Bab 2 Nifas
Bab 2 Nifas
TINJAUAN TEORI
Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan
Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan
penyembuhan fisik dan psikologis. Dari sudut pandang medis dan fisiologis, masa
ini disebut dengan nifas, yang dimulai sesaat setelah keluarnya plasenta dan
a. Puerperium dini
Puerperium dini merupakan masa kepulihan, yang dalam hal ini ibu
b. Puerperium intermedial
c. Remote puerperium
dan sehat yang sempurna, terutama bila selama hamil atau waktu
1
2. Perubahan pada masa nifas
1) Involusi uterus
sebelum hamil. Dengan involusi uterus ini, lapisan luar dari desidua
(Sulistyawati, 2009).
Masa nifas berawal segera setelah plasenta dan selaput ketuban keluar dari
kontraksi miometrium yang intermiten dan kuat, dan karena rongga uterus sudah
kosong maka keseluruhan uterus berkontraksi penuh ke arah bawah dan dinding
uterus.
berikut:
2
1) Superficial – hal ini biasanya berupa lecet pada kulit tempat epidermis
c. Lochea
pertama kali keluar dari vagina disebut dengan lokia rubra dan terdiri atas
Jumlah dan karakternya berubah dari hari ke hari. Pada awalnya jumlah
3
segar, serosa untuk serum kecoklatan dan alba untuk kuning keputihan.
Normalnya lochea memiliki bau apak. Bau yang amis atau busuk
dari sel – sel desidua, verniks kaseosa, rambut lanugo, dan sisa
busuk.
1) Perdarahan berkepanjangan.
al. 2007).
d. Pengeluaran darah
4
oleh kegagalan miometrium berkontraksi secara sempurna, atau kegagalan
antibiotik khusus
e. Perubahan hormon
paruh yang lebih lama sehingga kadar plasenta turun lebih lambat. Selama
1) Sistem pernafasan
5
2) Sistem perkemihan
ekstrasel. Diuresis biasanya terjadi antara hari kedua dan kelima pasca
Ekskresi vitamin dan mineral melalui urine normal dalam minggu pertama
normal.
Tonus dan tekanan sfingter esofagus bawah akan kembali normal dalam 6
minggu setelah persalinan. Pada nifas dini, penurunan tonus otot dan
ADH, dan stress, yang semuanya meningkatkan retensi natrium dan air. Berat
biasanya turun sejak hari ke-4 setelah persalinan karena deurisis meningkat.
Penurunan berat badan cenderung lebih besar pada wanita dengan paritas
rendah, usia yang lebih muda, dan berat badan prahamil yang lebih rendah.
6
5. Perubahan struktur lain
menyebabkan epitel vagina menjadi lebih tipis dan banyak wanita mengalami
terganggu dan mengalami trauma mekanis yang lebih besar pada wanita yang
bagi sebagian besar wanita, tonus dan kekuatan otot kembali normal dalam 2
episiotomi, lama kala dua persalinan, berat bayi, dan teknik pendorongan.
Dinding abdomen mungkin tetap lunak dan kendor selama beberapa minggu.
normal selama beberapa bulan. Strie gravidarum menjadi lebih pucat dalam
dan sesuai dengan definisinya, masa nifas adalah periode 6-8 minggu
7
Perubahan emosi normal pada masa nifas bersifat pilihan dan
kompleks dan mungkin meliputi hal-hal berikut ini (Ball 1994, Barclay &
pertama tampak didominasi oleh hal baru dan asing yang tidak terduga
ini.
sulit.
3) Beberapa ibu mungkin merasa dekat dengan pasangan dan bayi; sama
5) Takut terhadap hal yang tidak diketahui dan terhadap tanggung jawab
1. Bonding Attachment
8
Menurut Brazetton (1978), bonding (ikatan) didefenisikan sebagai
suatu ketertarikan satu sama lain (mutual) yang pertama kali antar
individu, seperti antara orangtua dan anak pada waktu pertama kali
dimulai pada saat ibu hamil dan semakkin menguat pada awal pasca
melahirkan.
keluarga.
kelamin bayi.
selama 1-2 hari setelah melahirkan, dimana fokus perhatian ibu terutama
pada dirinya sendiri. Disebut fase taking in karena selama waktu ini ibu
9
Pada fase ini ibu lebih mudah tersinggung dan cenderung pasif
itu ibu perlu cukup istirahat untuk mencegah gejala kurang tidur.
komunikasi yang baik. Pada fase ini perlu diperhatikan pemberian ekstra
makanan untuk proses pemulihan ibu dan nafsu makan ibu juga sedang
meningkat.
antara 3-10 hari setelah melahirkan.Pada fase ini ibu sudah mulai
dan berlatih tentang cara perawatan bayi dan ibu memiliki keinginan
untuk merawat bayinya secara langsung. Fase ini tepat untuk memberika
pendidika kesehatan tentang hal-hal yang diperlukan bagi ibu yang baru
10
Karena ibu-ibu tersebut seringkali mengalami kesulitan
4. Fase Letting Go
untuk merawat diri dan bayinya sangat meningkat pada fase ini. Terjadi
3000 ml (susu 1000 ml). Suplemen zat besi dapat diberikan kepada
2009).
11
b. Ambulasi Dini (Early Ambulation)
c. Eliminasi
buang air kecil. Semakin lama urine tertahan dalam kandung kemih
akan merasakan sakit pada luka jalan lahir. Bidan harus dapat
pada luka jalan lahir akibat terkena air kencing karena ia pun sudah
Dalam 24 jam pertama, pasien juga sudah harus dapat buang air
besar karena semakin lama feses tertahan dalam usus maka semakin
sulit baginya untuk buang air besar secara lancar. Feses yang tertahan
terkandung dalam feses akan selalu terserap oleh usus. Bidan harus
dapat meyakinkan pasien untuk tidak takut buang air besar karena
12
buang air besar tidak akan menambah parah luka jalan lahir. Untuk
d. Higiene
e. Istirahat
f. Seksual
darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya
ke dalam vagina tanpa rasa nyeri. Banyak budaya dan agama yang
(Sulistyawati, 2009).
13
g. Latihan/ Senam Nifas
postpartum.
setelah persalinan dan 60% kematian bayi baru lahir terjadi dalam
pada ibu dan bayi masa nifas dapat mencegah beberapa kematian
Dalam 1 jam pertama persalinan, ibu dan bayi tidak boleh ditinggal
tanpa pengawasan karena ibu satu jam post partum ini rawan terjadi
14
Yang harus dikaji dalam kunjungan pertama ini adalah TFU,
kandung kemih, dan rooming in jika ibu tidak terdapat komplikasi yang
berarti.
kelancaran ASI, dan pemenuhan kalori ibu nifas yang harus tercukupi
kunjungan kedua.
Kunjungan keempat ini akan dievaluasi cairan yang keluar dari vagina,
mengenai hubungan seksual. Jika involusi telah sempurna, ibu dan suami
15
DAFTAR PUSTAKA
Bahiyatun, 2009. Buku ajar asuhan kebidanan nifas normal. Jakarta: EGC
Bobak, dkk, 2004. Buku ajar keperawatan maternitas edisi 4. Jakarta: EGC
Coad, J. 2006. Buku anatomi dan fisiologi untuk bidan. Jakarta: EGC
Fraser, D. Margaret A. Cooper(Ed), 2009. Myles buku ajar bidan. Edisi 14. Cetakan
Harty, Mery (2015). Hubungan vulva hygiene ibu nifas denagn kesembuhan luka
Maryunani, A, 2009. Asuhan pada ibu dalam masa nifas (postpartum). Jakarta: TIM
Prawirohardjo
Sulistyawati, A. 2009. Buku ajar asuhan kebidanan pada ibu nifas. Yogyakarta: Andi
Varney, Helen., Jan M. Kriebs., dan Carolyn L. Gegor, 2002. Buku saku bidan.
Jakarta: EGC WHO, 2013. Buku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan
16
17