PENDAHULUAN
1
2
minimnya pengetahuan dari orangtua terhadap anak yang mengalami diare. Pada
hasil survei awal yang telah dilakukan penulis terhadap upaya pencegahan diare
dan masih ditemukan orangtua anak tidak mengetahui pencegahan diare. Hal
inilah yang membuat penulis tertarik untuk meneliti gambaran asuhan
keperawatan dengan memberikan pendidikan kesehatan pada anak yang
mengalami diare guna mencegah terjadinya kekurangan volume cairan.
Menurut Pooter dan Perry (2005) menyatakan bahwa peran perawat
memiliki peran sebagai pencegahan dan pengendalian infeksi. Peran perawat
tersebut dapat dilihat pada pelaksanaan asuhan keperawatan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Tanjung Jabung
Timur Tahun 2017 tercatat bahwa jumlah balita yang mengalami diare pada
laki-laki sebanyak 630 anak dan 610 orang anak perempuan. Wilayah Puskesmas
Rantau Rasau Merupakan Puskesmas yang memiliki jumlah penduduk terbanyak
yaitu sebanyak 23.506 orang dengan jumlah penderita diare sebanyak 130 orang
yang terdiri dari 67 balita perempuan dan 63 balita laki-laki (Puskesmas Tanjung
Jabung timur, 2018).
Pendidikan kesehatan bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada
keluarga tentang bagaimana cara melakukan pencegahan kekurangan cairan pada
anak yang mengalami diare. Hal ini dikarenakan bahwa kejadian diare yang
ditemukan di Wilayah kerja Puskesmas Rantau Rasau I yaitu kurang fasilitas air
minum yang bersih dan sulit, terutama pada musim kemarau air yang digunakan
dalam kebutuhan sehari-hari (mandi-,Nyuci) adalah air masam, untuk memasak
menggunakan air hujan dan ingin menambah pengetahuan tentang penyakit
diare.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan
masalah dalam studi kasus ini adalah “Bagaimana Gambaran Pencegahan
Kekurangan Cairan pada Balita yang Mengalami Diare dengan Pendidikan
Kesehatan Kepada Orang Tua atau Keluarga di Puskesmas Pembantu Rantau
Rasau I Tahun 2018?”