Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang masalah


Diare merupakan masalah kesehatan di dunia termasuk indonesia.
Menurut WHO dan UNICEF, terjadi sekitar 2 milyar kasus penyakit diare
diseluruh dunia setiap tahun dan sekitar 1,9 juta anak balita meninggal akibat
terkena diare tiap tahun, sebagian besar terjadi dinegara berkembang. Dari
semua kematian anak balita karena diare, 78 % terjadi diwilayah Afrika dan Asia
tenggara (Profil Kesehatan Kota Jambi, 2013).
WHO melaporkan bahwa penyebab utama kematian pada balita adalah
Diare (post neonatal) 14% dan Pneumonia (post neonatal) 14% kemudian
Malaria 8%, penyakit tidak menular (post neonatal) 4% injuri (post neonatal)
3%, HIVAIDS 2%, campak 1% , dan lainnya 13%, dan kematian yang bayi <1
bulan (newborns death) 41%. Kematian pada bayi umur <1 bulan akibat Diare
yaitu 2%.Terlihat bahwa Diare sebagai salah satu penyebab utama tingginya
angka kematian anak di dunia (Kemenkes RI, 2011)
Angka kematian yang tinggi akibat diare akan berdampak negatif pada
kualitas pelayanankesehatan karena angka kematian anak (AKA) merupakan
salah satu indikator untuk menilai derajat kesehatan yang optimal, kurang
berhasilnya usaha dalam proses pencegahan diare merupakan salah satu faktor
yang harus diperhatikan karena jika upaya pencegahan tidak ditangggulangi
dengan baik, maka peningkatan penyakit diare pada balita akan semakin
meningkat (Kemenkes RI, 2010).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Aprilianingsih (2017)
meneliti tentang asuhan keperawatan anak yang mengalami diare dengan
kekurangan volume cairan di RSUD Dr. Soedirman Kebumen. Hasil penelitian
menunjukan bahwa tindakan keperawatan difokuskan pada pemberian obat diare
berupa zinc 20 mg dan L-bio 1 gram, monitor tanda gejala diare dan suhu anak.
Puskesmas pembantu rantau rasau I merupakan puskesmas yang berada
diwilayah kabupaten Tanjung Jabung Timur. Kejadian diare yang tergambarkan
tiap tahunnya. Kasus diare dapat terjadi salah satunya ketidaktahuan atau

1
2

minimnya pengetahuan dari orangtua terhadap anak yang mengalami diare. Pada
hasil survei awal yang telah dilakukan penulis terhadap upaya pencegahan diare
dan masih ditemukan orangtua anak tidak mengetahui pencegahan diare. Hal
inilah yang membuat penulis tertarik untuk meneliti gambaran asuhan
keperawatan dengan memberikan pendidikan kesehatan pada anak yang
mengalami diare guna mencegah terjadinya kekurangan volume cairan.
Menurut Pooter dan Perry (2005) menyatakan bahwa peran perawat
memiliki peran sebagai pencegahan dan pengendalian infeksi. Peran perawat
tersebut dapat dilihat pada pelaksanaan asuhan keperawatan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Tanjung Jabung
Timur Tahun 2017 tercatat bahwa jumlah balita yang mengalami diare pada
laki-laki sebanyak 630 anak dan 610 orang anak perempuan. Wilayah Puskesmas
Rantau Rasau Merupakan Puskesmas yang memiliki jumlah penduduk terbanyak
yaitu sebanyak 23.506 orang dengan jumlah penderita diare sebanyak 130 orang
yang terdiri dari 67 balita perempuan dan 63 balita laki-laki (Puskesmas Tanjung
Jabung timur, 2018).
Pendidikan kesehatan bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada
keluarga tentang bagaimana cara melakukan pencegahan kekurangan cairan pada
anak yang mengalami diare. Hal ini dikarenakan bahwa kejadian diare yang
ditemukan di Wilayah kerja Puskesmas Rantau Rasau I yaitu kurang fasilitas air
minum yang bersih dan sulit, terutama pada musim kemarau air yang digunakan
dalam kebutuhan sehari-hari (mandi-,Nyuci) adalah air masam, untuk memasak
menggunakan air hujan dan ingin menambah pengetahuan tentang penyakit
diare.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan
masalah dalam studi kasus ini adalah “Bagaimana Gambaran Pencegahan
Kekurangan Cairan pada Balita yang Mengalami Diare dengan Pendidikan
Kesehatan Kepada Orang Tua atau Keluarga di Puskesmas Pembantu Rantau
Rasau I Tahun 2018?”

C. Tujuan studi kasus


1. Tujuan Umum
3

Untuk menggambarkan asuhan keperawatan dengan pendidikan kesehatan


pada anak yang mengalami diare dalam mencegah terjadinya kekurangan
volume cairan di Puskesmas Pembantu Rantau Rasau I Tahun 2018
2. Tujuan Kasus
a. Untuk mengetahui pengkajian asuhan keperawatan dengan pendidikan
kesehatan pada anak yang mengalami diare dalam mencegah terjadinya
kekurangan volume cairan di Puskesmas Pembantu Rantau Rasau I Tahun
2018
b. Untuk mengetahui intervensi keperawatan asuhan keperawatan dengan
pendidikan kesehatan pada anak yang mengalami diare dalam mencegah
terjadinya kekurangan volume cairan di Puskesmas Pembantu Rantau
Rasau I Tahun 2018
c. Untuk mengetahui implementasi keperawatan asuhan keperawatan
dengan pendidikan kesehatan pada anak yang mengalami diare dalam
mencegah terjadinya kekurangan volume cairan di Puskesmas Pembantu
Rantau Rasau I Tahun 2018
d. Untuk mengetahui evaluasi keperawatan asuhan keperawatan dengan
pendidikan kesehatan pada anak yang mengalami diare dalam mencegah
terjadinya kekurangan volume cairan di Puskesmas Pembantu Rantau
Rasau I Tahun 2018

D. Manfaat Studi kasus


1. Bagi Masyarakat yang Diberikan Penkes
Bisa menerapkan bagaimana memberi pertolongan pertama kepada balita
yang menderita diare agar tidak mengalami kekurangan volume cairan
2. Bagi Institusi Pendidikan Poltekkes Kemenkes Jambi
Dapat dijadikan sarana informasi dalam mengaplikasikan penerapan
asuhan keperawatan pada anak yang mengalami diare dengan diberikan
pendidikan kesehatan pada orangtuanya

3. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Timur


Diharapakan hasil studi kasus ini dapat digunakan sebagai bahan masukan
dan bahan pertimbangan dalam perencanaan program pengendalian
penyakit diare pada balita diseluruh Puskesmas sekabupaten Tanjung
Jabung Timur
4. Bagi penulis selanjutnya
Hasil studi kasus ini dapat menambah referensi dan dapat dikembangkan
lebih lanjut mengenai penanganan diare untuk lebih spesifik lagi.

Anda mungkin juga menyukai