Anda di halaman 1dari 5

NAMA : RIYAN RANGGAS YUDITAMA

NIM : 111.160.065

KELAS : GEOMEDIS B

EPIDEMIOLOGI

Pengertian

Epidemiologi berasal dari dari kata Epi = pada; Demos = penduduk / rakyat; logos =
ilmu, jadi epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari hal - hal yang terjadi pada populasi /
penduduk (rakyat). Definisi ini mencakup hal yang berkaitan erat dengan studi epidemi.

Definisi lainnya menyebutkan epidemiologi sebagai ilmu yang mempelajari


penyebaran, perkembangan atau perluasan suatu penularan penyakit di dalam suatu kelompok
penduduk atau masyarakat. Berkembangnya suatu keadaan masalah yang dialami oleh
penduduk tidak hanya penyakit menular, namun juga penyakit tidak menular, penyakit yang
terkait dengan gizi, penyakit jiwa, kecelakaan lalu lintas, bencana alam peledakan penduduk,
dan lain - lain.

Di dalam perkembangan batasan epidemiologi selanjutnya mencakup sekurang-kurangnya 3


elemen, yakni :

1. Mencakup semua penyakit

Epidemiologi mempelajari semua penyakit, baik penyakit infeksi maupun penyakit non infeksi,
seperti kanker, penyakit kekurangan gizi (malnutrisi), kecelakaan lalu lintas maupun
kecelakaan kerja, sakit jiwa dan sebagainya. Bahkan di negara-negara maju, epidemiologi ini
mencakup juga kegiatan pelayanan kesehatan.

2. Populasi

Apabila kedokteran klinik berorientasi pada gambaran-gambaran dari penyakit-penyakit


individu maka epidemiologi ini memusatkan perhatiannya pada distribusi penyakit pada
populasi (masyarakat) atau kelompok.

3. Pendekatan ekologi
Frekuensi dan distribusi penyakit dikaji dari latar belakang pada keseluruhan lingkungan
manusia baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Hal inilah yang dimaksud pendekatan
ekologis. Terjadinya penyakit pada seseorang dikaji dari manusia dan total lingkungannya.

Adapun bidang kajian epidemiologi antara lain:

1. Epidemiologi Penyakit Menural

Epidemiologi penyakit menural merupakan epidemiologi yang berusaha untuk mempelajari


distribusi dan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadi penyakit menural dimasyarakat.

2. Epidemiologi Penyakit Tidak Menural

Epidemiologi penyakit tidak menural berusaha untuk mempelajari distribusi dan faktor-faktor
yang mempengaruhi terjadinya penyakit tidak menural pada masyarakat.

3. Epidemiologi Klinis

Epidemiologi klinis berkembang oleh para klinis. Dalam penggunaan epidemiologi klinis, para
klinisi atau dokter menggunakan prinsip epidemiologi dalam menangani kasus secara
individual, lebih berorientasi pada penyebab penyakit serta cara menangani kasus.

4. Epidemiologi Sosial

Epidemiologi sosial mempelajari pengaruh distribusi sosial dan determianan-determinan sosial


terhadapterjadinya penyakit pada populasi.

5. Epidemiologi Perilaku

Epidemiologi perilaku mempelajari perilaku-perilaku yang mempunyai hubungan kausal


dengan penyakit, seperti hubungan kebiasaan merokok dengan kanker paru, perilaku seksual
da infeksi harpes, diet rendah dan kanker kolorektal, dan sebagiannya.

Secara sederhana sejarah perkembangan epidemiologi dapat dibedakan atas empat tahap, yakni
:

1. Tahap Pengamatan

Cara awal untuk mengetahui frekuensi dan penyebaran suatu masalah kesehatan serta faktor-
faktor yang mempengaruhi ini dilakukan dengan pengamatan (observasi ).

2. Tahap Perhitungan
Pada tahap ini upaya untuk mengukur frekuensi dan penyebaran suatu masalah kesehatan
dilakukan dengan bantuan ilmu hitung.

3. Tahap Pengkajian

Teknik pengkajian pertama kali diperkenalkan oleh William Farr pada tahun 1839 yang
melakukan pengkajian terhadap data yang ada dan dari pengkajian ini berhasil dibuktikan
adanya hubungan statistik antara peristiwa kehidupan dengan keadaan kesehatan masyarakat,
adanya hubungan antara angka kematian dengan status perkawinan serta adanya hubungan
antara tingkat social ekonomi dengan tingkat kematian penduduk.

4. Tahap Uji coba

Cara kerja ini telah lama dikenal dikalangan kedokteran. Pada tahun 1774 Lind melakukan
pengobatan kekurangan vitamin C dengan pemberian jeruk. Jenner pada tahun 1796 juga
melakukan uji coba klinis terhadap vaksin cacar terhadap manusia.

Penggunaan Epidemiologi

1. menemukan faktor- faktor yang mempengaruhi ksehatan (agent, host, dan lingkungan)
sebagai dasar (ilmiah) untuk tindakan penyakit, kecelakaan (injury) dan promosi kesehatan.

2. menentukan penyebab utama kesakitan, kecacatan, dan kematian untuk menetapkan prioritas
tindakan dan riset.

3. mengidentifikasi kelompok penduduk risiko tinggi dari suatu penyakit, sehingga tindakan
dapat segera diprioritaskan.

4. mengevaluasi efektifitas program-program kesehatan dan upaya pelayanan dalam rangka


peningkatan kesehatan penduduk.

Manfaat Epidemiologi

1. Untuk mengenali dan memahami penyakit dan masalah kesehatan lainnya.

2. Untuk melengkapi ‘body of knowledge’ dan ‘riwayat ilmiah penyakit’.

3. Untuk dapat diaplikasikan dalam upaya pengendalian dan penanggulangan penyakit atau
maslah kesehatan.
Peranannya Dalam Pemecahan Masalah Kesehatan Di Masyarakat

1. Mencari / mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi timbulnya gangguan kesehatan atau


penyakit dalam suatu masyarakat tertentu dalam usaha mencari data untuk penanggulangan
serta cara pencegahannya.

2. Menyiapkan data / informasi untuk keperluan program kesehatan dengan menilai status
kesehatan dalam masyarakat serta memberikan gambaran tentang kelompok penduduk yang
terancam.

3. Membantu menilai beberapa hasil program kesehatan.

4. Mengembangkan metodologi dalam menganalisis penyakit serta cara mengatasinya, baik


penyakit perorangan ( tetapi dianalisis dalam kelompok ) maupun kejadian luar biasa ( KLB )
/ wabah dalam masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Budiarto, Eko. 2003. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Bustan,MN. 2002 . Pengantar Epidemiologi. Jakarta, Rineka Cipta.

Effendy, Nasrul.1998. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Penerbit Buku


Kedokteran . Jakarta.

Fidaus, J. 2013. Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular. CV. Trans Info Media. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai