Anda di halaman 1dari 12

BAB II

DASAR TEORI

A. Kedudukan Struktur Bidang


Kedudukan sebuah struktur bidang dapat diwakili oleh sepasang angka.
Terdapat dua cara penulisan yang dapat digunakan untuk menuliskan sepasang angka
tersebut, yaitu :
1. Cara penulisan jurus (strike) dan kemiringan (dip).
2. Cara penulisan kemiringan (dip) dan arah kemiringan (dip direction).

1.Jurus (Strike) Struktur Bidang


Sebuah garis jurus (stike line) dapat didefinisikan sebagai sebuah garis
horizontal yang terletak pada suatu struktur bidang. Sebuah garis jurus pada suatu
struktur bidang dapat dibayangkan sebagai perpotongan antara bidang horizontal
imajiner dengan struktur bidang tersebut (ingat bahwa perpotongan antara dua buah
bidang adalah sebuah garis).

Di beberapa lokasi tertentu di lapangan, garis jurus dapat dilihat secara


langsung, misalnya di tebing-tebing yang berada di pinggir laut yang tenang (Gambar
3.1). Perpotongan antara permukaan laut dengan permukaan tebing merupakan garis
jurus pada permukaan tebing tersebut.

Gambar 3.1. Perpotongan antara permukaan laut (bidang horizontal) dan permukaan
tebing adalah garis pantai. Garis pantai ini dapat mewakili garis jurus pada
permukaan tebing tersebut. Tebing A memiliki jurus N-S, Tebing B memiliki jurus
NE-SW, and Tebing C memiliki jurus E-W*.

Jurus suatu struktur bidang pada lokasi tertentu adalah sudut antara garis jurus
dengan utara sebenarnya. Dengan kata lain, jurus adalah sudut antara garis horizontal
pada suatu struktur bidang dengan utara sebenarnya. Jurus merupakan besaran sudut
yang diukur dalam satuan derajat (0) dengan menggunakan kompas. Setiap sudut
yang diukur dengan menggunakan kompas disebut arah (baearing atau azimuth) (lihat
Sub Bab 2.2).

Jurus suatu struktur bidang dapat dideskripsikan dengan dua cara. Cara
pertama dikenal sebagai konvensi kuadran. Dalam konvensi ini, seluruh
kemungkinan
arah dibagi ke dalam empat kuadran (NE, SE, NW, dan SW) yang masing-masing
kuadran memiliki besar 900 (Gambar 3.2a), dan jurus ditentukan dengan memberikan
angka dalam derajat yang mewakili besar sudut (bisa ke arah barat atau timur) antara
garis jurus dengan utara sebenarnya. Beberapa contoh penentuan dan penulisan jurus
dalam konvensi kuadran adalah sebagai berikut :

• Jika garis jurus pada suatu struktur bidang tepat berarah N-S, dalam konvensi
kuadran jurus struktur bidang tersebut ditulis N00E atau N00W, dan dibaca "north
nol derajat east" atau "north nol derajat west".

• Jika garis jurus pada struktur bidang tepat berarah NW-SE, dalam konvensi
kuadran jurus struktur bidang tersebut ditulis N450W atau S450E dan dibaca "north
empat puluh lima derajat west" atau "south empat puluh lima derajat east".
• Jika garis jurus pada struktur bidang tepat berarah NE-SW, dalam konvensi
kuadran jurus struktur bidang tersebut ditulis N450E atau S450W dan dibaca "north
empat puluh lima derajat east" atau "south empat puluh lima derajat west".

Gambar 3.2. Konvensi untuk mendeskripsikan jurus. (a) Konvensi kuadran. (b)
Konvensi azimuth.

Dari contoh-contoh di atas, dapat dilihat bahwa penulisan dan penyebutan


jurus dengan mengacu terhadap arah utara selalu memiliki pasangan yang sama
dengan penulisan dan penyebutan jurus dengan mengacu terhadap arah selatan. Hal
ini disebabkan karena tidak ada keharusan untuk membedakan titik-titik ujung dari
sebuah garis horizontal. Namun, jika konvensi kuadran harus digunakan, telah
menjadi kebiasaan bagi para ahli geologi untuk selalu menulis dan menyebut jurus
dengan mengacu terhadap arah utara.

Cara kedua untuk mendeskripsikan jurus dikenal sebagai konvensi azimuth.


Dalam konvensi ini, seluruh kemungkinan arah dibagi ke dalam 3600, dengan arah
utara ditetapkan memiliki nilai 00 atau 3600 (Gambar 3.2b). Karena pengukuran
jurus selalu berputar dari arah utara ke timur (searah jarum jam), maka jurus dalam
konvensi azimuth sebenarnya dapat dideskripsikan secara keseluruhan dalam angka,
tanpa harus menyebutkan singkatan mata angin. Namun, untuk membedakan
pengukuran jurus dengan pengukuran besaran lainnya yang menggunakan satuan
derajat, dalam konvensi azimuth singkatan mata angin tetap disertakan dalam
penulisan jurus. Sebagai contoh :

• Jika garis jurus tepat berarah N-S, maka jurusnya adalah N00E atau N1800E.

• Jika garis jurus tepat berarah E-W, maka jurusnya adalah N900E atau
N2700E.
• Jika garis jurus tepat berarah NW-SE, maka jurusnya adalah N1350E atau
N3150E.
• Jika garis jurus tepat berarah NE-SW, maka jurusnya adalah N450E atau
N2250E.
• Kemiringan (Dip) Struktur Bidang

Kemiringan sebenarnya (true dip) dari suatu struktur bidang adalah sudut antara
struktur bidang tersebut dan sebuah bidang horizontal yang diukur pada bidang
vertikal tertentu. Bidang vertikal yang tertentu ini memiliki orientasi yang tepat tegak
lurus dengan garis jurus (Gambar 3.3a). Pada sebuah struktur bidang, kemiringan
sebenarnya selalu merupakan kemiringan lereng yang paling besar, dan arah
kemiringan sebenarnya merupakan arah yang tepat tegak lurus jurus. Arah
kemiringan sebenarnya selalu ditentukan pada arah turun lereng (downslope).
Gambar 3.3. Diagram blok yang memperlihatkan arti dari kemiringan. (a)
Kemiringan sebenarnya (δ), dengan arah panah menunjukkan arah kemiringan. (b)
kemiringan semu (α).

Kemiringan yang diukur pada bidang vertikal yang tidak tegak lurus garis
jurus disebut sebagai kemiringan semu (apparent dip) (Gambar 3.3b). Besar
kemiringan semu harus selalu lebih kecil dari pada besar kemiringan sebenarnya.
Besar kemiringan semu yang diukur pada bidang vertikal yang mengandung garis
jurus adalah nol derajat (00).

2. Struktur Bidang
Kemiringan* dideskripsikan sebagai sudut yang memiliki besar antara 00 dan 900.
Bidang dengan kemiringan 00 adalah bidang horizontal, sedangkan bidang dengan
kemiringan 900 adalah bidang vertikal. Pada umumnya, kemiringan antara 00 dan
200 dianggap sebagai kemiringan landai (shallow), kemiringan antara 200 dan 500
dianggap sebagai kemiringan sedang (moderate), dan kemiringan antara 500 dan 900
dianggap sebagai kemiringan terjal (steep) (Gambar 3.4). Untuk lapisan terbalik
(overturned), kemiringan tetap dideskripsikan sebagai sebuah sudut yang lebih kecil
daripada 900, tetapi pada peta digunakan simbol yang berbeda.
Gambar 3.4. Klasifikasi untuk kemiringan sebuah lapisan. Gambar ini menunjukkan
adanya lipatan terbalik (overturned). Panah-panah di dalam lapisan menunjukkan
stratigrafi ke arah muda.
Cara Penulisan Jurus Dan Kemiringan Untuk Struktur Bidang
Dengan menggunakan cara penulisan jurus dan kemiringan, pendeskripsian
kedudukan struktur bidang dengan angka jurus dan angka kemiringan saja tidak dapat
secara unik mendefinisikan kedudukan suatu struktur bidang. Sebagai contoh, sebuah
struktur bidang dengan jurus E-W dapat miring ke arah N atau S, dan sebuah struktur
bidang dengan jurus N400E dapat miring ke arah SE atau NW. Karena itu, untuk cara
penulisan jurus dan kemiringan, arah umum dari kemiringan harus disertakan dalam
pendeskripsian suatu struktur bidang.

Dalam pendeskripsian kedudukan struktur bidang, arah pasti dari kemiringan


tidak diperlukan karena arah kemiringan selalu tepat 900 dari jurus. Sebagai contoh,
adalah cukup untuk menuliskan dan menyebutkan bahwa struktur bidang dengan
jurus N300E memiliki kemiringan, misalnya, 240NW. Arah kemiringan dari struktur
bidang ini secara otomatis dapat diketahui, yaitu N600W.

Kedudukan suatu struktur bidang secara lengkap terdeskripsikan jika (i) jurus, (ii)
kemiringan, dan (iii) arah umum dari kemiringan, ditunjukkan. Sebagai contoh :
• Kedudukan struktur bidang yang tepat berarah N-S dengan kemiringan 800E
ditulis sebagai : N00E/800E, N00W/800E, atau N1800E/800E.
• Kedudukan struktur bidang yang tepat berarah E-W dengan kemiringan 300N
ditulis sebagai : N900E/300N, N900W/300N, atau N2700E/300N.
• Kedudukan struktur bidang yang tepat berarah NW-SE dengan kemiringan
600SW ditulis sebagai : N450W/600SW, N1350E/600SW, atau N3150E/600SW.
• Kedudukan struktur bidang yang tepat berarah NE-SW dengan kemiringan
150NW ditulis sebagai : N450E/150NW atau N2250E/150NW.

Pada kebanyakan pengukuran, kita harus menuliskan arah umum kemiringan dalam
bentuk kuadran (NE, SE, SW, dan NW), namun jika jurus struktur bidang berada
pada cakupan 100 dari arah N-S dan arah E-W, arah umum kemiringan cukup ditulis
dalam bentuk mata angin (N, E, S, dan W). Sebagai contoh :

• N30E/200W atau N1830E/200W.

• N820W/850N, N980E/850N, atau N2780E/850N.

Cara Penulisan Kemiringan dan Arah Kemiringan Untuk Struktur Bidang

Kedudukan struktur bidang juga dapat dideskripsikan dengan cara penulisan


kemiringan dan arah kemiringan. Cara penulisan ini, untuk contoh-contoh kedudukan
struktur bidang di atas, diperlihatkan pada Tabel 3.1 berikut ini.
Tabel 3.1. Contoh cara penulisan kemiringan dan arah kemiringan untuk struktur
bidang.
Cara Penulisan Jurus dan Kemiringan Cara Penulisan Kemiringan
Konvensi Kuadran Konvensi Azimuth dan Arah Kemiringan
N00E/800E atau N00W/800E N00E/800E atau N1800E/800E 800, N900E
N900E/300N atau N900W/300N N900E/300N atau N2700E/300N 300, N00E
N450W/600SW N1350E/600SW atau N3150E/600SW 600, N2250E
N450E/150NW N450E/150NW atau N2250E/150NW 150, N3150E
N30E/200W N30E/200W atau N1830E/200W 200, N2730E
N820W/850N N980E/850N atau N2780E/850N 850, N80E

Cara Penulisan Jurus dan Kemiringan Cara Penulisan Kemiringan


Konvensi Kuadran Konvensi Azimuth dan Arah Kemiringan
N00E/800E atau N00W/800E N00E/800E atau N1800E/800E 800, N900E
N900E/300N atau N900W/300N N900E/300N atau N2700E/300N 300, N00E
N450W/600SW N1350E/600SW atau N3150E/600SW 600, N2250E
N450E/150NW N450E/150NW atau N2250E/150NW 150, N3150E
N30E/200W N30E/200W atau N1830E/200W 200, N2730E
N820W/850N N980E/850N atau N2780E/850N 850, N80E

C. Aturan Tangan Kanan (Right-Hand Rule)

Dalam konvensi azimuth, jurus harus selalu dituliskan dengan tiga digit angka
dan kemiringan harus selalu dituliskan dengan dua digit angka ditambah dengan arah
kemiringan. Banyak ahli geologi menggunakan sistem yang lebih cepat untuk
dituliskan, dan sistem ini dikenal sebagai aturan tangan kanan (right-hand rule)*.

Jika kita mengikuti aturan tangan kanan, kita harus memilih arah jurus sehingga, jika
kita menghadap pada arah jurus tersebut, struktur bidang miring ke arah
Aturan tangan kanan telah lama diterapkan, sehingga dalam kasus di mana penulisan
kedudukan struktur bidang dalam konvensi azimuth tidak mencantumkan arah umum
kemiringan, maka arah kemiringan ditentukan dengan menganggap penulisan
kedudukan tersebut mengikuti aturan tangan kanan.

Gambar 3.5. Ilustrasi aturan tangan kanan (right-hand rule) untuk mendeskripsikan
jurus dan kemiringan. (a) Struktur bidang miring ke arah kanan terhadap garis
pandang. (b) Angka dip ditentukan dengan menambahkan 900 searah perputaran
jarum jam (clockwise) terhadap besar jurus.

 Penggambaran Struktur Bidang


Selain dengan angka, kedudukan struktur bidang dapat pula dideskripsikan
dengan menggunakan simbol pada peta. Penggunaan simbol ini menjadikan geometri
dari sebuah struktur pada peta lebih mudah dibayangkan. Simbol-simbol untuk
berbagai jenis struktur bidang diperlihatkan pada Gambar 3.6.

Pada peta, jurus ditandai dengan garis yang digambarkan sejajar dengan garis jurus.
Garis jurus sebaiknya digambarkan dengan panjang yang cukup (± 10 mm) sehingga
arahnya dapat ditentukan secara akurat di peta. Tanda kemiringan diterakan pada titik
tengah garis jurus, digambar menunjukkan arah kemiringan dengan panjang 1/3
panjang garis jurus. Besar kemiringan dicantumkan di ujung tanda kemiringan, ditulis
dengan orientasi sejajar garis batas bawah/atas peta.

25 75
Jurus dan kemiringan lapisan Jurus dan kemiringan belahan (cleveage)

60
Lapisan membalik Belahan vertikal

90
Lapisan vertikal top Belahan horisontal

Lapisan horisontal Jurus dan kemiringan kekar

50
Jurus dan kemiringan foliasi Kekar vertikal

Foliasi vertikal Kekar horisontal

Foliasi horisontal Kedudukan N80ºE/45º atau S80ºW/45ºSE


75 atau 45º, N170ºE

Gambar 3.6. Simbol-simbol peta untuk struktur bidang.

 Kemiringan Sebenarnya dan Kemiringan Semu


Pada beberapa kasus di lapangan, kemiringan sebenarnya dari sebuah struktur
bidang tidak dapat diukur secara langsung, tetapi kemiringan semunya dapat diukur.
Sebagai contoh, Gambar 3.7 memperlihatkan daerah penambangan (quarry) di mana
korok (dike) yang miring tersingkap pada dinding vertikal. Sudut yang dibentuk oleh
korok dan garis horizontal pada bidang penambangan yang tidak tegak lurus jurus
merupakan kemiringan semu. Jika bidang penambangan sejajar dengan jurus korok,
maka kemiringan semu = 00.
Gambar 3.7. Perpotongan antar korok (garis tebal) dengan dinding penambangan.
Jurus korok tidak tegak lurus dinding penambangan, karena itu sudut yang dibentuk
oleh jejak (trace) korok pada dinding penambangan dengan garis horizontal adalah
kemiringan semu. φ adalah kemiringan sebenarnya, µ adalah kemiringan semu pada
bidang penambangan berarah E-W, dan

Δ adalah kemiringan semu pada bidang penambangan berarah N-S.


Kemiringan Sebenarnya dari Jurus dan Kemiringan Semu

Sebagai perbandingan, pada Gambar 3.7, potongan bidang penambangan yang


horizontal di bagian atas memungkinkan jurus korok untuk diukur. Dengan
menggunakan data jurus dan salah satu kemiringan semu, maka kemiringan
sebenarnya dari korok tersebut dapat diukur.
 Kemiringan Sebenarnya dari Dua Buah Kemiringan Semu
Sebagai perbandingan, pada Gambar 3.7, jika potongan bidang penambangan
yang horizontal di bagian atas tidak dibuat, maka jurus korok tidak dapat ditentukan.
Namun demikian, jika kemiringan semu pada bidang-bidang penambangan yang
tidak sejajar (dalam hal ini bidang penambangan berarah N-S dan E-W) dapat diukur,
maka jurus dan kemiringan korok dapat ditentukan.

 Kemiringan Semu Ditentukan Dari Kemiringan Sebenarnya


Pada peta geologi, jurus dan kemiringan sebenarnya dari struktur-struktur
bidang diplot. Penampang geologi pada peta seringkali tidak tegak lurus jurus,
sehingga kemiringan yang harus diplot pada penampang geologi adalah kemiringan
semu. Karena itu, dalam banyak kasus, kita perlu untuk menentukan kemiringan
semu pada arah tertentu berdasarkan jurus dan kemiringan sebenarnya.

Anda mungkin juga menyukai