TEKNOLOGI PENCAPAN 1
POLITEKNIK STTT
BANDUNG
2018
BAB I
PENDAHULUAN
I. MAKSUD DAN TUJUAN
I.1 Maksud
I.2 Tujuan
BAB II
TEORI DASAR
2.1 Pencapan
Pencapan merupakan proses pelekatan zat warna secara tidak merata dengan
menimbulkan corak-corak tertentu. Proses pelekatan zat warna keatas permukaan
kain ini dilakukan secara mekanis. Disini digunakan metode menggunakan screen
datar yang merupakan gasa yang terpasang pada rangka. Gasa atau screen ini dapat
digunakan secara berulang-ulang dengan cara membersihkannya. Proses awalnya
agar didapat motif yang akan menempel pada kain, sebelumnya dibuat terlebih dahulu
gambar motif tersebut pada kertas gambar untuk kemudian dipindahkan ke kertas
transparan hingga mulai dilakukan proses exposing yang akan menghasilkan screen
yang terdapat beberapa bagian yang tertutup yang dihasilkan dari gambar yang tidak
bermotif, sedangkan bagian motifnya akan memberikan bagian screen yang berlubang
hingga pasta cap dapat menembusnya.
B. Pemilihan Gambar
Secara umum desain tekstil adalah proses merencana suatu karya
seni yang terpakai, dengan memindahkan fungsi, komposisi warna, tata
letak, bentuk dan bisa diproduksi lebih banyak. Gambar yang telah didesain
untuk pencapan adalah gambar yang telah dilengkapi dengan ukuran,
warna, repeat-joint dan step untuk repeatnya. Desain tekstil adalah
rancangan motif dan corak, baik struktur kain atau permukaan kain dengan
teknik titik, garis dan bidang warna. Proses merencanakan motif atau pola
kain dengan memindahkan fungsi, komposisi warna, bentuk, tata letak,
harga, bisa diproduksi banyak, sambungan (repeat joint), langkah dan
pengulangan motif, karena tidak mungkin memberikan motif sepanjang kain.
Dilihat dari bentuknya gambar pencapan ada 2 jenis yaitu gambar repeat
dan non-repeat.
A. Kasa/Screen
Kasa/Screen adalah kain yang berfungsi sebagai sarana pembentuk
corak gambar di atas benda - benda yang dicap (sablon). Teksturnya sangat
halus (seperti Sutera) dan memiliki jumlah kerapatan pori pori bertingkat,
jumlah kerapatan inilah yang berfungsi menyaring atau menentukan jumlah
pasta cap yang keluar melalui kasa. Kain kasa adalah sarana utama dalam
pencapan (sablon), banyak jenis kain kasa bisa digunakan, pada awalnya kain
kasa dibuat dari sutera, katun, viskosa rayon atau selulosa diasetat, yang
semuanya tersebut mempunyai sifat sangat hidrofilik sedangkan pasta cap
mengandung air sehingga kestabilan tegangan kasa sulit dicapai.
Oleh sebab itu perkembangan selanjutnya adalah digunakan kasa yang
terbuat dari serat sintetis, seperti nilon dan poliester yang memiliki sifat
Hidrofobik sehingga kestabilan tegangan kasa terjaga, tidak mudah mulur
ataupun mengkeret, kain kasa yang mudah mulur ataupun mengkeret
menyebabkan berubahnya corak yang telah ditentukan, selain itu kain kain
sintetik itu memiliki kekuatan tarik yang tinggi sehingga memungkinkan
ditegangkan serta kuat pada rangka kasa.
Kain kasa terbuat dari tenunan dengan benang twist tinggi dari jenis
serat tertentu yang memenuhi syara. Kasa (screen) terdiri dari dua jenis kasa,
yaitu:
a. Kasa Datar (Flat Screen)
Terdiri dari rangka bentuk empat persegi dan kain kasa. Terbuat dari
kayu atau logam tahan karat. Syarat : stabil dan tahan terhadap perlakuan
selama proses pencapan. Kain kasa biasanya terbuat dari kain tenun anyaman
polos dari serat filamen nilon atau poliester.
B. Nomor Kasa
Penomoran Kasa adalah untuk menunjukan kehalusan dan kekuatan
kasa datar. Penomeran kasa dikenal denga istilah:
Raster count (fabric number), menunjukan jumlah helai benang
per cm.
Fabric number kecil, berarti monyl kasar, fabric number besar berarti
monyl halus. Untuk penomeran kain monyl (jenis kekuatan kasa) ada 4 yang
dicantumkan, yaitu:
Penomeran
yang
Banyaknya
disesuaikan Nomer Monyl
helai/cm (Fabric Tipe kekuatan
dengan yang lengkap
number)
penomeran
sutera
48 Slight (ringan) 12 48 S (12)
54 Slight (ringan) 12 54 S (12)
61 Slight (ringan) 12 61 S (12)
48 Medium (sedang) 12 48 M (12)
54 Medium (sedang) 14 54 M (14)
1 Medium (sedang) 16 61 M (16)
48 Tight (kuat) 12 48 T (12)
54 Tight (kuat) 14 54 T (14)
61 Tight (kuat) 16 61 T (16)
Heavy duty
48 12 48 HD (12)
(sangat kuat)
Heavy duty
54 14 54 HD (14)
(sangat kuat)
Heavy duty
61 16 61 HD (16)
(sangat kuat)
Pada mesin ini rangka kasa bergerak naik turun dengan tenaga hidrolik,
sedangkan keempat sisi kasa dipasang pada empat sisi lempeng yang ada
jarumnya untuk mengait (memegang) sisi kasa dan tidak bergerak,
sehingga apabila rangka naik keatas akan terjadi tegangan pada kasa.
Tegangan kasa dapat dilihat ukurannya pada tekanan kompresor
Zat peka cahaya biasanya terdiri dari dua komponen, yang satu adalah
cairan emulsion yaitu cairan kental yang berfungsi sebagai bahan pelapis
kedap cairan, dan satunya adalah cairan sensitizer yang bersifat peka
cahaya. Kedua cairan ini harus disatukan agar zat peka cahaya dapat
menghasilkan efek stencil yang kita inginkan.
Campur dan aduk hingga merata kedua cairan tersebut. Tips : zat peka
cahaya yang telah tercampur memiliki masa kadaluarsa ( biasanya sekitar 2
mingguan ) oleh karena itu ada baiknya anda mencampurnya sesuai
kebutuhan saja.
3. Oleskan zat peka cahaya ke screen
8. Keringkan Screen
Setelah lubang gambar terbuka sempurna dan anda puas dengan
hasilnya, maka anda tinggal mengeringkan screen tersebut sebelum
menggunakannya dalam proses sablon. Kali ini anda boleh mengeringkannya
dengan menjemurnya di bawah terik matahari ( malah dianjurkan karena
dapat memperkuat hasil afdrukan ), hanya saja hati-2 bila banyak debu yang
bertebaran di lokasi anda karena dapat mengotori screen tersebut.
9. Tutup bagian yang bocor
Setelah kering, periksa kembali screen untuk melihat bilamana ada
bagian yang masih berlubang atau bocor. Tutup tepian sekeliling bingkai
screen karena biasanya tinta masih bisa merembes melalui celah diantara
bingkai screen. Gunakan lakban yang kuat terhadap cairan untuk
menutupnya.
10. Siap untuk menyablon
Screen anda sudah terafdruk dengan baik, sekarang anda sudah siap
untuk menyablon
Kemudian keringkan.
Daftar Pustaka