BAB I
PENDAHULUAN
1
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2
3
3
4
4
5
2.4 Pemercontohan
Pemercontohan adalah suatu teknik yang digunakan untuk melakukan
pengambilan sampel. Metode ini juga sering disebut dengan metode sampling.
Tujuan sampling ini adalah untuk mengetahui dan mendapatkan nilai kadar dari
sampel yang diambil yang mewakili atau representatif dari batuan endapan bahan
galian utamanya. Adapun tipe-tipe sampling sebagai berikut :
1. Point (titik),
2. Linier (garis),
3. Bidang (panel),
5
6
4. Ruah (bulk).
6
7
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN
3.1 Tugas
Adapun tugas yang diberikan pada praktikum ini sebagai berikut :
1. Plotting titik stasiun pengamatan (singkapan) dan liniasi arah aliran sungai
pada peta topografi (A3).
2. Batasi data geologi dan pemineralan pada peta.
3. Merekonstruksi sebaran zona pemineralan.
3.2 Pembahasan
1. Melakukan plotting dari setiap koordinat yang telah ditentukan. Melakukan
penskalaan pada peta topografinya. Lakukan liniasi arah aliran sungai
berdasarkan hukum V terbalik. Adapun data koordinat sebagai berikut :
No. Easting (mE) Northing (mN)
ST-01 414811.733 9884649.386
ST-02 414582.538 9884919.509
ST-03 414394.270 9885152.797
ST-04 414320.600 9885345.157
ST-05 414467.940 9885619.372
ST-06 414819.918 9885860.846
ST-07 414971.351 9886175.989
ST-08 414107.776 9885427.012
ST-09 413984.993 9885648.022
ST-10 415114.598 9884768.076
ST-11 415311.050 9885021.828
ST-12 415323.329 9885316.508
ST-13 415114.598 9885668.486
ST-14 416092.769 9884436.562
ST-15 416326.057 9884939.973
ST-16 416285.130 9885369.714
ST-17 416366.985 9885918.145
7
8
2. Setelah mengetahui bentuk aliran sungai yang telah didapatkan dari liniasi.
Maka dibuatlah batasan data geologinya dengan mengikuti aliran sungai
dan dari deskripsi yang telah ada.
3. Merekonstruksi bentuk zona pemineralan yaitu dengan cara membuat
penampang dari titik yang memiliki arah dan kemiringan yaitu berada pada
ST-05 dan ST-12. Berarti akan ada dua penampang yang dibuat.
Penampang pertama ST-05 dengan membuat garis sesuai kemiringan dan
arah kemiringannya. Plot elevasi dari titik 05 dan tarik tegak lurus ke arah
garis yang memiliki kemiringan dan tarik Tegak lurus ke atas. Begitupun
selanjutnya untuk elevasi berikutnya tergantung interval kontur yang
diinginkan berapa. Maka setelah semua diplot dan dibuat garis tegak lurus,
maka kita tahu jarak antar garis itulah yang akan menjadi jarak antar garis
dipeta atau crop Iine. Setelah dibuat garis, carilah titik potong antar garis
sesuai dengan kontur yang memiliki elevasi yang sama. Baru buat sebaran
zona mineralisasinya setiap dua stasiun yang ada tersebut.
8
9
BAB IV
ANALISA
9
10
BAB V
KESIMPULAN
10
11
DAFTAR PUSTAKA
11