Bentuk Dan Faktor
Bentuk Dan Faktor
Menurut Paulus Wirutomo, integrasi sosial yang ada di dalam kehidupan bermasyarakat
dapat dibedakan menjadi tiga jenis, antara lain adalah integrasi normatif, integrasi fungsional,
integrasi koersif.
2. Integrasi Fungsional
Integrasi fungsional merupakan suatu integrasi yang terbentuk karena adanya fungsi-fungsi
tertentu dalam masyarakat. Integrasi fungsional biasanya dibentuk berdasarkan kerangka
perspektif fungsional, maksudnya adalah melihat masyarakat sebagai suatu sistem yang
termntegrasi. Integrasi fungsional biasanya berkembang dalam masyarakat yang memiliki tingkat
spesialisasi kerja tinggi. Jadi secara sederhananya, dalam integrasi fungsional memperlihatkan
bentuk integrasi yang dipersatukan oleh kebutuhan tertentu (ketergantungan fungsional).
Contoh dalam integrasi fungsional ini dapat dilihat dalam masyarakat Jakarta yang Suku Asli
hidup di DKI Jakarta adalah Suku Betawi dan Suku yang ada di Jawa Barat (Sunda). Dalam
prosesnya integrasi sosial, khususnya fungsional terjadi dalam wilayah ini. Hal ini lantaran
semua pasokan makanan disuplai dari Jawa Barat, sedangkan semua industri yang berkembang
di Jawa Barat akibat adanya sokongan dari kemajuan di DKI Jakarta.
3. Integrasi Koersif
Merupakan suatu integrasi yang terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki
penguasa. Contoh : suatu demonstrasi yang diwarnai dengan kerusuhan dapat berhenti karena
polisi menembakkan gas air mata ke udara.
Faktor Integrasi Sosial
Faktor di dalam integrasi sosial masyarakat, baik secara kelompok, suku, budaya, dan
lainnya. Dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu faktor pendorong dan penghambat. Proses
integrasi sosial yang dipenganuhi oleh beberapa faktor tersebut, antara lain;