Berikut ini merupakan beberapa deskripsi pendekatan STEAM dari beberapa tokoh:
1. Science, adalah studi tentang alam untuk memperoleh pengetahuan berupa fakta,
konsep, prinsip, dan hukum melalui kegiatan observasi dan penelitian (Erdil et al,
2006; Dugger 2011).
2. Technology, adalah sarana penerapan ilmu pengetahuan untuk menciptakan barang-
barang agar dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia (Dugger dan National
Academy of Science, 2011).
3. Engineering, adalah studi tentang cara mendesain dan mengkreasikan teknologi
sebagai wujud pengaplikasian pengetahuan dan proses penyelesaian masalah
(Engineering Council, 1998; Andrew & Clark, 2012).
4. Arts, adalah subjek pembelajaran yang berfokus pada proses dan produk dari
kreativitas manusia dan kehidupan sosial (Oxford American Dictionary).
5. Mathematics, adalah studi tentang hubungan diantara kuantitas, angka, bentuk, dan
ruang. (Dugger, 2011).
Selain itu, pada topik Aritmatika Sosial, siswa diminta untuk membuat suatu produk olahan dari
buah-buahan untuk dijual. Disini, seluruh aspek digunakan terutama penggunaan teknologi. Siswa
diminta untuk membuat e-poster, video singkat dan website untuk memasarkan hasil olahan
mereka. Berikut ini adalah contoh e-poster yang telah dibuat.
Melalui pembelajaran STEAM di kelas matematika, siswa akan lebih termotivasi untuk belajar
terutama menekankan pada penggunaan teknologi. Guru dan siswa dituntut untuk mengenal dan
mencari tahu teknologi-teknologi apa saja yang bisa digunakan untuk menyelesaikan suatu proyek.
Kedepan, siswa akan lebih siap untuk menghadapi tantangan globalisasi abad 21. Apalagi saat ini
posisi pekerjaan yang lebih banyak dicari oleh perusahaan-perusahaan adalah pada bidang STEAM.
Apabila kita mampu membekali siswa kita dengan pembelajaran STEAM sejak dini, maka siswa akan
terlatih untuk menghadapi tantangan-tantangan yang terjadi.
Ini contoh sistem pembelajarannya:
Akan dilaksanakan beberapa kegiatan pengamatan benda langit, pengenalan instrumen pengamatan
tradisional, dan permainan yang membangkitkan minat terhadap fenomena dan objek astronomis
Beberapa fenomena fisis dalam alam dan lingkungan sehari-hari akan didemonstrasikan. Pengunjung
diajak untuk ikut merasakan dan berpartisipasi dalam demo
Kelompok ini akan mendemonstrasikan berbagai percobaan kimia yang relevan dengan proses
kimiawi yang terjadi pada berbagai kegiatan sehari-hari di rumah.
Kimia Farma akan memberikan eksposur tentang sains dan teknologi pengobatan yang dapat
membantu masyarakat untuk dapat memanfaatkan pengobatan dengan baik dan benar.
Kelompok ini menyelenggarakan berbagai permainan matematika berikut penjelasan konsep yang
mendasarnya guna memantapkan pemahaman tentang berbagai konsep dalam matematika.
Demonstrasi dan latihan pembuatan program komputer untuk permainan komputer edukatif
Kelompok ini akan menampilkan berbagai ide pembangkitan energi, terutama sumber energi yang
terbarukan, yang jelas diperlukan untuk masa depan.
10. Nusantara Bertutur:
Kelompok ini menghidupkan lagi tradisi bercerita/mendongeng sebagai salah satu pengayaan seni dan
imajinasi. Akan diketengahkan dongeng dari lingkungan lokal.
11. Grup Musik Bambu (Gustaff Iskandar dan Common Room)
Grup ini menunjukkan keahlian bermain musik dengan alat-alat musik dari bambu yang mereka buat
sendiri. Akan diekspos pula aspek fisika dan matematika musik.
12. Tenun Baduy (Cita Tenun Indonesia)
Akan ditampilkan seperangkat peralatan tenun Baduy dan proses penenunnya. Akan diperkenalkan
makna tenunan dalam tradisi Baduy dan juga berbagai bahan alami yang digunakan.
13. Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Menunjukkan bagaimana kondisi demografi Indonesia dan bagaimana mengetahuinya
14. Pameran buku/majalah: Langitselatan, Kuark, Jurnal Maritim
ABSTRAKSI
Integrasi STEM:Penguasaan ilmu eksakta, terutama di bidang science, technology, engineering, dan
mathematic (STEM), memegang peran penting di dunia pendidikan. Menghadapi tuntutan bidang karir
pekerjaan/ketrampilan abad 21 global, kelima bidang tersebut menjadi kunci sukses bagi
pembangunan suatu negara, terutama dalam mempersiapkan kurikulum bidang karir pekerjaan
negara berkembang seperti Indonesia.
“Pendidikan berbasis STEM membentuk sumber daya manusia (SDM) yang mampu bernalar dan
berpikir kritis, logis, dan sistematis, sehingga mereka nantinya mampu menghadapi tantangan global
serta mampu meningkatkan perekonomian negara.” Pendidikan STEM mengasah kemampuan
generasi muda Indonesia untuk memahami isu yang lebih kompleks, sehingga dapat mencari solusi
yang kreatif. Kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan keterampilan kreatif sangat dibutuhkan
oleh perusahaan-perusahaan guna meningkatkan produktivitas. Keberhasilan Indonesia di masa
mendatang sangat bergantung pada keahlian/ketrampilan dan kemampuan berfikir orde tinggi,
terutama di bidang STEM.
Pendekatan terpadu pendidikan STEM dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia
yang memiliki pengetahuan interdisipliner dalam mempersiapkan bidang karir pekerjaan
menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 dan sekaligus untuk mewujudkan proyeksi
Indonesia sebagai negara perekonomian terbesar ketujuh di dunia pada 2030.
Pengantar
Sejarah: Kekhawatiran akan prestasi siswa SMA Amerika terutama di bidang sains dan matematika
berada pada peringkat yang rendah bila dibandingkan antara siswa dari negara-negara industri. Fakta
buruknya nilai tes dan penilaian lain dari prestasi kinerja akademik siswa Amerika di bidang penting,
terutama prestasi kinerja dalam ilmu pengetahuan (science), teknologi (technology), teknik
(engineering), dan matematika (Math). Berdasarkan progres data secara nasional yang dikeluarkan
oleh National Assessment of Educational Progress tahun 2009, hanya sekitar sepertiga dari siswa
Amerika di kelas 4 dan 8 yang berada di tingkat mahir dalam mata pelajaran STEM, sementara lebih
dari sepertiganya berada di bawah tingkat dasar dalam matematika dan sains. Sedangkan untuk siswa
yang duduk di kelas 12, hanya seperempat dari siswa yang menghuni di atas katagori mahir dalam
bidang matematika.
Disamping itu, kekawatiran pemerintah Amerika terutama buruknya prestasi siswa yang duduk di kelas
12 di bidang sains dan matematika, sehingga menyebabkan pembentukan gerakan reformasi nasional
di bidang sains yang dikemas dengan singkatan "STEM." Istilah STEM pertama kali digunakan dan
dikenalkan oleh National Science Foundation (NSF) untuk merujuk program yang berkaitan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, teknik, dan matematika. Sejak saat itu, pendidikan STEM banyak
mempengaruhi para pemangku kepentingan di semua tingkat dalam membuat kebijakan kurikulum
pendidikan berbasis STEM sebagai kunci penting untuk membuka keberhasilan ekonomi Amerika
secara hegemonik.
Tabel 2. Tujuan STEM (Sumber: President’s Council of Advisors on Science and Technology)
Gambar 1.2: Mata Pelajaran STEM yang saling terkait (Sumber: STEMconnector)
Tiga metode pendekatan mengajar dalam pendidikan STEM pada saat ini yang sering dilakukan.
Perbedaan antara masing-masing metode terletak pada tingkat konten STEM yang dapat diterapkan.
Tiga metode pendekatan pendidikan STEM yang sering digunakan adalah metode pendekatan ″silo″
(terpisah), ″tertanam″ (embeded), dan pendekatan ″terpadu″ (terintegrasi).
Pendekatan Silo
Pendekatan silo untuk pendidikan STEM mengacu pada instruksi terisolasi, dimana masing-masing
setiap mata pelajaran STEM diajarkan secara terpisah atau individu (Dugger, 2010). Penekanan
ditempatkan pada akuisisi "pengetahuan" sebagai lawan dari kemampuan teknis/engineering
(Morrison, 2006). Studi terkonsentrasi masing-masing individu memungkinkan siswa untuk
mendapatkan lebih mendalam pemahaman tentang isi dari masing-masing mata pelajaran. Instruksi
yang terfokus pada satu mata pelajaran dapat membangkitkan apresiasi keindahan konten itu sendiri
(Jenny Chiu, komunikasi pribadi, 27 September 2011). Pendekatan silo memberikan penekanan
bagaimana ilmu pengetahuan, teknologi dan rekayasa, dan pendidikan matematika telah didekati
dalam desain kurikulum dan pengajaran. Gambar 1 menggambarkan metode pendekatan STEM silo.
Gambar 1. Pendekatan Silo untuk STEM pendidikan. Setiap lingkaran merupakan disiplin STEM. Disiplin
diajarkan secara terpisah untuk menjaga domain pengetahuan domain dalam batas-batas dari masing-masing
disiplin.
Gambar 2. Pendekatan embeded (tertanam) untuk STEM pendidikan. Setiap lingkaran merupakan disiplin
STEM. Domain pengetahuan setidaknya terdiri dari satu disiplin tertanam dalam konteks yang lain. Komponen
yang tertanam biasanya tidak dievaluasi dan dinilai.
Pendekatan Terpadu
Visi pendekatan pendidikan STEM terpadu bertujuan untuk menghapus dinding pemisah antara
masing-masing bidang STEM pada pendekatan silo dan pendekatan tertanam (embeded), dan untuk
mengajar siswa sebagai salah satu subjek (Breiner et al, 2012;. Morrison & Bartlett, 2009).
Pendekatan terintegrasi berbeda dengan pendekatan tertanam dalam hal standar evaluasi dan
menilai atau tujuan dari masing-masing daerah kurikulum yang telah dimasukkan dalam pelajaran
(Sanders, 2009).
Gambar 3. Pendekatan terpadu pendidikan STEM. Bidang STEM diajarkan seolah-olah terintegrasi dalam satu
subjek. Integrasi dapat dilakukan dengan minimal dua disiplin, namun tidak terbatas untuk dua disiplin. Garis
lingkaran yang saling memotong menunjukkan berbagai pilihan yang terlibat dalam integrasi dapat dicapai.
Idealnya, integrasi antar disiplin memungkinkan siswa untuk mendapatkan penguasaan kompetensi
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas (Harden, 2000). Pelatihan siswa dengan cara ini
dianggap menguntungkan karena merupakan dunia multidisiplin yang sangat bergantung pada
konsep STEM, dimana siswa harus digunakan untuk memecahkan masalah dunia nyata (Wang,
Moore, Roehrig, & Park, 2011). Selain itu, menerapkan instruksi melalui integrasi antar disiplin akan
menghasilkan harapan meningkatnya minat dalam bidang isi STEM, terutama jika dimulai ketika siswa
masih berada pada usia muda (Barlex, 2009; Laboy-Rush, 2010). Dua pendekatan penting pendidikan
STEM untuk instruksi terintegratif adalah integrasi multidisiplin dan interdisipliner (Wang et al., 2011).
Integrasi multidisiplin menuntut siswa untuk menghubungkan konten dari berbagai mata pelajaran
yang diajarkan di dalam kelas yang berbeda pada waktu yang berbeda. Wang et al. (2011)
menjelaskan integrasi interdisipliner dapat dimulai dengan masalah dunia nyata. Menggabungkan
konten lintas-kurikuler dengan berpikir kritis, kemampuan memecahkan masalah, dan pengetahuan
untuk mencapai kesimpulan. Integrasi multidisiplin meminta siswa untuk menghubungkan konten dari
pelajaran tertentu, tetapi integrasi interdisipliner memfokuskan perhatian siswa pada masalah dan
menggabungkan konten dan keterampilan dari berbagai bidang. Gambar 3 menggambarkan
pendekatan terpadu.
Metode Ilmiah:Metode Ilmiah adalah pendekatan umum keilmuan yang digunakan untuk
menjelaskan hasil pengamatan tentang fenomena dunia di sekitar kita. Hipotesis adalah sebuah
tebakan/prediksi dibuat untuk menjelaskan pengamatan atau menjawab pertanyaan. Teori adalah
penjelasan berdasarkan studi ilmiah dengan disertai alasan.
Metode ilmiah menawarkan langkah-langkah pendekatan yang sistematis. Yang dimaksud
pendekatan dalam metode ilmiah bertujuan untuk mengevaluasi hubungan sebab-akibat seperti
hubungan antara makanan, nutrisi, dan kesehatan.
Tahapan Ilmiah: Proses metode ilmiah terbagi menjadi 5M, yaitu langkah-langkah 5M yang harus
dilalui adalah melakukan (1) pengamatan (mengamati/observasi), dari hasil pengamatan/mengamati
diharapkan ditemukan suatu permasalahan untuk dijadikan sebagai (2) pertanyaan (proses menanya)
dalam merumuskan permasalahan. Setelah ditemukan permasalahan dari hasil proses menanya,
kemudian dikembangkan hipotesis berdasarkan pertanyaan-pertanyaan dari permasalahan, atau
penjelasan dari pengamatan. Setelah hipotesis selesai diusulkan, langkah selanjutnya adalah
merancang prosedur (3) percobaan/eksperimen (proses mencoba) dan melakukan pengujian untuk
membuktikan hipotesis. Langkah (4) dari proses metode ilmiah adalah Pengumpulan data hasil
eksperimen (proses mengasosiasikan), yakni merupakan proses analisis dan pengembangan
hipotesis berguna untuk menjelaskan pembuktian permasalahan. Pengujian harus memberikan hasil
yang objektif dan dapat diukur dan agar menghasilkan data ekperimen yang valid dan dapat diterima,
maka pengujian seharusnya dilakukan lebih dari satu kali. Jika hasil eksperimen tidak dapat
membuktikan hipotesis atau tidak dapat memberikan penjelasan ilmiah berdasarkan data dari hasil
eksperimen, untuk itu hipotesis ditolak karena tidak sesuai dengan data eksperimen dan hipotesis
yang tidak sesuai dengan data eksperimen perlu dikaji ulang dan diperbaiki. Setelah semua hipotesis
teruji dan dapat dibuktikan kebenarannya melalui eksperimen, maka langkah yang terakhir adalah (5)
mengkomunikasikan, yaitu proses menghubungkan dengan pengetahuan baru dengan situasi
pertanyaan baru.
Para ilmuwan di seluruh dunia menggunakan metode standar dalam melakukan pembuktian suatu
teori yang disebut metode ilmiah. Metode ilmiah memastikan bahwa standar dan proses tertentu
digunakan dalam mengevaluasi hubungan sebab-akibat.
Sebuah eksperimen menggunakan metode ilmiah biasanya meliputi langkah-langkah berikut, seperti
dijelaskan secara lebih rinci di bawah dan diringkas seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 5:
TECHNOLOGY
Menurut Asosiasi Pendidikan Teknologi International, ITEA-International Technology Education
Association.
Literasi teknologi tergantung dari 3 aspek, yaitu aspek pengetahuan, konteks dan aspek proses. Aspek
pengetahuan teknologi meliputi; (A) Alam dan Evolusi Teknologi, (B) Keterkaitan, (C) Konsep Teknologi
dan Prinsip, dimana ketiganya (A,B,C) akan memberikan dampak langsung terhadap ″sifat teknologi″
dan ″teknologi terhadap masyarakat″ dan tidak akan berpengaruh langsung terhadap ″kebutuhan
teknologi dunia″.
Gambar 6. Literasi Universal Teknologi Menurut ITEA
Aspek Proses meliputi; (D) merancang dan mengembangkan proses teknologin dan sistem, (E)
menentukan dan mengendalikan perilaku sistem teknologi, (F) memanfaatkan sistem teknologi, dan
(G) menilai dampak konsekuensi sistem teknologi akan memberikan dampak langsung terhadap
″desain dan rekayasa teknologi″ dan ″kemampuan rekayasa teknologi dunia″ dan tidak akan
berpengaruh langsung terhadap ″kebutuhan teknologi dunia″. Aspek konteks berhubungan dengan,
(H) biologi dan sistem kimia, (I) sistem informasional, dan (J) sistem fisik akan memberikan dampak
langsung terhadap ″kebutuhan teknologi dunia″. Sedangkan yang dimaksud standar literasi teknologi
diuraikan menjadi 20 indikator, yang dinyatakan mulai dari angka urut 1~20.
Kesepuluh aspek (A~J) disebut 10 aspek universal yang menempati dan saling terkait di sekitar
segitiga pada Gambar 6. Garis persimpangan di bagian tengah segitiga menggambarkan sifat
tumpang tindih semua aspek universal dalam rekayasa sistem teknologi.
Universal ini membentuk dasar untuk belajar terus-menerus teknologi sepanjang hidup seseorang.
Mereka merupakan konsep dasar yang memungkinkan individu untuk terus belajar sebagai perubahan
kondisi. Dari struktur yang diusulkan ini, elemen konten untuk studi teknologi tepat guna bagi siswa
dari lokasi yang berbeda dan tempat dikembangkan di STL.
ENGINIEERING
Sebelum terlibat pembahasan lebih detil dalam analisis rangkaian, untuk itu pertama kali perlu
memahami gambaran secara lebih luas tentang prosedur desain teknik perekayasaan, khususnya
desain sirkuit listrik. Tujuan dari gambaran ini adalah untuk memberikan bekal kita ketika berhubungan
dengan perspektif tentang bagaimana analisis rangkaian secara menyeluruh. Meskipun pembahasan
materi pada diklat ini lebih cenderung berfokus pada analisis rangkaian, namun demikian juga perlu
untuk mencoba memberikan kesempatan bagi desain sirkuit untuk menentukan pilihan yang sesuai.
Konsep Engineering: Semua desain engineering dimulai dari ″kebutuhan″, seperti ditunjukkan
pada Gambar 7. Kebutuhan dalam hal ini dapat berasal dari keinginan/ide atau gagasan yang
bertujuan untuk memperbaiki desain yang sudah ada, atau mungkin sesuatu yang baru. Sebuah
penilaian hati-hati dari ″kebutuhan″ menghasilkan ″spesifikasi desain″, yang merupakan
karakteristik terukur dari desain yang diusulkan. Setelah desain diusulkan, spesifikasi desain
memungkinkan kita untuk menilai apakah layak diusulkan untuk ditindaklanjuti atau tidak, hasil desain
harus dikaji dengan teliti dan benar-benar memenuhi ″kebutuhan″.
Setelah desain benar-benar memenuhi kebutuhan, langkah berikutnya adalah membuat sebuah
″konsep″desain. Konsep ini berasal dari pemahaman yang lengkap dari spesifikasi desain ditambah
dengan wawasan kebutuhan, yang berasal dari pendidikan dan pengalaman. Konsep ini dapat
direalisasikan sebagai sketsa, sebagai deskripsi tertulis, atau dalam bentuk lain. Seringkali langkah
berikutnya adalah menerjemahkan konsep ke dalam model matematika. Sebuah ″model
matematika″ yang biasa digunakan untuk sistem listrik adalah ″model rangkaian″.
Unsur-unsur yang terdiri dari ″model rangkaian″dalam sistem engineering disebut ″komponen sirkuit
ideal″. Komponen sirkuit yang ideal adalah model matematis dari komponen listrik yang sebenarnya,
seperti baterai atau bola lampu. Hal ini penting untuk komponen sirkuit yang ideal digunakan dalam
model sirkuit, yang mana tujuannya untuk mewakili perilaku komponen listrik yang sebenarnya untuk
gelar diterimanya akurasi data. Setelah pemodelan rangkaian selesai, langkah berikutnya adalah
menerapkan alat ″analisis rangkaian″ ke dalam ″model rangkaian″ untuk diuji dan dianalisis.
Analisis rangkaian didasarkan pada teknik matematika dan digunakan untuk memprediksi perilaku
model sirkuit dan komponen sirkuit ideal. Perbandingan antara perilaku yang diinginkan, dari
spesifikasi desain, dan perilaku diprediksi, berdasarkan dari hasil analisis rangkaian, dan jika hasil dari
analisis tidak sesuai dengan ″spesifikasi desain″, untuk itu dapat dilakukan perbaikan dalam model
sirkuit dan elemen sirkuit ideal. Dan setelah perilaku sesuai dengan yang diinginkan dan diperkirakan
berada dalam perjanjian spesifikasi desain, maka ″prototipe fisik″dapat dibangun.
″Prototipe Fisik″ adalah sistem rangkaian listrik yang sebenarnya, dibangun dari komponen listrik
yang sebenarnya. Teknik pengukuran yang digunakan untuk menentukan fungsi yang sebenarnya,
yakni perilaku kuantitatif dari sistem fisik. Maka hasil pengukuran perilaku aktual dibandingkan dengan
perilaku yang diinginkan dari desain spesifikasi dan perilaku diprediksi dari analisis rangkaian.
Bilamana hasil dari perbandingan tidak sesuai dengan spesifikasi desain, untuk itu prototipe fisik, atau
model rangkaian dapat dilakukan perbaikan atau keduannya. Akhirnya, proses engineering dilakukan
berulang-ulang, sampai dihasilkan model, komponen, dan didapatkan sistem yang sempurna,
didapatkan hasil data pengujian yang akurat sesuai dengan kebutuhan spesifkasi desain dan dengan
demikian memenuhi kebutuhan.
Dari uraian diatas, jelaslah bahwa analisis rangkaian memainkan peran yang sangat penting dalam
proses desain. Karena analisis rangkaian diterapkan model sirkuit, seorang insinyur berlatih mencoba
untuk menggunakan model sirkuit dengan ketat dan teliti, sehingga desain yang dihasilkan akan
memenuhi dan sesuai dengan spesifikasi desain iterasi pertama. Kemampuan dalam membangun
model sistem listrik yang sebenarnya dengan elemen sirkuit yang ideal membuat teori sirkuit sangat
berguna untuk proses engineering (desain).
Kata kunci untuk memenuhi tujuan industri dalam mewujudkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap
di K-16, maka jaringan rekayasa yang kuat adalah pemahaman tentang proses desain teknik
pengajaran dan pembelajaran antara guru dan siswa. Rekayasa desain adalah, proses siklus
interaktif, bukan diskrit langkah-demi-langkah, tapi integrasi proses set awal dan set akhir seperti
yang diperlihatkan diagram alir Gambar 8 berikut.
Agar berhasil menyalurkan siswa menjadi karir teknologi dan rekayasa pada level akar rumput, untuk
itu program pendidikan kelas 6-12 bidang teknologi dan rekayasa harus mencakup:
Sebuah ruang lingkup sesuai dengan tahapan perkembangan dan pedagogis dan urutan
disiplin ilmu dari kelas 6 sampai kelas 12 mengacu pada permasalahan otentik.
Pengembangan profesional untuk pendidik.
Bahan pembelajaran yang mendukung guru di kelas.
Rekomendasi untuk program penjadwalan diklat/pembelajaran disesuaikan tuntutan.
Penyelarasan untuk memastikan bahwa kredit SKS dapat diterima dalam program rekayasa
sekolah/-tinggi berlaku terhadap penerimaan kredit SKS di perguruan tinggi.
Rekomendasi industri
Tinjauan ekstensif dari literatur tentang pendidikan teknik melalui siswa yang duduk di sekolah-sekolah
dan sarjarna di PT menunjukkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja industri dan tetap
kompetitif secara global, untuk itu diperlukan beberapa tuntutan yang harus dipenuhi, antara lain:
MATHEMATIC
Seorang yang bekerja di bidang engineering akan sering menggunakan pemahaman terkait dengan
dasar prinsip-prinsip ilmiah, lalu menggabungkannya dengan pengetahuan praktis yang kemudian
sering dinyatakan dalam istilah model matematika, dan (sering dengan kreativitas yang cukup)
digunakan sebagai solusi dalam pemecahan masalah yang dihadapinya/diberikan. Dengan
menggunakan model matematik, maka proses analisis dapat digunakan untuk menentukan dan
memetakan ruang lingkup masalah guna mendapatkan informasi yang diperlukan untuk memahami
dalam menjawab permasalahan, dan menghitung parameter tujuan. Desain adalah proses dimana
kita mensintesis sesuatu yang baru sebagai bagian dari solusi untuk pemecahan masalah. Secara
umum, bahwa desain tidak akan memiliki solusi tunggal, desain membutuhkan tahapan analisis.
Dengan demikian, langkah terakhir dalam merancang selalu menganalisis hasil untuk melihat apakah
memenuhi spesifikasi. Gambar 4 menjelaskan pentingnya keterkaitan matematik digunakan untuk
memecahkan masalah science dan engineering.
Fitur aplikasi Micorsoft Mathematic dilengkapi dengan graphing calculator dan unit converter. Aplikasi
ini dilengkapi juga dengan triangle solver, dan equation solver yang menyediakan penyelesaian
langkah demi langkah untuk setiap permasalahan, fitur sangat mudah untuk belajar memecahkan
berbagai permasalahan matematika. Sebagian besar soal-soal matematika dapat diselesaikan
dengan Microsoft Mathematics, namun juga ada beberapa topik yang tidak terdapat dapat
diselesaikan dengan fasilitas yang disediakan dalam Microsoft Mathematics, seperti nilai eigen dan
transformasi ruang.
Selain SPSS dan MINITAB software yang dapat membantu masalah statistika yang merupakan
cabang dari matematika. Geogebra juga merupakan salah satu software yang dapat membantu dalam
pembelajaran matematika, bahkan juga dapat membantu dalam penulisan bahan ajar dan juga dapat
digunakan sebagai alat bantu untuk menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan matematika.
Geogebra sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa (saat panduan ini ditulis sudah 52 bahasa)
termasuk Bahasa Indonesia. Geogebra merupakan software gratis yang dapat diunduh di situs
resminya http://www.geogebra.org/.
GeoGebra merupakan perangkat lunak matematika dinamis yang dapat digunakan sebagai alat bantu
dalam pembelajaran matematika. Perangkat lunak ini dikembangkan untuk proses belajar mengajar
matematika di sekolah oleh Markus Hohenwarter di Universitas Florida Atlantic.
GeoGebra Sebagai Media Pembelajaran Matematika: Sebagai contoh, salah satu materi di SMP
adalah persamaan garis lurus. Salah satu bentuk persamaan garis lurus adalah y = mx+b. Persamaan
ini mempunyai gradien (m) dan memotong sumbu (y) di titik (0, b). Semakin besar nilai gradien (m)
maka garis semakin tegak. Masalah persamaan garis lurus dapat diselesaikan dengan menggunakan
GeoGebra.
Kesimpulan:
P Penguasaan ilmu eksakta, terutama di bidang science, technology, engineering, dan mathematic
(STEM), memegang peran penting di dunia pendidikan. Menghadapi tuntutan bidang karir
pekerjaan/ketrampilan abad 21 global, kelima bidang tersebut menjadi kunci sukses bagi
pembangunan pendidikan Indonesia.
Pendidikan terpadu berbasis STEM dapat membentuk sumber daya manusia (SDM) yang mampu
bernalar dan berpikir kritis, logis, dan sistematis.
Pendekatan terpadu pendidikan STEM dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia
yang memiliki pengetahuan interdisipliner dalam mempersiapkan bidang karir pekerjaan menyongsong
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 dan sekaligus untuk mewujudkan proyeksi Indonesia
sebagai negara perekonomian terbesar ketujuh di dunia pada 2030.
Pengajaran dan pembelajaran berbasis pendidikan STEM penting untuk digunakan sebagai alat
evaluasi bidang karir pekerjaan.