PENDAHULUAN
1
Mengingat begitu pentingnya Maka dari itu pentingnya manajemen
dalam penerapan sanitasi lingkungan guna untuk menjaga kesehatan
manusia dan lingkungan sekitar.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
1. Bagi Pribadi
Sebagai wadah untuk tugas individu dalam mata kuliah manajemen
kesehatan lingkungan.
2. Bagi Institusi
Sebagai wadah dalam transformasi ilmu pengetahuan terutama
mengenai manajemen kesehatan lingkungan.
2
3. Bagi kalangan pembaca
Sebagai wadah dalam transformasi bagi kalangan pembaca dalam
ilmu pengetahuan terutama mengenai manajemen kesehatan
lingkungan.
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
4
3. Menurut HAKLI , kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi
lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi
yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk
mendukung tercapainnya kualitas hidup manusia yang sehat
dan bahagia.
1. Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan lingkungan adalah fungsi terpenting dalam
manajemen kesehatan lingkungan, oleh karena itu fungsi ini akan
menentukan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Fungsi perencanaan
lingkungan merupakan landasan dasar dari fungsi manajemen kesehatan
lingkungan secara keseluruhan. Tanpa ada fungsi perencanaan tidak
mungkin fungsi manajemen lainnya akan dapat dilaksanakan dengan baik.
Perencanaan manajerial akan memberikan pola pandang secara
menyeluruh terhadap semua pekerjaan yang akan dijalankan, siapa yang
akan melakukan dan kapan akan dilakukan. Perencanaan merupakan
tuntunan terhadap proses pencapaian tujuan secara efisien dan efektif.
Perencanaan manajerial terdiri dari dua bagian utama yaitu
perumusan strategi dan penerapan strategi. Pada fase perumusan strategi
ditetapkan tujuan dan kebijaksanaan umum organisasi. Di sini dibutuhkan
keterampilan manajerial yang bersifat konseptual. Untuk fase penerapan
strategi ditentukan upaya pencapaian tujuan. Dalam hal ini dibutuhkan
keterampilan manajerial yang bersifat teknis. Perumusan strategi biasanya
dikerjakan oleh pimpinan puncak suatu organisasi sedangkan
5
implementasinya dikerjakan sepenuhnya oleh para manajer pelaksana
dikordinir oleh manajer tingkat menenga.
2. Fungsi pengorganisasian
Menjelaskan pengorganisasian merupakan suatu proses untuk
merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta
membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antara para anggota organisasi,
agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien. Pengorganisasian
merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan
tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya, dan
lingkungan yang melingkupinya.
6
2.3 Faktor-Faktor Kesehatan Lingkungan
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan lingkungan
1. Lingkungan Sehat
Lingkungan yang memiliki potensi dan daya dukung untuk
menciptakan masyarakat yang terbebas dari segala macam
penyakit
a. Faktor Fisik
Berupa biotic dan abiotik, dimana faktor tersebut sangat
berperan penting bagi masyarakat dalam memperhatikan
dimana tempat tinggal mereka akan di bangun. Jika suatu
rumah dibangun di pedesaan sudah tentu disesuaikan dengan
kondisi di pedesaan itu. Misalnya keadaan air yang bersih
terhindar dari pencemaran akan membawa dampak yang baik
bagi kesehatan masyarakat di pedesaan itu.
b. Faktor Sosial
Berupa tingkah laku, kepandaian, adat istiadat, dimana faktor
tersebut berperan dalam hubungan masyarakat dan
lingkungannya. Misalnya masyarakat yang tinggal dikawasan
yang rawan gempa, maka rumah yang mereka bangun
dikawasan tersebut harus dibuat dengan bahan-bahan yang
ringan namun kokoh. Disamping itu masyarakat juga berupaya
untuk menciptakan lingkungan yang sehat dengan usaha-usaha
tertentu. Misalnya masyarakat membuat bak penampungan
sampah.
c. Faktor Ekonomi
Berupa pekerjaan, pendapatan, kemiskinan dimanapada
umumnya apabila di lingkungan tersebut diduduki sebagian
besar orang tidak mampu maka secara tidak langsung
mempengaruhi terhadap kesehatan lingkungan tempat
tinggalnya. Misalnya di daerah-daerah pemukiman kumuh,
7
karena kondisi keuangan mereka tidak memungkinkan untuk
menciptakan lingkungan yang sehat baik.
8
Umumnya tujuan dikaitkan dengan perbaikan kualitas lingkungan hidup
sehingga memberikan suasana yang lebih menguntungkan bagi
penduduk.
Kondisi lingkuangan yang meningkat kualitasnya juga diusahakan
berlangsung permanen/lestari. Namun tujuan seperti itu tidak dapat
dipakai sebagai arah operasional lingkungan, lebih banyak hanya berupa
arah konsepsional yang menjadi orientasi para pengelola lingkungan.
Tujuan perbaikan lingkungan dalam bentuk yang memiliki nilai
operasional banyak tergantung pada kemampuan perencanaan untuk
melihat kedepan tentang prospek lingkungan yang dihadapi. Dengan kata
lain, suatu tujuan perencanaan lingkungan perlu dibuat secara kuantitatif,
kalau mungkin dalam bentuk satu jumlah untuk jangka waktu tertentu.,
Suatu perencanaan lingkungan perlu terdiri dari aktivitas yang
berkeseimbangan dan tersusun secara sistematis, serta tertahap menuju
suatu perbaikan kualitas lingkungan dengan ukuran yang obyektif.
Prosesnya sangat dinamik mengikuti perubahan-perubahan alamiah
maupun tak alamiah yakni perubahan yang diakaitkan dengan aktivitas
manusia, yang bersifat terkontrol melalui program perbaikan lingkungan.
Adapun proses kegiatan perencanaan lingkungan pada hakikatnya
adalah rantai aktivitas yang berkaitan dengan upaya perbaikan kualitas
lingkungan, terencana, sistematis dan rasional. Proses itu mengikuti
berbagai aktivitas yang bisa diklasifikasikan dalam tujuan kelompok
kegiatan pokok, yaitu :
1. Analisis lingkungan
2. Penetapan dan penyusunan urutan prioritas masalah lingkungan
3. Penyusunan alternative pemecahan masalah lingkungan
4. Pemilihan alternative dan penentuan rencana perbaikan lingkungan
5. Pelaksanaan perencanaan dan program perbaikan lingkungan
6. Pengawasan dalam pelaksanaan
7. Evaluasi pelaksanaan
9
Ketujuh kelompok perbaikan lingkungan diatas merupaka suatu
aktivitas yang senantiasa ada dalam pelaksanaan upaya-upaya perbaikan
lingkungan.
10
5. Pengamanan radiasi
6. Pengamanan kebisingan
7. Pengamanan vector penyakit
8. Penyehatan dan pengamanan lainnya, seperti keadaan pasca
bencana
11
16. Tindakan- tindkaan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan
epidemi atau wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk.
17. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menajamin
lingkungan.
12
Sistem pembuangan semacam itu selain memerlukan lahan
yang cukup luas juga menyebabkan pencemaran pada udara ,
tanah dan air selain lahannya juga dapat menajadi tempat
berkembangbiaknya agen dan vektor penyakit menular.
3. Penyediaan sarana air bersih
Berdasarkan survey yang pernah dilakukan hanya sekitar 60%
penduduk indonesia mendapatkan air bersih dari PDAM,
terutama untuk penduduk perotaan, selebiohnya
mempergunakan sumur atau sumber air lain. Bila datang
musim kemarau, krisis air dapat terjadi ddan penyakit
gastroenteritis mulai muncul dimana- mana.
4. Pencemaran udara.
Tingkat pencemaran udara di indonesia sudah melebihi nilai
ambang batas normal terutama di kota- kota besar akibat gas
buangan kendaraan bermotor. Selain itu hampir setiap tahun
asap tebal meliputi wilayah nusantara bahkan sampai ke
negara tetangga akibat pembakaran hutan untuk lahan
petanian dan perkebunan.
5. Pembuangan limbah industri rumah tangga
Hampir semua limbah cair baik yang berasal dari rumah tangga
dan industri di buang langsung dan bercampur menjadi satu ke
badan sungai atau laut, ditambah lagi dengan kebiasaan
penduduk melakukan kegiatan MCK di bantaran sungai.
Akibatnya, kualitas air sungai menurun apabila digunakan untuk
aior bakumemerlukan biaya yang tinggi.
6. Bencana alam
Gempa bumi, tanah longsor, gunung meletus atau banjir yang
sering terjadi di Indonesia mengakibatkan penduduk mengungsi
yang tentunya menambah banyak pemsalahan kesehatan.
7. Perencanaan tata kota dan kebijakan pemerintah
Perencaann tata kota dan kebijakan pemerintah seringkali
menimbulkan masalah baru bagi kesehatan lingkungan
13
contohnya : pemberian iin tempat pemukiman , gedung atau
tempat industri baru tanpa didahului dengan studi kelayakan
yang berwawasan lingkungan dapat menyebabkan terjadinya
banjir, pencemaran udara, air, dan tanah serta masalah sosial
lain.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan
tentang makalah diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang
tentunya dapat dipertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa
untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah
dijelaskan. Untuk bagian terakhir dari makalah adalah daftar pustaka.
Pada kesempatan lain kami akan berusaha lebih baik lagi.
15
DAFTAR PUSTAKA
16