MODUL I
KETERAMPILAN MENGGUNAKAN MIKROSKOP
DISUSUN OLEH :
NAMA : ANNISA
NIM : G401 18 032
KELOMPOK : TIGA (3)
ASISTEN : ROSHA ANGGRENY HASTA
LABORATORIUM BIODIVERSITY
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
DESEMBER, 2018
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah
sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar.
Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut
mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh
mata. Dalam perkembangannya mikroskop mampu mempelajari organisme hidup
yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang,
sehingga mikroskop memberikan kontribusi penting dalam penemuan
mikroorganisme dan perkembangan sejarah mikrobiologi (Pramesti, 2000).
Mikroskop terdiri dari beberapa bagian dan masing-masing bagian tersebut
memiliki fungsi yang berbeda dan cara penggunaan yang berbeda pula. Oleh
karena itu, untuk menggunakan alat ini diperlukan pemahaman yang cukup tentang
bagian-bagian yang terdapat pada mikroskop, cara menggunakannya agar
memberi hasil yang cepat dan tepat, cara membersihkan dan menyimpannya
dengan benar. Untuk itu sangat perlu diadakan suatu praktikum awal yang khusus
membahas tentang mikroskop sebelum melakukan praktikum selanjutnya, karena
hampir semua mata kuliah Biologi memerlukan mikroskop dalam kegiatan
laboratoriumnya.
Hal yang melatarbelakangi praktikum ini adalah untuk memperkenalkan
komponen-komponen mikroskop dan cara menggunakannya serta mempelajari
cara menyiapkan bahan-bahan yang kan diamati dibawah mikroskop.
B. TUJUAN
Tujuan pada praktikum ini adalah memperkenalkan komponen-komponen
mikroskop dan cara menggunakannya,serta mempelajari cara menyiapkan baham-
bahan yang akan diamati dibawah mikrosk
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk
menerangi objek dan lensa-lensa mikroskop yang lain.
b. Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan
untuk benda yang berukuran relatif besar. Mikroskop stereo mempunyai
perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat
terlihat secara tiga dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hampir sama
dengan mikroskop cahaya (Champbell, 2000).
c. Mikroskop Pendar
Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing
atau antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan. Dalam teknik
ini protein antibodi yang khas mula-mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya
rangkaian atau dikonjungsi dengan pewarna pendar. Karena reaksi antibodi-
antigen itu besifat khas, maka peristiwa pendar akan terjadi apabila antigen yang
dimaksud ada dan dilihat oleh antibodi yang ditandai dengan pewarna pendar
(Volk, 1984).
d. Mikroskop Medan Gelap
Mikroskop ini digunakan untuk mengamati bakteri hidup, khususnya
bakteri yang begitu tipis yang hampir mendekati batas daya pisah mikroskop
majemuk.
e. Mikroskop Fase Kontras
Mikroskop ini digunakan untuk mengamati benda hidup dalam keadaan
alaminya, tanpa menggunakan bahan pewarna. Pada bawah meja objeknya dan
pada lensa objektifnya terpasang perlengkapan fase kontras (Volk, 1984).
f. Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100 ribu kali,
elektron digunakan sebagai pengganti cahaya. Mikroskop elektron mempunyai
dua tipe, yaitu mikroskop elektron scanning (SEM) dan mikroskop elektron
transmisi (TEM). SEM digunakan untuk studi detil arsitektur permukaan sel (atau
2
struktur renik lainnya), dan obyek diamati secara tiga dimensi. Sedangkan TEM
digunakan untuk mengamati struktur detil internal sel.
g. Mikroskop Elektron Pemayaran
Mikroskop ini menggunakan berkas elektron, tetapi yang seharusnya
ditransmisikan secara serempak ke seluruh medan elektron difokuskan sebagai
titik yang sangat kecil dan dapat digerakkan maju mundur pada spesimen.
Struktur mikroskop
Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:
1. Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.
2. Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja
objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.
Pembesaran
Tujuan mikroskop cahaya dan elektron adalah menghasilkan bayangan
dari benda yang dimikroskop lebih besar. Pembesaran ini tergantung pada berbagai
faktor, diantaranya titik fokus kedua lensa (objektif f1 dan okuler f2), panjang
tubulus atau jarak (t) lensa objektif terhadap lensa okuler dan yang ketiga adalah
jarak pandang mata normal (sn).
2
BAB III
METODE PRAKTIKUM
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENGAMATAN
No Gambar Keterangan
2
1 1. Lensa Okuler
2. Lensa Objektif perbesaran
lemah
3. Lensa objektif perbesaran kuat
4. Pengatur focus kasar
5. Pengatar focus halus
6. Meja preparat
7. Sumber cahaya
8. Kondensor cahaya
9. Penjepit preparat
No Gambar 1 Gambar 2
2
No Gambar Keterangan
2
B.PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
A.KESIMPULAN
2
B.SARAN
Sebelum masuk laboratorium, saya menyarankan bahwa laboratorium
dalam keadaan besih bersih, sehingga dalam proses praktikum bisa
terlaksana dengan baik. Sebaiknya didalam pelaksanaan praktikum kali ini,
waktu yang telah ditetapkan digunakan sebaik-baiknya sehingga praktikum
dapat berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan. Juga jangan lupa untuk
memperhatikan bagian-bagian dari mikroskop apakah dalam keadaan baik
2
dan lengkap. Diharapkan para praktikan lebih memahami lagi hal-hal dalam
penggunaan mikroskop. Diharapkan para praktikan lebih teliti dalam
melakukan penelitian. Diharapkan para praktikan, setelah melakukan
praktikum dapat memahami tujuan dari praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
2
Volk dan Wheeler. (1984). Mikrobiologi Dasar Edisi Kelima Jilid I. Jakarta :
Erlangga
LEMBAR ASISTENSI
2
NAMA : ANNISA
NIM : G401 18 032
KELOMPOK : TIGA
ASISTEN : ROSHA ANGGRENY HASTA