Sanitasi Industri
Sanitasi Industri
PENCEGAHAN DAN PEMBASMIAN VEKTOR DAN PEMBUANGAN LIMBAH RUMAH TANGGA DAN INDUSTRI
RODENT Limbah padat maupun cair yang dihasilkan oleh
Serangga menjadi perhatian dalam penerapan sanitasi industri sangat beragam, limbah padat yang berupa sampah
industri, hal ini dikarenakan binatang ini mampu di dalam penempatan di bak sampah sebaiknya harus
memindahkan bibit penyakit ke dalam tubuh manusia melalui dipisah-pisahkan jenisnya, apakah bisa didaur ulang atau bisa
langsung dibakar atau dikubur. Limbah cair yang dihasilkan Menentukan sanitary items, untuk masing-masing lokasi
oleh industri tentunya mesti diolah terlebih dahulu menurut kerja yang dapat dimulai kebersihannya dan persyaratan
spesifikasinya. Limbah cair dari proses dyeing finishing kebersihan.
misalnya harus diolah terlebih dahulu di Instalasi Pengolah air Mendesain "Sanitary lnspection" atau formulir
Limbah sebelum dibuang ke badan air umum. pemeriksaan sanitasi. Semua sunitary item yang
Limbah berupa kaca dan atau benda benda tajam ditemukan dalam masing-masing lokasi kerja dikumpulkan
lainnya misalnya harus dipisahkan ditempat tersendiri, dan disusun dalam suatu daftar yang disebut formulir
demikian halnya limbah yang dikategorikan sebagai limbah pemeriksaan sanitasi (Sanitary Inspection Sheet ).
B3. Kontainer tempat sampah dalam dapur terutama di bagian Melaksanakan sanitary inspection, dengan sistim on the
persiapan dan pencucian harus selalu ditutup dan dijaga agar spot maupun terprogram.
sampah tidak tercecer pada waktu pengumpulan, Melakukan tindak lanjut terhadap program yang
penyimpanan sementara sebelum diangkut oleh truk-truk dilaksanakan dan mencari permasalahan yang paling
sampah untuk dibuang ke pembuangan akhir. memungkinkan terhadap kendala-kendala yang dihadapi
di lapangan.
MEMBENTUK TEAM SANITASI
Team Sanitasi di perusahaan berfungsi untuk PERLENGKAPAN FASILITAS KEBERSIHAN
meningkatkan dan mengawasi penerapan sanitasi, yang Hal yang tak kalah penting dalam program sanitasi
mempunyai tugas antara lain : industri adalah kebersihan pribadi tenaga kerja, karena hal ini
Membagi tempat kerja menjadi beberapa unit, misal : sangat menentukan tingkat kesehatan setiap tenaga kerja.
ruang produksi, gudang, dan lain-lain. Setiap tenaga kerja wajib memelihara dan meningkatkan
kebersihan dirinya sendiri. Untuk itu, perusahaan atau industri
wajib memberikan fasilitas yang memenuhi syarat. Misalnya bila di tempat kerja terdapat bahan-bahan yang dapat
dengan menyediakan fasilitas untuk pemeliharaan dan membahayakan kesehatan. Syarat-syarat kebersihan
peningkatan kebersihan pribadi dari tenaga kerja di setiap selengkapnya diatur dalam Peraturan Menteri Perburuhan
industri terutama yang mempergunakan atau menghasilkan Nomor 7 tahun 1964 tentang Syarat-syarat Kebersihan dan
bahan-bahan berbahaya. Fasilitas tersebut diantaranya: Penerangan di tempat keria.
WC yang cukup dan memenuhi persyaratan
WC atau kakus yang memenuhi syarat-syarat kesehatan, TATA RUMAH TANGGA PERUSAHAAN
harus terpisah untuk pekerja laki-laki dan pekerja wanita, Ketatarumahtanggaan yang baik merupakan indikator
letaknya mudah terjangkau, dan tidak berhubungan bagi penilaian suatu perusahaan, hal ini dapat dilihat dari
langsung antara tenaga kerja laki-laki dan wanita. Air bukti-bukti sebagai berikut :
harus cukup tersedia dan dijaga kebersihannya. Industri dijaga agar tetap bersih, teratur dan dicat dengan
Tempat cuci tangan dan tempat mandi baik serta cukup penerangan dan cukup kebutuhan
Yang penting diperhatikan dalam penyediaan tempat cuci pertukaran udara .
tangan, mandi dan ruang ganti adalah adanya tempat Mesin-mesin dan alat-alat diatur sehingga cukup aman
pembuangan sampah dan tempat yang terpisah antara dan effisien untuk melaksanakan pekerjaan dan mudah
tenaga kerja laki-laki dan wanita. dibersihkan.
Ruang makan dan kantin yang memenuhi persyaratan Bahan-bahan dan perbekalan ditimbun secara aman .
Ruang makan yang disediakan dalam suatu Perkakas dan alat-alat perlengkapan disimpan secara
perusahaan harus cukup luas agar tenaga kerja dapat makan aman di dalam almari atau rak.
sekaligus ataupun bergelombang. Pekerja-pekerja hendaknya
tidak diperbolehkan makan di tempat kerja mereka, terlebih
Tempat-tempat pembuangan sampah dan penyimpanan disimpan di dalam tempat-tempat tertutup atau spingeled
harus tersedia ditempat yang layak serta harus sering metal container.
dikosongkan dan diatur . Semua larutan yang mudah terbakar ditempatkan dalam
Tempat-tempat kerja harus terang, bebas dari kotoran dan wadah tertutup, yang kemudian disimpan didalam suatu
gangguan . kamar yang tahan api atau didalam almari.
Lantai harus dibersihkan dan bebas dari semua Bahan-bahan yang berbahaya harus disimpan di luar
hambatan, bebas dari bahanbahan lain atau bahan-bahan bangunan utama dari industri.
yang dapat menyebabkan terpeleset seperti air, minyak Tempat penyimpanan yang digunakan untuk menyimpan
dan vaselin. bahan-bahan harus diberi tanda atau label .
Ruangan-ruangan, tempat lalu lintas dan jalan keluar dari Bahan-bahan yang kelebihan tidak boleh ditinggalkan di
lempat kerja harus bebas dari bahan-bahan buangan tempat kerja .
(sampah). Lantai, lobang didinding, atap, pipa-pipa, lampu dan
Semua sudut-sudut ruangan (tempat kerja) harus jendela-jendela harus dibersihkan secara teratur,
dibersihkan sampai bersih, cukup penerangannya clan berulang-ulang/berkala.
bebas dari bahan-bahan buangan. Alat kerja yang sudah tua dan tidak dipakai lagi, harus
Bahan-bahan yang mudah terbakar hat-us dibuang di dipindahkan dari tempat kerja atau dibuang.
tempat-tempat yang telah disediakan atau disimpan di Tenaga kerja yang bekerja di tempat kerja tersebut harus
dalam Cempat-tempat penyimpanan yang tertutup. diperintahkan untuk mengikuti prosedur kerja yang ada
Sisa-sisa produksi yang bersih disimpan di dalam tempat untuk membersihkan tempat kerja secara teratur.
penyimpanan dari metal, sedangkan minyak-minyak sisa Inspeksi harus dilakukan secara teratur untuk memelihara
kesadaran agar tetap bersih dan teratur.
DAFTAR PUSTAKA
Charles, Edy. Sanita.si Industri, Makalah untuk
Pelatihan Dokter,
Grantham, David. Occupational Health and Hygiene,
Guide for the, WHSO, 1992. Queensland Department of
Employment Vocational Education Training and Industrial
Relations, Audit Program.
Suma'mur, P.K. Higene Perusa.haan dan Kesehatan
Kerja, CV Haji MaSagung, Jakarta, 1988.