Analisis pola komunikasi yang dilihat oleh penulis disini adalah pola
komunikasi yang dilakukan di departemen communication and external affairs
khususnya divisi Social Development Program (SDP) dalam menjalankan
program sosial yang disebut Program Terpadu Pengembangan Masyarakat
(PTPM)/Program Mitra Desa Mandiri (PMDM). Divisi SDP ini menjalankan
program yang berhubungan dengan pengembangan social. Program dibuat
berdasarkan UU Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007 pasal 74 ayat 1
mengenai perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya dibidang dan atau
berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial
(CSR) dan lingkungannya.
CSR atau Corporate Social Responsibility yang merupakan suatu
tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan sebagai bentuk tanggung
jawab terhadap lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. Definisi CSR
menurut World Business Council on Suistainable Development adalah
komitmen dari perusahaan untuk berperilaku etis dan berkontribusi terhadap
pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, seraya meningkatkan kualitas
hidup karyawan dan keluarganya, komunitas local dan masyarakat luas. PTPM
merupakan salah satu bentuk perwujudan CSR PT. Vale Indonesia Tbk.
Rencana Pengelolaan Sosial (RPS) PTPM PT. Vale Indonesia Tbk. Disusun
berdasarkan based line study di wilayah yang terkena dampak operasi
perusahaan untuk mendorong peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan
masyarakat diwilayah terdampak operasi melalui pelaksanaan tanggung jawab
social perusahaan dalam jangka waktu lima tahun. RPS-PTPM ini menjadi
pedoman bagi PT. Vale Indonesia Tbk. dan para pemangku kepentingan dalam
38
39
Program Mitra Desa Mandiri merupakan salah satu kontribusi PT. Vale
Indonesia Tbk. dalam mendukung upaya yang dilakukan pemerintahdaerah
40
Inti dari PMDM ini adalah program yang diusulkan kembali oleh
masyarakat sesuai dengan rencana pembangunan desa. Tidak semua kegiatan
yang diusulkan langsung diterima tetapi disaring terlebih dahulu menurut
criteria-kriteria berikut :
PMDM ini merupakan program yang diusulkan kembali oleh masyarakat dan
harus sesuai dengan rencana pembangunan desa tidak langsung diterima begitu saja
hanya program-program yang memenuhi criteria yang telah disebutkan sebelumnya.
Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang dapat dikategorikan dalam PMDM maka
PT.Vale bekerjasama dengan fasilitator agar dapat terjadi efektifitas komunikasi
antara PT.Vale dan Masyarakat.
Pola komunikasi public yang dilakukan oleh PT.Vale menurut penulis telah
efektif dikarenakan fasilitator yang bertugas sebagai media antara PT.Vale dan
masyarakat merupakan bagian dari masyarakat yang kemudian di hire oleh PT.Vale
sebagai perantaranya. Dampak positif dari cara ini, masyarakat telah mengenal baik
fasilitator yang mendampinginya sehingga konflik yang dapat terjadi dapat
diminimalisir.
Pada saat magang di PT. Vale Indonesia Tbk Soroako ada beberapa yang
relevan dengan beberapa mata kuliah penulis dan ada juga yang baru penulis dapatkan
ketika melaksanakan magang. Pengetahuan baru yang penulis dapatkan yaitu
pengetahuan tentang jenis-jenis proyek yang dikerjakan perusahaan, beberapa
pengetahuan tentang pengurusan data masuk yang diinput kedalam system internal
sendiri. Hal ini belum penulis dapatkan di bangku kuliah. Penulis jadi tidak hanya
dapat melihat penerapan ilmu komunikasi dalam lingkungan pekerjaan tetapi juga
mendapatkan pengetahuan diluar keilmuan penulis.