7.4. Vitamin E
Vitamin E adalah vitamin yang larut dalam lemak dan terdiri dari dua
senyawa homolog utama (tocochromanols) yaitu tokoferol dan tokotrienol.
Tokoferol secara struktural ditandai dengan rantai samping jenuh di cincin
chroman, sedangkan tokotrienol memiliki rantai samping phytyl tak jenuh. Empat
homolog dari masing-masing jenis diketahui terdapat di alam dan memiliki
aktivitas antioksidan dan vitamin E yang berbeda.
Minyak nabati merupakan sumber yang kaya tokoferol. Tokotrienol,
sebagian besar ditemukan dalam minyak sawit dan minyak sereal seperti barley dan
minyak dedak padi. Dengan munculnya minyak sawit sebagai minyak nabati
terbesar kedua di pasar dunia, kemajuan teknologi telah dibuat untuk ekstraksi
tokotrienol dari minyak sawit yang saat ini tersedia secara komersial.
Kandungan vitamin E dalam minyak sawit mentah berkisar antara 600 ±
1000 bagian per juta (ppm) [20] dan merupakan campuran dari tokoferol (18 ±
22%) dan tokotrienol (78 ± 82%). Tokotrienol utama yang terjadi dalam minyak
kelapa adalah 𝛼-tocotrienol (22%), 𝛾-tocotrienol (46%) dan 𝛿-tocotrienol (12%)
[72].
Kandungan vitamin E dari minyak sawit sebagian hilang akibat dari
pengolahan. Sebagai contoh, telah diketahui bahwa Refined Bleached Deodorized
(RBD) Palm Oil menghasilkan palm olein dan palm stearin sekitar 69, 72 dan 76%
dari tingkat kemurnian vitamin E dalam minyak mentah. Namun, adanya perbedaan
kondisi tanaman akan mempengaruhi jumlah vitamin E yang terdapat pada minyak.
Misalnya, konsentrasi vitamin E dalam RBD palm olein dan RBD palm stearin
masing-masing 104 ± 135% dan 57 ± 75 dari tingkat kemurnian vitamin E dalam
RBD PO.
Tabel 10.
Komposisi (% berat) fraksi sterol dari sawit dura dan pisifera
Varietas Brassicastera Compesterol Stigmasterol 𝜷-Sitosterol
Dura 3.2 18.4 8.3 70.1
Pisifera 4.3 19.8 6.4 69.5
Kerugian terutama terjadi pada tahap deacidification minyak kelapa sawit
dapat diminimalkan dengan penggabungan nampan saringan atau kolom pra-
stripper yang dikemas dalam proses pemurnian konvensional. Vitamin E yang
hilang selama pemurnian terkonsentrasi pada distilat asam lemak sawit (PFAD)
yang merupakan produk dari pengolahan fisik minyak sawit. PFAD telah
diidentifikasi sebagai sumber bahan baku untuk pemulihan vitamin E pada sawit.
Selain itu, PFAD relatif murah dan tersedia di seluruh industri pemurnian.
Pemurnian minyak sawit mentah menghasilkan PFAD, palm olein dan palm stearin
yang masing-masing memperoleh rata-rata 5252, 6895 dan 4235 ppm vitamin E.