Anda di halaman 1dari 1

Renungan Spiritual

Oleh: Nur Sayyid Santoso, S.Pd.I

Kehidupan manusia selalu diliputi oleh musibah


Kehidupan manusia didunia adalah fana
Kehidupan manusia akan berubah jika kita mau merubah
Kehidupan bisa lalai maka dirimu selalu dalam kerugian
Tak luput sekecil apapun dari sang Khaliq apa yang diperbuat

Maka seharusnya kita menyerahkan diri pada-Nya apa yang diperbuat


Aku tahu, ajal akan segera menjemputku
Maka aku siapkan bekal untuk menghadap Rabb-ku
Aku tahu, qiamat akan datang
Maka aku siapkan amal kebajikan untuk dihisab
Aku tahu, tuhan akan marah jika melihat kemaksiatan
Maka kubeningkan hati untuk bermunajat kepada-Mu
Aku tahu, makasiat adalah pangkal dari dosa
Maka aku jauhi segala sesuatu yang mendatangkan syahwat
Aku tahu, malaikat tidak akan masuk rumahku
Maka aku siapkan hidangan bacaan Al-Qur’an untuk menghias rumahku
Aku tahu, hatiku rapuh
Maka aku kuatkan hatiku dengan dzikir
Aku tahu, akan tiba saatnya amalku putus
Maka aku perbanyak amal jariah
Aku tahu, telapak kaki ibuku adalah pintu sorga
Maka aku bersopan santun pada ibuku
Aku tahu, umurku selalu berkurang
Maka aku panjangkan umurku dengan silaturahmi
Aku tahu dosaku selalu bertambah
Maka aku berniat bertobat yang sebenar-benarnya
Aku tahu, tuhan akan murka dengan perkara haram
Maka aku makan makanan hal halal dan baik
Aku tahu, urusan dunia bisa menghanyutkan manusia
Maka aku sibukkan diriku dengan urusan akhirat
Aku tahu, syetan bisa menjadi temanku
Maka aku jauhi syetan dengan membaca basmalah
Aku tahu, tuhan lebih dekat daripada urat nadiku
Maka aku hadapkan hatku dengan shalat khusuk
Aku tahu, kemusyrikan akan menjerumuskan aku di lembah neraka
Maka aku sucikan diriku dengan iman

Aku tulis renungan ini saat aku sadar diriku dilumuri dengan dosa.

Nur Sayyid Santoso, S.Pd.I


Alumnus Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta,
Dosen Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Imam Ghozali Cilacap,
Pernah nyantri di Pondok Pesantren Miftahussalam Banyumas dan Pondok pesantren Al-Madaniah
Cilacap.

Anda mungkin juga menyukai