Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MENGENALI TUMOR PARU

DISUSUN OLEH :

SUGIARTO
NIM.201503088

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA KEDIRI
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
LEMBAR PENGESAHAN

Satuan acara penyuluhan ini dilakukan untuk memenuhi tugas praktik klinik di Ruang Teratai
RS. Amelia Pare pada tanggal 29 Januari 20118 sampai dengan 3 februari 2018.

TOPIK : Tumor Paru


JUDUL : Mengenali Tumor Paru
PRODI : D3 Keperawatan, STIKES Karya Husada Kediri

MAHASISWA

( SUGIARTO )

MENGETAHUI

PEMBIMBING RUANG PEMBIMBING INSTITUSI

( Rahayuning S. S.Kep.Ns) ( Enur Nurhayati M. S.ST.,M.Kes )


SATUAN ACARA PENYULUHAN
MENGENALI DAN UPAYA PENCEGAHAN ALERGI

Topik : Tumor Paru


Sub Topik : Mengenali Tumor Paru
Hari, tanggal : Selasa, 31 januari 2018
Tempat : Ruang Teratai RS. Amelia Pare
Jam / waktu : 10.00 WIB / 20 Menit
Sasaran : Keluarga dan pasien di Ruang Teratai RS. Amelia Pare

A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan klien dan keluarga mampu mengetahui mengenali tumor paru.

B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit, klien dan keluarga dapat :
a. Menyebutkan dan mengerti pengertian tumor paru
b. Menyebutkan dan mengerti penyebab tumor paru
c. Menyebutkan dan mengerti klasifiasi tumor paru
d. Menyebutkan dan mengerti tanda dan gejala alergi
e. Menyebutkan dan mengerti pemeriksaan penunjang tumor paru
f. Menyebutkan dan mengerti penatalaksanaan medis tumor paru

C. Materi

a. Pengertian tumor paru


b. Penyebab tumor paru
c. Klasifiasi tumor paru
d. Tanda dan gejala alergi
e. Pemeriksaan penunjang tumor paru
f. Penatalaksanaan medis tumor paru

D. Metode
a. Penyuluhan
b. Tanya jawab

E. Media dan Alat


a. Leaflet
b. Satuan Acara Pembelajaran (SAP)

F. Strategi Pelaksanaan

No Waktu Tahapan Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran


1 5 menit Pembukaan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Memperhatikan
3. Menyapa peserta 3. Memperhatikan
4. Membuat kontrak waktu 4. Memperhatikan
2 10 Menit Isi 1. Menjelaskan Pengertian tumor 1. Memperhatikan
paru
2. Menjelaskan Penyebab tumor 2. Memperhatikan
paru
3. Menjelaskan klasifiasi tumor 3. Memperhatikan
paru
4. Menjelaskan Tanda dan gejala 4. Memperhatikan
tumor paru
5. Menjelaskan Pemeriksaan 5. Memperhatikan
penunjang tumor paru
6. Memperhatikan
6. Menjelaskan Penatalaksanaan
medis tumor paru

3 5 menit Penutup 1. Memberikan kesempatan 1. Menjawab


kepada keluarga dan pasien pertanyaan
untuk bertanya 2. Mendengarkan
2. Menyimpulanmateri/penyuluha 3. Menjawab
n pertanyaan
3. Menutup acara penyuluhan 4. Menjawab salam
4. Salam penutup

G. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1). Penyelenggaraan penyuluhan di Ruang Teratai RS. Amelia Pare
2). Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
b. Evaluasi Proses
1). Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
2). Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
3). Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
c. Evaluasi Hasil
Pasien mengetahui tentang mengenali dan upaya pencegahan alergi meliputi:
a. Pengertian tumor paru
b. Penyebab tumor paru
c. Klasifiasi tumor paru
d. Tanda dan gejala alergi
e. Pemeriksaan penunjang tumor paru
f. Penatalaksanaan medis tumor paru

MATERI PENYULUHAN

Pada umumnya tumor paru terbagi atas tumor jinak (5 %) antara lain adenoma, hamartoma
dan tumor ganas (90%) adalah karsinoma bronkogenik.
Karena pertimbangan klinis maka yang dibahas adalah kanker paru atau karsinoma bronkogenik.
I. Pengertian
Menurut Hood Alsagaff, dkk. 1993, karsinoma bronkogenik adalah tumor ganas paru primer yang
berasal dari saluran napas. Sedangkan menurut Susan Wilson dan June Thompson, 1990, kanker paru
adalah suatu pertumbuhan yang tidak terkontrol dari sel anaplastik dalam paru.

II. Etiologi
Seperti kanker pada umumnya, etiologi yang pasti dari kanker paru masih belum diketahui, namun
diperkirakan bahwa inhalasi jangka panjang dari bahan – bahan karsiogenik merupakan faktor utama,
tanpa mengesampingkan kemungkinan perana predisposisi hubungan keluarga ataupun suku bangsa
atau ras serta status imunologis.
1. Pengaruh rokok.
2. Pengaruh paparan industri
3. Pengaruh adanya penyakit lain atau predisposisi oleh karena adanya penyakit lain.
4. Pengaruh genetik dan status imunologis.

III. Patofisiologi.
Kanker paru bervariasi sesuai tipe sel, daerah asal, dan kecepatan pertumbuhan. Empat tipe sel primer
pada kanker paru adalah karsinoma epidermoid (sel skuamosa), karsinoma sel kecil (sel oat),
karsinoma sel besar (tak terdeferensiasi) dan adenokarsinoma. Sel skuamosa dan karsinoma sel kecil
umumnya terbentuk di jalan napas utama bronkial. Karsinoma sel besar dan adenokarsinoma
umumnya tumbuh di cabang bronkus perifer dan alveoli. Karsinoma sel besar dan karsinoma sel oat
tumbuh sangat cepat sehingga mempunyai prognosis buruk. Sedangkan pada sel skuamosa dan
adenokarsinoma prognosis baik karena sel ini pertumbuhan lambat.

IV. Gejala klinis


Pada waktu masih dini gejala sangat tidak jelas utama seperti batuk lama dan infeksi saluran
pernapasan. Oleh karena itu pada pasien dengan batuk lama 2 minggu sampai 1 bulan harus
dibuatkan foto X dengan gejala lain dyspnea, hemoptoe, febris, berat badan menurun dan anemia.
Pada keadaan yang sudah berlanjut akan ada gejala ekstrapulmoner seperti nyeri tulang, stagnasi
(vena cava superior syndroma).
Rata – rata lama hidup pasien dengan kanker paru mulai dari diagnosis awal 2 – 5 tahun. Alasannya
adalah pada saat kanker paru terdiagnosa, sudah metastase ke daerah limfatik dan lainnya. Pada
pasien lansia dan pasien dengan kondisi penyakit lain, lama hidup mungkin lebih pendek.

V. Klasifikasi/Pentahapan Klinik (Clinical staging)


Klasifikasi berdasarkan TNM : tumor, nodul dan metastase.
1. T : T0 : tidak tampak tumor primer
T1 : diameter tumor < 3 cm, tanpa invasi ke bronkus
T2 : diameter > 3 cm, dapat disertai atelektasis atau pneumonitis, namun berjarak lebih
dari 2 cm dari karina, serta belum ada efusi pleura.
T3 : tumor ukuran besar dengan tanda invasi ke sekitar atau sudah dekat karina dan atau
disetai efusi pleura.
2. N : N0 : tidak didapatkan penjalaran ke kelenjar limfe regional
N1 : terdapat penjalaran ke kelenjar limfe hilus ipsilateral
N2 : terdapat penjalaran ke kelenjar limfe mediastinum atau kontralateral
N3 : terdapat penjalaran ke kelenjar limfe ekstratorakal
3. M : M0 : tidak terdapat metastase jauh
M1 : sudah terdapat metastase jauh ke organ – organ lain.

VI. Studi Diagnostik


1. Chest x – ray ( pandangan lateral dan poteroanterior), tomografi dada dan CT scanning.
2. Radioisotop scanning
3. Tes laboratorium
a. Pengumpulan sputum untu sitologi, bronkoskopi dengan biopsi, hapusan
dan perkutaneus biopsi
b. Mediastinoskopi

VII. Manajemen medis


1. Manajemen umum : terapi radiasi
2. Pembedahan : Lobektomi, pneumonektomi, dan reseksi.
3. Terapi obat : kemoterapi

DAFTAR PUSTAKA

Alsagaff, Hood, dkk. (1993), Pengantar Ilmu Penyakit Paru, Airlangga University Press,
Surabaya.
Wilson, Susan and Thompson, June (1990), Respiratory Disorders, Mosby Year Book,
Toronto.
Phipps, Wilma. et al, (1991), Medical Surgical Nursing : Concepts and Clinical Practice, 4th
edition, Mosby Year Book, Toronto

Anda mungkin juga menyukai