Anda di halaman 1dari 1

Pola nafas yang bisa menguatkan energi pikiran:

Waktu menarik nafas pelan sambil mengatakan dalam hati, "aku menghirup kekuatan
alam"
Lalu tahan nafas sebentar sambil mengatakan "kekuatan alam sudah ada dalam diriku"
Kemudian buang nafas pelan sambil bilang "kekuatan alam bisa saya gunakan semauku"
~hal. 12

Kalangan tenaga dalam memahami kundalini sebagai kekuatan yang tersembunyi dalam
tubuh, yang masih tidur dan harus dibangunkan. Setelah bangkit, hal itu akan
membuat seseorang mempunyai kekuatan lebih dan waskita. Seseorang akan merasakan
sensasi seperti getaran, rasa panas, melihat kilatan cahaya, bahkan ada yang
mengkondisikan dengan istilah kundalini sindrome, dimana apabila seseorang tidak
siap kundalininya bangkit dia akan mengalami sakit. Aneh... Aneh dan lucu.

Ada istilah sanskerta dan bahasa dari Tibet yang perlu kita selami, dan istilah itu
yang menjadikan kundalini di salah-pahami di Nusantara. Tibet adalah negara dingin
karena terletak di ketinggian yang cukup tinggi. Para siswa yoga yang menjadi murid
para pertapa Tibet harus mempertahankan hidupnya dari cuaca yang sangat dingin.
Dengan alasan seperti itu, mereka mempelajari untuk mengeluarkan hawa panas tubuh.
Sekedar untuk menyamankan tubuh dari cuaca dingin. Hawa panas tubuh itu dinamakan
Tummo di Tibet, atau gTummo. Jadi Tummo berarti hawa panas, yang dalam bahasa
Sanskerta dinamakan Chandali. Chandali dan Tummo itu sama, hanya beda bahasa.

Nah, Chandali ini yang dianggap sebagai Kundalini di Nusantara. Tenaga dalam,
dengan latihan konsentrasi dan penahanan nafas yang relatif lama di perut, tentu
saja akan membangkitkan hawa panas tubuh. Terus terang dengan cara seperti itu
tidak lama hawa panas tubuh akan timbul. Padalah kalau dipikir, kita ini hidup di
iklim tropis, untuk apa membangkitkan hawa panas. Apa malah tidak tambah kepanasan?
Ada-ada saja...
~hal. 170-171

Anda mungkin juga menyukai