Anda di halaman 1dari 3

1.

1 Kriteria Masalah Penelitian


Menentukan masalah penelitian merupakan awal sebelum melakukan pengembangan
terhadap desain penelitian. Sesuatu yang dipaparkan dalam desain penelitian diantaranya apa,
mengapa, serta bagaimana masalah tersebut harus diteliti sebagai suatu pedoman ketika
melakukan proses penelitian dan diharapkan dari hasil penelitian tersebut akan bermanfaat
bagi semua pihak yang ikut terlibat di dalam proses penelitian.
Kegagalan utama dalam penelitian biasanya dikarenakan adanya kelemahan dalam
memilih dan mengonseptualisasikan suatu topik penelitian. Ini adalah salah satu masalah yang
sering dihadapi dan dirasa paling sulit oleh para peneliti. Namun, setelah masalah tersebut
dapat terpecahkan oleh peneliti, maka proses berikutnya akan lebih mudah untuk dikerjakan.
Ini adalah pembatasan topic atau pemusatan pendekatan terhadap topic supaya bisa dipahami
secara efektif.
Seorang peneliti Bruce A. Vhadwidck mengatakan bahwa, di dalam perumusan
masalah terdapat tiga hal penting, diantaranya menciptakan suatu pertanyaan (sesuatu apa
yang ingin diketahui), rasional (kenapa ingin mengetahuinya), dan perumusan pada
pertanyaan (arah pertanyaan sendiri mengarah pada suatu jawaban yang rasional).
Selain beberapa masalah di atas, ada beberapa kriteria masalah lain yang perlu
diketahui, misalnya topik dan masalah yang menarik, adanya signifikansi antara teoritis
dengan praktis, bisa diuji dengan metode pengumpulan data dan analisis data, da nada
kesesuaian antara biaya dan waktu. Perumusan masalah harus dibuat dengan lugas, jelas, tidak
ambiguitas, dan menggambarkan adanya hubungan antara dua variabel atau lebih. Rumusan
masalah dapat dibuat lebih dari satu, tentunya harus disesuaikan dengan tujuan yang terdapat
pada penelitian.
Perumusan judul dapat dilakukan di dalam perumusan masalah. Walaupun di dalam
judul sudah dituangkan suatu permasalahan, namun penafsiran pembaca dapat berbeda dengan
yang dimaksudkan oleh peneliti. Masalah-masalah yang timbul dalam penelitian dituangkan
dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan. Jenis pertanyaan juga harus fleskibel (memungkinkan
dilakukan penelitian), bisa diukur dari beberapa pertimbangan aspek, seperti waktu, tenaga,
serta biaya. Jenis pertanyaan yang diajukan harus jelas, ini untuk memudahkan pembaca
dalam memahamai apa yang akan diteliti. Pertanyaan adalah sesuatu yang harus dijawab dan
terikat dengan etika.
Sebagai contoh permasalahan prestasi belajar siswa, pada rumusan masalah harus jelas
tidak boleh ambigu. Hal lain yang penting adalah penelitian harus terjangkau dan dapat
dilaksanakan baik dari ukuran waktu dan biaya. Jika peneliti salah dalam merumuskan
masalah maka akan berakibat fatal dalam pemecahan masalah tersebut. Intinya adalah peneliti
harus berhati-hati ketika membuat pertanyaan karena salah satu kerangka dasar penelitian
adalah rumusan masalah. Yang perlu diperhatikan lagi adalah referensi yang tidak signifakan
dan tidak sesuai dengan asumsi.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih masalah penelitian.
1) Memiliki nilai penelitian
Masalah yang akan dipecahkan akan berguna atau bermanfaat yang positif.
2) Memiliki fisibilitas
Fisibilitas artinya masalah tersebut dapat dipecahkan atau dijawab.
3) Faktor yang perlu diperhatikan, antara lain:
a. Adanya data dan metode untuk memecahkan masalah tersebut.
b. Batas-batas masalah yang jelas.
c. Adanya alat atau instrumen untuk memecahkannya.
d. Adanya biaya yang diperlukan.
e. Tidak bertentangan dengan hukum.
f. Sesuai dengan kualitas peneliti, artinya tingkat kesulitan masalah disesuaikan dengan
tingkat kemampuan peneliti.
4) Rumusan Masalah Penelitian yang Baik
Rumusan masalah penelitian yang baik, antara lain:
a. Bersifat orisinil, belum ada atau belum banyak orang lain yang meneliti masalah
tersebut.
b. Dapat berguna bagi kepentingan ilmu pengetahuan dan terhadap masyarakat.
c. Dapat diperoleh dengan cara-cara ilmiah.
d. Jelas dan padat, jangan ada penafsiran yang lain terhadap masalah tersebut.
e. Dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya.
f. Bersifat etis, artinya tidak bertentangan atau menyinggung adat istiadat, ideologi, dan
kepercayaan agama.
5) Sumber Masalah Penelitian
Sumber masalah penelitian, antara lain:
a. Buku bacaan atau laporan hasil penelitian.
b. Pengamatan sepintas.
c. Pernyataan pemegang otoritas.
d. Perasaan intuisi.
e. Diskusi, seminar, dan pertemuan ilmiah lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Tanzeh. 2011. Metodologi Penelitian Praktis. Yogyakarta: Teras

Jogiyanto. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Kuncoro,


Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta: Erlangga

Setiawan, Hendra. 2013. Masalah Penelitian.

Sugiyono. 2017. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai