Pengaruh Kurangnya Aktvitas Fisik Bagi Kesehatan Siswa X MIPA 5 SMAN 3 PADANG FINALE
Pengaruh Kurangnya Aktvitas Fisik Bagi Kesehatan Siswa X MIPA 5 SMAN 3 PADANG FINALE
SMAN 3 Padang
Oleh
FAJAR ANUGRAH
NISN. 0031059297
Kelas X MIPA 5
2018
PENGARUH KURANGNYA AKTIVITAS FISIK BAGI KESEHATAN
OLEH
FAJAR ANUGRAH
NISN. 0031059297
Kelas X MIPA 5
2018
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Kepala Sekolah,
Menyatakan bahwa memang benar karya dengan judul yang tersebut di atas
merupakan karya orisinal dan belum pernah dipublikasikan atau dilombakan.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya ini sebagai bentuk
tanggung jawab saya.
Fajar Anugrah
NISN. 0031059297
BIODATA PENULIS
Nama lengkap : Fajar Anugrah
NISN. : 0031059297
Tempat / Tanggal lahir : Padang / 01 Maret 2003
Jenis kelamin : Laki - Laki
Alamat rumah : Jalan Jamal Jamil No.01 Siteba, Padang
Kelas : X MIPA 5
Alamat sekolah : Jalan Gajah Mada, Nomor 11, Gunung Pangilun
ABSTRAK
Fajar Anugrah. 2018.´”Pengaruh Kurangnya Aktivitas fisik Bagi Kesehatan
Siswa X MIPA 5 SMAN 3 PADANG”. Karya Tulis Ilmiah Remaja, SMAN 3
Padang.
Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT. Salawat dan salam
disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW. Karena taufik dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah remaja, dengan judul: “Tinjauan
Deskriptif Kurangnya Aktivitas Fisik Bagi Kesehatan Siswa X MIPA 5 SMAN 3
PADANG”.
Karya tulis ilmiah ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mutu
luusan siswa SMA Negeri 3 Padang. Dalam menyelesaikan karya ilmiah ini,
penulis banyak dibantu oleh beberapa pihak. Untuk itu penulis mengucapkan
terima kasih banyak kepada:
1. Bapak Drs. Ramadansyah, M.Pd., selaku kepala SMA Negeri 3
Padang.
2. Ibu Animar, M.Pd, selaku narasumber.
3. Ibu Salmaini, S.Pd, M.SI selaku guru pembimbing 1.
4. Ibu Meriani, S.I.Q., S.Ag selaku guru pembimbing 2.
5. Bapak Ibu guru serta staf tata usaha SMA Negeri 3 Padang.
6. Orang tua tercinta, yang telah banyak membantu penulis baik moril
maupun materil.
7. Semua teman-teman yang telah membantu.
Penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat berguna bagi kita semua.
Dan juga semoga amal baik dan bantuan yang diberikan kepada penulis mendapat
imbalan yang setimpa dari Allah SWT. Karya ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR iv
BAB I PENDAHULUAN
B. Identifikai Masalah 2
C. Batasan Masalah 2
D. Rumusan masalah 2
E. Tujuan Penelitian 3
F. Manfaat Penelitian 3
A. Kajian Teoretis 4
B. Kerangka Konseptual 10
A. Jenis Penelitian 11
D. Instrumen Penelitian 11
ii
ii
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan 20
B. Saran 20
DAFTAR KEPUSTAKAAN
DAFTAR GAMBAR
iii
iii
Gambar 4.1 (Angket) 14
iv
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
aktivitas fisik itu penting, namun masih banyak para siswa yang belum
menyadarinya. Sehingga banyak penyakit yang timbul dan bersumber dari pola
hidup yang salah, seperti kurang bergerak, kurang berolahraga, kurang istirahat
Dunia (WHO) menyebutkan sekitar dua juta orang di seluruh dunia meninggal
karena penyakit akibat gaya hidup malas dan kurang berolahraga. Sementara,
persen penyebab kematian orang dewasa berusia 35 tahun ke atas adalah karena
kurang olahraga.
1
olahraga sebagai upaya mengembangkan kesadaran masyarakat dalam
Oleh karena itu di dalam penelitian ini akan dituliskan betapa pentingnya
berolahraga, para siswa sadar dan merubah pola hidupnya menjadi sehat.
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
penelitian ini adalah Pengaruh kurangnya aktivitas fisik bagi kesehatan siswa
D. Rumusan masalah
beraktivitas fisik?
2. Bagaimanakah dampak kurangnya beraktivitas bagi kesehatan siswa?
3. Bagaimanakah penyuluhan yang tepat bagi siswa yang kurang kesadaran
2
E. Tujuan Penelitian
siswa.
2. untuk mendeskripsikan dampak buruk kurangnya beraktivitas fisik bagi
kesehatan siswa.
3. untuk menjelaskan penyuluhan yang tepat bagi siswa yang kurang
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman, wawasan dan ilmu dari
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian TeorItis
1. Kesehatan
Sehat menjadi prioritas bagi setiap orang, karena dengan kondisi badan yang
fit akan membuat semua pekerjaan akan lancar. Sedangkan arti sehat sendiri
3
dalam pengertian yang paling luas sehat merupakan suatu keadaan yang
kesehatannya.
Menurut Chandra, Budiman (2006 : 21) menyatakan bahwa pengertian
and social well-being and not merely the absence of diseases or infirmity.
Menurut WHO, ada tiga komponen penting yang merupakan satu kesatuan
rambut tersisir rapi, berpakaian rapi, berotot, tidak gemuk, nafas tidak bau,
selera makan baik, tidur nyenyak, gesit dan seluruh fungsi fisiologi tubuh
berjalan normal.
Kedua, Sehat Mental. Sehat mental dan sehat jasmani selalu
dihubungkan satu sama lain dalam pepatah kuno "Jiwa yang sehat terdapat di
disetiap tempat atau negara sulit diukur dan sangat tergantung pada kultur,
damai dan sejahtera, cukup pangan, sandang dan papan. Dalam kehidupan
4
Keempat, sehat spritual. Spritual merupakan komponen tambahan pada
pengertian sehat oleh WHO dan memiliki arti penting dalam kahidupan
musik, siraman rohani seperti ceramah agama dan lainnya agar terjadi
lebih kompleks sebagai keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
kita agar dapat hidup produktif yaitu salah satunya dengan berolahraga.
2. Aktivitas fisik
aktivitas fisik ialah gerakan fisik yang dilakukan oleh otot tubuh dan sistem
penunjangnya. Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh
otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi. Aktivitas fisik yang tidak ada
global ( WHO, 2010). Jadi, kesimpulan dari pengertian aktivitas fisik ialah
gerakan tubuh oleh otot tubuh dan sistem penunjangnya yang memerlukan
pengeluaran energi.
5
Menurut Nurmalina (2011 : 125) menyatakan bahwa aktivitas fisik dapat
digolongkan menjadi tiga tingkatan, aktivitas fisik yang sesuai untuk remaja yaitu
pertama, kegiatan ringan hanya memerlukan sedikit tenaga dan biasanya tidak
berdandan, duduk, les di sekolah, les di luar sekolah, mengasuh adik, nonton TV,
terus menerus, gerakan otot yang berirama atau kelenturan (flexibility). Contoh:
berlari kecil, tenis meja, berenang, bermain dengan hewan peliharaan, bersepeda,
berlari, bermain sepak bola, aerobik, bela diri ( misal karate, taekwondo, pencak
silat ) dan outbond. Berdasarkan aktivitas fisik di atas, dapat disimpulkan faktor
kurangnya aktivitas fisik anak penyebab dari obesitas. Lakukan minimal 30 menit
yang mempengaruhi aktivitas fisik bagi remaja yang kegemukan atau obesitas
yaitu pertama, umur. Aktivitas fisik remaja sampai dewasa meningkat sampai
6
mencapai maksimal pada usia 25-30 tahun, kemudian akan terjadi penurunan
kapasitas fungsional dari seluruh tubuh, kira-kira sebesar 0,8-1% per tahun, tetapi
Kedua, Jenis kelamin. Sampai pubertas biasanya aktivitas fisik remaja laki-
laki hampir sama dengan remaja perempuan, tapi setelah pubertas remaja laki-laki
Ketiga, pola makan. Makanan salah satu faktor yang mempengaruhi aktivitas,
karena bila jumlah makanan dan porsi makanan lebih banyak, maka tubuh akan
merasa mudah lelah, dan tidak ingin melakukan kegiatan seperti olah raga atau
kandungan gizinya agar tubuh tidak mengalami kelebihan energi namun tidak
Keempat, penyakit atau kelainan pada tubuh. Penyakit atau kelainan pada
hemoglobin/sel darah dan serat otot. Bila ada kelainan pada tubuh seperti di atas
akan mempengaruhi aktivitas yang akan di lakukan. Seperti kekurangan sel darah
merah, maka orang tersebut tidak di perbolehkan untuk melakukan olah raga yang
dalam waktu jangka panjang dan keuntungan bagi mereka terutama dalam tahun-
7
optimal. Menurut Nurmalina (2011 : 112) menyatakan bahwa beberapa
keuntungan untuk remaja yang aktif secara fisik yaitu pertama, membantu
menjaga otot dan sendi tetap sehat. Kedua, membantu meningkatkan mood atau
untuk tidur yang lebih baik. Kelima, menurunkan resiko penyakit penyakit
dan paru paru. Kedelapan, mengurangi kanker yang terkait dengan kelebihan berat
badan.
5. Cara mengukur aktivitas fisik
Menurut Booth, Michael L (2006 : 86) menyatakan bahwa aktivitas fisik
Selanjutnya aktivitas di nilai menjadi dua yaitu aktif, kurang aktif dan inaktif.
Siswa dikatakan aktif apabila berpartisipasi dalam aktivitas berat paling sedikit 3
kali seminggu untuk minimal 20 menit per hari, dikatakan kurang aktif siswa
hanya melakukan aktivitas sedang paling sedikit 3 jam perhari dalam 1 minggu,
dan siswa dikatakan tidak aktif bila tidak memenuhi syarat di atas. (Booth, 2006 )
8
B. Kerangka Konseptual
Berdasarkan kajian teoretis tersebut dapat disimpulkan bahwa kurangnya
kesadaran siswa akan pentingnya aktivitas fisik adalah suatu hal yang
seharusnya dihindari. Jika terus dibiarkan secara berkelanjutan maka siswa
akan mengangggap sepele hal tersebut dan berdampak buruk bagi kesehatan
siswa dalam proses pembelajaran di sekolah
Namun, kesadaran siswa akan hal tersebut bisa ditingkatkan melalui
asosialisasi tentang pentingnya dalam menjaga pola hidup serta rutinitas
beraktivitas fisik dalam kehidupan sehari hari. Hal ini diharapkan bisa
memotivasi siswa dalam beraktivitas fisik secara rutin sehingga kesehatan
dan pola hidup siswa pun terjaga dengan baik sehingga tidak mengganggu
proses aktivitas siswa dalam pembelajaran di sekolah.
KURANGNYA
KURANGNYAAKTIVITAS
AKTIVITASFISIK
FISIKBAGI
BAGI
KESEHATAN SISWA
KESEHATAN SISWA
KESEHATANSISWA
KESEHATAN SISWA
9
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Nazir (1988: 63)
menyatakan bahwa metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti
status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian
deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan
antarfenomena yang diselidiki.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian ini adalah di kelas X MIPA 5 SMA N 3 PADANG
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian ini adalah pada 16 Juli – 30 November 2018
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah
1. Angket (kusioner)
2. Pengamatan
10
F. Teknik Pengolahan data
Data diolah dengan cara
1. Mengumpulkan data
2. Mengelompokkan data
3. Memasukkan kedalam tabel
4. Menginterprestasikan data
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
11
kelas X MIPA 5 yang terdiri dari delapan siswa laki laki dan delapan siswi
perempuan.
Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengamatan dan penyebaran
angket yang diisi oleh enam belas orang sampel siswa siswi kelas X MIPA 5
tersebut. Angket tersebut terdiri atas lima pertanyaan yang akan dijawab oleh
sampel secara anonim. Berdasarkan hasil pengamatan dan pengisian angket
tersebut didapat gambaran hasil sebagai berikut:
NO
Pertanyaan SS S J K TP
Ditempat pembelajaran, 8 5 2 1
1 seberapa banyak anda duduk? -
orang orang orang orang
Ditempat pembelajaran, 2 3 8 2 1
2 seberapa banyak anda terlibat
dengan Aktivitas fisik? orang orang orang orang orang
12
Tabel 4.1 (Hasil Analisis Data Angket)
Keterangan
13
tersebut lebih enak dan praktis dibadningkan masakan yang dimasak
sendiri
7. 62,5% siswa tidak memiliki waktu istirahat yang cukup karena
sebagian besar dari mereka ada yang begaadang hingga larut malam
karena mengerjakan tugas dari sekolah. Hal ini sangat berdampak
buruk bagi kesehatan siswa dan memicu terjadi serangan jantung
karena siswa kurang dalam ber isitirahat
8. 68,75% siswa memili kegiatan lain di luar pembelajaran seperti ekstra
kurikuler dan pembelajaran tambahan di luar sekolah seperti
bimbingan belajar. Hal ini mengakibatkan siswa tidak memiliki wkatu
yang cukup untuk beristirahat karena kesibukan yang padat di luar jam
pembelajaran sekolah.
rangka tubuh bergerak, denyut jantung akan meningkat sehingga darah beserta
oksigen dan nutrisi yang dibawanya akan terdistribusi dengan baik. Mekanisme
ini tidak terjadi jika tubuh tidak olahraga. Terganggunya distribusi oksigen paling
berdampak pada otot, yang menyebabkan rasa pegal-pegal diseluruh tubuh. Otot
akan terasa kaku-kaku saat kekurangan oksigen, yang memang berfungsi menjaga
maksimal sehingga mudah pusing dan susah menjaga konsentrasi. Otak yang
ukurannya hanya 2 persen dari total massa tubuh dikenal sangat rakus, sebab
terhadap system saraf, tidak bergerak seharian saja akan menyebabkan bagian-
bagian tertentu dari tubuh mengalami tekanan yang konstan sepanjang hari.
14
Akibatnya terjadi gangguan saraf di bagian tersebut dan memicu berbagai keluhan
Otak tidak bekerja sendirian, tetapi tersambung dengan seluruh tubuh kita. Bila
karenanya disarankan untuk olahraga secara rutin. Dengan begitu neuron pada
coroner yang menyuplai darah ke otot jantung. Bila satu atau dua pembuluh darah
penyakit jantung koroner, antara lain glukosa darah yang tidak terkontrol baik,
tekanan darah tinggi, lemak darah yang abnormal, termasuk kolesterol LDL dan
trigliserida yang tinggi, serta koleseterol HDL yang rendah, adanya resistensi
kaki, bersepeda, joging, aerobik maupun olahraga yang lainnya sangat diperlukan
15
Penyakit lainnya yaitu ketegangan Syaraf. Berolahraga secara rutin dapat
berolahraga secara kontinyu dapat pula menjaga kesehatan mental. Orang yang
biasa berolahraga, maka akan menghasilkan zat endorpin, zat anti stres yang
dihasilkan oleh otak, membuat orang lebih santai. Perihal di atas diperkuat lagi
oleh (Dr. Jamal Muhammad az-Zakki : (2010 : 20) yang menyatakan bahwa
Endrofin yang berfungsi untuk memberikan perasaan gembira dan tenang. Maka
ketegangan dan stress yang disebabkan oleh tekanan hidup sehari-hari yang tidak
pernah berakhir.
Dampak buruk lainnya yaitu obesitas. Menurut Bilaver, Lucy A (2009 :
56) Obesitas merupakan suatu keadaan fisiologis akibat dari penimbunan lemak
secara berlebihan di dalam tubuh. Saat ini gizi lebih dan obesitas merupakan
epidemik di negara maju, seperti Inggris, Brasil, Singapura dan dengan cepat
beberapa dekade terakhir dan dianggap oleh banyak orang sebagai masalah
prevalensi overweight dan obesitas pada 10-15 tahun terakhir, saat ini
diperkirakan sebanyak lebih dari 100 juta penduduk dunia menderita obesitas.
16
Angka ini akan semakin meningkat dengan cepat. Jika keadaan ini terus berlanjut
maka pada tahun 2230 diperkirakan 100% penduduk dunia akan menjadi obesitas
Peningkatan obesitas dari tahun ke tahun ditengarai sebagai akibat dari perubahan
gaya hidup Kemajuan sosial ekonomi, teknologi dan informasi yang global telah
menyebabkan perubahan gaya hidup yang meliputi pola pikir dan sikap, yang
terlihat dari pola kebiasaan makan dan beraktifitas fisik. Perubahan pasar
hubungan yang bermakna antara konsumsi makanan cepat saji dengan kejadian
obesitas. Selain itu Kemajuan teknologi, seperti adanya kendaraan bermotor, lift,
dan lain sebagainya dapat memicu terjadinya obesitas karena kurangnya aktivitas
fisik yang dilakukan oleh sesorang. Gaya hidup yang seperti ini yang
17
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Aktivitas fisik memang penting dalam keseharian siswa. Ketika kita
beraktivitas tubuh maka tubuh akan beradaptasi terhadap kontraksi yang tubuh
kita lakukan. Hal ini bertujuan untuk menyeimbagkan sistem yang berada di
dalam tubuh kita. Jika aktivitas pembelajaran tidak diimbangi dengan adanya
rutinitas aktivitas fisik maka kesehatan tubuh pun terganggu. Biasanya bagi orang
yang kurang olahraga dapat dilihat dari ciri fisiknya seperti tubuh gemuk dan
tidak kencang karena kelebihan lemak. wajah seseorang cenderung tampak lesu,
letih sepanjang hari dan kurang bergairah. Karena kurang olahraga juga memicu
gangguan tidur sehingga di pagi hari biasanya akan tersa lebih mengantuk karena
kurang istirahat. Napas terengah-engah jika naik turun tangga atau berlari
mengejar bus kota. Selain itu jika disekitarnya banyak yang terserang flu, tidak
lama kemudian orang itu pasti akan terikfeksi juga. Hal ini juga didasari pada
kurangnya kesadaran akan pentingnya aktiviats fisik bagi kesehatan siswa.
B. Saran
Berdasarkan simpulan yang telah diuraikan di atas, saran penulis adalah
sebagai berikut:
a. Pemerintah, agar lebih mensosialisasikan penyuluhan tentang pentingnya
18
b. Sekolah, agar lebih kesehatan siswa melalui progam tinjauan aktivitas
Almatsier, Sunita. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka.
Booth, Michael L, dan dkk. 2006. APARQ (Adolscent Physical Activity Recall
Questionare. University Sydney : NSW
Harsuki. Perkembangan Olahraga terkini kajian para pakar. Jakarta : PT. Raja
Grafindo, 2003.
Singgih, Gunarsah dan dkk. 1996. Psikologi Olahraga : Teori dan Praktek,
Jakarta : BKM-Gunung Mulia.
19
Triangto, Michael. 2014. “Bahaya kurang berolahraga”. Online : http://dokita.com
(Diakses pada 23 november 2018)
20