Anda di halaman 1dari 32

SISTEM PENYEDIAAN

AIR BERSIH
PUTRI HERLIA P., ST., MT.
UMUM
• Air  kebutuhan dasar untuk kehidupan manusia, terutama
digunakan sebagai air minum, memasak, mencuci, mandi dan KAKUS.
• Air bersih  air yang layak untuk dijadikan air baku bagi air minum.
• Penyediaan air bersih hendaknya memperhatikan sumber, kualitas
dan kuantitas.
• Sumber air bersih  pemasok air bersih.
• Kualitas air bersih  berpengaruh terhadap kesehatan.
• Kuantitas air bersih  pemenuhan kebutuhan air.
SUMBER AIR BERSIH
Air baku  ketersediaan air banyak.
AIR Kualitas air lebih buruk karena pencemaran dan erosi.
PERMUKAAN Berbahaya karena banyak terkontaminasi bakteri, zat
organik dan non organik.

Kualitas air cukup baik


sebagai air minum.
Proses sedimentasi mineral AIR TANAH
air, kimiawi, filtrasi, dan
aerasi.

Bersifat asam dan lunak.


AIR HUJAN Dapat dimanfaatkan sebagai
air minum dan rumah tangga
melalui roof tank.
KUALITAS AIR BERSIH
Kualitas air harus memenuhi 3 syarat :
• Syarat fisik
Jernih, tidak berwarna, tidak berbau, rasanya tawar.
• Syarat kimia
Tidak mengandung zat kimia yang merugikan manusia (racun) dan tidak mengurangi efektivitas distribusi
pipa pipa.
• Syarat bakteriologis
Tidak mengandung bakteri maupun organik lain yang dapat menyebabkan penyakit tipus, kolera, disentri,

cacingan, dan sebagainya.

• Syarat radioaktif
Air minum tidak boleh tercemar dan mengandung unsur-unsur radioaktif.
FISIK KIMIA MIKROBIOLOGIS
• Suhu: merupakan • pH antara 6,5 -9,0 (pH netral = 7) • Tidak mengandung
suhu kamar antara • Tidak mengandung bahan kimia beracun. bakteri pathogen
20 - 26 derajat • Kesadahan rendah. (bakteri E. Coli.
celcius • Tidak mengandung garam-garam atau ion-ion Salmonella typhi,
• Warna: tidak logam, seperti: vibriochlotera).
berwarna • C02 agresif dapat menyebabkan karat serta korosi • Tidak mengandung
• Rasa: tidak berasa • Cl kurang dari 150 mg/l, bila lebih rasanya tidak bakteri non
• Bau: tidak berbau enak pathogen
• Fe kurang dari 0,2 mg/l, bila lebih tidak sehat
• Kekeruhan: tidak (actinomycetes,
• Kandungan pb maksimum 0,05 mg/I
boleh mengandung phytoplankton
• Kandungan cu maksium 3 mg/l
S102 25 mg/l • Yodium kurang lebih 60 mg/l coliform, cladocera.
• FI antara 1-1,5 mg/l
• Tidak mengandung bahan organik dan
anorganik, seperti:
• SO4 kurang dari 250 mg/l, bila lebih dapat
merusak beton
• H2S menimbulkan pembusukan
• NH4 zat organik harus dihindari.
PROBLEM AIR BERSIH
Problema Penyebab Efek buruk Koreksi
Kesadahan tinggi Garam-garam kalsium Membuat pipa berkerak, Penukaran ion (diproses
dan magnesium dari air merusak boiler dan juga dengan zeolit)
tanah merusak cucian dan
makanan
Korosi Derajat keasaman tinggi Perkaratan Peningkatan kadar
akibat naiknya oksigen pipa,lerusakan terutama alkalin
dan CO2 (Ph rendah) pada berbahan
kuningan
Polusi Kontaminasi organik atau Timbulnya penyakit Klorinasi dengan sodium
oleh air limbah Hipoklorit atau gas klorin

Warna Zat besi dan mangaan Merubah warna pakaian Dihujani melalaui filter
atau peralatan oksidasi (manganese
zeolit)

Rasa dan bau Zat organik Tidak enak (diminum) Filtrasi denaga karbon
aktif (Proses penjernihan)
KUANTITAS AIR BERSIH

• Kuantitas air bersih jumlah kebutuhan pelayanan air


bersih untuk masyarakat secara terukur.
• Kebutuhan air bersih dalam skala layanan hunian
ditetapkan dalam satuan liter/detik, sedangkan
dalam skala kebutuhan per-orang ditetapkan dalam
satuan liter/orang/hari.
Besarnya kebutuhan air bersih suatu bangunan meliputi (BSN, 2005):
• Kebutuhan air bersih sehari-hari yang ditentukan dengan memperkirakan
penggunaan nilai kebutuhan air bersih per hari per orang dengan
memperkirakan jumlah waktu pemakaian yang sesuai dengan fungsi dan fasilitas
gedung yang direncanakan.
• Kebutuhan air untuk peralatan dan mesin yang memerlukan penambahan air
secara teratur dan harus diperhitungkan sendiri.
• Kebutuhan air untuk menjaga kedalaman atau ketinggian muka air kolam,
baik untuk air mancur maupun kolam renang yang harus dihitung dengan
memperkirakan besarnya kehilangan air yang terjadi karena penguapan dan
pelimpahan.
Standar kebutuhan air bersih dibedakan menjadi dua macam, yaitu (Ditjen Cipta karya, 2000):
• Standar kebutuhan air domestik yang terdiri dari kebutuhan air yang digunakan pada tempat –
tempat hunian pribadi untuk memenuhi keperluan sehari – hari seperti memasak, minum, mencuci
dan keperluan rumah tangga lainnya.
• Standar kebutuhan air non domestik yang terdiri dari kebutuhan air bersih di luar keperluan
rumah tangga. Kebutuhan air non domestik antara lain :
• Penggunaan komersil dan industri, yaitu penggunaan air oleh badan-badan komersil dan industri.
• Penggunaan umum, yaitu penggunaan air untuk bangunan – bangunan pemerintah, rumah sakit, sarana
pendidikan dan tempat – tempat ibadah.

Kebutuhan air non domestik dapat dibagi dalam beberapa kategori, antara lain :
• Kota kategori I (metro)
• Kota kategori II (kota besar)  150-500 L/orang/hari
• Kota kategori III (kota sedang)  80-150 L/ orang/ hari
• Kota kategori IV (kota kecil)  60-80 L/ orang/ hari
• Kota kategori V (desa)  30-60 L/ orang/ hari
Kebutuhan Air Bersih Non Domestik
untuk Kota Kategori I, II, III, IV
NO SEKTOR PEMAKAIAN AIR SATUAN
1 Pendidikan/ Sekolah 10 L/ murid/ hari
2 Rumah sakit 200 L/ bed/ hari
3 Puskesmas 2000 L/ unit/ hari
4 Masjid 3000 L/ unit/ hari
5 Kantor 10 L/ pegawai/ hari
6 Pasar 12000 L/ hektar/ hari
7 Hotel 150 L/ bed/ hari
8 Rumah makan 100 L/ tempat duduk/ hari
9 Komplek militer 60 L/ orang/ hari
10 Kawasan industri 0.2-0.8 L/ detik/ hektar
11 Kawasan pariwisata 0.1-0.3 L/ detik/ hektar
Sumber: Ditjen Cipta Karya Dinas PU (2000)
WATER TREATMENT
• FUNGSI  menetralisir kondisi air secara fisis, kimiawi dan biologis.
• PROSES:
• Penyaringan bahan padat  penyaringan pada aliran air yang menuju treatment berikutnya. Sifat
saringan bekerja secara mekanis (saringan biasa).
• Pengendap lumpur  suspensi dan larutan; lumpur yang berbentuk larutan biasanya secara fisik
mekanis dapat dipisahkan, sedangkan pada lumpur yang bersifat koloid harus dilakukan koagulasi
(penggumpalan agar lumpur dapat mengendap).
• Penambahan udara  kincir airasi atau cara pengadukan yang termasuk sistem peniupan gelembung
udara ke dalam air. Bertujuan meningkatkan kondisi oksigen air yang secara otomatis meningkatkan
tingkat kehidupan bagi bakteri koli ang akan memakan limbah organik terlarut datam air.
• Pengendapan lumpur  menggunakan tawas (aluminium sulfat) dan kapur..
• Proses desinfektansi  proses untuk menghilangkan hama/bakteri yang ada dalam air menggunakan
kaporit atau chlor.
SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH
1. Sistim
Distribusi
Langsung
2. Sistem Tangki
Atap
3. Sistem Tangki
Tekan
Peletakan tangki bawah
di dalam bangunan
SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH PADA
BANGUNAN
UP-FEED SYSTEM
• Sistem ini terutama dapat diterapkan
untuk perumahan dan gedung-gedung
kecil yang rendah.
• Pembuatan relatif murah tetapi
pompa cepat rusak.
• Kerugian sistem ini adalah:
• Pompa bekerja terus menerus.
• Ketinggian terbatas karena
kekuatan pipa terbatas untuk
mengantisipasi tekanan air di
dalamnya.
SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH PADA
BANGUNAN
DOWN-FEED SYSTEM
• Sistem tangki atap ini cukup efisien
diterapkan karena:
• Selama airnya digunakan, perubahan
tekanan yang terjadi pada alat
plumbing hampir tidak berarti.
• Sistem pompa yang menaikkan air ke
tangki atas bekerja secara otomatis
dengan cara yang sangat sederhana
sehingga kesulitan dapat ditekan.
• Perawatan tangki sangat sederhana
dibandingkan dengan misalnya tangki
tekan.
SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH PADA
BANGUNAN
• Kelebihan down feed system ini adalah:
• Pompa tidak bekerja secara terus-menerus sehingga lebih efisien dan awet.
• Air bersih selalu tersedia setiap saat.
• Tidak memerlukan pompa otomatis, kecuali untuk sistem pencegah bahaya kebakaran (sprinkler dan
hydrant).

• Kekurangan down feed system ini adalah:


• Membutuhkan biaya tambahan untuk pengadaan tangki tambahan.
• Menambah beban pada struktur bangunan.
• Menambah biaya pemeliharaan.
SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH PADA
BANGUNAN
• Untuk pemakaian jangka panjang sistem ini termasuk efektif dan efisien walaupun biaya
pembuatannya mahal. Apabila jumlah lantai sangat banyak, tekanan air dalam pipa sangat
tinggi, sehingga pipa dapat pecah karena tekanan tinggi (setiap tujuh meter tekanan pipa
menerima tekanan sebesar 1 atmosfir), maka down feed system ini dilengkapi dengan:
• SPILLBACK TANK.
Berupa tangki pembantu yang diletakkan pada setiap lantai tertentu. Tiap tangki dilengkapi dengan
katup pengendali tekanan. Bila tekanan air tinggi maka katup akan menutup. Hal terpenting dalam sistem
tangki atap ini adalah menentukan letak tangki tersebut apakah dipasang dalam langit-langit, di atas
atap, atau dipasang dalam menara khusus. Penentuan ini harus didasarkan pada jenis alat plumbing yang
terpasang pada lantai tertinggi bangunan dan yang menentukan tekanan kerja tertinggi.
• PRESSURE REDUCER VALVE (prv, katup reduksi tekanan)
Pada jumlah lantai yang relatif banyak, ada kemungkinan tekanan dalam pipa sangat tinggi sehingga
perlu direduksi dengan katup (valve). Katup-katup tersebut diletakkan pada beberapa lantai tertentu.
SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH PADA
BANGUNAN

DOWN FEED SYSTEM dengan SPILL BACK TANK DOWN FEED SYSTEM dengan PRESSURE REDUCER VALVE
PLUMBING
• Plumbing merupakan perpaduan antara seni dan teknologi pemipaan serta peralatan
pendukungnya untuk menyediakan air bersih ke tempat yang diinginkan; baik dalam
bentuk kualitas, kuantitas, maupun kontinuitas dengan memenuhi syarat yang berlaku,
serta membuang air kotor atau air bekas dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari
bagian penting lainnya untuk menciptakan kondisi yang nyaman dan higienis sesuai
dengan standar yang berlaku.
• Sistem plumbing adalah sistem penyediaan air bersih dan pembuangan air kotor
yang saling berkaitan satu sama lain serta merupakan perpaduan yang telah memenuhi
syarat berupa peraturan perundang-undangan yang berlaku, pedoman pelaksanaan,
serta standar tentang peralatan dan instalasinya (morimura dan noerbambang, 2000).
Axonometri Contoh Distribusi Air Bersih Ke
Distribusi Air Bersih Alat Plumbing
Contoh Distribusi Air Bersih ke Alat Plumbing
Axonometri plumbing
POMPA PENYEDIA AIR BERSIH
1. POMPA SUMUR DANGKAL
KEDALAMAN 10 M
POMPA PENYEDIA AIR BERSIH

2. POMPA JET
UNTUK SUMUR DALAM (SEMI DEEP-WELL)

YANG MUKA AIRNYA LEBIH DARI 10 M


PENGAMANAN SISTEM AIR BERSIH
Pencegahan pencemaran
Pencegahan dilakukan dengan memperhatikan :

• Larangan hubungan pintas


Yang dimaksud  tidak diperkenankan adanya hubungan fisik antara dua sistim
pipa yang kualitas airnya berbeda. Misalnya antara sistim air minum dengan
sistim air kebakaran.

• Mencegah terjadinya aliran balik


Yang dimaksud  terjadinya aliran masuk air bekas, air tercemar dari peralatan
saniter atau tangki kedalam sistim pipa air akibat terjadinya tekanan negatif
(back sliphonage effect).
PENGAMANAN SISTEM AIR BERSIH
Aliran balik
PENGAMANAN SISTEM AIR BERSIH
Pencegahan pukulan air
(water-hammer)
PENGAMANAN SISTEM AIR BERSIH
LAJU ALIRAN AIR DAN DEBIT AIR
Laju aliran air
dihitung
berdasarkan
kebutuhan air
pada gedung.
Hal ini
bergantung pada
lokasi dimana
gedung berada
dan jenis
pemakaian.

Anda mungkin juga menyukai