TERPADU
PEMBELAJARAN IPA SEKOLAH DASAR
Dosen Pengampu : Delora Jantung Amelia, M.Pd
Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Eka Nikmah R 201710430311081
2. Sheren Mega Velina 201710430311143
3. Rosa Ardiana Ningrum 201710430311154
4. Lidya Lianita 201710430311155
5. Elsa Febrianti 201710430311167
6. Wahyuni Dwi Firda H 201710430311170
7. Marnis Wigati Ningtias 201710430311174
8. Tika Fariha Rohmatin 201710430311179
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah menentukan
pendekatan, model, dan metode yang sesuai dengan pembelajaran IPA dan IPA Terpadu yang akan
menjelaskan tentang: pertama jenis-jenis pendekatan dan pembelajaran. Kedua jenis-jenis model
pembelajaran. Ketiga jenis-jenis metode pembelajaran .
Kami telah mencoba menyusun makalah ini sedemikian rupa dengan harapan dapat
membantu pembaca dalam memahami mengenai menentukan pendekatan, model, dan metode
yang sesuai dengan pembelajaran IPA dan IPA Terpadu. Di samping itu, kami berharap bahwa
makalah ini dapat dijadikan sebagai bekal bagi pembaca untuk memperkaya atau menambah
wawasan mengenai materi yang kami bahas ini.
Sebagai mahasiswa kami di tuntut harus banyak belajar dan lebih aktif dengan demikian
penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu kami mengundang para
pembaca memberikan kritik, saran, dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan makalah
kelompok kami ini. Demikian yang dapat kami sampaikan, kami ucapkan terima kasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam proses belajar dan mengajar seorang guru harus menguasi model pembelajaran,
metode pembelajaran serta pendekatan pembelajaran agar hasil dari pembelajaran tercapai
dengan maksimal. Pengertian dari model pembelajaran terpadu merupakan salah satu model
implementasi kurikulum yang dianjurkan untuk diaplikasikan pada semua jenjang pendidikan,
mulai dari tingkat Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) sampai dengan Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA). Model pembelajaran ini pada hakikatnya
merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara
individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip
secara holistik dan otentik (Depdikbud, 1996:3). Pengertian metode pembelajaran merupakan
suatu proses yang sistematis dan teratur yang dilakukan oleh pendidik dalam penyampaian
materi kepada muridnya. Dengan adanya cara ini maka diharapkan proses belajar mengajar
bisa berjalan dengan baik. Pengertian pendekatan pembelajaran sendiri dapat diartikan sebagai
titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada
pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya
mewadahi, menginsiprasi, menguatkan dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan
teoretis tertentu. Salah satu solusinya yaitu dengan mengembangkan suatu pendekatan
pembelajaran yang membuat siswa lebih senang dan lebih termotivasi untuk belajar. Beberapa
pendekatan pembelajaran yang dianggap efisien adalah pendekatan pembelajaran komunikatif,
pendekatan pembelajaran kontekstual, dan pendekatan pembelajaran humanistik.
Makalah yang kami sajikan ini membahas tentang jenis-jenis pendekatan pembelajaran,
model pembelajaran , dan metode pembelajaran. Terkhusus teman-teman mahasiswa yang
harus lebih memahami tentang materi yang tersaji dimakalah ini sehinngga nanti pada saat
turun dilapangan mampu menerapkan hasil bacaannya.
B. Rumusan Masalah
1. Menyebutkan jenis-jenis pendekatan pembelajaran ?
2. Menyebutkan jenis-jenis model pembelajaran ?
3. Menyebutkan jenis-jenis metode pembelajaran ?
1
C. Tujuan
1. Dapat menyebutkan jenis-jenis pendekatan pembelajara dengan benar
2. Dapat menyebutkan jenis-jenis model pembelajaran dengan benar
3. Dapat menyebutkan jenis-jenis metode pembelajaran dengan benar
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
g. Memperkirakan ukuran dalam batas yang tepat
h. Merumuskan masalah
i. Merumuskan hipotesis
j. Merencanakan metode untuk menguji hipotesis
k. Merencanakan penelitian untuk menguji hipotesis
l. Menyajikan dan menganalisis data
m. Menunjukkan hubungan data yang diperoleh
n. Menginterpretasikan data yang diperoleh
o. Membuat interplasi dan ekstrapolasi
p. Mengevaluasi hipotesis dan data yang diperoleh
q. Membuat generalisasi berdasarkan hubungan yang diperoleh
r. Merencanakan hubungan – hubungan yang diperoleh
s. Merancang hubungan – hubungan yang diperoleh menjadi suatu model
t. Menurunkan hipotesis secara deduktif dari suatu model
u. Membuat interpretasi dan mengevaluasi suatu model tertentu
v. Membuat perbaikan pada suatu model
w. Membuat perluasan dari suatu model berkembang
Contoh pembelajaran sains dengan menggunakan pendekataan inkuiri terpimpin
dimana siswa harus merancang yang berkaitan dengan proses tumbuh. Guru memulai
pembelajaran dengan memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan masalah yang
akan dimunculkan. Apabila tidak ada siswa yang dapat menjawab, maka guru dapat
memberikan pertanyaan pengarah , misalnya “ apakah air dan cahaya berpengaruh dalam
proses pertumbuhan ? “ dari pertanyaan pancingan tersebut diharapkan siswa dapat
mengemukakan masalah. Kemudian guru mengajukan pertanyaan yang berhubungan
dengan bahan dan alat apa saja yang akan digunakan untuk menguji faktor tersebut ?
melalui pertanyaan pengarah dari guru, diharapkan pada akhir pembelajaran siswa dapat
melakukan kegiatan dengan prosedur yang sesuai dengan yang digunakan oleh para ahli
penelitian.
4
2. Pendekatan Proses
Pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan pertanyaan anak, memberi kesempatan
pada siswa untuk mengajukan pertanyaan untuk kemudian melakukan penyelidikan yang
berkaitan dengan pertanyaan yang mereka ajukan. Pertanyaan yang diajukan siswa dapat
sangart bervariasi, sehingga guru perlu melakukan langkah – langkah mengumpulkan,
memilih, dan mengubah pertanyaan tersebut menjadi suatu kegiaatan
3. Pendekatan Konsep
Pada proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan konsep, berarti guru
membimbing siswa untuk memahami konsep-konsep yang terdapat dalam materi
pelajaran. Dalam pembelajaran tersebut, yang menjadi fokusnya adalah penguasaan
konsep dan sub konsep yang terdapat dalam materi pelajaran. Kompetensi inti dan
kompetensi dasar tidak mencantumkan konsep apa saja yang harus diajarkan untuk
mencapai kompetensi yang ditentukan. Untuk itu guru harus merinci konsep apa saja yang
harus diajarkan, contoh konsep yaitu:
• Tiap makhluk hidup memiliki ciri tertentu yang sesuai dengan lingkungan
hidupnya.
• Jenis makanan hewan berhubungan dengan keadaan kakinya
Pengunaan pendekatan konsep berarti semua kegiatan pembelajaran yang dilakukan
selama pembelajaran (apapun metode yang digunakan) diarahkan agar siswa memahami
konsep-konsep tersebut. Untuk kegiatan pembelajaran nantinya guru bisa saja
menggunakan satu atau beberapa metode pembelajaran yang sesuai, misalnya metode
ceramah, metode diskusi, metode demonstrasi dan lainnya.
4. Pendekatan pemecahan masalah
Pembelajaran yang menggunakan pendekatan pemecahan masalah menekankan agar
proses pembelajaran memberikan kemampuan bagaimana cara memecahkan masalah yang
objektif serta tahu benar apa yang dihadapi. Setiap masalah memiliki suatu daya positif
atau daya pendorong yang yang cenderung menuju ke arah perubahan yang positif untuk
memperbaikii suatu kondisi dan keadaan. Tahap-tahap pemecahan masalah yang dilakukan
oleh siswa terdiri dari 2 tahap, yaitu:
5
a. Tahap analisis masalah untuk mendapatkan rumusan masalah dan menyimpulkan
data yang ada.
b. Tahap pemecahan masalah.
5. pendekatan lingkungan
Pendekatan lingkungan merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang berusaha
untuk meningkatkan keterlibatan siswa melalui lingkungan sekitar sebagai sumber belajar,
yang bertujuan agar siswa lebih tertarik dalam proses pembelajaran sehingga pengetahuan
yang diberikan lebih mudah dipahami. . Menurut Yulianto (2002) pendekatan lingkungan
berarti mengaitkan lingkungan dalam suatu proses belajar mengajar dimana lingkungan
digunakan sebagai sumber belajar.
Penggunaan lingkungan sebgai sumber belajar akan membuat pembelajaran lebih
bermakna sebab siswa akan dihadapkan pada kondisi yang sebenarnya. Dalam proses
pembelajaran yang menggunakan pendekatan lingkungan, guru tidak harus mengajak
siswa kelingkungan, tetapi guru dapat memberikan informasi yang dikaitkan dengan
lingkungan, terutama lingkungan sekitar.
Contoh penggunakan pendekatan lingkungan dalam pembelajaran yaitu ketika guru
menjelaskan tentang materi pencemaran lingkungan, maka guru dapat membawa siswa ke
tempat-tempat yang tercemar atau guru dapat menjelaskan dengan memberikan informasi
mengenai pencemaran lingkungan. Dalam menjelaskan materi tersebut guru dapat
menggunakan berbagai metode misalnya diskusi atau tanya jawab.
6. pendekatan interaktif
Pendekatan ini lebih dikenal dengan pendekatan pertanyaan anak, memberi
kesempatan siswa untuk mengajukan pertanyaan untuk kemudian melakukan penyelidikan
yang berkaitan dengan pernyataan yang mereka ajukan. pertanyaan yang diajukan guru
bisa sangat bervariasi, sehingga guru perlu langkah-langkah mengumpulkan, memilih, dan
mengubah pertanyaan tersebut menjadi suatu kegiatan yang spesifik.
6
diupayakan terjadinya situasi komplik pada struktur kognitif siswa. Model siklus belajar
terdiri dari 3 fase, yaitu fase eksperimen, fase klarifikasi, serta aplikasi. Berikut contoh
model pembelajaran siklus belajar mengenai perubahan benda.
Fase Eksplorasi
a. Diperlihatkan kepada siswa beras yang sudah ditumbuk menjadi tepung dan kertas
yang dibakar. Kemudian ditunjukan pertanyaan pada siswa : Apa yang anda ketahui
mengenai benda tersebut.
b. Siswa diberi kesempatan untuk memeriksa keadaan yang sesungguhnya, dan diberi
kesempatan untuk merumuskan hal-hal yang tidak sesuai dengan jawaban mereka.
Fase Klarifikasi
a. Guru memperkenalkan macam-macam benda serta perubahannya, seperti kayu
gelondong yang dapat diubah menjadi kursi; kertas beserta hasil pembakaran,
kertas, es, dan air.
b. Siswa merumuskan kembali pengetahuan mereka mengenai perubahan benda.
c. Guru memberikan masalah berupa jenis perubahan yang bersifat sementara dan
bersifat tetap.
d. Siswa mendiskusikan secara kelompok dan merencanakan penyelidikan.
e. Secara kelompok siswa melakukan penyelidikan untuk menguji rencananya.
f. Siswa mencari tambahan rujukan dari berbagi buku tentang perubahan benda.
Fase Aplikasi
a. Secara berkelompok siswa melaporkan hasilnya, dilanjutkan dengan penyajian oleh
wakil kelompok dalam diskusi
b. Secara bersama-sama siswa merumuskan perubahan benda yang bersifat sementara
dan perubahan benda yang bersifat tetap.
c. Secar perorangan siswa membuat tulisan mengenai perubahan benda.
2. Model Pembelajaran Inkuiri
Model pembelajaran inkuiri diartikan sebagai model pembelajaran yang
mempersiapkan situasi bagi siswa untuk melakukan eksperimen sendiri. Kelebihan dari
model pembelajaran secara inkuiri diantaranya adalah pengetahuan yang dipelajari akan
bertambah lama atau mudah diingat bila. Model pembelajaran ini sangat berguna untuk
7
mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan proses sains siswa. Model
pembelajaran inkuiri diorganisasiakn menjadi :
a. Pendahuluan
Ditujukan atau diuraikan situasi yang ingin dicapai kepada siswa.
b. Diajukan pertanyaan yang bertujuan memprediksi : “apa yang akan terjadi bila…”
c. Membuat hipotesis
Ditulis di papan tulis semua hipotesis yang dibuat siswa, perlu juga diperhatikan
apakah ada teori yang mendasari pembuatan hipotesis tersebut.
d. Demonstrasi/Eksperimen
Bertujuan agar siswa dapat mengamati sendiri apa yang terjadi
e. Mengevaluasi Keputusan
Berdasarkan pengamatan dilakukan evaluasi terhadap hipotesis dan menggunakan
kesimpulan tersebut untuk membangun teori
f. Aplikasi
Siswa diberikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa sehari-hari yang
bertujuan menggunakn lebih jauh dari kesimpulan yang diperoleh
3. Metode Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM)
Model pembelajaran STM merupakan model pembelajaran yang menggunkan suatu
ide yang tengah terjadi di masyarakat sebagai topic dalam pembelajaran. Tujuan utama dari
pembelajaran STM menurut Yager (dalam margaretha, 2004) adalah memberikan
kesempatan kepada siswa untuk membandingkan antara sosial dan teknologi serta
menghargai bagian sains dan teknologi memberikan kontribusi pada pengetahuan dan
pengaruh baru. Implikasi model pembelajaran STM terdiri dari empat tahapan, yaitu :
a. Invitasi, siswa didorong agar mengemukakan pengetahuan awalnya mengenai
konsep yang akan dibahas.
b. Eksplorasi, siswa diberikan kesempatan untuk menyelidiki dan menemukan konsep
melalui pengumpulan, pengorganisasian, serta penginterpretasian data dalam suatu
kegiatan yang telah dirancang guru.
c. Penjelasan dan sosial, siswa memberikan penjelasan berdasarkan hasil
observasinya ditambah dengan penguatan guru.
8
d. Pengambilan tindakan, Siswa dapat membuat keputusan, menggunakan
pengetahuan dan keterampilan, berbagai informasi dan gagasan, mengajukan
pertanyaan lanjutan, mengajukan saran baik individu maupun masyarakat.
4. Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)
Salah satu model pembelajaran yang akhir-akhir ini banyak digunakan di sekolah
sekolah adalah metode penemuan. Hal ini karena proses pembelajaran harus dipandang
sebagai suatu stimulus atau rangsangan yang dapat menantang siswa untuk merasa terlibat
atau berpartisipasi dalam aktivitas pembelajaran. Peranan guru adalah sebagai fasilitator
dan pembimbing Salah satu model pembelajaran yang akhir-akhir ini banyak digunakan di
sekolah sekolah adalah metode penemuan. Hal ini karena proses pembelajaran harus
dipandang sebagai suatu stimulus atau rangsangan yang dapat menantang siswa untuk
merasa terlibat atau berpartisipasi dalam aktivitas pembelajaran. Peranan guru adalah
sebagai fasilitator dan pembimbing atau pemimpin pengajaran yang demokratis, sehingga
siswa diharapkan lebih banyak melakuakan kegiatan sendiri dalam menemukan konsep-
konsep yang ada dalam IPA. Seperti halnya model inkuiri, model penemuan pun terdiri
dari penemuan bebas dan penemuan terbimbing. Untuk siswa sekolah dasar, yang cocok
adalah model penemuan terbimbing.
9
pada konsep yang ingin diperoleh atau dipahami oleh siswa. Pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan harus disesuaikan dengan kemampuan siswa dan dengan kalimat yang lugas.
3. Metode Diskusi
metode diskusi merupakan cara pembelajaran dengan memunculkan masalah. Dalam
pelaksanaanya metode diskusi sering dipertukarkan dengan metode tanya jawab dalam
diskusi biasanya muncul pertanyaan, namun pertanyaan yang muncul tidak direncanakan
sebelumnya. Dalam diskusi terjadi tukar menukar gagasan atau pendapat untuk
memperoleh kesamaan pendapat. Metode diksusi mempunyai beberapa kelebihan
diantaanya merangsang keberanian dan kreativitas siswa dalam mengemukakan gagasan,
membiasakan siswa bertukar pikiran dengan teman, menghargai dan menerima pendapat
orang lain serta yang lebih penting dari diksusi adalah para siswa para siswa akan
bertanggungjawab terhadap hasil pemikiran bersama. Meskipun memiliki kelebihan
metode diskusi juga mempunyai kelemahan, beberapa kelemahan metode diskusi adalah
pembicaraan sering didominasi oleh orang-orang tertentu, pembicaraan kadang-kDnf
meluas dan mengembang.
4. Metode Demonstrasi
Merupakan cara penyajian materi pelajaran dengan memperagakan suatu proses
kejadian. Dalam proses pembelajaran dengan menggunaan metode demonstrasi,
keterampilan guru sangat diperlukan sehingga memerlukan kesiapan dan perencanaan
yang matang dan wakttu yang relevan lama. Kelebihan dari metode demonstrasi ini adalah
tidak terlalu memerlukan alat dan bahan yang banyak dan menghemat waktu.
Kelemahanya sebagian dari siswa yang dapat melihat secara jelas, serta siswa hanya dapat
melihat saja tanpa mengalami.
5. Metode belajar Kooperatif
Metode belajar secara kooperatif dilakukan dengan cara membagi siwa menjadi
beberapa kelompok yang tiap kelompoknya terdiri dari 4-5 orang. Metode kooperatif ada
beberapa macam tetapi yang sering digunakan adalah metode jigsaw. Pada model jigsaw
setuapanggota kelompok mempelajari materi berbeda untuk disampaikan atau diajarkan
pada teman sekelompoknya.
10
6. Metode Eksperimen
cara penyajian materi pelajaran melalui percobaan. Metode ini merupakan metode yang
sangat baik untuk mengembangkan materi IPA. Dengan melakukan eksperimen berarti
siwa melakukan kegiatan yang mencakup pengendalian variable, pengamatan, melibatkan
pembanding atau kontrol, serta menggunakan alat-alat pratikum. Metode pembelajaran
dengan menggunakan metode ini dapat mengembangkan keterampilan proses
pembelajaran IPA.
11
BAB III
PENUTUP
12
Tanpa adanya metode, model dan pendekatan tidak akan berjalan dengan baik,
karena itu dibutuhkan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa.
Macam-macam metode ada lima yakni Metode Ceramah, Metode Tanya Jawab, Metode
Diskusi, Metode Demonstrasi, Metode Belajar Kooperatif, dan yang terakhir adalah
Metode Eksperimen.
13
DAFTAR PUSTAKA
Djuanda, D., & Maulana. (2015). Ragam Model Pembelajaran di Sekolah Dasar. Sumedang: UPI
Sumedang Press.
Hisbullah, & Selvi, N. (2018). Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar. Makasar: Aksara
Timur.
Lily, B. (2006). Mengajar dengan Pendekatan Lingkungan Alam. Jakarta: Depdiknas Derjen Dikti.
Pantiwati, Y., Husama, Restian, A., & Sumarsono, P. (2016). Belajar dan Pembelajaran. Malang: UMM
Press.
14