ANALISIS HIDROLOGI
Oleh :
Kelompok 3
1. Selpa Okta Prima T 21011115120001
2. Ramadhan Rejeki T. 21010115120009
3. Triana Mustikawati 21010115120011
4. M. Hanif Zalfian 21010115120012
5. Diah Musyarohah 21010115120060
6. Karina Cahyani 21010115120061
7. Siti Komsatum 21010115120063
8. Dionisius Utama 21010115120068
9. Carina Mustika A. 21010115120078
PENDAHULUAN
DAS adalah daerah yang dibatasi oleh unggung bukit/ gunung di mana air
hujan mengalir ke dalam sungai utama, kemudian meresap mengalir melalui
sugai/ anak sungai disebut juga watershed atau basin. Air hujan yang masuk ke
dalam batas DAS Lusi adalah hujan yang dimasukkan dalam perhitungan. Untuk
menentukan luas DAS dapat digunakan program Auto CAD. Berdasarkan hasil
penentuan DAS dengan program Auto CAD, didapat DAS Sungai Lusi sebesar ±
2092,27 km2. Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Lusi dan kelerengannya dapat
dilihat pada Gambar 5.1.
Koordinat Lokasi
No Sta Hujan No Sta
X Y Kecamatan Kabupaten
N Pati
9250000
9250000
W E
%
U %Ngampel
U
4B R006B
Gendongan
S R022
9240000
9240000
Gegersapi Gempol %
U
Tempel
R6
Rowo Pruntusan %
U
Cangkring R023LS
%
U
Sambongori
Sente
9230000
9230000
SE196 Carat
Ngemprak Bakah
%
U SE211
Tirto
Sono
Pasihan
Pulo
Lusi %
U
SE198 SE220
%
U Gedangan %
U
SE 199 SE212 Pandan
%
U SE204 %
U Pendem Bacem
Nglumpang
SE213 Randualas
9220000
9220000
%
U
%
U Sambirejo Ploso Rejo Sambong
Stasiun Hujan :
Karangpung Geneng
1. Sta Blora (R006)
2. Sta Brati (SE 196)
Dadabong
SE241A Blora 3. Sta Butak (SE 217A)
PurwodadiAmpoKedungrejo %
U
Logender 4. Sta Gayam (R022)
5. Sta Gending (SE 199)
SE205A Panunggalan
9210000
9210000
Ngrandah 6. Sta Greneng (4B)
%
U Butuh
7. Sta Jiken (R023LS)
SE205B Jomblong
SE217ASE216 8. Sta Ngaringan (SE 220)
%
U %
U Gobang
%
U 9. Sta Nglangon (SE 216)
Lampis
10. Sta Pojok (SE 241A)
SE217 11. Sta Purwodadi (SE 204)
Glugu %
U 12. Sta Semen (SE 205B)
13. Sta Simo (SE 217)
9200000
9200000
Peganjing 14. Sta Tambakselo (SE 211)
15. Sta Tawangharjo (SE 213)
16. Sta Wirosari (SE 212)
17. Sta Wd Sanggeh (SE 205A)
18.Sta Wd Tempuran (R006B)
19. Sta Wolo (SE 198)
9190000
9190000
470000 480000 490000 500000 510000 520000 530000 540000 550000 560000 570000 580000
BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI PEMALI JUANA Kab Grobogan Stasiun Hujan
SATUAN KERJA BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI PEMALI JUANA
Sungai Lusi PETA STA HUJAN
Batas Kecamatan Kab Blora Subdas
Pekerjaan : Batas DAS Skala :
Batas Kabupaten
0 5 10 15 Kilometers
Studi Pengembangan dan Pengelolaan SDA di Sub DAS Lusi
1 Butak SE 217A √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Sangge
2 SE 205A √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
h
3 Blora R006 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Tamba
4 SE 211 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √
k Selo
Keterangan :
√ : ada data
- : data hilang
1. Mencari Curah hujan tahunan rata-rata di stasiun terdekat pada tahun yang
datanya hilang
TAMBAKSELO 1788,610 - - - - - - -
1 BLORA-TAMBAKSELO 11,465
2 BUTAK-TAMBAKSELO 14,332
3 SANGGAH-TAMBAKSELO 8,377
RATA-RATA 11,391
1 N x Pa N x Pb N P
Px ..... x N
N N a Nb NN
Dimana : Px = Curah hujan di Stasiun X yang hilang
Nx = Curah hujan tahunan rata-rata di Stasiun X
Pa,Pb,,PN = Curah hujan di Stasiun a,b,c sampai N
Na,Nb,NN = Curah hujan tahunan di Stasiun a,b sampai N
Dari rumus di atas maka dapat diperoleh Data curah hujan yang hilang
pada stasiun tampakselo pada tahun 2010
No PERHITUNGAN
1. JANUARI 305,754
2. FEBRUARI 251,676
3. MARET 373,632
4. APRIL 137,996
5. MAY 194,203
6. JUNI 65,124
7. JULI 61,364
2.3 Konsistensi Stasiun hujan
Rumus mencari R
𝑅 = 0,9985 𝑅 2 = 0,9969
Rumus mencari y
y = b + ax
2
(∑ Yi)(∑ Xi ) − (∑ Xi)(∑ XiYi)
a= 2 2
n ∑ Xi − (∑ Xi)
𝑎 = −689.51
Kesimpulan: Data curah hujan di Stasiun Blora sudah konsisten terhadap stasiun
acuan hal itu ditunjukkan dari bentuk kurva yang relatif tidak mengalami patahan
dan juga memiliki nilai R2 yang mendekati 1. Maka, tidak perlu diadakan koreksi
data.
45000
y = 0.8092x - 689.51
40000
R² = 0.9969
35000
30000
Sta. Blora
25000
20000
15000
10000
5000
0
0 10000 20000 30000 40000 50000 60000
Sta. Acuan
2.3.2 Sta Butak
Rumus mencari R
𝑅 = 0,9996 𝑅 2 = 0,9992
Rumus mencari y
y = b + ax
2
(∑ Yi)(∑ Xi ) − (∑ Xi)(∑ XiYi)
a= 2 2
n ∑ Xi − (∑ Xi)
𝑎 = 90.795
Kesimpulan: Data curah hujan di Stasiun Butak sudah konsisten terhadap stasiun
acuan hal itu ditunjukkan dari bentuk kurva yang relatif tidak mengalami patahan
dan juga memiliki nilai R2 yang mendekati 1. Maka, tidak perlu diadakan koreksi
data.
60000
y = 1.1445x + 90.795
50000 R² = 0.9992
40000
Sta. Butak
30000
20000
10000
0
0 10000 20000 30000 40000 50000
Sta. Acuan
2.3.3. Sta Tambak Selo
𝑅 = 0,9993 𝑅 2 = 0,9987
Rumus mencari y
y = b + ax
2
(∑ Yi)(∑ Xi ) − (∑ Xi)(∑ XiYi)
a= 2 2
n ∑ Xi − (∑ Xi)
𝑎 = 7.4664
Kesimpulan: Data curah hujan di Stasiun Tambak Selo sudah konsisten terhadap
stasiun acuan hal itu ditunjukkan dari bentuk kurva yang relatif tidak mengalami
patahan dan juga memiliki nilai R2 yang mendekati 1. Maka, tidak perlu diadakan
koreksi data.
50000
y = 0.9612x + 7.4664
45000
R² = 0.9987
40000
35000
Sta. Tambak Selo
30000
25000
20000
15000
10000
5000
0
0 10000 20000 30000 40000 50000
Sta. Acuan
2.3.4 Sta Sanggeh
Rumus mencari R
𝑅 = 0,9994 𝑅 2 = 0,9989
Rumus mencari y
y = b + ax
2
(∑ Yi)(∑ Xi ) − (∑ Xi)(∑ XiYi)
a= 2 2
n ∑ Xi − (∑ Xi)
𝑎 = 680.5
60000
y = 1.1011x + 680.5
50000 R² = 0.9989
40000
Sta. Sanggeh
30000
20000
10000
0
0 10000 20000 30000 40000 50000
Sta. Acuan
2.4 Menentukan Curah Hujan Rata-Rata Das
1 n
P Pi
n i 1
Dimana : P = Curah Hujan rata-rata
n = Jumlah Stasiun
Pi = Curah Hujan di Stasiun i
22-Apr 27 93 8 83 52,75
1 1993 52,75
4-Dec 50 13 76 21 40
10-Jan 63 69 13 0 36,25
15-Dec 0 91 0 0 22,75
2 1992 36,25
15-Nov 0 0 84 11 23,75
29-May 19 0 10 80 27,25
6-Feb 166 4 25 4 49,75
3 1993 29-Jan 21 99 53 41 53,5 74,25
9-Mar 0 0 6 95 25,25
22-Oct 136 0 0 0 34
9-Dec 0 165 0 0 41,25
5 1995 41,25
12-Nov 47 1 103 0 37,75
5-Jan 3 33 0 91 31,75
23-Nov 116 73 48 28 66,25
21-Nov 0 147 0 57 51
6 1996 66,25
15-Dec 32 33 90 25 45
21-Feb 18 24 23 97 40,5
23-Dec 100 0 4 2 26,5
8-Feb 29 91 8 7 33,75
7 1997 38,5
2-Apr 0 0 71 0 17,75
5-Oct 49 0 0 105 38,5
26-Sep 119 19 0 32 42,5
27-Nov 1 125 24 0 37,5
8 1998 42,5
12-Oct 25 17 90 0 33
8-Apr 16 0 0 86 25,5
12-Oct 63 24 0 45 33
19-Jan 2 149 12 32 48,75
9 1999 55,25
22-Jun 0 68 130 23 55,25
16-Oct 2 11 8 89 27,5
2-Apr 86 0 0 0 21,5
31-Jan 7 143 25 52 56,75
10 2000 56,75
23-Dec 0 16 97 0 28,25
22-Mar 2 23 86 97 52
12-Jun 100 4 0 0 26
8-Nov 13 107 32 22 43,5
11 2001 65,25
3-Feb 45 73 72 71 65,25
8-Oct 0 82 0 112 48,5
31-Mar 95 0 0 0 23,75
28-Mar 0 75 5 44 31
12 2002 40,75
17-Jan 0 54 69 40 40,75
24-Feb 5 33 30 70 34,5
9-Oct 98 0 94 15 51,75
2-Jan 7 120 4 20 37,75
13 2003 51,75
9-Oct 68 0 94 15 44,25
23-Nov 0 0 0 97 24,25
29-Mar 75 0 0 0 18,75
7-Mar 30 89 35 0 38,5
14 2004 39,25
27-May 0 74 83 0 39,25
3-Feb 17 0 9 71 24,25
16-Dec 51 67 7 15 35
1-Jan 18 121 28 34 50,25
15 2005 66
13-Apr 2 15 70 42 32,25
28-Mar 12 74 33 145 66
16 2006 21-Mar 59 13 12 37 30,25 49,75
22-Feb 0 104 65 8 44,25
13-Jan 30 32 88 49 49,75
20-Jan 2 0 12 99 28,25
6-Nov 95 3 1 15 28,5
17 2007 121,25
26-Dec 28 166 117 174 121,25
14-Dec 60 0 0 0 15
6-Mar 10 108 34 60 53
18 2008 53
29 -Feb 0 34 87 0 30,25
1-Sep 0 0 14 68 20,5
4-Mar 97 0 4 7 27
29-Jan 4 153 23 21 50,25
19 2009 50,25
30-Dec 3 22 73 43 35,25
9-Jun 8 0 43 110 40,25
3-Nov 101 17 48 24 47,5
7-Jan 90 122 0 37 62,25
20 2010 62,25
10-Nov 7 38 125 24 48,5
28-Jan 16 13 0 142 42,75
22-Apr 27 93 8 83 52,75
21 2011 52,75
4-Dec 50 13 76 21 40
10-Jan 63 69 13 0 36,25
15-Dec 0 91 0 0 22,75
22 2012 36,25
15-Nov 0 0 84 11 23,75
29-May 19 0 10 80 27,25
6-Feb 166 4 25 4 49,75
23 2013 29-Jan 21 99 53 41 53,5 74,25
9-Mar 0 0 6 95 25,25
22-Oct 136 0 0 0 34
9-Dec 0 165 0 0 41,25
25 2015 41,25
12-Nov 47 1 103 0 37,75
5-Jan 3 33 0 91 31,75
Contoh perhitungan :
Curah Hujan rata-rata DAS pada tanggal 3 November 2010
P
1
101 17 48 24
4
47,5
Dari keempat curah hujan rata – rata stasiun dibandingkan, yang nilai
curah hujan rata – ratanya maksimum diambil sebagai curah hujan areal DAS
Sungai Lusi.
Adapun jumlah stasiun hujan yang digunakan di lokasi DAS Sungai Lusi
berjumlah delapan stasiun yaitu Sta Butak (No Sta. SE 217A), Sta Tambak Selo
(No Sta. SE211), Sta Blora (No Sta. R006), Sta Sanggeh (No Sta. 205 A).
Penentuan luas pengaruh stasiun hujan dengan Metode Thiesen. Dari empat
stasiun tersebut masing-masing dihubungkan untuk memperoleh luas daerah
pengaruh dari setiap stasiun. Dimana masing-masing stasiun mempunyai
daerah pengaruh yang terbentuk dengan garis-garis sumbu tegak lurus terhadap
garis penghubung antara dua stasiun.
Gambar 2.4.2.1 Luas DAS dengan Metode PolygonThiessen
A n
_
Dimana : P = Curah hujan Rata-Rata
An = Luas daerah yang berpengaruh pada masing-masing Stasiun
24 2014 10-Mar 24 7,90 121 27,66 122 31,07 34 6,38 73,01 73,01
_
P Pn Faktorpembobot
_
P 101 0,3291 17 0,2286 48 0,2547 24 0,1876
_
P 53,85
Rata – rata :
= 1363.8 : 25
= 54.552
Sx = √6714.97 ∶ 24
= 16.73
n
Skewness N ( X i X )3 Cs = 1.52
g i 1
( N 1)( N 2) S 3
Kurtosis : Ck = 6.74
= 42.99193593 : 25
= 1.719677437
Sx = √49.10449559 ∶ 24
= 1.43
n
N ( X i X )3
Skewness g i 1 = 1.14
( N 1)( N 2) S 3
Curah Hujan Harian Sta Blora
1991
1992
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
1991
1992
1994
1996
1998
2000
2002
2004
2006
2008
2010
1991
1992
1994
1996
1998
2000
2002
2004
2006
2008
2010
1991
1992
1994
1996
1998
2000
2002
2004
2006
2008
2010