Anda di halaman 1dari 5

ARTIKEL TENTANG PENGARUH DIET SEBAGAI BAGIAN

PENTING DARI MANAJEMEN DIABETES MELLITUS

MUHAMMAD ALKIM (PO.62.20.1.15.131)

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia


Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka Raya
Jurusan Keperawatan
Prodi DIV Keperawatan Reguler II
2018
Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit degeneratif yang dapat bertambah parah
apabila tidak diimbangi dengan pengaturan diet yang baik. Pengelolaan Diabetes Mellitus
(Tipe 2) salah satunya dengan diet seimbang. Kendala penanganan diet Diabetes Mellitus
adalah kejenuhan pasien mengikuti terapi diet dan kurangnya dukungan keluarga. Diabetes
Mellitus atau kencing manis adalah penyakit gangguan metabolisme gula darah yang
disebabkan abnormalitas hormon insulin sehingga terjadi peningkatan kadar gula darah.

Semua zat gizi sangat penting dalam diet diabetes. Makanan sumber karbohidrat harus
dibagi merata di sepanjang hari untuk mengimbangi insulin yang mampu diproduksi oleh
tubuh. Gejala penyakit diabetes mellitus diantaranya meningkatnya rasa haus, dehidrasi,
gangguan elektrolit dan penurunan berat badan. Untuk mengimbangi tidak tersedianya
glukosa sebagai sumber energi, tubuh akan meningkatkan laju pemecahan glikogen serta
lemak untuk melepaskan sumber-sumber energi dan memproduksi glukosa dari hasil
pemecahan protein tubuh.

A. Tujuan terapi diet diantaranya :

1. Mencegah terjadinya hiperglikemia namun masih memberikan energi cukup.


2. Memulihkan dan mempertahankan kadar glukosa darah dalam kisaran nilai
yang normal (gula darah puasa < 126 mg/dl).
3. Memulihkan dan mempertahankan berat badan yang normal.

Makanan yang dianjurkan untuk penderita diabetes diantaranya ayam tanpa kulit,
ikan, putih telur, daging tidak berlemak. Sumber protein nabati yang dianjurkan
diantaranya tempe, tahu, kacang hijau, kacang merah, kacang tanah, kacang kedelai,
sayuran yang diperbolehkan diantaranya kangkung, daun kacang, oyong, ketimun, tomat,
labu air, kembang kol, lobak, sawi, selada, seledri, terong. Buah-buahan seperti jeruk,
apel, pepaya, jambu air, salak dan belimbing diperbolehkan untuk dikonsumsi.

Semua jenis karbohidrat seperti nasi, bubur, roti, mie, kentang, singkong, ubi, sagu,
gandum, pasta, jagung, talas, havermout, sereal dan kentang diperbolehkan namun
dibatasi sesuai kebutuhan. Enam langkah makan sehat bagi penderita diabetes
diantaranya:

1. Makan tiga kali sehari dan jangan lewatkan waktu makan


2. Lengkapi setiap porsi makan dengan makanan karbohidrat yang lebih kompleks
meliputi roti gandum, oat, dan kentang.
3. Makan lebih banyak buah dan sayuran. Makan 3 – 5 porsi sayur sehari secara
perlahan namun teratur.
4. Kurangi gula dan makanan manis. Diet bebas gula tidak perlu benar- benar
dipatuhi dengan ketat, gula dapat dipakai sebagai salah satu bahan didalam
makanan, misalnya didalam sereal sarapan gandum utuh. Konsumsi maksimum
gula sebesar 5% dari total kebutuhan energi sehari. Minuman manis dapat diganti
dengan minuman bebas gula.
5. Kurangi garam dengan membatasi jumlah asupan makanan olahan serta garam
tambahan. Rempah dan bumbu dapat digunakan sebagai alternatif.

Dalam melaksanakan diet, penderita DM tipe 2 harus mengikuti anjuran 3J, yaitu
jumlah makanan, jenis makanan dan jadwal makanan. Jenis dan jumlah makanan yang
banyak mengandung gula serta jadwal makan yang tidak teratur dapat meningkatkan
kadar gula darah. Jumlah kalori basal yang besarnya 25-30 kalori/kgBB ideal, bergantung
pada jenis kelamin, umur, aktivitas, dan status gizi. Kebutuhan kalori pada wanita lebih
kecil dari pada pria. Kebutuhan kalori wanita sebesar 25kal/kgBB dan untuk pria sebesar
30kal/kg BB.

Penurunan kebutuhan energi untuk usia > 40 tahun menurut PERKENI tahun 2011
dengan ketentuan usia 40-59 tahun, kebutuhan energinya dikurangi 5% dan usia 60-69
tahun kebutuhan energinya dikurangi 10%, usia >70 kebutuhan energinya dikurangi 20%
dari kebutuhan energi.

Perlu adanya pembatasan makanan dengan indeks glikemik tinggi karena indeks
glikemik yang tinggi pada makanan dapat mempengaruhi kadar glukosa darah 2 jam
setelah makan. Contoh makanan yang memiliki indeks glikemik tinggi yaitu roti putih,
minuman bersoda, dan nasi putih. Makanan dengan indeks glikemik rendah memberikan
manfaat tidak hanya untuk glikemik postprandial tetapi juga untuk lipid.

Contoh beberapa makanan dengan indeks glikemik rendah diantaranya beras merah,
gandum, sayuran, dan kacang-kacangan merupakan sumber karbohidrat yang kaya akan
serat. Sumber protein rendah lemak seperti ikan, ayam tanpa kulit, susu skim, tempe dan
tahu. Penderita diabetes mellitus makan sesuai jadwal, menurut waspadji tahun 2017
pembagian waktu makan yaitu 3 kali makan utama, 3 kali makan selingan dengan interval
waktu 3 jam yaitu makan pagi pukul 07.00, selingan pagi pukul 10.00, makan siang
13.00, selingan siang pukul 16.00, makan sore pukul 19.00 dan selingan sore pukul 21.00.
Aktifitas fisik juga berperan utama dalam pengaturan kadar gula darah.

B. Prinsif diet diabetes

Salah satu pilar penatalaksanaan DM melalui pengelolaan makanan.


Penatalaksaan DM memerlukan pengkajian yang baik dan tepat sesuai dengan kondisi
masing-masing penderita DM. Hal penting yang harus diingat oleh seseorang diabetisi
adalah untuk selalu mengkonsumsi makannnya dengan pedoman 3J. Yang dimaksud
3J di sini adalah:

1. Jadwal
Mengatur jadwal makan bagi seseorang diabetisi sangat penting. Makanan
utama 3 kali sehari akan membantu menjaga kestabilan pengaturan glukosa
darah. Jadwal makan seorang pasienhendaknya sesuai dengan jadwa
pemberian obat anti diabetes.
2. Jenis
Memilih jenis makanan yang tepat untuk seorang pasien sangat penting. Pada
dasarnya pasien dapat mengkonsumsi jenis apa saja asalkan jumlah kalorinya
dan indeks glikemiknya pada range yang rendah dan diberikan sesuai dengan
kebutuhan energi setiap hari. Pemilihan bahan makanan menjadi lebih mudah
dan fleksibel bagi para diabetisi bila telah diberikan edukasi atau pemahaman
pemanfaatan bahan makanan penukar. Misalnya pada penggunaan bahan
makanan pokok, seorang pasien bebas memilih mengkonsumsi nasi, roti, mie,
kentang ataupun gandum sekalipun asalkan bahan makanan tersebut bersifat
saling menggantikan dan dikonsumsi dalam jumlah sesuai dengan kebutuhan
yang telah dihitung dan ditetapkan oleh dokter bersama ahli gizi. Bahan
makanan tersebut bersifat saling menggantikan karena berada dalam satu
kelompok, yaitu kelompok karbohidrat. Setiap 1 porsi bahan makanan
golongan karbohidrat yang tertera dalam bahan makanan penukar tersebut
semuanya mengandung nilai zat gizi makro yang sama : yaitu Energi Kcal,
Protein 4 g dan karbohidrat 40 g. Keanekaragaman bahan makanan yang
dipilih hendaknya dapat berasal dari satu kelompok yang sama.
3. Jumlah
Mengkonsumsi makana dalam jumlah yang tepat pada seseorang diabetisi
sangat penting. Jumlah bahan makanan yang tepat akan menjaga kestabilan
glukosa darah seorang pasien. Mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang
tepat akan menjaga keseimbangan energi pada pasien sehingga tidak terjadi
keseimbangan energi positif (asupan makanan lbih besar dari jumlah energi
yang dikeluarkan), keseimbangan energi positif akan mengarah kepada
terjadinya overweight dan obesitas. Pengaturan asupan makanan ini sebaiknya
memperhatikan komposisi antropometri tubuh, usia, jenis kelamin, aktivitas
dan faktor stres sesuai dengan perhitungan kebutuhan energi yang telah
dibahas sebelumnya
DAFTAR PUSTAKA

1. Asif Mohammad. 2014. The prevention and control the type-2 diabetes by changing
lifestyle health promotion and dietary pattern. United States : Journal of education
and.
2. Kementrian Kesehatan RI. 2011. Diet Diabetes Mellitus. Jakarta
3. Gandy W, Madden, Holdsworth. 2012. Oxford Handbook of Nutrition and Dietetics.
Jakarta. Buku Kedokteran EGC.
4. Beck M.E. 2000. Nutrition and Dietetics for Nurses (Eds. Andi Hartono dan
Kristiani). Yogyakarta :Andi Yogyakarta.
5. Waspaji, Sarwono.2007.Pedoman Diet Diabetes Mellitus. Jakarta:FK UI
6. PERKENI. 2011. Kosensus Pengendalian Dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2
di Indonesia 2011. Jakarta:PERKENI

Anda mungkin juga menyukai