Anda di halaman 1dari 9

SANITASI INDUSTRI Sanitasi industri juga terkait dengan standar lingkungan

maupun standar higiene perusahaan kesehatan dan


Waluyo
keselamatan kerja di suatu perusahaan yang ingin
mendapatkan sertifikasi dari badan internasional (1S0 14000
ataupun ISO 18000).

Sanitasi Industri adalah usaha yang dilakukan untuk


ASPEK-ASPEK SANITASI INDUSTRI
memelihara, meningkatkan kebersihan dan kesehatan
Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam sanitasi
lingkungan industri, termasuk cara-cara pengendalian dan
industri menyangkut kebersihan di dalam dan di luar
pemeliharaan faktor-faktor lingkungan kerja serta
perusahaan. Di luar perusahaan terutama rnenyangkut
pengendalian terhadap penyebaran penyakit menular,
kebersihan halaman dan jalan-jalan sekitar perusahaan, di
sehingga kegiatan industri tidak memberikan dampak buruk
dalam perusahaan menyangkut lantai, dinding, atap gedung,
terhadap tenaga kerja dan masyarakat umum di sekitar
mesin-mesin serta alat-alat untuk bekerja, gudang untuk
industri.
menimbun barang serta gudang bahan baku. Secara rinci
Dalam setiup proses produksi untuk menghasilkan
sanitasi industri juga akan membahas masalah penyediaan
suatu produk, diharapkan didapat hasil produk yang baik,
air, sanitasi makanan, pemeliharaan fasilitas industri,
bermutu dan berdaya saing yang besar di dunia global, yang
pencegahan dan pembasmian serangga dan tikus,
salah satunya ditentukan oleh kebersihan dan keteraturan
pembuangan limbah rumah tangga dan industri, pembentukan
tempat kerja serta efisiensi dan efektivitas pemakaian bahan.
team sanitasi dan penyediaan perlengkapan fasilitas
Pelaksanaan sanitasi industri yang baik merupakan
kebersihan pribadi.
indikator penilaian dari citra perusahaan yang bersangkutan.
PENYEDIAAN AIR (Water Supply) sangat berbeda dengan air untuk bahan baku . Air untuk
Kebutuhan terhadap air tidak dapat dihindari, baik keperluan domestik tentu akan mempunyai standar kualitas
untuk masyarakat umum maupun industri. Sehingga yang lebih tinggi dibandingkan air untuk bahan baku.
penyediaan sumber air harus menjadi salah satu bahan Air untuk keperluan bahan baku dapat dikelompokkan
pertimbangan dalam perencanaan dan penentuan lokasi sebagai berikut :
industri. Sumber air harus sesuai dengan persyaratan yang 1. Air yang tidak perlu diolah lagi seperti air tanah tanpa
ditentukan bagi jenis dan peruntukan dalam proaes produksi. adanya kemungkinan kontaminasi.
Berdasarkan peruntukannya, air di dalam industri 2. Air yang hanya perlu desinfektans, seperti air tanah atau
dikelompokkan menjadi: air permukaan dengan kontaminan kecil, bening (tanpa
 Keperluan rumah tangga, misalnya air untuk keperluan turbiditas) dan organisme coliform tidak tidak lebih dari 50
makan dan minum, mandi dan cuci, dll. yang harus per 100 ml per bulan.
memenuhi standar yang ditentukan oleh Departemen 3. Air yang perlu pengolahan (treatment) disertai dengan
Kesehatan. chlorinasi, seperti semua air berlumpur yang
 Keperluan proses produksi, misalnya untuk keperluan mengandung excreta, organisme coliform dalam 20 %
bahan pendingin dalam pemakaian ketel uap, bahan sampel tidak lebih dari 500 per 100 ml per bulan.
penghasil uap, bahan pelarut, bahan baku, bahan 4. Air yang perlu pengolahan pelengkap sebelum
pencuci, dll. pengolahan dengan chlorinasi, seperti air yang sangat
Kualitas air dapat dibedakan menurut peruntukan dari kotor, mengandung banyak lumpur dan berwarna,
badan air yang menjadi sumber air tersebut. Setiap jenis mengandung organisme coliform lebih dari 5000 per 100
peruntukan memerlukan air dengan kualitas yang berbeda- ml dalam lebih dari 20 % sampel, tetapi tidak lebih dari
beda. Air untuk keperluan domestik/rumah tangga akan 20000 per 100 ml dalam lebih dari 5 % sampel.
5. Air yang perlu pengolahan spesifik, seperti air laut. Sanitasi makanan merupakan upaya pencegahan
Dalam penyediaan air untuk keperluan industri harus penyakit akibat makanan, yang dikonsumsikan oleh tenaga
diperhatikan kualitas air. Kualitas air ditentukan oleh 4 (empat) kerja. Sanitasi makanan yang tidak baik akan menyebabkan
karakteristik, yaitu : keracunan makanan pada tenaga kerja.
 Karakteristik Biologik : adanya mikroorganisme yang Ditinjau dari penyebabnya, keracunan makanan pada
pathogen dan yang non-pathogen, yang pada kadar tenaga kerja dapat dikelompokkan :
tertentu akan dapat menyebabkan dampak yang buruk 1. Keracunan akibat masuknya bibit penyakit / bakteri
pada penggunaannya. pathogen yang terdapat dalam makanan ke dalam tubuh.
 Karakteristik Fisik : adanya bahan-bahan fisis yang sangat Biasanya kuman-kuman yang mengkontaminasi makanan
mengganggu pada penggunaannya, seperti lumpur yang akan berkembang biak selama penyimpanan pada suhu
banyak batu-batuan atau pasir yang halus. 50 - 150 °F atau 10 - 65 °C, keadaan ini biasanya disebut
 Karakteristik Kimiawi : bahan-bahan kimia yang terdapat inkubasi.
dalam air dapat mengganggu kesehatan pemakaian dan 2. Keracunan akibat makanan yang mengandung racun.
juga dapat merusak alat-alat atau mesin-mesin yang Misalnya karena terkontaminasi bakteri golongan
mempergunakan air tersebut. Staphylococcus yang sering terdapat dalam penyakit kulit
 Karakteristik Radioaktif : pemakaian bahan radioaktif ( bisul-bisul merah ) dan penyakit saluran pernafasan.
makin bertambah banyak dan semakin besar, sehingga Pengelolaan makanan yang terinfeksi kemungkinan akan
dapat menimbulkan bahaya bagi manusia dan mesin- mengkontaminasi makanan.
mesin. 3. Keracunan akibat adanya parasit.
Untuk mencegah terkontaminasinya makanan oleh parasit
SANITASI MAKANAN seperti amubiasis. trichinosis, cacing pita, dll, dapat
dilakukan dengan memilih bahan makanan yang akan makanan maupun yang akan mengolah makanan harus
dibeli, dan sebaiknya direbus dahulu untuk membunuh rnengetahui aspek-uspek kesehatan saat mengolah dan
organisme yang ada di dalamnya. menyajikan makanan. Makanan yang disediakan di
4. Keracunan akibat bahan kimia beracun. perusahaan harus disediakan oleh mereka yang telah
Kontaminasi makanan dengan bahan kimia menyebabkan mendapatkan pengetahuan tentang sanitasi dan gizi kerja.
keracunan yang akut ditandai dengan gangguan tiba-tiba Selain itu, semua pengelola makanan harus bebas dari
dalam beberapa menit sampai 2 jam setelah masuknya penyakit menular.
bahan-bahan kimia tersebut ke dalam tubuh. Keracunan
yang biasa terjadi disebabkan oleh Kadmium, Sodium PEMELIHARAAN FASILITAS INDUSTRI
Florida, Arsen, Zink, Lead, Cooper. Fasilitas industri dalam suatu perusahaan memegang
Untuk mencegah terjadinya keracunan makanan, peranan penting dalam suksesnya program sanitasi
terutama kontaminasi makanan oleh bahan-bahan kimia perusahaan, fasilitas seperti lantai, dinding ruangan, peralatan
beracun ialah dengan menyediakan tempat makan tertentu, dan mesin, gang, gudang, tempat istirahat dan merokok,
terpisah dan bebas dari pengaruh bahan-bahan kimia bahan baku atau bahan lainnya harus dirawat dengan baik
beracun. Selain itu, kontrol yang ketat terhadap bahan-bahan dari debu, lebihan bahan serta sisa-sisa produksi.
makanan yang akan diolah, penggunaan air yang memenuhi Kebersihan lantai dan dinding selain memberikan rasa
syarat kesehatan, mencuci dan merebus terlebih dahulu higienis dan nyaman juga turut mencegah bahaya yang
bahan makanan sebelum dikonsumsi untuk membunuh mungkin timbul akibat ceceran air ataupun minyak yang dapat
organisma di dalamnya merupakan hal yang penting. menimbulkan kecelakaan seperti terpeleset, terjatuh dan
Yang juga tak kalah penting adalah sanitasi terhadap sebagainya. Lantai yang terjaga kebersihannya, akan sangat
penjamah makanan, artinya orang yang akan menyajikan
membantu kelancaran proses yang sedang berlangsung kulit ataupun selaput lendir dan menyebarkan penyakit. Upaya
untuk lalu lintas barang dan pekerja. pencegahan dan pembasmian terhadap serangga oleh
Dinding yang bersih, tercat rapih dan bebas sarang karenanya penting dalam penerapan sanitasi industri.
serangga selain menghindarkan dari tempat bersarangnya Serangga ataupun lalat seringkali berkembang biak dalam
serangga juga ikut membantu memantulkan cahaya yang sampah ataupun genangan air, baik air bersih maupun air
digunakan untuk menambah intensitas penerangan yang kotor. Membuang kotoran atau sampah pada tempatnya dan
diperlukan dalam melakukan suatu pekerjaan. membersihkan bak-bak penampungan air merupakan salah
Perawatan dan pemeliharaan peralatan produksi juga satu jalan mencegah berkembangnya serangga.
sangat penting untuk mencegah dari berdebunya mesin yang Tempat-tempat yang lembab dan kotor sering menjadi
memberikan kesan tidak higienis, dan membuat mesin bisa sarang tikus, oleh karenanya perlu diperhatikan untuk selalu
dipakai lebih lama. Namun haruslah diingat bahwa segera membersihkan gudang ataupun tempat-tempat penimbunan
setelah peralatan dan mesin dibersihkan, semua ceceran barang lainnya guna menghindari berkembangnya binatang
minyak dan bekas-bekas pembersihan harus kembali ini. Pembasmian dapat dilakukan secara industrial forging
dibersihkan sehingga tidak menimbulkan hal yang tidak bekerjasama dengan perusahaan yang bergerak dalam jasa
diinginkan. industrial forging maupun Departemen Kesehatan setempat.

PENCEGAHAN DAN PEMBASMIAN VEKTOR DAN PEMBUANGAN LIMBAH RUMAH TANGGA DAN INDUSTRI
RODENT Limbah padat maupun cair yang dihasilkan oleh
Serangga menjadi perhatian dalam penerapan sanitasi industri sangat beragam, limbah padat yang berupa sampah
industri, hal ini dikarenakan binatang ini mampu di dalam penempatan di bak sampah sebaiknya harus
memindahkan bibit penyakit ke dalam tubuh manusia melalui dipisah-pisahkan jenisnya, apakah bisa didaur ulang atau bisa
langsung dibakar atau dikubur. Limbah cair yang dihasilkan  Menentukan sanitary items, untuk masing-masing lokasi
oleh industri tentunya mesti diolah terlebih dahulu menurut kerja yang dapat dimulai kebersihannya dan persyaratan
spesifikasinya. Limbah cair dari proses dyeing finishing kebersihan.
misalnya harus diolah terlebih dahulu di Instalasi Pengolah air  Mendesain "Sanitary lnspection" atau formulir
Limbah sebelum dibuang ke badan air umum. pemeriksaan sanitasi. Semua sunitary item yang
Limbah berupa kaca dan atau benda benda tajam ditemukan dalam masing-masing lokasi kerja dikumpulkan
lainnya misalnya harus dipisahkan ditempat tersendiri, dan disusun dalam suatu daftar yang disebut formulir
demikian halnya limbah yang dikategorikan sebagai limbah pemeriksaan sanitasi (Sanitary Inspection Sheet ).
B3. Kontainer tempat sampah dalam dapur terutama di bagian  Melaksanakan sanitary inspection, dengan sistim on the
persiapan dan pencucian harus selalu ditutup dan dijaga agar spot maupun terprogram.
sampah tidak tercecer pada waktu pengumpulan,  Melakukan tindak lanjut terhadap program yang
penyimpanan sementara sebelum diangkut oleh truk-truk dilaksanakan dan mencari permasalahan yang paling
sampah untuk dibuang ke pembuangan akhir. memungkinkan terhadap kendala-kendala yang dihadapi
di lapangan.
MEMBENTUK TEAM SANITASI
Team Sanitasi di perusahaan berfungsi untuk PERLENGKAPAN FASILITAS KEBERSIHAN
meningkatkan dan mengawasi penerapan sanitasi, yang Hal yang tak kalah penting dalam program sanitasi
mempunyai tugas antara lain : industri adalah kebersihan pribadi tenaga kerja, karena hal ini
 Membagi tempat kerja menjadi beberapa unit, misal : sangat menentukan tingkat kesehatan setiap tenaga kerja.
ruang produksi, gudang, dan lain-lain. Setiap tenaga kerja wajib memelihara dan meningkatkan
kebersihan dirinya sendiri. Untuk itu, perusahaan atau industri
wajib memberikan fasilitas yang memenuhi syarat. Misalnya bila di tempat kerja terdapat bahan-bahan yang dapat
dengan menyediakan fasilitas untuk pemeliharaan dan membahayakan kesehatan. Syarat-syarat kebersihan
peningkatan kebersihan pribadi dari tenaga kerja di setiap selengkapnya diatur dalam Peraturan Menteri Perburuhan
industri terutama yang mempergunakan atau menghasilkan Nomor 7 tahun 1964 tentang Syarat-syarat Kebersihan dan
bahan-bahan berbahaya. Fasilitas tersebut diantaranya: Penerangan di tempat keria.
 WC yang cukup dan memenuhi persyaratan
WC atau kakus yang memenuhi syarat-syarat kesehatan, TATA RUMAH TANGGA PERUSAHAAN
harus terpisah untuk pekerja laki-laki dan pekerja wanita, Ketatarumahtanggaan yang baik merupakan indikator
letaknya mudah terjangkau, dan tidak berhubungan bagi penilaian suatu perusahaan, hal ini dapat dilihat dari
langsung antara tenaga kerja laki-laki dan wanita. Air bukti-bukti sebagai berikut :
harus cukup tersedia dan dijaga kebersihannya.  Industri dijaga agar tetap bersih, teratur dan dicat dengan
 Tempat cuci tangan dan tempat mandi baik serta cukup penerangan dan cukup kebutuhan
Yang penting diperhatikan dalam penyediaan tempat cuci pertukaran udara .
tangan, mandi dan ruang ganti adalah adanya tempat  Mesin-mesin dan alat-alat diatur sehingga cukup aman
pembuangan sampah dan tempat yang terpisah antara dan effisien untuk melaksanakan pekerjaan dan mudah
tenaga kerja laki-laki dan wanita. dibersihkan.
 Ruang makan dan kantin yang memenuhi persyaratan  Bahan-bahan dan perbekalan ditimbun secara aman .
Ruang makan yang disediakan dalam suatu  Perkakas dan alat-alat perlengkapan disimpan secara
perusahaan harus cukup luas agar tenaga kerja dapat makan aman di dalam almari atau rak.
sekaligus ataupun bergelombang. Pekerja-pekerja hendaknya
tidak diperbolehkan makan di tempat kerja mereka, terlebih
 Tempat-tempat pembuangan sampah dan penyimpanan disimpan di dalam tempat-tempat tertutup atau spingeled
harus tersedia ditempat yang layak serta harus sering metal container.
dikosongkan dan diatur .  Semua larutan yang mudah terbakar ditempatkan dalam
 Tempat-tempat kerja harus terang, bebas dari kotoran dan wadah tertutup, yang kemudian disimpan didalam suatu
gangguan . kamar yang tahan api atau didalam almari.
 Lantai harus dibersihkan dan bebas dari semua  Bahan-bahan yang berbahaya harus disimpan di luar
hambatan, bebas dari bahanbahan lain atau bahan-bahan bangunan utama dari industri.
yang dapat menyebabkan terpeleset seperti air, minyak  Tempat penyimpanan yang digunakan untuk menyimpan
dan vaselin. bahan-bahan harus diberi tanda atau label .
 Ruangan-ruangan, tempat lalu lintas dan jalan keluar dari  Bahan-bahan yang kelebihan tidak boleh ditinggalkan di
lempat kerja harus bebas dari bahan-bahan buangan tempat kerja .
(sampah).  Lantai, lobang didinding, atap, pipa-pipa, lampu dan
 Semua sudut-sudut ruangan (tempat kerja) harus jendela-jendela harus dibersihkan secara teratur,
dibersihkan sampai bersih, cukup penerangannya clan berulang-ulang/berkala.
bebas dari bahan-bahan buangan.  Alat kerja yang sudah tua dan tidak dipakai lagi, harus
 Bahan-bahan yang mudah terbakar hat-us dibuang di dipindahkan dari tempat kerja atau dibuang.
tempat-tempat yang telah disediakan atau disimpan di  Tenaga kerja yang bekerja di tempat kerja tersebut harus
dalam Cempat-tempat penyimpanan yang tertutup. diperintahkan untuk mengikuti prosedur kerja yang ada
 Sisa-sisa produksi yang bersih disimpan di dalam tempat untuk membersihkan tempat kerja secara teratur.
penyimpanan dari metal, sedangkan minyak-minyak sisa  Inspeksi harus dilakukan secara teratur untuk memelihara
kesadaran agar tetap bersih dan teratur.
DAFTAR PUSTAKA
Charles, Edy. Sanita.si Industri, Makalah untuk
Pelatihan Dokter,
Grantham, David. Occupational Health and Hygiene,
Guide for the, WHSO, 1992. Queensland Department of
Employment Vocational Education Training and Industrial
Relations, Audit Program.
Suma'mur, P.K. Higene Perusa.haan dan Kesehatan
Kerja, CV Haji MaSagung, Jakarta, 1988.

Anda mungkin juga menyukai