Contoh Kasus Pelanggaran Ham Di Indonesia
Contoh Kasus Pelanggaran Ham Di Indonesia
INTERNASIONAL
Contoh Kasus Pelanggaran HAM di Indonesia & Dunia|Pelanggaran HAM (Hak asasi
Manusia) di Indonesia & dunia, contohnya di Indonesia banyak kasus-kasus pelanggaram
HAM yang kini pelum diusut sampai tuntas, hal ini tentu saja menjadi perhatian kita semua
untuk belajar dari sejarah mengenai contoh-contoh kasus pelanggaran HAM baik itu di
Indonesia atau yang terdapat di berbagai negara agar tidak terulang di hari kemudian.
Coba kita bayangkan betapa kejamnya negara kita dahulu disaat HAM ibarat tulisan
dan nama saja yang tak berfungsi apa-apa. Tentu kita semua tidak ingin berada di masa
tersebut yang terdapat banyak pelanggaran-pelanggaran HAM baik yang ringan maupun yang
berat. Apalagi jika saat ini HAM sama seperti dulu, tentu banyak macam-macam kasus
pelanggaran HAM di sekitar kita, jadi beruntunglah kita sekarang ini HAM (Hak Asasi
Manusia) kini telah hadir, telah kuat, dan dapat menjaga kita semua.
Banyak Contoh Kasus Pelanggaran-Pelanggaran HAM, menjadi pelajaran untuk tidak
terjadi lagi dengan intensif kebijakan pemerintah akan ketegasannya menjaga Hak Asasi
Manusia (HAM). Bukti kebijakan-kebijakan menjaga Hak Asasi Manusia tidak terjadinya
pelanggaran-pelanggaran HAM dapat dilihat dari kurangnya kasus pelanggaran HAM yang
terjadi sekarang ini.
Sebelum membahas mengenai contoh-contoh kasus pelanggaran HAM, tahukah anda
mengenai Pengertian HAM (Hak Asasi Manusia) menurut Undang-Undang No. 39 Tahun
1999, HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia
sebagai makhlukh Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan Anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang
demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Menurut Pasal 9 UU No.
39 Tahun 1999 mengenai macam-macam hak dasar manusia adalah sebagai berikut..
• Hak atas kesejahteraan
• Hak untuk hidup
• Hak mengembangkan diri
• Hak atas rasa aman
• Hak berkeluarga dan melanjutkan keterunan
• Hak atas kebebasan pribadi
• Hak atas memperoleh keadilan
• Hak atas wanita
• Hak anak
• Hak turut serta dalam pemerintahan
Dasar Hukum Penegakan Hak Asasi Manusia di Indonesia tertulis dalam empat
hukum yang menyatakan tentang HAM yakni UUD 1945, Tap MPR, UU, Perda, Kepres, dll.
Salah satu dari keempat hukum tersebut adalah UUD 1945 RI, seperti pasal 27 ayat 1, pasal
28, pasal 29 ayat 2, pasal 30 ayat 1, dan pasal 31 ayat 1. Hak asasi Manusia setiap tahun
dirayakan diseluruh negara di dunia yakni pada tanggal 10 Desember.
1. Bentuk-Bentuk Pelanggaran HAM
Bentuk pelanggaran-pelanggaran HAM yang biasa didapati masyarakat antara lain:
Diskriminasi adalah pembatasan, pelecehan, dan pengucilan yang dilakukan langsung
atau tidak langsung yang didasarkan pada perbedaan manusia baik itu etni, agama, suku dan
ras.
Penyiksaan adalah perbuatan yang menimbulkan rasa sakit atau penderitaan baik itu jasmani
maupun rohani
Bentuk pelanggaran-pelanggaran HAM berdasarkan jenisnya antara lain
a. Bentuk pelanggaran HAM bersifat berat
1. Pembunuhan massal (genisida)
2. Penghilangan orang secara paksa
3. Pembunuhan sewenang-wenang
4. Perbudakan atau diskriminasi secara sistematis
b. Bentuk pelanggarna HAM bersifat ringan
1. Pencemaran nama baik
2. Pemukulan
3. Menghalangi orang untuk mengekspresikan pendapatnya
4. Penganiayaan
5. Menghilangkan nyawa orang lain
g. Pembantaian Rawagede
Pembantaian Rawagede merupakan pelanggaran HAM yang terjadi penembakan dan
pembunuhan penduduk kampung Rawagede (sekarang Desa Balongsari, Rawamerta,
Karawang, Jawa Barat) oleh tentara Belanda tanggal 9 Desember 1945 bersamaan dengan
Agresi Militer Belanda I. Akibatnya puluhan warga sipil terbunuh oleh tentara Belanda yang
kebanyakan dibunuh tanpa alasan yang jelas. Tanggal 14 September 2011, Pengadilan Den
Haaq menyatakan pemerintah Belanda bersalah dan harus bertanggung jawab dengan
membayar ganti rugi kepada para keluarga korban pembantaian Rawagede.
h. Penculikan Aktivis
Kasus penculikan aktivis dan penghilangan secara paksa para aktivis pro demokrasi.
Terdapat 23 aktivis pro demokrasi diculik, disiksa dan menghilang, walaupun terdapat satu
orang terbunuh, 9 aktivis dilepaskan dan 13 aktivis masih belum diketahui keberadaannya
sampai sekarang. Diyakini bahwa mereka diculik dan disiksa oleh anggota Militer.
i. Peristiwa 27 Juli
Peristiwa yang disebabkan dari pendukung Megawati Soekarno Putri yang menyerbu
dan mengambil alih kantor DPP PDI di Jakarta Pusat tanggal 27 Juli 1996. Massa mulai
melempari batu dan bentkrok ditambah lagi kepolisian dan anggota TNI dan ABRI datang
bersama pansernya. Kerusuhan tersebut meluas sampai ke jalan-jalan, massa mulai merusak
bangunan dan rambu-rambu lalu lintas. Dikabarkan bahwa lima orang meninggal dunia,
terdapat puluhan orang baik sipil maupun aparat mengalami luka-luka dan beberapa ditahan.
Berdasarkan KOMNAS HAM peristiwa ini terbukti pelanggaran HAM.