Anda di halaman 1dari 25

GUBERNUR BALI

PERATURAN GUBERNUR BALI

NOMOR 115 TAHUN 2016

TENTANG

PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT


UMUM DAERAH BALI MANDARA PROVINSI BALI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI,

Menimbang : Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 19 Ayat (4)


dan Pasal 21 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 18
Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah, perlu menetapkan
Peraturan Gubernur tentang Pembentukan, Susunan dan
Tata Kerja Rumah Sakit Umum Bali Mandara Provinsi Bali.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang


Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa
Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958
Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1649);
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah
Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5072);
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234)
4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negera (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5494);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor
2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5657);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887);
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun
2015 Tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 159);
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah
Sakit (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 1221);
9. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 10 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
(Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2016 Nomor 10,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 8);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR BALI TENTANG PEMBENTUKAN,


SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH BALI MANDARA PROVINSI BALI.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan:


1. Gubernur adalah Gubernur Bali.
2. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Bali.
3. Dinas Kesehatan yang selanjutnya disebut Dinas adalah
Dinas Kesehatan Provinsi Bali.
4. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
Bali.
5. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disebut UPT
adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Dinas
Kesehatan Provinsi Bali.
6. Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara Provinsi Bali
yang selanjutnya disingkat RSBM adalah Unit Pelaksana
Teknis Dinas Kesehatan Provinsi Bali yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan dan gawat darurat.
7. Kepala RSBM yang selanjutnya disebut Direktur adalah
Kepala RSBM.
BAB II

PEMBENTUKAN DAN KEDUDUKAN

Pasal 2

(1) Dengan Peraturan Gubernur ini dibentuk RSBM.

(2) RSBM berkedudukan sebagai UPT pada Dinas Kesehatan


Provinsi Bali, dipimpin oleh Direktur berada dibawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas.

BAB III

SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 3

(1) Susunan Organisasi RSBM terdiri dari :


a. Direktur;
b. Wakil Direktur;
c. Bidang;
d. Bagian;
e. Seksi;
f. Sub Bagian;
g. Satuan Pengawas Internal (SPI);
h. Komite - Komite;
i. Staf Medik Fungsional (SMF);
j. Instalasi;
k. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 4

(1) Wakil Direktur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3


huruf a, terdiri dari :
a. Wakil Direktur Pelayanan;
b. Wakil Direktur Penunjang; dan
c. Wakil Direktur Administrasi dan Sumber Daya.

(2) Wakil Direktur dimaksud pada ayat (1) dipimpin Wakil


Direktur, berada di bawah dan bertanggung jawab
langsung kepada Direktur.

Pasal 5

(1) Wakil Direktur Pelayanan sebagaimana dimaksud Pasal


4 Ayat (1) huruf a, terdiri dari :
a. Bidang Pelayanan Medik; dan
b. Bidang Keperawatan.

(2) Wakil Direktur Penunjang sebagaimana dimaksud


Pasal 4 Ayat (1) huruf b, terdiri dari :
a. Bidang Penunjang Medik; dan
b. Bidang Penunjang Non Medik.
(3) Wakil Direktur Administrasi dan Sumber Daya
sebagaimana dimaksud Pasal 4 Ayat (1) huruf c, terdiri
dari :
a. Bagian Bina Program;
b. Bagian Keuangan;dan
c. Bagian Administrasi Umum.

(4) Bidang sebagaimana dimaksud Ayat (1), Ayat (2),


dipimpin Kepala Bidang, berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Wakil Direktur.

(5) Bagian sebagaimana dimaksud Ayat (3) dipimpin


Kepala Bagian, berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Wakil Direktur.

Pasal 6

(1) Bidang Pelayanan Medik sebagaimana dimaksud Pasal 5


Ayat (1) huruf a, terdiri dari :
a. Seksi Pelayanan Medik Rawat Jalan dan Rawat
Darurat; dan
b. Seksi Pelayanan Medik Rawat Inap dan Intensif.

(2) Bidang Keperawatan sebagaimana dimaksud Pasal 5 Ayat


(2) huruf b, terdiri dari :
a. Seksi Keperawatan Rawat Jalan dan Rawat Darurat;
dan
b. Seksi Keperawatan Rawat Inap dan Intensif.

(3) Seksi sebagaimana dimaksud Ayat (1) dan Ayat (2)


dipimpin Kepala Seksi, berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Kepala Bidang.

Pasal 7

(1) Bidang Penunjang Medik sebagaimana dimaksud Pasal 5


Ayat (2) huruf a, terdiri dari :
a. Seksi Farmasi dan Rekam Medis; dan
b. Seksi Radiologi dan Laboratorium.

(2) Bidang Penunjang Non Medik sebagaimana dimaksud


Pasal 5 Ayat (2) huruf b, terdiri dari :
a. Seksi Gizi; dan
b. Seksi Sarana, Prasarana, Alat Kesehatan.

(3) Seksi sebagaimana dimaksud Ayat (1) dan Ayat (2)


dipimpin Kepala Seksi, berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Kepala Bidang.
Pasal 8

(1) Bagian Bina Program sebagaimana dimaksud Pasal 5 Ayat


(3) huruf a, terdiri dari :
a. Sub Bagian Perencanaan dan Pengembangan Rumah
Sakit;
b. Sub Bagian Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
dan Pelaporan; dan
c. Sub Bagian Pemasaran.

(2) Bagian Keuangan sebagaimana dimaksud Pasal 5 Ayat (3)


huruf b, terdiri dari :
a. Sub Bagian Pendapatan;
b. Sub Bagian Perbendaharaan; dan
c. Sub Bagian Akuntansi.

(3) Bagian Administrasi Umum sebagaimana dimaksud Pasal


5 Ayat (3) huruf c, terdiri dari :
a. Sub Bagian umum;
b. Sub Bagian kepegawaian; dan
c. Sub Bagian Hukum dan Humas.

(4) Sub Bagian dipimpin Kepala Sub Bagian, berada di


bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Bagian.

Pasal 9

(1) Satuan Pemeriksa Internal adalah Satuan Kerja


Fungsional yang bertugas melaksanakan pemeriksaan
audit kinerja internal rumah sakit;

(2) Satuan Pemeriksa Internal berada di bawah dan


bertanggung jawab kepada Direktur; dan

(3) Satuan Pemeriksa Internal dibentuk dan ditetapkan oleh


Direktur.

Pasal 10

(1) Instalasi adalah unit pelayanan yang menyediakan


fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan,
pendidikan dan penelitian rumah sakit;

(2) Pembentukan instalasi ditetapkan oleh Direktur sesuai


kebutuhan rumah sakit;

(3) Instalasi dipimpin oleh seorang kepala yang diangkat dan


diberhentikan oleh direktur; dan

(4) Kepala instalasi dalam melaksanakan tugasnya dibantu


oleh tenaga-tenaga fungsional dan atau non medis.

Pasal 11

Bagan organisasi RSBM tercantum dalam lampiran dan


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan
Gubernur ini.
BAB IV

TUGAS POKOK RSBM

Pasal 12

RSBM mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pelayanan


kesehatan perorangan secara paripurna dengan upaya
penyembuhan, pemulihan, peningkatan, pencegahan,
pelayanan rujukan, penelitian dan pengembangan serta
pengabdian masyarakat.

RSBM sebagai Unit Organisasi bersifat fungsional dan unit


layanan yang berkerja secara provesional, menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanana rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat.

BAB V

FUNGSI RSBM

Pasal 13

RSBM mempunyai fungsi:


a. penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan
kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit;
b. pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan
melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat
kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis;
c. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya
manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam
pemberian pelayanan kesehatan; dan
d. penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta
penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka
peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang
kesehatan.

BAB VI

RINCIAN TUGAS DIREKTUR

Pasal 14

Direktur mempunyai tugas:


a. memimpin dan mengurus rumah sakit sesuai dengan
tujuan rumah sakit yang telah ditetapkan;
b. menetapkan kebijakan operasional Rumah Sakit;
c. mengkoordinasikan penyusunan rencana dan program
kerja Rumah Sakit;
d. mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan
tugas-tugas kepada bawahan;
e. mengevaluasi, mengendalikan dan membina pelaksanaan
tugas bawahan;
f. memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta
pengawasan kepada bawahan;
g. melaksanakan sistem pengendalian intern;
h. menilai hasil kerja bawahan dan
mempertanggungjawabkan hasil kerja bawahan;
i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang ditugaskan oleh
atasan; dan
j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas
melalui Sekretaris.

BAB VII

Bagian Pertama

RINCIAN TUGAS
WAKIL DIREKTUR PELAYANAN

Paragraf 1

Pasal 15

Wakil Direktur Pelayanan mempunyai tugas:


a. menyusun rencana dan program kegiatan pelayanan
dalam rangka penetapan kebijakan Rumah Sakit;
b. merumuskan kebijakan teknis pelayanan serta
menyelenggarakan administrasi berdasarkan
kewenangan;
c. mengkoordinasikan semua kegiatan pelayanan sesuai
dengan standar yang berlaku kepada bawahan;
d. mengkoordinasikan penyusunan dan mengawasi
pelaksanaan Medical Staff by Laws;
e. mengawasi, mengendalikan dan membina pelaksanaan
tugas-tugas di Bidang Pelayanan Medik, Penunjang
Medik, dan Keperawatan;
f. mengatur mendistribusikan dan mengkoordinasikan
tugas kepada bawahan;
g. memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta
pengawasan kepada bawahan;
h. melaksanakan sistem pengendalian intern;
i. menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggung
jawabkan hasil kerja bawahan;
j. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan
oleh atasan; dan
k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Direktur.

Pasal 16

Kepala Bidang Pelayanan Medik mempunyai tugas:


a. menyusun rencana dan program kerja bidang;
b. mengkoordinasikan rencana dan program kerja bidang;
c. mengkoordinasikan para kepala seksi;
d. memberi petunjuk dan bimbingan teknis serta
pengawasan kepada bawahan;
e. mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan
tugas kepada bawahan;
f. melaksanakan penerapan mekanisme pengaturan dan
pengelolaan kegiatan pelayanan medik;
g. menyusun rencana kebutuhan sumber daya berupa
sarana prasarana, tenaga, peralatan medis dan
kebutuhan lainnya;
h. mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan medis di
instalasi terkait;
i. mengkoordinasikan penyusunan dan mengawasi
pelaksanaan Medical Staf By Laws;
j. mengkoordinasikan instalasi terkait lainnya untuk
memberikan informasi/ penjelasan dan meminta
persetujuan (informed consent) atas tindakan medis yang
dilaksanakan;
k. menilai prestasi kerja bawahan dan
mempertanggungjawabkan hasil kerja bawahannya;
l. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan
oleh atasan; dan
m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Wakil
Direktur.

Pasal 17

(1) Kepala Seksi Pelayanan Medik Rawat Jalan dan Rawat


Darurat mempunyai tugas:
a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian;
b. memberikan petunjuk kepada bawahan;
c. mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan
tugas kepada bawahan;
d. menyusun dan menyiapkan standar prosedur
operasional (SPO) tentang standar tenaga, standar
sarana prasarana sebagai pedoman dan bimbingan
pelaksanaan program;
e. melaksanakan koordinasi dalam penyusunan
kebutuhan sumber daya berupa sarana prasarana,
tenaga, peralatan medis, bahan dan kebutuhan
lainnya sesuai dengan strategi rumah sakit serta
prosedur dan peraturan yang berlaku;
f. mengkoorinasikan instalasi rawat jalan, IGD, serta
instalasi terkait lainnya untuk melaksanakan
pelayanan medis sesuai dengan standar pelayanan
dan kode etik profesi serta kode etik Rumah Sakit;
g. mengkoordinasikan instalasi rawat jalan,IGD,serta
instalasi terkait lainnya untuk memberikan informasi
dan meminta persetujuan kepada pasien/keluarga
atas tindakan medis atau terapi yang akan diberikan
pasien;
h. melaksanakan penyusunan prosedur pelayanan
medik;
i. mengkoordinasikan instalasi rawat jalan, IGD, serta
instalasi terkait lainnya untuk melaksanakan
pengembangan dan pengendalian mutu pelayanan
medik;
j. memantau, membimbing dan menilai pelaksanaan
standar pelayanan medik;
k. melaksanakan koordinasi dalam penyusunan
pedoman pelaksanaan penerapan pengendalian mutu
pelayanan medik;
l. merencanakan program pendidikan dan
pengembangan profesi;
m. melaksanakan uji kompetensi dan mengorientasikan
tenaga medis baru maupun pindahan;
n. menilai prestasi kerja bawahan dan
mempertanggungjawabkan hasil kerja bawahan;
o. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang
ditugaskan oleh atasan; dan
p. melaporkan hasil pelaksanaan tugas baik secara lisan
maupun tertulis kepada Kepala Bidang.

(2) Kepala Seksi Pelayanan Medik Rawat Inap dan Intensif


mempunyai tugas:
a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian;
b. memberikan petunjuk kepada bawahan;
c. mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan
tugas kepada bawahan;
d. menyusun dan menyiapkan standar prosedur
operasional (SPO) tentang standar tenaga, standar
sarana prasarana sebagai pedoman dan bimbingan
pelaksanaan program;
e. melaksanakan koordinasi dalam penyusunan
kebutuhan sumber daya berupa sarana prasarana,
tenaga, peralatan medis, bahan dan kebutuhan
lainnya sesuai dengan strategi rumah sakit serta
prosedur dan peraturan yang berlaku;
f. mengkoordinasikan instalasi rawat inap, Intensif,
serta instalasi terkait lainnya untuk melaksanakan
pelayanan medis sesuai dengan standar pelayanan
dan kode etik profesi serta kode etik Rumah Sakit;
g. mengkoordinasikan instalasi rawat inap,Intensif, serta
instalasi terkait lainnya untuk memberikan informasi
dan meminta persetujuan kepada pasien/keluarga
atas tindakan medis atau terapi yang akan diberikan
pasien;
h. melaksanakan penyusunan prosedur pelayanan
medik;
i. mengkoordinasikan instalasi rawat inap, Intensif,
serta instalasi terkait lainnya untuk melaksanakan
pengembangan dan pengendalian mutu pelayanan
medik;
j. memantau, membimbing dan menilai pelaksanaan
standar pelayanan medik;
k. melaksanakan koordinasi dalam penyusunan
pedoman pelaksanaan penerapan pengendalian mutu
pelayanan medik;
l. merencanakan program pendidikan dan
pengembangan profesi;
m. melaksanakan uji kompetensi dan mengorientasikan
tenaga medis baru maupun pindahan;
n. menilai prestasi kerja bawahan dan
mempertanggungjawabkan hasil kerja bawahan;
o. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang
ditugaskan oleh atasan; dan
p. melaporkan hasil pelaksanaan tugas baik secara lisan
maupun tertulis kepada kepala bidang.
Pasal 18

Kepala Bidang Keperawatan mempunyai tugas:


a. menyusun rencana dan program kerja bidang;
b. mengkoordinasikan rencana dan program kerja bidang;
c. memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta
pengawasan kepada bawahan;
d. mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas
kepada bawahan;
e. mengkoordinasikan pengaturan kegiatan pelayanan
perawatan di seluruh instalasi terkait;
f. mengkoordinasikan rencana pelaksanaan dan evaluasi dan
asuhan pelayanan keperawatan di instalasi rumah sakit;
g. mengadakan pemantauan pengawasan evaluasi dan mutu
pelayanan asuhan keperawatan sesuai dengan standar
mutu yang telah ditetapkan;
h. menyusun rencana kebutuhan sumber daya berupa
sarana prasarana, tenaga, peralatan keperawatan dan
bahan kebutuhan lainnya;
i. menyiapkan, mengatur dan melakukan pengawasan serta
evaluasi kebutuhan peralatan/logistik pelayanan dan
asuhan keperawatan;
j. melaksanakan penerapan mekanisme pengaturan dan
pengelolaan kegiatan pelayanan keperawatan;
k. menyusun dan menerapkan pelaksanaan standar prosedur
operasional (SPO) dan ijin kerja tenaga perawat;
l. mengevaluasi kegiatan hasil kerja dan laporan untuk
bahan perencanaan berikutnya;
m.melaksanakan sistem pengendalian intern;
n. menilai prestasi kerja bawahan dan
mempertanggungjawabkan hasil kerja bawahan;
o. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan
oleh atasan; dan
p. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Wakil
Direktur.

Pasal 19

(1) Kepala Seksi Keperawatan Rawat Jalan dan Rawat


Darurat mempunyai tugas:
a. menyusun rencana dan program kerja seksi;
b. memberikan petunjuk kepada bawahan;
c. menyusun dan menyiapkan standar prosedur
operasional (SPO) tentang pelayanan keperawatan dan
etika profesi;
d. mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan
tugas kepada bawahan;
e. menyiapkan Pedoman Standar Asuhan Keperawatan;
f. melaksanakan koordinasi, pembinaan dan
pengendalian kegiatan, penyusunan alat keperawatan;
g. melaksanakan penyusunan rencana kerja, bimbingan
pelayanan dan asuhan keperawatan;
h. melaksanakan koordinasi dalam penyusunan
pedoman pelaksanaan penerapan dan pengendalian
mutu pelayanan asuhan perawatan pengembangan
profesi dan etika keperawatan;
i. merencanakan program pendidikan dan
pengembangan profesi keperawatan;
j. melaksanakan pengembangan mutu pelayanan dan
asuhan keperawatan;
k. memantau, membimbing, dan menilai pelaksanaan
pelayanan dan asuhan keperawatan;
l. melaksanakan orientasi serta uji kompetensi bagi
tenaga perawat baru maupun pindahan;
m. menilai prestasi kerja bawahan dan
mempertanggungjawabkan hasil kerja bawahan;
n. melaksanakan sistem pengendalian intern;
o. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang
ditugaskan oleh atasan; dan
p. melaporkan hasil pelaksanaan tugas baik secara lisan
maupun tertulis kepala Kepala Bidang.

(2) Kepala Seksi Keperawatan Rawat Inap dan Intensif


mempunyai tugas:
a. menyusun rencana dan program kerja seksi;
b. memberikan petunjuk kepada bawahan;
c. menyusun dan menyiapkan standar prosedur
operasional (SPO) tentang pelayanan keperawatan dan
etika profesi;
d. mengatur, mendistribusikan, dan mengkoordinasikan
tugas kepada bawahan;
e. menyiapkan pedoman standar asuhan keperawatan;
f. melaksanakan koordinasi, pembinaan, dan
pengendalian kegiatan, penyusunan alat keperawatan;
g. melaksanakan penyusunan rencana kerja, bimbingan
pelayanan, dan asuhan keperawatan;
h. melaksanakan koordinasi dalam penyusunan
pedoman pelaksanaan penerapan dan pengendalian
mutu pelayanan asuhan perawatan pengembangan
profesi dan etika keperawatan;
i. merencanakan program pendidikan dan
pengembangan profesi keperawatan;
j. melaksanakan pengembangan mutu pelayanan dan
asuhan keperawatan;
k. memantau, membimbing, dan menilai pelaksanaan
pelayanan dan asuhan keperawatan;
l. melaksanakan orientasi serta uji kompetensi bagi
tenaga perawat baru maupun pindahan;
m. menilai prestasi kerja bawahan dan
mempertanggungjawabkan hasil kerja bawahan;
n. melaksanakan sistem pengendalian intern;
o. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang
ditugaskan oleh atasan; dan
p. melaporkan hasil pelaksanaan tugas baik secara lisan
maupun tertulis kepala Kepala Bidang.
Paragraf 2

RINCIAN TUGAS WAKIL DIREKTUR


PENUNJANG

Pasal 20

Wakil Direktur Penunjang mempunyai tugas:


a. menyusun rencana dan program kegiatan penunjang
medik dan non medik dalam rangka penetapan kebijakan
Rumah Sakit;
b. merumuskan kebijakan teknis pelayanan serta
menyelenggarakan administrasi berdasarkan kewenangan;
c. mengkoordinasikan semua kegiatan penunjang sesuai
dengan standar yang berlaku kepada bawahan;
d. mengawasi, mengendalikan dan membina pelaksanaan
tugas-tugas di Bidang Penunjang Medik dan Bidang
Penunjang Non Medik;
e. mengatur mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas
kepada bawahan;
f. memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta
pengawasan kepada bawahan;
g. melaksanakan sistem pengendalian intern;
h. menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggung
jawabkan hasil kerja bawahan;
i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan
oleh atasan; dan
j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Direktur.

Pasal 21

Kepala Bidang Penunjang Medik mempunyai tugas:


a. menyusun rencana dan program kerja bidang;
b. mengkoordinasikan rencana dan program kerja bidang;
c. mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan
tugas kepada bawahan;
d. mengkoordinasikan para kepala seksi;
e. membimbing dan memberikan petunjuk kepada kepala
seksi dan bawahan;
f. mengkoordinasikan kegiatan dan pemeliharaan peralatan
kesehatan, diagnostik (laboratorium dan radiologi),
farmasi, gizi, sterilisasi dan optik;
g. mengevaluasi kegiatan hasil kerja dan laporan untuk
bahan perencanaan berikutnya;
h. melaksanakan sistem pengendalian intern;
i. menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggung
jawabkan hasil kerja bawahan;
j. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan
oleh atasan; dan
k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas baik secara lisan
maupun tertulis kepada wakil direktur.

Pasal 22

(1) Kepala Seksi Farmasi dan Rekam Medis mempunyai


tugas:
a. menyusun rencana dan program kerja seksi;
b. memberikan petunjuk kepada bawahan;
c. menyusun dan melaksanakan standar prosedur
operasional (SPO) tentang farmasi dan rekam medis;
d. menyusun program pelaksanaan, pengawasan dan
pengendalian kegiatan pengelolaan instalasi farmasi
dan rekam medis;
e. mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan
tugas kepada bawahan;
f. melaksanakan kegiatan pengelolaan instalasi farmasi
dan instalasi rekam medis;
g. melaksanakan sistem pengendalian intern;
h. menilai prestasi kerja bawahan dan
mempertanggungjawabkan hasil kerja bawahan;
i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang
ditugaskan oleh atasan; dan
j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala
Bidang.

(2) Kepala Seksi Radiologi dan Laboratorium mempunyai


tugas:
a. menyusun rencana dan program kerja seksi;
b. memberikan petunjuk kepada bawahan;
c. menyusun dan melaksanakan standar prosedur
operasional (SPO) tentang radiologi dan laboratorium;
d. menyusun program pelaksanaan, pengawasan dan
pengendalian kegiatan pengelolaan instalasi radiologi
dan laboratorium;
e. mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan
tugas kepada bawahan;
f. melaksanakan kegiatan pengelolaan instalasi radiologi
dan instalasi laboratorium;
g. melaksanakan sistem pengendalian intern;
h. menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggung
jawabkan hasil kerja bawahan;
i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang
ditugaskan oleh atasan; dan
j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala
Bidang.

Pasal 23

Kepala Bidang Penunjang Non Medik mempunyai tugas:


a. menyusun rencana dan program kerja bidang;
b. mengkoordinasikan rencana dan program kerja bidang;
c. mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan
tugas kepada bawahan;
d. mengkoordinasikan para kepala seksi;
e. membimbing dan memberikan petunjuk kepada kepala
seksi dan bawahan;
f. mengkoordinasikan kegiatan dan pemeliharaan peralatan
kesehatan dan sarana prasarana terkait pelayanan non
medik rumah sakit;
g. mengkoordinasikan kegiatan dan pemeliharaan peralatan
kesehatan dan sarana prasarana terkait pelayanan rumah
sakit;
h. mengevaluasi kegiatan hasil kerja dan laporan untuk
bahan perencanaan berikutnya;
i. melaksanakan sistem pengendalian intern;
j. menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggung
jawabkan hasil kerja bawahan;
k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan
oleh atasan; dan
l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas baik secara lisan
maupun tertulis kepada Wakil Direktur.

Pasal 24

(1) Kepala Seksi Gizi mempunyai tugas:


a. menyusun rencana dan program kerja seksi;
b. memberikan petunjuk kepada bawahan;
c. menyusun dan melaksanakan standar prosedur
operasional (SPO) tentang gizi;
d. menyusun program pelaksanaan, pengawasan dan
pengendalian kegiatan pengelolaan instalasi gizi;
e. mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan
tugas kepada bawahan;
f. melaksanakan kegiatan pengelolaan instalasi gizi;
g. melaksanakan sistem pengendalian intern;
h. menilai prestasi kerja bawahan dan
mempertanggungjawabkan hasil kerja bawahan;
i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang
ditugaskan oleh atasan; dan
j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala
Bidang.

(2) Kepala Seksi Sarana, Prasarana, Alat Kesehatan


mempunyai tugas:
a. menyusun rencana dan program kerja seksi;
b. memberikan petunjuk kepada bawahan;
c. menyusun dan melaksanakan standar prosedur
operasional (SPO) tentang pemeliharaan dan sterilisasi
alat kesehatan;
d. menyusun program pelaksanaan, pengawasan dan
pengendalian sarana dan prasarana alat kesehatan;
e. mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan
penggunaan serta pemeliharaan dan sterilisasi alat
kesehatan;
f. merencanakan kebutuhan pemeliharaan dan sterilitas
pelaralatan kesehatan;
g. melaksanakan pengelolaan kegiatan pemeliharaan
dan sterilitas seluruh peralatan kesehatan yang
dimiliki oleh rumah sakit;
h. melaksanakan pemeliharaan sterilisasi ruang OK
rumah sakit;
i. melaksanakan sistem pengendalian intern;
j. menilai prestasi kerja bawahan dan
mempertanggungjawabkan hasil kerja bawahan;
k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang
ditugaskan oleh atasan; dan
l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala
Bidang.
Paragraf Ketiga

RINCIAN TUGAS
WAKIL DIREKTUR ADMINISTRASI DAN SUMBER DAYA

Pasal 25

Wakil Direktur Administrasi dan Sumber Daya mempunyai


tugas :
a. menyusun rencana dan program kerja Rumah Sakit;
b. merumuskan kebijakan umum Rumah Sakit serta
menyelenggarakan administrasi berdasarkan
kewenangan;
c. mengkoordinasikan penyusunan rencana dan program
kegiatan administrasi umum, keuangan,akuntansi, bina
program, kepegawaian, pengembangan SDM,
pemasaran, dan kegiatan kehumasan;
d. mengkoordinasikan penyusunan program kegiatan
perencanaan strategis/ (RENSTRA) serta profil Rumah
Sakit dan laporan tahunan Rumah Sakit;
e. mengkoordinasikan penyusunan laporan
pertanggungjawaban kinerja Rumah Sakit;
f. mengkoordinasikan penyusunan Tata Kelola Rumah
Sakit dan Hospital Bylaws;
g. mengatur mendistribusikan mengkoordinasikan tugas
kepada bawahan;
h. memberikan petunjuk dan bimbingan teknis kepada
bawahan;
i. melaksanakan pengawasan terhadap urusan
administrasi umum, keuangan,bina program,
akuntansi,pemasaran, dan kegiatan kehumasan;
j. menyusun rencana kebutuhan sumber daya berupa
sarana prasarana tenaga, peralatan dan bahan
kebutuhan lainnya;
k. melaksanakan pengawasan terhadap kebersihan,
keamanan dan kenyamanan kantor;
l. Melaksanakan pengawasan terhadap urusan
kepegawaian, pendidikan dan pelatihan;
m. melaksanakan sistem pengendalian intern;
n. menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggung
jawabkan hasil kerja bawahan;
o. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan
oleh atasan; dan
p. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Direktur.

Pasal 26

Kepala Bagian Bina Program mempunyai tugas :


a. menyusun rencana dan program kerja bagian;
b. mengkoordinasikan rencana dan program kerja bagian;
c. mengkoordinasikan para Kepala Sub Bagian;
d. menyusun rencana strategis rumah sakit (RENSTRA),
menyusun rencana Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(DPA)/Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA), rencana
program dan kegiatan;
e. menyusun rencana pengadaan peralatan dan fasilitas
pelayanan rumah sakit;
f. pengolahan data dan menyusun laporan tahunan, profil
rumah sakit serta pertanggungjawaban kinerja rumah
sakit/Laporan Kinerja Rumah Sakit (LAKIP) dan Laporan
Kinerja ;
g. mengatur mendistribusikan dan mengkoordinasikan
tugas kepada bawahan;
h. melakukan koordinasi untuk pengembangan rumah sakit
antara lain, penelitian, dan jenis pelayanan rumah sakit,
SIM rumah sakit;
i. melakukan koordinasi untuk pengembangan mutu rumah
sakit antara lain, akreditasi, ISO, Citra Pelayanan Prima
dan yang lainnya;
j. melakukan promosi dan pemasaran sosial pelayanan;
k. membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Sub
Bagian dan bawahan;
l. mengevaluasi kegiatan hasil kerja dan laporan untuk
bahan perencanaan berikutnya;
m. melaksanakan sistem pengendalian intern;
n. menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggung
jawabkan hasil kerja bawahan;
o. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan
oleh atasan; dan
p. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Wakil
Direktur,

Pasal 27

(1) Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pengembangan


Rumah Sakit mempunyai tugas :
a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian;
b. memberikan petunjuk kepada bawahan;
c. menyusun dan menyiapkan standar prosedur
operasional (SPO) tentang perencanaan dan
pengembangan Rumah Sakit antara lain, penelitian,
dan jenis pelayanan rumah sakit;
d. menyusun rencana program, rencana strategis rumah
sakit dan RBA (Rencana Bisnis Anggaran);
e. menyusun penetapan kinerja rumah sakit;
f. menyusun rencana pengadaan peralatan dan fasilitas
pelayanan rumah sakit;
g. mengatur mendistribusikan dan mengkoordinasikan
tugas kepada bawahan;
h. mengatur pelaksanaan kegiatan perencanaan,
penelitian dan pengembangan rumah sakit;
i. menyusun dan merencanakan pengembangan mutu
rumah sakit antara lain akreditasi, ISO, IKM (Indek
Kepuasan Masyarakat), Citra Pelayanan Prima;
j. melaksanakan sistem pengendalian intern;
k. menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggung
jawabkan hasil kerja bawahan;
l. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang
ditugaskan oleh atasan; dan
m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala
Bagian.
(2) Kepala Sub Bagian Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit dan Pelaporan mempunyai tugas :
a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian;
b. memberikan petunjuk kepada bawahan;
c. melaksanakan pengumpulan data, analisa data,
penyajian dan pelaporan rumah sakit;
d. membuat Profil, Laporan Kinerja Rumah Sakit (LAKIP)
dan Laporan Kinerja ;
e. menyusun laporan kinerja bulanan, triwulan,
semester dan tahunan;
f. mengatur dan mendistribusikan dan
mengkoordinasikan tugas kepada bawahan;
g. mengkoordinasikan kegiatan kepada semua unit
dalam rangka penyelenggaraan dan peningkatan
sistem informasi manajemen rumah sakit;
h. mengadakan informasi dan koordinasi dengan rumah
sakit lain, instansi, perusahaan penyelenggara
asuransi kesehatan dan lembaga lainnya dan atau
perorangan dalam rangka memajukan pelayanan
rumah sakit;
i. menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggung
jawabkan hasil kerja bawahan;
j. melaksanakan sistem pengendalian intern;
k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang
ditugaskan oleh atasan; dan
l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala
Bagian.

(3) Kepala Sub Bagian Pemasaran mempunyai tugas :


a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian;
b. memberikan petunjuk kepada bawahan;
c. menghimpun, mengolah, menganalisis, dan
menyusun usulan rencana kegiatan pemasaran;
d. menghimpun, mengolah, menganalisis, dan
menyusun usulan pengembangan managemen
pemasaran rumah sakit;
e. menghimpun, mengolah, menganalisis, dan
menyusun standar kebutuhan peralatan, sarana
prasarana, dan SDM pemasaran;
f. pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan
kegiatan pemasaran;
g. menghimpun, mengolah, menganalisis, dan
menyusun biaya satuan pemasaran;
h. menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan
pemasaran rumah sakit;
i. melaksanakan pemasaran sosial terhadap pelayanan
rumah sakit melalui media cetak maupun elektronik;
j. menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggung
jawabkan hasil kerja bawahan;
k. melaksanakan sistem pengendalian intern;
l. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang
ditugaskan oleh atasan; dan
m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala
Bagian.
Pasal 28

Kepala Bagian Keuangan mempunyai tugas :


a. menyusun rencana dan program kerja Bagian;
b. mengkoordinasikan rencana dan program kerja Bagian;
c. mengkoordinasikan para Kepala Sub Bagian;
d. membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Sub
Bagian dan bawahan;
e. menyusun rencana anggaran biaya langsung dan tak
langsung;
f. menyusun perencanaan pendapatan dan keuangan;
g. menyusun retribusi pelayanan, remunerasi/jasa
pelayanan dan unit cost;
h. menyelenggarakan tata usaha keuangan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan pedoman yang telah ditetapkan;
i. mengatur mendistribusikan dan mengkoordinasikan
tugas kepada bawahan;
j. melaksanakan sistem pengendalian intern;
k. menilai prestasi kerja bawahan dan
mempertanggungjawabkan hasil kerja bawahan;
l. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan
oleh atasan;
m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Wakil
Direktur; dan
n. menyusun laporan keuangan dan laporan kinerja
keuangan.

Pasal 29

(1) Kepala Sub Bagian Pendapatan mempunyai tugas :


a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian;
b. mengatur mendistribusikan dan mengkoordinasikan
tugas kepada bawahan;
c. membimbing dan memberi petunjuk kepada
bawahan;
d. menyusun anggaran pendapatan rumah sakit dan
melakukan evaluasi perkembangan pendapatan
rumah sakit;
e. menerima dan membukukan pendapatan fungsional
rumah sakit dan melakukan penyetoran kepada bank,
serta menyimpan jika bank tutup;
f. memverifikasi setoran penerimaan dari kasir penerima
dengan rekening bank dan membuat buku kas
penerimaan;
g. menyusun retribusi pelayanan dan remunerasi/jasa
pelayanan serta unit cost;
h. melaksanakan sistem pengendalian intern;
i. menilai prestasi kerja bawahan;
j. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang
ditugaskan oleh atasan; dan
k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala
Bagian.
(2) Kepala Sub Bagian Perbendaharaan mempunyai tugas :
a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian;
b. melaksanakan tugas penyusunan anggaran belanja
rumah sakit baik anggaran langsung maupun
anggaran tidak langsung;
c. mengatur mendistribusikan dan mengkoordinasikan
tugas kepada bawahan;
d. membimbing dan memberikan petunjuk kepada
bawahan;
e. mengeluarkan uang yang bersumber dari anggaran
langsung dan tidak langsung sesuai dengan anggaran,
otorisasi, verifikasi, pembukuan dan
pertanggungjawaban keuangan;
f. membayar tagihan-tagihan lainnya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
g. membayar gaji dan insentif pegawai dilingkungan
rumah sakit;
h. melaksanakan sistim pengendalian intern dan
membuat laporan keuangan yang dibutuhkan pihak
internal maupun eksternal;
i. membantu pencatatan dan pelaporan keuangan serta
meverifikasi seluruh pengeluaran rumah sakit;
j. membuat jurnal umum, buku kas pengeluaran;
k. membuat laporan neraca, aktivitas R/K aliran kas dan
realisasi anggaran serta catatan atas laporan
keuangan dan Laporan Kinerja Keuangan;
l. melakukan verifikasi terhadap pengeluaran
cek/BG/transfer dari kasir pengeluaran dengan
rekening bank;
m. memverifikasi bukti pengeluaran berupa lembar order,
lembar pengeluaran kas, legality form dan
nota/kwitansi;
n. melakukan pemeriksaan dan penelitian terhadap
anggaran langsung dan tak langsung;
o. mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan
menganalisa data-data keuangan sehingga menjadi
informasi yang akurat;
p. menyampaikan laporan pertanggungjawaban
mengenai seluruh pengeluaran keuangan Rumah
Sakit yang dituangkan dalam administrasi akuntansi;
q. menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggung
jawabkan hasil kerja bawahan;
r. melaksanakan sistem pengendalian intern;
s. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang
dituaskan oleh atasan; dan
t. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala
Bagian

(3) Kepala Sub Bagian Akuntansi mempunyai tugas :


a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian;
b. mengatur mendistribusikan dan mengkoordinasikan
tugas kepada bawahan;
c. membimbing dan memberikan petunjuk kepada
bawahan;
d. melaksanakan kegiatan pencatatan semua transaksi
aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban
sebagai dasar penyusunan neraca dan laporan
operasional;
e. melaksanakan kegiatan pencatatan semua transaksi
pendapatan dan belanja sebagai dasar penyusunan
laporan realisasi anggaran dan laporan arus kas;
f. melakukan penyusunan laporan keuangan
triwulanan, semesteran dan tahunan sesuai dengan
SAP dan Akuntansi;
g. melakukan pengkajian penyelenggaraan akuntansi
pemerintahan dan akuntansi serta sistem pelaporan
keuangan rumah sakit;
h. monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran
berdasarkan laporan keuangan secara periodik;
i. menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan
pengelolaan keuangan;
j. menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggung
jawabkan hasil kerja bawahan;
k. melaksanakan sistem pengendalian intern;
l. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang
dituaskan oleh atasan; dan
m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala
Bagian.

Pasal 30

Kepala Bagian Administrasi Umum mempunyai tugas :


a. menyusun rencana dan program kerja Bagian;
b. mengkoordinasikan rencana dan program kerja bagian;
c. mengkoordinasikan pada Kepala Sub Bagian;
d. mengatur dan mendistribusikan dan mengkoordinasikan
tugas kepada bawahan;
e. membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Sub
Bagian;
f. melaksanakan penatausahaan urusan Administrasi
Umum dan kearsipan;
g. melaksanakan urusan Rumah Tangga dan
perlengkapannya;
h. melaksanaan pengelolaan urusan kepegawaian,umum,
dan rumah tangga;
i. melaksanakan pengawasan terhadap kebersihan,
kenyamanan dan keamanan kantor, laundry dan
sanitasi Rumah Sakit;
j. melaksanakan kegiatan protokoler;
k. menghimpun dan mempelajari peraturan perundangan,
kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta
melaksanakan penyelenggaraan kerjasama dan MOU
dengan pihak pemerintah, swasta atau lembaga lainnya;
l. melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan terhadap
sarana dan prasarana umum rumah sakit;
m. penanganan pengaduan/complain, publikasi rumah
sakit dan kegiatan kehumasan;
n. mengkoordinasikan instalasi terkait lainnya untuk
pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana;
o. melaksanakan sistem pengendalian intern;
p. menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggung
jawabkan hasil kerja bawahan;
q. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan
oleh atasan; dan
r. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Wakil
Direktur.
Pasal 31

(1) Kepala Sub Bagian Umum mempunyai tigas :


a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian;
b. mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan
tugas kepada bawahan;
c. membimbing dan memberikan petunjuk kepada
bawahan;
d. menyusun standar prosedur operasional (SPO) dan
rencana kebutuhan rumah tangga dan barang serta
peralatan non medis;
e. memelihara kenyamanan, keamanan, ketertiban,
kebersihan kantor, sanitasi rumah sakit serta
laundry;
f. menyelenggarakan urusan tata usaha/surat
menyurat, kearsipan dan keprotokolan, rumah tangga
dan perlengkapannya;
g. melaksanakan pengendalian naskah dinas yang
masuk dan keluar rumah sakit;
h. melakukan pengendalian dan pengawasan konsumsi;
i. mengkoordinasikan instalasi sarana dan prasarana
khususnya mengenai pengadaan dan pemeliharaan
alat-alat non medis;
j. melaksanakan sistem pengendalian intern;
k. menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggung
jawabkan hasil kerja bawahan;
l. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang
ditugaskan oleh atasan; dan
m. melaporkan hasil pelaksanaanm tugas kepala Kepala
Bagian.

(2) Kepala Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tigas :


a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian;
b. menyusun standar prosedur operasional (SPO)
tentang administrasi kepegawaian;
c. mengatur mendistribusikan dan mengkoordinasikan
tugas kepada bawahan;
d. membimbing dan memberikan petunjuk kepada
bawahan;
e. membuat buku penjagaan pegawai;
f. mengadakan koordinasi dengan unit terkait dalam
rangka perencanaan diklat pegawai;
g. mengkoordinasikan dengan instansi terkait untuk
penyelenggaraan dan pelaksanaan diklat pegawai;
h. menyiapkan bahan usul kepangkatan, pembinaan,
pemberhentian, mutasi, kenaikan pangkat, kenaikan
gaji berkala, kartu pegawai, jaminan kesehatan,
taspen;
i. membuat konsep usul pengangkatan, pemindahan,
pemberhentian, mutasi, kenaikan pangkat termasuk
kenaikan pangkat melalui angka kredit jabatan
fungsional, gaji berkala, cuti, penghargaan dan usul
lainnya;
j. melakukan analisis jabatan pegawai;
k. membuat rekapitulasi absensi pegawai;
l. membuat, menghimpun dan memelihara daftar urut
kepangkatan (DUK);
m. menyiapkan blanko-blanko kepegawaian;
n. menyiapkan rekapitulasi prosedur kepegawaian
secara periodik;
o. menata dan menyimpan berkas kepegawaian;
p. menyelenggarakan kegiatan upacara bendera baik
kedinasan maupun kenegaraan atau nasional;
q. melaksanakan sistem pengendalian intern;
r. menilai prestasi kerja bawahan dan
mempertanggungjawabkan hasil kerja bawahan;
s. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang
ditugaskan oleh atasan; dan
t. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala
Bagian.

(3) Kepala Sub Bagian Hukum dan Humas mempunyai


tugas :
a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian
b. menyusun standar prosedur operasional (SPO)
tentang hukum dan humas;
c. mengatur mendistribusikan dan mengkoordinasikan
tugas kepada bawahan;
d. membimbing dan memberikan petunjuk kepada
bawahan;
e. menghimpun dan mempelajari peraturan
perundangan, kebijakan teknis, pedoman, dan
petunjuk teknis serta melaksanakan
peneyelenggaraan kerjasama dan MOU dengan pihak
pemerintah, swasta, atau lembaga lainnya;
f. menyusun dan meneliti rancangan produk hukum;
g. mengkoordinasikan kegiatan penyuluhan kesehatan
dan kegiatan kehumasan;
h. melayani pengaduan-pengaduan yang dilakukan oleh
masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit;
i. memberikan layanan informasi kepada masyarakat
menyangkut pelayanan rumah sakit;
j. melaksanakan sistim pengendalian intern;
k. menilai prestasi kerja bawahan dan
mempertanggungjawabkan hasil kerja bawahan;
l. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang
ditugaskan oleh atasan; dan
m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala
Bagian.
BAB VIII

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Pasal 32

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas


melaksanakan sebagian tugas Rumah Sakit sesuai dengan
keahlian dan kebutuhan.

BAB IX

TATA KERJA

Pasal 33

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Direktur,


Wakil Direktur, Kepala Bidang, Kepala Bagian, Kepala Seksi,
Kepala Sub Bagian dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib
menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi,
baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan
organisasi di lingkungan RSBM, serta instansi lain di luar
RSBM sesuai dengan tugas pokok.

BAB X

JABATAN PERANGKAT DAERAH

Pasal 34

(1) Direktur dijabat oleh dokter atau dokter gigi yang ditetapkan
sebagai pejabat fungsional dokter atau dokter gigi dengan
diberikan tugas tambahan.

(2) Wakil Direktur merupakan jabatan eselon IIIa atau


Administrator.

(3) Kepala Bidang dan Kepala Bagian merupakan jabatan eselon


IIIb atau jabatan Administrator.

(4) Kepala Seksi dan Kepala Sub Bagian merupakan jabatan eselon
Iva atau jabatan Pengawas.
BAB XI

PEMBIAYAAN

Pasal 35

Pembiayaan RSBM dibebankan pada Anggaran Pendapatan


dan Belanja Daerah Provinsi Bali dan sumber-sumber lain
yang sah.

BAB XII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 36

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal


1 Januari 2017.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan
penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Bali.

Ditetapkan di Denpasar
pada tanggal 28 Desember 2016

GUBERNUR BALI,

MADE MANGKU PASTIKA

Diundangkan di Denpasar
pada tanggal 28 Desember 2016

SEKRETARIS DAERAH PROVINSI BALI,

COKORDA NGURAH PEMAYUN

BERITA DAERAH PROVINSI BALI TAHUN 2016 NOMOR 115


LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 28 DESEMBER 2016 NOMOR 115 TAHUN 2016
TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BALI MANDARA PROVINSI BALI

RSUD
DEWAN PENGAWAS
BALI MANDARA
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SMF

SPI
KOMITE MEDIK,
KEPERAWATAN, ETIK
dan HUKUM, PPI,
FARMASI dan TERAPI,
PMKP

WADIR WADIR WADIR


ADMINISTRASI DAN SUMBER
PELAYANAN PENUNJANG DAYA

BIDANG BIDANG BIDANG BAGIAN BAGIAN BAGIAN


BIDANG PENUNJANG NON
PELAYANAN MEDIK PENUNJANG MEDIK ADMINISTRASI UMUM
KEPERAWATAN MEDIK BINA PROGRAM KEUANGAN

SEKSI SEKSI SEKSI


PELAYANAN MEDIK RAWAT KEPERAWATAN RAWAT JALAN
FARMASI DAN REKAM
SEKSI SUB BAGIAN
PERENCANAAN DAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN
JALAN DAN RAWAT DARURAT DAN RAWAT DARURAT
MEDIS GIZI PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT
PENDAPATAN UMUM

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SUB BAGIAN SUB BAGIAN


PELAYANAN MEDIK RAWAT KEPERAWATAN RAWAT RADIOLOGI DAN SARANA, PRASARANA, SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
RUMAH SAKIT DAN PELAPORAN PERBENDAHARAAN
SUB BAGIAN
INAP DAN INTENSIF INAP DAN INTENSIF LABORATORIUM ALAT KESEHATAN KEPEGAWAIAN

SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN


AKUNTANSI HUKUM DAN HUMAS
PEMASARAN
INSTALASI

GUBERNUR BALI,

MADE MANGKU PASTIKA.

Anda mungkin juga menyukai