Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
karbohidrat, lemak dan protein (Joys & Jane, 2014). Menurut Ali
berbagai komplikasi.
2.1.2. Klasifikasi Diabetes Melitus
Menurut Ali Maghfuri (2016) Diabetes Melitus di klasifikasikan ke
pembedahan.
e) Infeksi lain yang tidak berhubungan langsung
2) Diabetes Tipe 2, Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus
(NIDDM)
NIDDM disebabkan oleh kegagalan relative sel beta dan resistensi
65 tahun)
b) Obesitas
c) Riwayat keluarga
d) Gaya hidup
3) Diabetes Tipe Lain
Beberapa diabetes tipe lain seperti defek genetic fungsi del beta,
dari sejenis jamur. Bahan lain adalah sianida berasal dari singkong.
3) Genetik/faktor keturunan
Para ahli kesehatan menyebutkan penyakit DM merupakan penyakit
noermalnya terjadi dalam dua fase yaitu (a) fase 1, terjadi dalam
terganggu (Brashers,V.i..,2008).
2. Peningkatan mobilisasi lemak dan daerah penyimpanan lemak
banyak minum.
3) Banyak makan (polifagia)
Penderita diabetes mellitus mengalami keseimbangan kalori negatif,
dari cadangan lain, yaitu sel lemak dan otot. Akibatnya penderita
yaitu:
a) Edukasi
Penderita diabetes perlu mengetahui seluk beluk penyakit diabetes,
penderita.
c) Olahraga / latihan jasmani
Pengendalian kadar gula, lemak darah, serta berat badan juga
dan obat sehingga tidak mengakibatkan kadar gula darah yang terlalu
sehri-hari seperti lebih memilih naik tangga dari pada naik lift, dll.
olahraga dimulai.
d) Obat / terapi farmakologi
Obat oral ataupun suntukan perlu diresepkan dokter apabila gula
menerapkan gaya hidup sehat dia atas. Obat juga digunakan atas
terlampau tinggi.
2.1.8. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan radiologi
Foto polos, scan tulang, MRI, ultrasonografi, atau kombinasi
330 mOsm/l
2) Hemoglobin glikosilat: kadarnya meningkat 2-4 kali lipat dari
respiratorik.
4) Trombosit darah: Ht mungkin meningkat (dehidrasi);
atau infeksi.
5) Ureum/keratinin: mungkin meningkat atau normal
mungkin meningkat.
10) Kultur dan sensitivitas: kemungkinan adanya infeksi pada
Marilynm, 2000).
oleh adanya emboli pembuluh darah besar arteri pada bagian tubuh
penderita.
1) Neuropati perifer
Neuropati perifer adalah suatu komplikasi kronik dari diabetes
yaitu luka pada kaki yang merah kehitaman dan berbau busuk.
Mar13 \l 1033 ].
3) Peningkatan faktor resiko infeksi pada penderita
Hiperglikemia akan mengganggu kemampuan leukosit khusus yang
diabetik pada kaki dimulai dari cidera lunak pada jaringan lunak
yang kepekaan kakinya sudah hilang dan bisa berupa cidera termal
disadari atau mengenakan sepatu atau kaos kaki yang tidak pas.
2) Gangren Basah
Merupakan akibat penutupan arteri yang mendadak terutama pada
sering kali menjadi melepuh dan infeksi sering kali terjadi melalui
yang progresif pada daerah yang terkena pada jaringan yang nekrotik
tulang
4) Grade 3 : ulkus/luka dalam dengan abses, osteomyelitis
(dengan kata lain gangrene jari kaki bagian distal kaki, dengan/tanpa
selulitis)
6) Grade 5 : gangrene pada seluruh kaki atau sebagian tungkai
bawah
Diabetes Melitus
Trauma Kelainan Vaskuler
Neuropati
Amputasi
Diabetes yaitu :
a) Pengendalian kadar gula darah
Pengendalian gula darah dan berbagai upaya sangat penting
vaskuler:
1) Memperbaiki status rheologi, yaitu dengan pemberian
terserang).
2) Memperbaiki struktur vaskuler, yaitu dengan tindakan
(Falanga, 2000).
1) Tissue managemen (Managemen jaringan)
Didalam konteks persiapan dasar luka, manajemen jaringan
b.Debridemen bedah
Debridemen bedah seringkali disebut sebagai debridemen
memadai.
c.Debridemen autolitik
Debridemen ini adalah merupakan tipe debridemen yang
d.Debridemen Enzim
Debridemen enzim merupakan cara debridemen dengan
jaringan.
2) Inflammation And Infection Control (Inflamasi dan
Kontrol Infeksi)
Infeksi ditandai dengan adanya multiplikasi mikroorganisme
meliputi kebersihan rambut, telinga, gigi, dan mulut, kuku, kulit dan
optimal.
2.3.2. Etiologi
1) Faktor predisposisi
a) Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan pasien sehingga
2) Faktor Presipitasi
Merupakan faktor presipitasi defisit perawatan diri adalah kurang
mandikan.
e) Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam
lain.
f) Kondisi fisik atau psikis
Pada keadaan tertentu/sakit kemampuan untuk merawat diri
aktivitas sendiri.
aktivitas eliminasi.
2.3.4. Manifestasi Kinis
1) Mandi/hygiene
Pasien mengalami ketidakmampuan dalam membersihkan badan,
(Fitria, 2009)
Menurut Depkes (2000) dalam Damayanti & Iskandar, 2014, tanda
(commode)
c) Ketidakmampuan naik ke toilet atau commode
d) Ketidakmampuan memanipulasi pakaian untuk eliminasi
e) Ketidakmampuan berdiri dari toilet atau commode
f) Ketidakmampuan untuk duduk di toilet atau commode
2.3.7. Konsep Asuhan Keperawatan
1) Pengkajian
Pengkajian keperawatan adalah tahap awal dari proses keperawatan
berbau.
4) Riwayat Penyakit
Riwayat penyakit ini biasanya yang dominan adalah munculnya
sering buang air kecil (poliuria), sering lapar dan haus (polifagia
mengatasinya.
5) Riwayat Kesehatan Dahulu
Adanya riwayat penyakit diabetes melitus atau penyakit-penyakit
kental, gusi mudah bengkak dan berdarah, gigi mudah goyah, kaji
mata keruh.
4) Pemeriksaan Sistem:
a. Sistem Pernapasan
Pada hidung jarang terjadi pembesaran polip dan sumbatan
disorientasi.
d. Sistem Urinary
Pada eliminasi urin (BAK) pada pasien diabetes melitus akan
produksi energi.
5. Turgor kulit dapat menurun pada keadaan
dehidrasi.
g. Sistem Muskuloskeletal
Penderita dengan diabetes melitus akan mengalami
3) Intervensi
4) Implementasi
Implementasi adalah tahap pelaksanaan terhadap rencana tindakan
Pertami, 2015).
5) Evaluasi
Evaluasi keperawatan adalah penilaian dengan cara membandingkan
Keterbatasan gerak
Kriteria hasil
Defisit perawatan
diri
Intervensi
: Yang mempengaruhi