YOGYAKARTA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah singkat ini.
Penulisan makalah singkat ini dilakukan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Pelaksanaan Perkerasan Jalan Raya pada Program Studi Teknik Sipil,
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa banyak bantuan telah penulis terima dari berbagai
pihak, dari masa perkuliahan sampai dengan penyusunan makalah singkat ini. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
a. Ibu Adwiyah Asyifa, S.T., M.Eng. selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil
b. Bapak Algast Aryad Masagala , S.T., M.Eng. Selaku Dosen Wali
c. Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan bantuan dukungan
material dan moral; dan
d. Sahabat yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan proposal
kerja praktik ini.
Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu.
5160811332
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem pemasok agregat dingin umumnya digunakan pada unit produksi yang
mudah dipindah-pindah dan dipasang pada empat atau lebih bin (penampung
material), bukaan atau pintu yang dapat disetel, reciprocating feeder dan atau
menggunakan ban pengangkut (conyeyer belt) feeder, dan material dingin pada ban
pengangkut tersebut akan diteruskan oleh sistem pengangkut (dryer elevator)
menuju pengering. Pada jenis lain dipasang bin yang terpisah, bukaan yang dapat
diatur, dan sistem ban berjalan. Bukaan pada system pemasok harus dapat diatur
sehingga didapat agregat dengan kuantitas dan ukuran yang tepat agar sesuai
dengan job-mix formula yang diminta.
2. Pengering (Dryer)
- Ketel pengering (burner) yang berisi gas atau minyak bakar untuk penyalaan.
-Kipas (fan) sebagai bagian dari sistem pengumpul debu, tapi fungsii utamanya
adalah untuk memberikan udara atau oksigen untuk pembakaran dalam drum.
Alat pengumpul debu berfungsi sebagai alat kontrol polusi udara. Gas buang
didorong oleh kipas dari sistem pengering dan akibat adanya kecepatan dari gas
buang maka terbawa pula partikel debu dari sistem pengering yang selanjutnya
dibawa ke pengumpul debu. Muatan udara yang berisi partikel debu, asap, dan gas
harus direduksi atau dikontrol sampai ambang batas yang telah ditentukan oleh
peraturan-peraturan mengenai dampak Iingkungan untuk mencegah polusi pada
atmosfir.
Pada unit ayakan AMP tipe batch dan continous, agregat panas yang dibawa
oleh bucket elevator dikirim ke unit ayakan untuk selanjutnya disaring dan
dipisahkan ke dalam ukuran-ukuran yang diminta dan sisa berbagai ukuran tersebut
dikirim ke dalam bin penampung agregat bergradasi. Kebanyakan AMP memakai
ayakan tipe datar dengan sistem penggetar, yang biasanya terdiri dan empat dek.
Ukuran dari ayakan pada tiap dek tergantung dari agregat yang ingin dihasilkan.
Bagian atas dan dek ditutup oleh ayakan 'scalping" yang akan menggerakkan
material oversize dan mengurangi material tersebut ke dalam pintu pembuang. Unit
ayakan harus dibersihkan tiap hari dan dicek dan kemungkinan rusak atau robek,
Jika terjadi kerusakan maka ayakan tersebut harus diganti.
AMP tipe batch dan tipe continous harus memiliki beberapa bin agregat
sesuaidengan spesifikasi yang diminta. Bin tersebut harus bersih dan menampung
agregat dalam berbagai ukuran fraksi untuk tipe campuran aspal yang akan
dihasilkan. Pada AMP tipe continous bukaan harus dapat disetel dan dikunci di
tempat untuk membenkan distribusi material yang menerus dan aliran yang sama
dari tiap bin ke dalam pencampur pugmill.
6. Timbangan (Scales)
Pada AMP tipe batch terdapat tiga macam timbangan yaitu timbangan
agregat, timbangan bahan halus (filler), dan timbangan aspal. Pada AMP tipe batch,
timbangan untuk agregat dikunci langsung di bawah bin agregat bergradasi. Berat
dad hopper diteruskan atau ditransmisikan oleh mekanisme timbangan yang
biasanya dipasang skala penunjuk tanpa pegas sehingga berat agregat dari tiap bin
dan jumlahnya dalam tiap batch dapat dibaca dan dicatat.
Fungsi pintu pengatur (bukaan) bin agregat dingin pada AMP tipe continous
dan batch secara umum adalah sama. Pada AMP tipe continous, proporsi dari
ukuran agregat yang terpisah diatur oleh bukaan pada sistem pemasok (feeder) yang
dapat disetel sehingga deposit agregat dapat secara langsung dialirkan ke dalam
pugmill, sedangkan aspal dialirkan ke dalam pugmill dengan menggunakan pompa
meter yang telah dikalibrasi. Sebelum proses produksi dimulai maka harus
dilaksanakan kalibrasi terhadap aliran agregat dari tiap bukaan sistem pemasok.
Kontraktor harus mempunyai operating instruction manual" dari pabrik
pembuatnya yang dapat memberikan petunjuk mengenai kecepatan operasi dari
feeder, kapasitas alir dari pompa aspal.
Untuk mendapatkan jumlah yang tepat dari aspal dalam campuran dengan
toleransi yang telah ditentukan dalam spesifikasi digunakan timbangan atau
meteran. Untuk itu jumlah aliran atau debit dan aspal yang diberikan pada
pencampur harus selalu diamati.
9. Pugmill
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
AMP Merupakan sebuah mesin produksi aspal beton (hot mix) yang terdiri
dari rangkaian komponen alat-alat/mesin untuk memproses material batuan
(aggregate) pasir dan asphalt menjadi produk hot mix yang bervariasi jenisnya,
sesuai job mix, dengan desain sesuai kebutuhan dari jenis pekerjaan pengerasan
jalan. Dan AMP ini dibagi menjadi 2 jenis yang dibedakan berdasarkan
mobilitas dan produk yang dihasilkan dan dimana sebenarnya kedua hal terebut
untuk fungsi alatnya tidak berbeda jauh.
Dari bab 2 yang dipaparkan dapat dirigkas fungsi dan pengertian dari alat
alat AMP tersebut dengan skema / bagan berdasarkan jenis,fungsi dan bagian
bagianya sebagai berikut.