PENDAHULUAN
Angka kejadian batu ginjal di Indonesia tahun 2002 berdasarkan data yang
dikumpulkan dari rumah sakit di seluruh Indonesia adalah sebesar 37.636 kasus baru,
dengan jumlah kunjungan sebesar 58.959 orang. Sedangkan jumlah pasien yang
dirawat adalah sebesar 19.018 orang, dengan jumlah kematian adalah sebesar 378
orang (Anonim, 2005). Peningkatan jumlah pasien dengan batu saluran kemih
1
2
(Matlaga BR, Lingeman JE.). Pada penatalaksanaan batu ginjal dan batu ureter selain
tidakan diatas kadang-kadang diperlukan pemasangan suatu alat Double J Stent atas
indikasi tertenntu seperti batu ginjal multipel, batu cetak ginjal, batu ginjal dengan
gangguan fungsi ginjal atau single kidney. Pada penatalaksanaan batu ureter
pemakaian Double J Stent dilakukan pada gangguan fungsi ginjal, single kidney atau
disertai fibrosis ureter.
Dalam hal ini peran perawat adalah pemberi asuhan keperawatan, dengan
memberikan pendidikan kesehatan kepada pasienya dimana pendidikan kesehatan
merupakan salah satu tindakan perventif mandiri yang dilakukan untuk meningkatkan
pemahaman dan pengetahuan pasien (potter & perry, 2009). Perawat sebagai penyedia
layanan kesehatan sangat penting untuk mengetahui penyebab terbentuknya batu pada
saluran kemih sehingga hal ini perlu dilakukan pengkajian dan memeberikan
intervensi kepada pasien serta mengevaluasi kondisi pasien sehingga mencegah
kejadian urolithiasis berulang yang dapat menyebabkan komplikasi pada ginjal
(colella, et al., 2005)
1) Bagaimana pemberian asuhan keperawatan pada klien urolithiasis di IBS RSD dr.
Soebandi Jember?
1) Tujuan Umum
Untuk mengetahui pemberian asuhan keperawatan pada klien urolithiasis
2) Tujuan Khusus
a) Mengetahui penatalaksanaan pada klien dengan diagnosa urolithiasis
b) Mengetahui asuhankeperawatan pada klien Urolithiasis meliputi pre-
operatif, intra-operatit, dan post-operatif
1) Bagi perawat
Dapat mengaplikasikan pemberian asuhan keperawatan perioperatif pada klien
urolithiasis
4