Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA DEWASA

PADA KELUARGA IBU S DENGAN ASAM URAT


DI KELURAHAN SUMBER KEC. BANJARSARI KOTA SURAKARTA

Asuhan Keperawatan Keluarga ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Keluarga

Disusun Oleh :
1. Sindy Nurmalasari
2. Vinna Rossyana
3. Yoga Adie Pradana

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA
2018/2019

0
PEDOMAN PENGISIAN
FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA
( Friedman)
A. DATA UMUM
1. Nama KK : Ibu S
2. Umur KK : 57 tahun
3. Alamat : Desa Sumber Kec. Banjarsari, Kab. Surakarta
4. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
5. Pendidikan : SMP

Susunan Anggota Keluarga :


No Nama Umur Sex Pendidikan Pekerjaan Hubungan
Ibu. S 57 P SMP Ibu rumah Ibu
Tangga
1. Sdr. U 21 th L SMA Serabutan Anak

Genogram

5
7
21

Keterangan :
= Laki-laki / = Meninggal

= Perempuan = Tinggal dalam satu rumah

6. Tipe Keluarga :

1
Tipe Keluarga Ibu S adalah keluarga Single Family, dimana dalam keluarga
hanya ada ibu dan anak. Menurut ibu S tidak ada masalah kesehatan yang
berhubungan dengan tipe keluarga Single Family.

7. Suku Bangsa :
Ibu S berasal dari suku Jawa. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa
Jawa. Menurut Ibu S tidak ada faktor budaya yang mempengaruhi perilaku
kesehatan keluarga.

8. Agama :
Ibu S dan anggota keluarga beragama Islam. Menurut Ibu S seluruh anggota
keluarganya telah menjalankan sholat lima waktu. Ibu S mengikuti pengajian ibu-
ibu yang ada di lingkungan RT setiap hari Selasa jam 18.30 WIB sebulan sekali,
Ibu S kadang-kadang pergi ke masjid untuk shalat berjamaah sedangkan Sdr. U
jarang pergi ke masjid.

9. Status Sosial Ekonomi :


Menurut ibu S karena beliau tidak bekerja jadi semua kebutuhan keluarga
ditanggung oleh sdr U dan sdr. U sendiri merupakan buruh serabutan dengan
penghasilan kurang lebih 300 ribu per minggunya dengan pengeluaran 30 ribu per
hari untuk pemenuhan kebutuhan, biaya makan sehari – hari, membeli bensin
sebagian disisakan untuk membayar listrik dan pulsa handphone. Sebelumnya
pendapatan keuangan didapat dari suami Ibu S, dikarenakan suami ibu S sudah
meninggal jadi sekarang untuk pendapatan keuangan keluarga ibu S didapat oleh
sdr U.

10. Aktifitas Rekreasi Keluarga :


Ibu S mengatakan tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk berekreasi keluar
kota, karena ibu S hanya tinggal dengan anak laki-lakinya yang lebih sering bekerja.

2
A. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
11. Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahap perkembangan keluarga dengan
anak dewasa, dengan tugas perkembangan sebagai berikut:
a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
b. Membantu orang tua memasuki masa tua
c. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
d. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga

12. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :


Tidak ditemukannya tahap perkembangan yang belum terpenuhi. Anaknya sudah
mendapatkan pendidikan meskipun jenjang pendidikan SLTA. Komunikasi ibu S
dengan anaknya juga berjalan lancar dan terbuka.

13. Riwayat keluarga inti


Ibu S mengatakan bahwa dalam keluarga, tidak ada riwayat penyakit menular,
dan menahun tetapi Ibu S memiliki riwayat penyakit Asam Urat. Ibu S mengatakan
sering mengalami nyeri di kaki sebelah kanan,

14. Riwayat keluarga sebelumnya


Menurut ibu S orangtuanya dulu adalah seorang petani . Sedangkan orang tua
Almarhum suaminya yaitu bapak S adalah seorang pedagang. Orang tua bapak S
dan ibu S meninggal setelah bapak S dan Ibu S sudah menikah.

B. LINGKUNGAN
15. Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati ibu S adalah kepemilikan sendiri dengan luas 15 x 10 m 2. .
rumah terdiri dari 1 lantai, permanen, lantai sebagian ada yang dari semen dan ada
yang tanah, keadaan sedikit kotor, berdebu dan berantakan. Ventilasi dan
pencahayaan rumah cukup baik, keluarga memiliki 1 kamar madi dan jamban
sendiri dengan keadaan bersih, terdapat septic tank di area depan rumah. Sumber air
rumah ibu S berasal dari PDAM, air bersih, tidak berasa ataupun berbau. Rumah
ibu S memiliki tempat pembuangan sendiri yaitu di belakang rumah.

3
Berikut denah rumahnya :
U

6
5 4

Rumah Rumah
Tetangga 3 Tetangga
2

Jalan

Rumah
Tetangga

Keterangan :
1. Teras
2. Ruang tamu dan Keluarga
3. Kamar tidur Sdr. U
4. Kamar tidur Ibu S
5. Dapur
6. Kamar mandi

16. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Lingkungan tetangga sebagian besar adalah suku Jawa. Ibu S keluar rumah jika
membeli sayuran di tukang sayur keliling atau warung dan jika pergi ke rumah
tetangganya. Ibu S rajin mengikuti pengajian bergilir dirumah-rumah yang ada di
lingkungan RT. Ibu S mengatakan keluarganya telah hampir 40 tahun tinggal di
daerah ini, sehingga mereka sudah saling mengenal dan akrab dengan tetangga.
Bagi keluarga Ibu S, tetangga dianggap sebagai saudara, saling tolong menolong
dan membantu menyelesaikan masalah bersama.
Rumah di lingkungan sekitar rata-rata rumah modern dan permanen. Juga tidak
terlihat tempat pembuangan sampah akhir, sampah keluarga Ibu S biasanya dibakar.
Di sekitar tempat tinggal Ibu S banyak terdapat warung yang menjual kebutuhan

4
sehari-hari. Di sekitar tempat tinggal Ibu S juga banyak terdapat rumah kontrakan
sebagai tempat tinggal. Sarana kesehatan dekat rumah Ibu S adalah Puskesmas
Pembantu. Sementara itu untuk menuju Puskesmas tidak perlu keluar dari jalan
raya, hanya melewati jalanan kampung yang bisa ditempuh dengan berjalan,
bersepeda atau naik sepeda motor.

17. Mobilitas geografi keluarga


Keluarga Ibu S sudah hampir 40 tahun tinggal di daerah ini, mereka sudah betah
tinggal disini dan berencana untuk menetap selamanya disini. Keluarga memiliki 1
sepeda motor dan 1 sepeda. Ibu S memilih bepergian dengan sepeda sedangkan Sdr.
U yang menggunakan sepeda motor. Untuk jarak jauh biasanya Ibu S memilih
menggunakan angkutan umum yaitu angkot atau diantar oleh Sdr. U menggunakan
sepeda motor.

18. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Perkumpulan yang dihadiri oleh keluarga adalah pengajian dan arisan RT. Ibu S
hanya kadang-kadang saja bergaul dengan tetangga sekitar, karena mempunyai
kesibukan masing-masing..

19. Sistem pendukung keluarga


Ibu S memiliki asuransi kesehatan untuk dirinya dan keluarganya. Anggota
keluarga semua sehat, namun ibu S sering mangalami nyeri di kaki saat berjalan.
Sehingga dirinya sering periksa ke Puskesmas Pembantu Banyuanyar. Jika keluarga
ini mempunyai masalah diselesaikan sendiri, biasanya Ibu S akan mengajak
anaknya untuk membicarakan. Namun menurut ibu S cara tersebut sangat jarang
dilakukan, karena tidak ada masalah yang sangat serius.

C. STRUKTUR KELUARGA
20. Pola komunikasi keluarga
Sdr. U berangkat kerja jam 08.00 sampai jam 16.00. Setelah selesai bekerja
biasanya Sdr. U pergi ke lapangan voli dekat rumah untuk sekedar bermain voli
dan berkumpul dengan para tetangga.

5
21. Struktur kekuatan keluarga
Menurut Ibu S, hubungan semua anggota keluarga akrab. Ibu S kadang
mengeluhkan anaknya yaitu Sdr. U yang sering merokok. Setiap hari Sdr. U bisa
menghabiskan 1-2 bungkus rokok. Hal itu menurut Ibu S menambah pengeluaran
keluarganya. Ibu S selalu meminta anaknya untuk berhenti merokok tetapi Sdr. U
mengaku tidak bisa karena sudah ketagihan. Menurut Ibu S walaupun tidak ditanya
maka anaknya tetap bersedia bercerita tentang hal-hal yang dialaminya setiap hari
di tempat kerjanya. Menurut ibu S jika anaknya sakit maka ia akan segera
memberikan pertolongan pertama baik dengan obat warung maupun dengan obat-
obat tradisional dan akan merawat anaknya berdasarkan pengalaman sebelumnya.
Misalnya jika anaknya sakit batuk/flu, suhu tubuhnya agak tinggi, maka ibu akan
memberikan obat batuk/flu yang dibeli di warung/apotik terlebih dulu, ibu juga
akan mengingatkan anaknya untuk beristirahat dan makan minum yang banyak.

22. Struktur peran


Sdr. U berperan dalam mencari nafkah dalam keluarganya, melakukan pekerjaan
rumah dan juga merawat ibu S. Menurut sdr U dirinya tidak merasa keberatan
dengan tambahan peran karena bagaimanapun juga menurut sdr U merawat
orangtua adalah suatu kewajiban bagi seorang anak.

23. Nilai dan norma keluarga


Nilai-nilai yang dianut oleh keluarga adalah nilai-nilai agama Islam dan budaya
Jawa. Menurut ibu S jika sudah masuk waktu sholat, maka dirinya segera
menunaikan sholat. Nilai budaya Jawa sangat mempengaruhi keluarga misalnya
anak-anak harus menghormati orangtua.

D. FUNGSI KELUARGA
24. Fungsi afektif
Bila ada anggota keluarga yang sakit maka ibu S tidak pernah mendiamkannya.
Ibu S akan segera merawat dan atau memberikan obat berdasarkan pengalaman
yang lalu. Menurut observasi, Ibu S dan anaknya memang tampak memperhatikan

6
satu sama lain, misalnya pada saat ibu S pusing diberikan obat untuk diminum dan
meminta ibu S untuk istirahat.

25. Fungsi sosial


Ibu S mengatakan jika dirinya sering bersosialisasi dengan tetangga sekitar.
Menurut ibu S anaknya sering bersosialisasi dengan tetangga sekitar rumah, jika
pulang kerja biasanya di habiskan bermain voli atau saat libur kerja biasanya
dihabiskan dengan memancing dengan temannya.

26. Fungsi perawatan keluarga


Menurut Ibu S dirinya sering mengalami nyeri di kaki kanan. Jika nyeri sendi
ibu hanya megoleskan minyak kayu putih saja agar tidak terlalu nyeri. Pada saat
dikaji, Ibu S tampak memegangi kaki kanannya sambil meringis. Ibu S mengatakan
nyeri karena asam urat yang tinggi seperti tertusuk dengan skala 5 (0-10). Nyeri
dirasakan Ibu S ketika dirinya berjalan. Setelah nyeri di kakinya agak reda, Ibu S
biasanya periksa ke Puskesmas Pembantu Banyuanyar dan meminum obat yang
diresepkan oleh dokter.
Sdr. U mengatakan dari sejak remaja dulu mempunyai kebiasaan merokok,
sehari bisa menghabiskan 1-2 bungkus, sekarang kebiasaan itu tetap berlanjut. Sdr.
U mengatakan susah sekali menghilangkan kebiasaan merokok, biasanya Sdr. U
merokok setelah makan. Saat dikaji pun Sdr. U tetap menyalakan rokok dan
menjawab pertanyaan sambil merokok.

27. Fungsi reproduksi


Ibu S dan suaminya yang sudah meninggal mempunyai 1 anak. Dahulu Ibu S
selalu mengikuti program KB tetapi sekarang Ibu S sudah menopause.

28. Fungsi ekonomi


Sejauh ini perekonomian keluarga Ibu S stabil. Ibu S bisa memenuhi kebutuhan
sehari-hari seperti makan dan pakaian. Rumah Ibu S pun terbilang memadai.

7
E. STRES DAN KOPING KELUARGA
29. Stresor jangka pendek dan panjang
a. Stresor jangka pendek
Ibu S mengatakan tidak mengetahui komposisi makanan yang tepat dan cara
menyiasati gejala asam urat nya yang sering kambuh
b. Stresor jangka panjang
Menurut Ibu S tidak ada stressor jangka panjang dalam keluarga.

30. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor


Masalah-masalah yang ada dalam keluarga akan diselesaikan Ibu S dengan
musyawarah dengan anaknya. Namun menurut Ibu S masalah yang ada selalu
diselesaikannya dengan cara baik-baik dan komunikasi dengan anaknya.

31. Strategi koping yang digunakan


Jika ada masalah dalam keluarga, maka ibu S akan membicarakan masalah
tersebut dengan Sdr. U. Menurut ibu S dirinya belum meminta bantuan tenaga
kesehatan seperti dokter atau psikolog untuk mengatasi masalah ini.

32. Strategi adaptasi disfungsional


Menurut ibu S dirinya selalu bersikap sabar terhadap anaknya dan ibu S akan
menegur anaknya apabila berbuat salah.

F. PEMERIKSAAN FISIK
Komponen Ibu S Sdr. U

Kepala Tidak ada benjolan / luka, Tidak ada benjolan / luka, simetris,
simetris, warna rambut hitam, warna rambut pirang karena dicat,
lurus, sudah banyak beruban dan agak tebal.
tebal.
Mata Konjungtiva tidak anemis, skelera Konjungtiva tidak anemis, skelera
ikterik (-/-), simetris, tidak ada ikterik (-/-), simetris, tidak ada
cekungan pada mata, reaksi cekungan pada mata, reaksi cahaya
cahaya pupil (+/+) pupil (+/+)
Hidung Tidak ada sumbatan, cairan (-) Tidak ada sumbatan, cairan (-)

8
Telinga Bersih, tidak ada serumen, tidak Bersih, tidak ada serumen, tidak
ada bengkak luka dan kemerahan, ada bengkak luka dan kemerahan,
simetris Simetris
Mulut Gigi agak kuning, bibir lembab, Gigi agak kuning, jumlah gigi: atas
sariawan (-) 14, bawah 14, bibir lembab,
sariawan (-)
Leher dan Tidak ada kesulitan menelan, Tidak ada kesulitan menelan,
Tenggorok pembesaran kelenjar getah bening pembesaran kelenjar getah bening
an (-) distensi vena jugularis (-), (-) distensi vena jugularis (-), tidak
tidak ada tanda radang ada tanda radang
Dada Simetris, bronkovesikuler, RR: 20 Simetris, bronkovesikuler, RR: 20
X/menit, bunyi jantung S1, S2 X / menit, bunyi jantung S1, S2 (+),
(+), S3, rhonki (-) S3, rhonki (-)
Abdomen Tidak ada nyeri tekan, tidak ada Tidak ada nyeri tekan, tidak ada
keluhan Keluhan
Ekstremita Tidak ada benjolan, bengkak, Gerakan tak terbatas, mampu fleksi/
s kemerahan, kekuatan otot normal ekstensi tanpa rasa nyeri tidak ada
mampu menahan tahanan, refleks benjolan, bengkak, kemerahan,
(+) kekuatan otot normal mampu
menahan tahanan, refleks (+)
Kulit Turgor baik, tanda radang (-), Turgor baik, tanda radang (-), sawo
sawo matang, tekstur halus matang, tekstur halus
Suhu 36,5 36,8
tubuh
Berat 51 kg 60 kg
badan
Tinggi 155 cm 167 cm
Badan
Tekanan 120/80 mmHg 120/70 mmHg
darah
Kadar 8,7 mg/dL 5,4 mg/dL
Asam Urat

G. HARAPAN KELUARGA TERHADAP PETUGAS KESEHATAN

9
Ibu S mengharapkan petugas kesehatan untuk membantu mengatasi masalah
kesehatan yang ada dalam keluarganya, selain itu ibu S juga mengharapkan petugas
kesehatan dapat mengajarinya cara merawat anggota keluarganya agar tetap sehat.

H. ANALISIS DATA
Data-data Diagnosa Keperawatan
DS:
 Menurut Ibu S dirinya sering Kurang pengetahuan pada keluarga b.d
mengalami nyeri di kaki. ketidakmampuan keluarganya merawat anggota
 Jika nyeri sendi ibu hanya megoleskan keluarga yang menderita asam urat.
minyak kayu putih saja agar tidak
terlalu nyeri.
 Ibu S mengatakan nyeri karena asam
urat yang tinggi seperti tertusuk dengan
skala 5 (0-10). Nyeri dirasakan Ibu S
ketika dirinya berjalan.
 Setelah nyeri di kakinya agak reda, Ibu
S biasanya periksa ke Puskesmas
Pembantu Banyuanyar dan meminum
obat yang diresepkan oleh dokter.
DO :
 Pada saat dikaji, Ibu S tampak
memegangi kaki kanannya sambil
meringis.
 Kadar asam urat ibu S : 8,7 mg/dL
DS:
 Sdr. U mengatakan dari sejak remaja Risiko tinggi terjadinya penyakit akibat merokok
dulu mempunyai kebiasaan merokok, pada Sdr. U berhubungan dengan
sehari bisa menghabiskan 1-2 bungkus, ketidakmampuan keluarga merawat Sdr. U yang
sekarang kebiasaan itu tetap berlanjut. mempunyai kebiasaan merokok.
 Sdr. U mengatakan susah sekali
menghilangkan kebiasaan merokok,
biasanya Sdr. U merokok setelah

10
makan.
DO:
 Saat dikaji pun Sdr. U tetap menyalakan
rokok dan menjawab pertanyaan sambil
merokok.

I. PRIORITAS MASALAH BERDASARKAN SKORING


1. Kurang pengetahuan pada keluarga b.d ketidakmampuan keluarganya merawat
anggota keluarga yang menderita asam urat.
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah : 3/3 x 1 1 Adanya ancaman kesehatan tetapi
Aktual tidak perlu ditangani segera.

2. Kemungkinan 1 Membawa Ibu S ke pelayanan


masalah kesehatan untuk mendapatkan
dapat diubah : 1/2 x 2 pengobatan dan perawatan.
sebagian

3. Potensi masalah 2/3 x 1 2/3 Pencegahan bisa dilakukan dengan


untuk dicegah : menjaga pola hidup dan pola
cukup makan.sehingga dapat sembuh
seperti semula
4 Menonjolnya 1/2 x 1 ½ Ibu S bisa menerima keadaannya
masalah : ada saat ini meskipun belum stabil.
masalah tidak
dirasakan

Jumlah 3 1/6

11
2. Risiko tinggi terjadinya penyakit akibat merokok pada Sdr. U berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat Sdr. U yang mempunyai kebiasaan merokok.
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah : 2/3 x 1 2/3 Merokok dapat menyebabkan berbagai
Risiko tinggi masalah kesehatan baik untuk yang merokok
maupun yang perokok pasif. Risiko penyakit
yang dapat timbul karena merokok sangat
banyak diantaranya bronkhitis sampai dengan
kanker paru.
2. Kemungkinan 1/2 x 2 1 Keluarga memiliki hubungan yang harmonis
masalah dan Ibu S sangat menginginkan Sdr. U
dapat diubah : berhenti merokok. Namun kebiasaan merokok
sebagian Sdr. U sudah lama sehingga agak sulit
dicegah.
3. Potensi masalah 1/3 x 1 1/3 Perilaku merokok ini sudah lama di keluarga.
untuk dicegah : Keluarga tidak pernah memanfaatkan fasilitas
rendah kesehatan untuk mengurangi perilaku
merokok karena belum ada motivasi yang
kuat untuk berhenti merokok.
4. Menonjolnya 2/2 x 1 1 Keluarga tidak merasakan adanya masalah
masalah : masalah karena selama ini Sdr. U tidak pernah
tidak dirasakan menderita sakit yang diakibatkan oleh rokok.

Jumlah 3

J. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA BERDASARKAN SKORING


1. Kurang pengetahuan pada keluarga b.d ketidakmampuan keluarganya merawat
anggota keluarga yang menderita asam urat.
2. Risiko tinggi terjadinya penyakit akibat merokok pada Sdr. U berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat Sdr. U yang mempunyai kebiasaan merokok.

K. INTERVENSI KEPERAWATAN

12
No Tujuan Evaluasi
Rencana Tindakan
Dx Umum Khusus Kriteria Standar
1 Setelah Setelah dilakukan Verbal  Asam urat  Diskusikan
dilakukan pertemuan selama adalah kondisi dengan keluarga
tindakan 2x 45 menit dimana terjadi tentang
keperawatan keluarga mampu: penumpukan pengertian asam
selama 2x  Menjelaskan purin didalam urat
pertemuan  Anjurkan
pengertian asam sendi (radag
diharapkan keluarga untuk
urat sendi)
keluarga mengungkapkan

dapat kembali

merawat pengertian asam

anggota urat
 Beri
keluarga
reinforcement
yang sakit  Penyebab asam
positif atas
terutama ibu urat diantaranya
jawaban yang
S yang makanan dan
diberikan
mengalami minuman
keluarga
asam urat berkadar purin
tinggi, alkohol,
 Diskusikan
minuman
dengan keluarga
 Menyebutkan bersoda, sayuran
penyebab asam
penyebab asam hijau tertentu,
urat
urat daging hewan  Anjurkan
dan makanan keeluarga untuk
laut, mengungkapkan
mengkonsumsi kembali
obat- obatan penyebab asam
tertentu, memiliki urat
kondisi medis  Jelaskan kembali

tertentu penyebab asam


urat dalam bahasa
yang lebih

13
sederhana jika
keluarga belum
mencapai standar
yang ditentukan
 Beri
reinforcement
positif atas
 Tanda dan
jawaban yang
gejala asam urat
diberikan
diantaranya nyeri
keluarga
sendi mendadak,
pembengkakan
 Diskusikan
sendi, kesulitan
dengan keluarga
untuk melakukan
tanda dan gejala
kegiatan,
 Menyebutkan asam urat
kemerahan pada
 Anjurkan
tanda dan gejala kulit sekitar
keeluarga untuk
hipertensi dan sendi, muncul
mengungkapkan
asam urat nodul
kembali tanda
dan gejala asam
urat
 Bersama- sama
dengan keluarga
identifikasi tanda
dan gejala asam
urat yang dialami
keluarga
 Beri
reinforcement
positif atas
jawaban yang
diberikan
keluarga
2 Setelah Setelah dilakukan Verbal Ssr U dapat 1. Jelaskan pada

14
dilakukan 2X45 menit menjelaskan keluarga tentang
kunjungan kunjungan keluarga masalah-masalah perilaku-perilaku
keperawatan, dapat : kesehatan yang yang dapat
diharapkan 1.Mengenal masalah diakibatkan karena menimbulkan
tidak terjadi kesehatan merokok. masalah
penyakit 2.sdr U mau kesehatan
akibat mengurangi Psiko- - Sdr U mau (penyakit)
merokok merokok secara motor mengurangi 2. Jelaskan pada
pada Bapak bertahap kebiasaan keluarga tentang
S 3.sdr U berolah raga merokok secara bahaya merokok,
secara teratur bertahap Cara mencegah
- Sdr U berolah merokok dan
raga secara kiat-kiat berhenti
teratur merokok
3. Motivasi keluarga
untuk
mengurangi
jumlah merokok
secara bertahap.
4. Motivasi keluarga
untuk berolah
raga secara
teratur
5. Motivasi keluarga
untuk
memeriksakan
kesehatan secara
teratur .

L. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Hari/ Tanggal
Implementasi Respon
Dx Jam

15
1 Minggu, 7 Memberikan pengetahuan keluarga S : Keluarga Ibu S mengatakan
Oktober 2018 tentang karakteristik penyakit asam sudah mengerti bagaimana
10.20 WIB urat dan perawatannya. perawatan asam urat setelah
diberi penyuluhan
O : Keluarga Ibu S mampu
menjawab pertanyaan dengan
benar mengenai asam urat
2 Minggu, 7 Memberikan penyuluhan tentang S : Keluarga mengatakan paham
Oktober 2018  Pengaruh buruk merokok dengan penjelasan yang disampaikan
10.30 WIB  Cara mencegah merokok
 Kiat-kiat berhenti merokok - O : Keluarga dapat menjelaskan
kembali tentang pengaruh buruk
merokok, cara mencegah merokok
dan kiat-kiat berhenti merokok.

M. EVALUASI

No Hari /
Dx Tanggal Evaluasi TTD
Jam
1 Minggu, 7 S : Keluarga Ibu S mengatakan sudah mengerti bagaimana
Oktober perawatan asam urat setelah diberi penyuluhan
2018
10.45 WIB O : Keluarga Ibu S mampu menjawab pertanyaan dengan
benar mengenai asam urat

A : Pengetahuan keluarga tentang perawatan asam urat


bertambah

P : Bersama keluarga memantau kadar asam urat Ibu S


dan menganjurkan Ibu S untuk terus melakukan terapi
komplementer yang telah diajarkan

16
2 Minggu, 7 S : Keluarga mengatakan paham dengan penjelasan yang
Oktober disampaikan
2018
10.45 WIB - O : Keluarga dapat menjelaskan kembali tentang
pengaruh buruk merokok, cara mencegah merokok dan
kiat-kiat berhenti merokok.

A : Pengetahuan keluarga tentang mencegah merokok dan


berhenti merokok bertambah

P : Bersama keluarga memantau jumlah rokok yang


dihabiskan Sdr. U dalam sehari.

17

Anda mungkin juga menyukai