
Imunisasi : HB 0
1. Pemeriksaan Umum
Suhu (36,5-37,5℃)
x/menit)
(Saputra,2014:78-79)
gram)
(Dewi,2014:2)
Circumferentia fronto
182
Circumferentia mento
(Putra,2012:222)
2. Pemeriksaan Fisik
terkejut.
normal.
kurva menonjol.
lahir.
muda (Saputra,2014:78-83)
3. Pemeriksaan Reflek
Reflek : Ada
swallowing
Reflek : Ada
grasping
186
Reflek : Ada
babinski
neck
2.4.2.3 Analisa
Kehamilan (Permenkes,2010:5)
bintik-bintik kecil/millia
2.4.2.4 Penatalaksanaan
kontak kulit ke kulit ibu dan bayi menyusu, salep mata telah
dibetikan
membungkus tali pusat dengan kasa steril dan kering, ibu dan
keluarga mengerti
5. Fasilitasi ASI
187
Catatan Perkembangan
1. Subjektif
trush
2. Objektif
3. Analisa
(Dx) :BBL ... Umur 3-7 hari Cukup bulan Sesuai masa
kehamilan
1) ASI Eksklusif
188
(Dewi,2014:30-33)
Catatan Perkembangan
1. Subjektif
2. Objektif
3. Analisa
fisiologis
keringat)
Ekslusif).
posyandu.
rahim.
2.5.1.2 Konseling
1. Kontrasepsi hormonal
a. Suntikan progestin
1) Jenis
2) Cara kerja
3) Evektifitas
(Arum,2014:124)
4) Keuntungan
5) Keterbatasan
Indikasi Kontraindikasi
progestin
Keadaan Anjuran
(Arum,2016:134)
2. Mini pil
kontrasepsi.
a. Jenis
mg norgestrel).
197
b. Cara kerja
terjadinya fertilisasi.
Keuntungan Kerugian
Indikasi Kontraindikasi
(Anggrain,2014)
3. Metode Kontrasepsi Amenore Laktasi
belum haid, umur bayi < 6 bulan, efektif sampai 6 bulan dan
lainnya. (Putri,2016)
a. Syarat MAL
b. Keuntungan kontrasepsi
pasca persalinan).
2) Segera efektif.
200
7) Tanpa biaya.
c. Keuntungan nonkontrasepsi
1) Untuk bayi
2) Untuk ibu
d. Keterbatasan
e. Kontraindikasi MAL
mengandung Levonorgestrel.
1) Cara kerja
menginaktifkan sperma.
2) Efektifitas
(Arum,2011:145)
202
3) Keuntungan
AKDR
(Arum,2011:145-146)
4) Keterbatasan
pencabutan AKDR.
amenorea.
(<1/1000 kasus).
h) Mahal.
Indikasi Kontraindikasi
6) Waktu pemasangan
melahirkan.
penggunaan AKDR
Keadaan Anjuran
diberikan aspirin).
A).
208
1) Jenis
(Schering).
2) Cara kerja
3) Efektivitas
hormonal
5) Komplikasi
HIV/AIDS.(Arum,2015:157-159)
6) Pemantauan
pencabutannya.
mengandung progesterone.
a. Cara kerja
menekan ovulasi.
212
b. Efektivitas
Keuntungan Kekurangan
kontrasepsi implant.
Manfaat Kerugain
insisi
216
perlu dikhawatirkan.
daerah insersi.
(Sulistyawati,2014)
1. Biodata
kesehatan ibu.
kesehatan seseorang.
2. Keluhan utama
a. Suntik 3 bulan
b. Minipil
c. MAL
d. IUD
e. Implant
toleransi glukosa.
a. Nutrisi
progesteron.
b. Personal Hygiene
1. Pemeriksaan umum
b. Tanda-tanda vital
RR : 16-24 x/menit.
(Yanti,2014:67-68)
2. Pemeriksaan fisik
teraba.
(Saminem,2016:84-85)
2.5.2.3 Analisa
AKDR, implan)
2.5.2.4 Penatalaksanaan
ibu.
sudah bersedia.
dermatitis.
3. MAL
Tidak ada keluhan.
4. AKDR
Pada AKDR progestin ibu mengelih
amenorea pada penggunaan jangka
panjang
Pada AKDR tanpa hormon ibu
mengeluh haid lebih banyak dan lama,
perdarahan (spotting antar menstruasi).
5. Implant
Ibu mengeluh penambahan berat badan
Objektif :
Penatalaksanaan :
masalah.
atau keinginannya.
223
cocok untuknya.
BAB 3
Penyusunan Proposal
Seminar Proposal
Penempatan Praktik
Bidan di Mendiskusikan
lahan Inform consent pada subyek
pasien
Melakukan asuhan
Penyusunan LTA
keseluaruhan
Sidang LTA Dokumentasi dan publikasi
224
225
ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus dan KB yang sudah bersedia menjadi
klien.
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti cermat, lengkap,
data adalah format asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus
dan KB serta lembar observasi, buku KIA, buku register, kohort ibu, KSPR,
sebagai berikut :
1) Metode wawancara
pasien (Sulistiywati,2014)
2) Metode observasi
3) Metode dokumentasi
(Sulistyawati,2014:179)
Lokasi yang dipilih untuk memberikan asuhan kebidanan pada ibu adalah
Juni 2018
sebagai berikut :
1) Informed Consent
persetujuan tersebut.
2) Anonimity (TanpaNama)
mencantumkan nama klien pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan
kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan
disajikan.
3) Kerahasiaan
228
kerahasiaannya.
4) Sikap
menjadi klien).
sebagainya).
(h) Percaya diri (terlihat tenang dan melakukan dengan percaya diri).
5) Dokumentasi
229
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN
4.1.1 Subjektif
1. Anamnesis biodata
230
231
2. Keluhan Utama
bagian bawah
3. Riwayat menstruasi
HPHT : 25 – 06 – 2017
HTP : 02 – 04 – 2018
4. Riwayat obtetri
(150mg)
6. Riwayat kesehatan
1. Psikologi
Suami
4. Budaya
kehamilan.
BPM/Puskesmas.
a. Nutrisi
b. Eliminasi
c. Istirahat
234
d. Personal Hygiene
Mandi : 2 x/hari
e. Aktivitas
4.1.2 Objektif
1. Pemeriksaan umum
a. Kesadaran : composmentis
b. Tanda-tanda vital
TD : 120/70 mmHg
Nadi : 79 x/menit
Suhu : 36,8℃
RR : 19 x/menit
c. Antropometri
BB dahulu : 56 kg
235
Kenaikan BB : 9 kg
BB sekarang : 64 kg
IMT : 25,45
LiLA : 27 cm
2. Pemeriksaan fisik
anak.
236
tidak melenting.
(kepala janin).
Leopold IV : Konvergen
4.1.3 Analisa
4.1.4 Penatalaksanaan
1. Subjektif :
b. Riwayat psikologis
1) Nutrisi
buah).
2) Eliminasi
3) Istirahat
4) Personal Hygiene
Mandi : 2 x/hari
5) Aktivitas
2. Objektif
a. Pemeriksaan Umum
1) Kesadaran : Composmentis
2) Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 75 x/menit
Suhu : 36,7℃
RR : 21 x/mnt
3) Antropometri
BB sekarang :64 kg
KSPR :6
4) Pemeriksaan Fisik
Leopold IV : konvergen
TFU : 29 cm
ada varises.
3. Analisa
preskep.
Masalah : -
4. Penatalaksanaan
1. Subjektif
a. Keluhan
sering
b. Riwayat psikologis
1) Nutrisi
buah).
2) Eliminasi
3) Istirahat
243
4) Personal Hygiene
Mandi : 2 x/hari
5) Aktivitas
2. Objektif
a. Pemerikaan Umum
1) Kesadaran : Composmentis
2) Tanda-tanda vital
TD : 120/70 mmHg
Nadi : 78 x/menit
Suhu : 36,9℃
RR : 20 x/menit
3) Antropometri
BB 1 minggu lalu : 64 kg
Kenaikan BB : 8Kg
BB sekarang : 64 Kg
244
b. Pemeriksaan Fisik
gerakan anak.
tidak melenting.
TFU : 29 cm
c. Pemeriksaan Penunjang
HB : 11,2 gram/dl %
3. Analisa
Masalah : -
4. Penatalaksanaan
4.2.1 Subjektif
1. Keluhan
3. Psikososial spiritual
4.2.2 Objektif
1. Pemeriksaan umum
b. Tanda-tanda vital
247
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/mnt
Suhu : 36,9℃
RR : 20x/menit
c. Antropometri
BB : 64 Kg
2. Pemeriksaan fisik
gerakan anak.
tidak melenting.
TFU : 28 cm
disamping kepala.
4.2.3 Analisa
hidup, preskep.
249
4.2.4 Penatalaksanaan
Tanggal/jam Penatalaksanaan Paraf
P:
1) Menjelaskan kepada ibu dan keluarga
bahwa keadaan ibu dan janin baik, ibu
dan keluarga mengerti.
2) Menganjurkan ibu dalam posisi yang
sesuai keinginan ibu untuk melahirkan
bayi, ibu dalam posisi miring kiri.
3) Melakukan bimbingan meneran setiap
ibu mengalami kontraksi, ibu meneran
kuat dan sesekali minum cairan
penambah energi.
4) Memeriksa keadaan ibu dan denyut
jantung janin setiap 5-10 menit, detak
jantung janin dalam batas
normal130x/menit.
5) Melakukan bimbingan meneran setiap
ibu mengalami kontraksi, ibu meneran
kuat dan sesekali minum cairan
penambah energi.
6) Melahirkan bayi dengan sangga susur,
bayi lahir jam 11.55 WIB.
7) Menilai sepintas bayi, bayi menangis
kuat dan warna kulit merah muda.
8) Mengecek kontraksi uterus, kontraksi
uterus baik.
9) Memberi suntikan oksitosin 10 unit intra
muskular setelah 1 menit bayi lahir, telah
disuntik oksitosin 10 UI.
10) Klem dan jepit tali pusat di dua tempat,
tali pusat telah diklem/dijepit pada dua
tempat.
11) Memotong dan mengikat tali pusat, tali
pusat terpotong.
12) Mengeringkan bayi, bayi Dalam
keadaan kering.
251
A : Diagnosa :
Ny. R P3A0 kala III
Masalah :
A : Diagnosa :
Ny. R P3A0kala IV
Masalah :
-
4.3.1 Subjektif
1. Keluhan Utama
Bayi
lahir
AS : 9-10
mekonium.
Plasenta
12.00 WIB.
Jenis : Spontan.
Lengkap : Ya .
a. Nutrisi
Ibu setelah melahirkan makan nasi sayur sop, minum teh hangat 1
b. Eliminasi
c. Istirahat
Selama 2 jam post partum ibu sudah bisa miring kanan dan kiri
d. Aktivitas (mobilisasi)
e. Riwayat Psikososial
1) Psikologis
2) Sosial
bayinya.
4.3.2 Objektif
1. Pemeriksaan umum
a. Kesadaran : composmentis.
b. Tanda-tanda vital
255
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 84 x/mnt
Suhu : 36,9 ℃
RR : 20 /menit.
c. Antropometri
BB hamil : 64 kg
Penurunan BB : 1 kg
BB nifas : 63 kg
2. Pemeriksaan fisik
(kanan/kiri)
keluar (kanan/kiri).
pusat.
4.3.3 Analisa
Masalah : -
4.3.4 Penatalaksanaan
Partum)
1. Subjektif
b. Keluhan
1) Nutrisi
sawi).
botol besar/hari).
2) Eliminasi
BAB : 1 x sehari
BAK : 4 x sehari
3) Istirahat
4) Aktivitas
2. Objektif
a. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda vital
259
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 77 x/mnt
Suhu : 36,9 ℃
RR : 20 x/menit.
Antropometri
BB lalu : 63 kg
Penurunan BB : 2 kg
BB sekarang : 62 kg
b. Pemeriksaan Fisik
c. Pemeriksaan penunjang
HB : 11.0 gr%
3. Analisa
keadaan fisisologis.
Masalah : -
4. Penatalaksanaan
Partum)
1. Subjektif
a. Keluhan
1) Nutrisi
bayam, sawi).
2) Eliminasi
BAB : 1 x sehari
3) Istirahat
ibu.
2. Objektif
a. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : composmentis
TD : 110/70 mmHg.
Nadi : 78 x/menit
Suhu : 36,8 ℃
RR : 18 x/menit.
Antropometri
BB lalu : 58 kg
BB sekarang : 58 kg
b. Pemeriksaan Fisik
3. Analisa
Masalah : -
4. Penatalaksanaan
4.4.1 Subjektif
Identitas bayi
Anak ke : 3
Nama : Ny. R
Umur : 28 Tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
265
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
1. Riwayat Pranatal
2. Riwayat Natal
Penolong : Bidan
kemerahan.
A-S : 9-10
Neorogis : 20
266
Imunisasi : HB 0
Pola istirahat : -
BAK 1x.
4.4.2 Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
Suhu (36,7℃)
kepala cm)
2. Pemeriksaan Fisik
ikterus.
tidak edema.
disetiap skrotum.
grasping ada.
Ekstremitas bawah :
babinski ada.
4.4.3 Analisa
fisiologis.
: -
Masalah
270
4.4.4 Penatalaksanaan
Hari ke-7)
1. Subjektif
a. Keluhan :
b. Pola Kebiasaan
1) Nutrisi :
dengan kuat)
2) Eliminasi :
3) Istirahat
2. Objektif
a. Pemeriksaan Umum
1) TTV
Suhu : 36,6 ℃
RR : 37 x/mnt
272
2) Antropometri
PB : 50 cm
b. Pemeriksaan Fisik
tidak edema.
tidak berdarah
kembung.
disetiap skrotum.
konsistensinya lembek.
grasping ada.
Ekstremitas bawah :
babinski ada.
3. Analisa
fisiologis.
Masalah : -
4. Penatalaksanaan
Hari ke-26)
1. Subjektif
a. Keluhan :
b. Pola Kebiasaan
1) Nutrisi :
dengan kuat)
2) Eliminasi :
3) Istirahat
2. Objektif
a. Pemeriksaan Umum
1) TTV
Suhu : 36,6 ℃
RR : 30 x/mnt
2) Antropometri
PB : 51 cm
b. Pemeriksaan Fisik
menonjol.
konsistensinya lembek.
Ekstremitas bawah :
3. Analisa
fisiologis.
Masalah : -
4. Penatalaksanaan
1. Keluhan utama
2. Riwayat Menstruasi
3. Riwayat Penyakit
a. Nutrisi
b. Pola menyusui
c. Istirahat
1. Pemeriksaan umum
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 79 x/menit
Suhu : 36,8 ℃
RR : 19 x/menit.
Antropometri
BB : 58 kg
TB : 149 cm
281
2. Pemeriksaan fisik
putih
4.5.3 Analisa
Masalah :-
4.5.4 Penatalaksanaan
Tanggal/jam Penatalaksanaan Paraf
PEMBAHASAN
Selama kehamilan TM III pada Ny. R dalam kasus ini telah dilakukan
yakni meliputi timbang berat badan, tetapkan status gizi (LiLA), ukur tekanan
darah, ukur tinggi fundus uteri, tentukan presentasi dan hitung DJJ, imunisasi
TT, pemberian tablet besi (Fe), pemeriksaan laboratorium, temu wicara dalam
persiapan rujukan dan tatalaksana kasus, akan tetapi dalam kasus Ny. R tidak
pada awal kehamilan dan hal ini tidak bertentangan dengan teori karena pada
kunjungan awal ukuran LiLA ibu 24,5 cm serta berat badan ibu semakin
bertambah.
Berat badan Ny. R sebelum hamil adalah 57 kgdengan tinggi badan 149
cm, sehingga diperoleh hasil hitung IMT 25,90. Jika dilihat dari teori
hamil 19,8-26,0 maka penambahan berat badan baik selama hamil adalah
11,5-16 kg.Penambahan berat badan ibu dari kunjungan pertama (31 Maret
283
284
2018) hingga kunjungan terakhir (14 April 2018) mengalami kenaikan berat
badan 8 kg, tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus, terdapat teori yang
kg.Selain itu jika dilihat dari perubahan tiap kunjungan dari kunjungan
Ramayulis (2009:24) kasus penambahan berat badan pada Ny. R tidak tidak
bagian bawahnormal terjadi pada TM III hal ini disebabkan karena adanya
desakan janin yang ada dalam perut ibu berusaha untuk turunsebagai proses
Pada keluhan seperti nyeri perut bagian bawah menurut teori tidak ada
kesenjanan dan merupakan hal yang fisiologis karna keluhan yang di alami
ibu pada TM III sangat umum terjadi pada ibu hamil tua dan rasa tidk nyaman
bisa mengakibakan ibu hamil tidak bisa melakukan aktivitas dengan baik.
6) dengan Anemia. Pada anamnesa yang dilakukan pada Ny. R pada tanggal
285
pembukaan 6 cm jam 10.00 WIB sehingga pada saat pasien baru datang ibu
sudah dalam kala I fase aktif dan dilakukan observasi dengan lembar
partograf. Pada jam 10.30 WIB ,kemudian pada jam 11.30 WIB ketuban
amniotomi. secara teori fase aktif dibagi menjadi 3 yakni fase akselerasi
servik berlangsung cepat 4-9 cm dalam waktu 2 jam dan fase deselerasi
(Nurasiah, 2014: 5). Menurut saya dalam proses persalinan pada Ny. R tidak
ada kesenjangan karena lama kala I yaitu 1 jam, proses pembukaan yang
cepat disebabkan oleh kontraksi rahim yang adekuat dan keadaan psikologis
Persalinan kala II pada Ny. R terjadi pada jam 11.30 WIB dengan
dengan 58 langkah APN dengan posisi meneran terlentang. Bayi lahir tanggal
15 April 2018 pada jam 11.55 WIB secara spontan, bayi menagis kuat, kulit
kemerahan, gerakan aktif dan jenis kelamin laki-laki. Pada proses persalinan
pada Ny. R tidak terjadi robekan jalan lahir namun hanya sedikit lecet.
dengan lancar. Secara teori proses kala II berlangsung 1 jam pada 1 jam pada
pada kala II persalinan tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.
pada Ny. R yaitu disuntikkan oksitosin agar plasenta lahir. Pada jam 12.00
10 menit, plasenta lahir lengkap dan utuh. Pada teori Nurasiah (2014: 5-6)
persalinan kala III dimulai segera setelah bayi lahir dan berakhir dengan
lahirnya plasenta serta selaput ketuban yang berlangsung tidak lebih dari 30
menit. Biasanya plasenta lepas dalam 6-15 menit setelah bayi lahir. Sehingga
menurut saya antara teori dan kasus pada kala III tidak ada kesenjangan.
Pada saat akhir kala IIITFU 2 jari bawah pusat, jika uterus ditemukan
dibagian tengah, diatas umbilikus hal inimenunjukkan ada adanya darah dan
bekuan di dalam uterus. Menurut saya antara teori dan kasus pada kala IV
tidak ada kesenjangan karena dalam lembar partograf asuhan kala IV tidak
pusat.
287
kurangnya 3 kali sesuai jadwal yang dianjurkan yaitu: pada 6 jam sampai 3
hari pasca persalinan, pada hari ke 4 sampai hari ke 28 pasca persalinan dan
perdarahan post partum, infeksi nifas, pemantauan perawatan bayi baru lahir
Pada 6 jam masa nifas (15 April 2018) ibu merasakan nyeri pada jalan
lahir merupakan hal yang fisiologis . Sementara itu pada kunjungan ke 2 (19
April 2018) ibu merasa nyaman dan berdasarkan pemeriksaan genetalia tidak
ada oedem, tidak ada varises, Lochea sanguinolenta. Setelah dievaluasi pada
tanggal 06 Mei 2018 ibu sudah bisa melakukan aktivitas ringan dan merawat
bayinya.
Pada kunjungan pertama nifas berat badan ibu turun 2 kg sehingga berat
Sebagian besar wanita mencapai kembali berat badan prahamil mereka dalam
6 bulan setelah melahirkan. Menurut saya dari teori tersebut tidak ada
19 April 2018) menurun dari 62 kg menjadi 58 kg. Hal ini disebabkan karena
288
meskipun menyusui ibu tetap menjaga pola makan, selain itu berat badan ibu
nifas menurun karena beberapa faktor seperti asupan nutrisi dan pola istirahat
dengan selang waktu 24 jam. Selain itu ibu juga diberikan obat tambah darah
kesenjangan antara teori dan kasus. Selain itu ibu juga mendapatkan obat
infeksi berbagai jenis bakteri, seperti infeksi pada saluran pernapasan, saluran
digunakan oleh sejumlah wanita hamil dan menyusui tanpa disertai bukti
adanya dampak buruk atau kecacatan bagi janin. Karena pemberian obat
amoxilin dan analgetik serta pola higiene yang baik sehingg ibu tidak mudah
terkena infeksi selama nifas, sehingga meskipun obat tersebut tidak termasuk
dalam program pemerintah akan tetapi tetap wajib diberikan karena berfungsi
Selama masa nifas proses involusi uterus Ny. R pada 6 jam dan 4 hari
post partum adalah 2 jari dibawah pusat, kemudian pada 17 dan 30 hari post
Pada saat bayi lahir : TFU setinggi pusat, Pada saat akhir kala III : TFU 2 jari
minggu post partum : TFU teraba diatas simpisis, 6 minggu post partum :
TFU tidak teraba.Involusi uterus terjadi karena ukuran rahim mulai kembali
Sehingga perubahan ukuran TFU dan warna lokhea berubah karena proses
karena apabila lokhea berbau menandakan adanya infeksi. Pada kasus Ny. R
pada hari pertama keluar lokhea rubra, hari ke-4 sanguinolenta, hari ke 17 dan
30 lokhea yang keluar adalah alba. Pada teori Sulistyawati (2009:76) Lokhea
rubra : Hari ke 1-4 post partum, Lokhea sanguinolenta : Hari ke 4-7 post
partum, Lokhea serosa : Hari ke 7-14 post partum dan Lokhea alba : Minggu
ke 2-6 post partum.Pada hari pertama warna lokhea adalah merah segar hal
berubahanya warna lokhea pada Ny. R merupakan hal yang termasuk tidak
Neonatus Ny. R lahir pada tanggal 15 April 2018 Pukul 11.55 WIB.
Lahir aterm dengan usia kehamilan ibu 41 minggu, bayi lahir langsung
Suhu 36,6℃, Denyut jantung 140 x/menit (normal DJJ 120-160 x/menit) dan
cm (normal kepala 33-35 cm), Lingkar lengan 11 cm (normal 11-12 cm). Dari
beberapa ciri diatas sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Dewi
(2014:2), menurut saya bayi Ny. R lahir dalam keadaan fisiologis meskipun
mengalami anemia ringan hal ini ditunjang dari asupan nutrisi selama
kehamilan serta usia kehamilan yang sudah matang, sehingga bayi tidak
mengalami BBLR.
Pada neonatus Ny. R sudah BAK jam 30 menit setelah lahir, umumnya
neonatus akan BAK sekali dalam 24 jam pertama, dua kali dalam 24 jam
kedua dan tiga kali dalam 24 jam ketiga dan jika terjadi anuria, hal ini harus
perkemihan. Selain itu neonatus Ny. R sudah BAB 45 menit setelah bayi
lahir, hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Dewi (2014:28)
yang menyatakan bahwa dalam 3 hari pertama feses bayi masih bercampur
Sehingga menurut saya tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus, karena
lainnya.
Pada neonatus Ny. R saat lahir bayi sudah mendapatkan injeksi vitamin
K, salep mata imunisasi dasar HB0 dan ketika neonatus Ny. R berumur 5
291
hari sudah mendapatkan imunisasi BCG dan polio. Secara teori vitamin K
infeksi mata dan bila keadaan ini tidak diobati atau terlambat diobati bisa
timbul kerusakan kornea mulai dari bentuk ulkus hingga perforasi. HB0
yang masih hidup dan sudah dilemahkan, pemberian imunisasi ini bertujuan
asuhan yang telah diberikan pada neonatus Ny.R sesuai dengan program
kemudian pada kunjungan kedua (4 hari) berat badan bayi turun menjadi
2750 gram dengan penurunan berat badan ±10 gram secara teori hal ini masih
dalam batas normal karena penurunan berat badan dalam batas 10 % dari
kenaikan ±555 gr. Secara teori berat badan bayi lahir normalnya 2500-4000
gram, pada masa pertumbuhan berat badan bayi dibagi menjadi 2 yaitu pada
usia 0-6 bulan dan usia 6-12 bulan. Untuk usia 0-6 bulan berat badan bayi
berat badan bayi akan menjadi 2 kali berat badan lahir pada akhir bulan ke-6
ditinjau dari teori berat kenaikan berat badan bayi pada hari ke 26 seharusnya
555 gram. Menurut saya kenaikan berat badan pada neonatus Ny.R yang
tidak berkaitan dengan anemia yang ibu alami selama masa nifas.
suntik 3 bulan, ibu sudah haid dan sering menyusui anaknya. Pada hasil
anamnesa ibu tidak sedang atau tidak pernah menderita penyakit sistemik
penyakit TBC ataupun mengkonsumsi obat TBC, tidak sedang atau tidak
tidak teraba, genetalia tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak ada lesi, dan sudah
3 bulan sangat cocok untuk ibu menyusui. Waktu yang tepat untuk
menggunakan alat kontrasepsi ini yaitu tidak haid atau setiap saat selama
siklus haid asalkan ibu tidak hamil. Adapun indikasi memakai kontrasepsi
suntik 3 bulan meliputi ibu usia reproduksi (20-35), ibu pasca persalinan, ibu
defisiensi besi, ibu yang tidak memiliki riwayat darah tinggi. Adapun
293
pemakaian kontrasepsi suntik 3 bulan dan indikasi cocok untuk Ny. R yaitu
teori dan kasus yang ada di lapangan, dimana kondisi ibu sesuai dengan
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
dilakukan selama 3 bulan pada Ny. R mulai dari trimester III. Dapat
normal. Pada kala I diketahui kurang lebih 1 jam dan selama kala I
ibu merasa cemas akan persalinan yang akan dihadapinya, kala II ibu
294
295
karena tidak terdapat luka pada jalan lahir, ibu tidak mengalami
proses persalinan mulai dari kala I hingga 2 jam post partum dalam
keadaan fisiologis.
warna lokhea sesuai dengan teori, ibu rutin melakukan senam nifas
lahir sesuai dengan asuhan bayi baru lahir normal. Proses laktasi
kembali.
296
6.2 Sara
profesional.
Astuti, Sri dkk. 2017. Asuhan Ibu Dalam Masa Kehamilan. Bandung : Erlangga.
Damayanti Ika dan Maita Liva. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan
Komprehensif Pada Ibu Bersalin dan Bayi Baru Lahir. Yogyakarta : CV
BUDI UTAMA.
Deslidel, dkk. 2012. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Jakarta : ECG.
Dewi, Vivian Nanny Lia. 2014. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta :
Salemba Medika.
Dinas Kesehatan Jawa Timur. 2016. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun
2015. Diakses tanggal 28 Maret 2017.
Dinas Kesehatan Jember. 2014. Pencapaian Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Tahun 2014. Diakses tanggal 20 Maret 2017.
Dinas Kesehatan Jember. 2015. Pencapaian Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Tahun 2015. Diakses tanggal 20 Maret 2017.
Dinas Kesehatan Jember. 2016. Pencapaian Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Tahun 2016. Diakses tanggal 20 Maret 2017.
Dwienda, Octa dan liva maita. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Neonatus,
Bayi/Balita dan Anak Prasekolah Untuk Para Bidan.Yogyakarta : CV
BUDI UTAMA.
Irianti, Bayi dan Erda Murtiara Halida . 2014 .Asuhan Kebidanan Berbasis Bukti.
Jakarta : CV Sagung Seto.
Irianto, Koes. 2014. Gizi Seimbang dalam Kesehatan Reproduksi (Balanced
Nutrition In Reproductive Health). ALABETA, cv.
Kementrian Kesehatan RI. 2015. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014. Diakses
tanggal 28 Maret 2017.
Kementrian Kesehatan RI. 2016. Buku Panduan Pelaksanaan SDGs Tahun 2016-
2030. Diakses tanggal 30 Maret 2017.
Kementrian Kesehatan RI. 2016. Kesehatan Reproduksi. Jurnal Kesehatan volume
7 nomor 02 ISSN 2087-703X.
297
298
Kementrian Kesehatan RI. 2016. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. Diakses
tanggal 30 Maret 2017.
Kusmawati Ina dan Melina Fitria. 2014. Askeb II Persalinan. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar (Anggota IKAPI)
Kusmawati Ina dan Melina Fitria.2014.Askeb II Persalinan. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar (Anggota IKAPI)
Manuaba, Ida Ayu Chandranita. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita
Edisi 2. Jakarta : EGC.
Maryunani, Anik. 2009. Asuhan Pada Ibu dalam Masa Nifas (POSTPARTUM).
Jakarta : TIM.
Mochtar, Rustam.2013. Sinopsis Obsetri Jilid 1.Jakarta : EGC
Muslihatun, Wafi Nur,2010 Asuhan Neonatus Bayi Dan Balita. Yogyakarta:
Fitramaya.
Nurasiah, Ai dan Ani Rukmawati. 2014. Asuhan Persalinan Normal Bagi Bidan.
Bandung : PT Refika Aditama.
Nurjanah, Siti Nunung dkk, 2013. Asuhan Kebidanan POSTPARTUM Dilengkapi
dengan Asuhan Kebidanan Post Sectio Caesarea. Bandung : PT Refika
Aditama.
Oktarina, Mika,2016.Buku Ajar Asuahan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru
Lahir. Yogyakarta: CV BUDI UTAMA
Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Ilmu Kandungan. Jakarta : PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Purwoastuti, Endang dkk. 2015. Panduan Materi Kesehatan Reproduksi dan
Keluarga Berencana. Yogyakarta : Pustaka Barupress. Andriyani, Rika
dan Risa Putriani,2014.Panduan Lengkap Asuhan Kebidanan Ibu Nifas
Normal (Askeb III). Yogyakarta : CV BUDI UTAMA
Putra, Sitiatava Rizema. 2012. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita Untuk
Keperawatan dan Kebidanan. Yogyakarta : D-Medika.
299
Rismalinda. 2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta : CV. Trans
Info Media.
Saputra, Lyndon. 2014. Catatan Ringkas Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita.
Jakarta : Binarupa Aksara Publisher.
Sharoon J, Reeader.2011.Keperawatan Maternitas kesehatan wanita, Bayi, dan
Keluarga (Volume 1). Jakarta: EGC.
Suherni, dkk. 2009. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta : Fitramaya.
Sursilah, Ilah,2010.Asuhan Persalinan Normal Dengan Inisiasi Menyusui
(IMD).Yogyakarta : Dee Publish
Walyani, Elisabeth Siwi dan Endang Purwoastutik. 2014. Konsep Kebidanan.
Yogyakarta : PUSTAKA BARUPRESS
Walyani, Elisabeth Siwi dan Endang Purwoastutik. 2015. Asuhan Kebidanan dan
Bayi Baru Lahir.Yogyakarta : PT Pustaka Baru
Yuniarti, Sri. 2015. Asuhan Tumbuh Kembang Neonatus Bayi – Balita dan Anak
Pra-sekolah. Bandung : PT. Refika Aditama.