Anda di halaman 1dari 8

e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

HUBUNGAN INKONTINENSIA URIN DENGAN TINGKAT


DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI WERDHA
BETHANIA LEMBEAN

Angeline Mediatrix Wilson


Rina Kundre
Franly Onibala

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi

Email: mediatrixangeline@yahoo.com

Abstract: One of the problems associated with elderly population is health problems that
the increasing age is generally health complaints is also increasing. Besides, reduction the
efficiency of the body system and organs that often accompanies aging can make the elderly
susceptible to urinary incontinence. Urinary incontinence cause to many complication
including psychological impact. Shyness by elderly people with incontinence especially
rejection of others can lead to depression. Research Purpose is to analyze the relationship
between urinary incontinence with level of depression to elderly in Nursing Home Bethania
Lembean. The method used is descriptive analytic with cross sectional design. The Sampling
in this study using total sampling menggunakan with 39 samples. Data Analysis using Chi-
Square test with a significance level of 95% (α=0,05). The Results showed p value 0,004
which means ρ < 0,05. Conclusion there is a significant relationship between urinary
incontinence and level of depression to elderly in Nursing Home Bethania Lembean.

Keywords: Urinary Incontinence, Level of Depression, Elderly

Abstrak: Salah satu permasalahan yang berkaitan dengan penduduk lansia adalah
permasalahan kesehatan bahwa semakin bertambahnya usia umumnya keluhan kesehatan
yang dialami juga semakin bertambah. Selain itu penurunan efisiensi sistem tubuh dan organ
yang seringkali menyertai penuaan dapat membuat lansia rentan terhadap inkontinensia urin.
Inkontinensia urin memunculkan banyak komplikasi termasuk dampak psikologis. Perasaan
malu yang dirasakan lansia penderita inkontinensia ditambah penolakan orang lain dapat
menyebabkan depresi. Tujuan Penelitian Mengetahui Hubungan Inkontinensia Urin dengan
Tingkat Depresi Pada Lansia di Panti Werdha Bethania Lembean. Metode Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan desain penelitin cross
sectional. Teknik pengambilan Sampel menggunakan Total Sampling dengan jumlah sampel
sebanyak 39 orang. Analisis Data mengggunakan uji Chi Square dengan tingkat kepercayaan
95% (α=0,05) Hasil Penelitian diperoleh ρ value 0,004 yang berarti ρ < 0,05. Kesimpulan
yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara inkontinensia urin dengan tingkat depresi
pada lansia di Panti Werdha Bethania Lembean.

Kata kunci : Inkontinensia urin, Tingkat depresi, Lansia

1
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

PENDAHULUAN keseluruhan, diperkirakan sekitar separuh


Undang-Undang Republik Indonesia dari orang usia lanjut yang dirawat di
Nomor 13 tahun1998 tentang Kesejahteraan rumah atau dipanti-panti werdha
Lanjut Usia menyatakan bahwa yang mengalami inkontinensia (Darmojo &
dimaksud dengan Lanjut Usia (lansia) Boedhi, 2011).
adalah seseorang yang telah mencapai usia Inkontinensia memunculkan banyak
60 tahun ke atas. Saat ini, diseluruh dunia komplikasi sekunder bagi individu lansia,
jumlah orang lanjut usia diperkirakan ada termasuk dampak dan psikologis. Perasaan
500 juta dengan usia rata-rata 60 tahun dan malu yang dirasakan lansia penderita
diperkirakan pada tahun 2025 akan inkontinensia, ditambah penolakan orang
mencapai 1,2 milyar (Padila, 2013). lain, seringkali mengakibatkan depresi.
Statistik Penduduk Lanjut Usia (Maas, dkk, 2011).
menyebutkan salah satu permasalahan yang Depresi adalah perasaan sedih,
berkaitan dengan penduduk lansia adalah ketidakberdayaan dan pesimis yang dapat
permasalahan kesehatan. Semakin berupa serangan yang ditujukan kepada diri
bertambahnya usia, umumnya keluhan sendiri atau perasaan marah yang dalam
kesehatan yang dialami juga semakin (Nugroho, 2012). Prevalensi gangguan
bertambah. Keluhan kesehatan pada depresi pada populasi dunia sebesar 3-8%.
kelompok pra lansia (45-59 tahun) sebesar World Health Organization (WHO)
35,18 persen. Angka tersebut meningkat menyatakan bahwa gangguan depresi
menjadi 46,71 persen pada kelompok lansia berada pada urutan keempat penyakit di
muda (60-69 tahun), lansia madya (70-79 dunia. Angka depresi meningkat secara
tahun) sebesar 56,26 persen dan lansia tua drastis di antara lansia yang berada di
(80 ke atas) sebesar 61,04 persen institusi, dengan sekitar 50% sampai 75%
(Anonymous, 2013). penghuni perawatan jangka panjang
Lanjut usia tidak saja ditandai dengan memiliki gejala depresi ringan sampai
kemunduran fisik, tetapi dapat pula sedang. (Stanley & Beare, 2007).
berpengaruh terhadap kondisi mental Berdasarkan data sekunder yang
(Padila, 2013). Kesehatan mental adalah diperoleh dari perawat di panti bahwa
aspek penting dari kesehatan lansia. terdapat 39 lansia yang tinggal di panti
Persoalan kesehatan mental yang dihadapi yang terdiri dari 18 orang pria dan 21
oleh lansia meliputi isolasi sosial dan wanita dan sebagian besar diantaranya
kesepian, depresi, bunuh diri, dan mengalami inkontinensia urin. Berdasarkan
kecanduan alkohol (Anderson & hasil wawancara dengan 19 orang lansia
McFarlane, 2007). Individu lansia lebih dengan menggunakan kuesioner
rentan terserang penyakit, mengalami inkontinensia urin dan GDS pada tanggal
cedera, dan menjalani pembedahan serta 31 Oktober 2016, mereka mengatakan tidak
lebih rentan terhadap infeksi saluran kemih. mampu menahan buang air kecil sampai ke
Selain itu, penurunan efisiensi sistem tubuh toilet, sering terbangun pada malam hari
dan organ, yang sering kali menyertai hanya untuk buang air kecil serta pakaian
penuaan, dapat membuat lansia rentan yang basah karena air kencing tanpa
terhadap inkontinensia (Maas, dkk, 2011). disadari yang mengakibatkan mereka sering
Inkontinensia urin pada populasi lansia menarik diri dari pergaulan, merasa tidak
merupakan masalah serius. National Kidney berdaya, dan kurang percaya diri saat
and Urologic Diseases Advisory Board berada di dekat orang lain.
menyebutkan terdapat sekitar 13 juta Berdasarkan hasil studi pendahuluan
individu di Amerika Serikat menderita tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan
inkontinensia urin, dengan insiden tertinggi penelitian tentang “Hubungan Inkontinensia
terjadi pada lansia baik yang dirawat di Urin Dengan Tingkat Depresi Pada Lansia
panti werdha maupun yang tidak. Secara di Panti Werdha Bethania Lembean”.

2
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

METODOLOGI PENELITIAN Tabel 2. Distribusi Karakteristik


Jenis penelitian yang digunakan dalam Responden Berdasarkan Umur di Panti
penelitian ini adalah observasional analitik Werdha Bethania Lembean tahun 2016
yaitu suatu metode penelitian untuk
mencari hubungan antar variabel (Setiadi, Umur n %
2013). Pendekatan yang digunakan dalam 60-70 tahun 10 25,6
penelitian ini adalah pendekatan belah 71-80 tahun 15 38,5
lintang (Cross Sectional), dimana variabel 81-90 tahun 10 25,6
sebab yaitu inkontinensia urin dan variabel >90 tahun 4 10,3
akibat yaitu tingkat depresi lansia diukur
dalam waktu yang bersamaan dan sesaat Total 39 100
Sumber: Data Primer 2016
(Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini
dilakukan di Panti Werdha Bethania Hasil penelitian pada tabel di atas
Lembean pada tanggal 24-29 November diketahui bahwa sebagian besar responden
2016. di Panti Werdha Bethania Lembean berada
Dalam penelitian ini yang menjadi dalam rentang umur 71-80 tahun yaitu
populasi adalah semua usia lanjut di Panti sebanyak 15 orang (38,5%). Sedangkan
Werdha Bethania Lembean yang berjumlah pada rentang umur >90 tahun hanya
39 orang. Teknik sampel dalam penelitian sebanyak 4 orang (10,3%).
ini ditentukan dengan total sampling yaitu
seluruh objek yang diteliti dan dianggap Tabel 3. Distribusi Karakteristik
mewakili populasi (Notoatmodjo, 2012). Responden Berdasarkan Status Perkawinan
Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 39 di Panti Werdha Bethania Lembean tahun
orang. 2016
Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini yakni kuesioner Status Perkawinan n %
inkontinensia urin yang terdiri dari 8 Kawin 4 10,3
pertanyaan, dan kuesioner GDS (Geriatric Tidak kawin 17 43,6
Depression Scale) yang terdiri dari 15
Janda/duda 18 46,2
pertanyaan untuk mengetahui tingkat
Total 39 100
depresi pada lansia. Sumber: Data Primer 2016

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian pada tabel di atas


Tabel 1. Distribusi Karakteristik diketahui bahwa sebagian responden di
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Panti Werdha Bethania Lembean berada
Panti Wedha Bethania Lembean tahun dalam status janda/duda yaitu sebanyak 18
2016 orang (46,2%). Sedangkan responden dalam
status kawin hanya sebanyak 4 orang
Jenis Kelamin n % (10,3%).
Laki-laki 18 46,2
Perempuan 21 53,8
Total 39 100
Sumber: Data Primer 2016

Hasil penelitian pada tabel di atas


diketahui bahwa sebagian besar responden
di Panti Werdha Bethania Lembean
berjenis kelamin perempuan yaitu
sebanyak 21 orang (53,8%).

3
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

Tabel 4. Distribusi Karakteristik Dalam pengujian hasil penelitian ini


Responden Berdasarkan Inkontinensia Urin dengan tabel 3x3 didapati nilai harapan
di Panti Werdha Bethania Lembean tahun kurang dari 5 sebanyak 6 cells (66,7%).
2016 Menurut Hastono (2006) dalam kondisi ini
maka tabel disederhanakan menjadi 2x2.
Kategori n % Dalam hal ini cell inkontinensia urin sedang
Inkontinensia urin ringan 16 41,0 digabungkan dengan cell inkontinensia
Inkontinensia urin sedang 13 33,3 urin ringan dan cell tingkat depresi sedang
Inkontinensia urin berat 10 25,6 digabungkan dengan cell tingkat depresi
Total 39 100 ringan. Setelah disederhanankan menjadi
Sumber: Data Primer 2016 tabel 2x2 maka diperoleh nilai ρ = 0,004
yang berarti lebih kecil dari nilai α = 0,05
Hasil penelitian pada tabel di atas (0,004 < 0,05). Maka dapat disimpulkan
diketahui bahwa sebagian besar responden bahwa ada hubungan inkontinensia urin
di Panti Werdha Bethania Lembean dengan tingkat depresi pada lansia di Panti
mengalami inkontinensia urin ringan yaitu Werdha Bethania Lembean.
sebanyak 16 orang (41,0%). Sedangkan
responden yang mengalami inkontinensia Gambaran Inkontinensia Urin
urin berat sebanyak 10 orang (25,6%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebagian besar responden mengalami
Tabel 5. Distribusi Berdasarkan Tingkat inkontinensia urin ringan yaitu sebanyak 16
Depresi di Panti Werdha Bethania Lembean orang (41,0%) lebih banyak dibandingkan
tahun 2016 dengan yang mengalami inkontinensia urin
sedang (33,3%) dan berat (25,6%). Menurut
Kategori n % Menurut National Kidney and Urologic
Depresi ringan 17 43,6 Diseases Advisory Board yang dikutip
Depresi sedang 13 33,3 dalam Darmojo & Boedhi (2011)
Depresi berat 9 23,1 menyebutkan bahwa terdapat sekitar 13 juta
Total 39 100 individu di Amerika Serikat menderita
Sumber: Data Primer 2016 inkontinensia urin, dengan insiden tertinggi
terjadi pada lansia baik yang dirawat di
Hasil penelitian pada tabel di atas panti werdha maupun yang tidak. Secara
diketahui bahwa sebagian besar responden keseluruhan, diperkirakan sekitar separuh
di Panti Werdha Bethania Lembean dari orang usia lanjut yang dirawat di
mengalami depresi ringan yaitu sebanyak rumah atau di panti-panti werdha
17 orang (43,6%). Sedangkan responden mengalami inkontinensia.
yang mengalami depresi berat hanya Hal ini sesuai dengan teori yang
sebanyak 9 orang (23,1%). mengatakan bahwa inkontinensia urin
adalah masalah dan gangguan umum di
Tabel 6. Analisis Hubungan Urin dengan antara pasien geriatri dan diperkirakan
Tingkat Depresi Pada Lansia di Panti bahwa 25-35% dari seluruh orang tua akan
Werdha Bethania Lembean tahun 2016 mengalami inkontinensia urin selama
kejadian seumur hidup (Onat, 2014).
Klasifikasi
Inkontinensia
Klasifikasi Tingkat Depresi
Ringan Berat Total ρ
Menurut Cameron (2013) bahwa
Urin n % n % n % inkontinensia urin adalah salah satu
Ringan 26 66,7 3 7,7 29 74,4 masalah umum pada pria maupun wanita
Berat 4 10,3 6 15,4 10 25,6
0,004 usia lanjut yang merupakan pengeluaran
Total 30 76,9 9 23,1 39 100 urin yang tak terkendali dan dapat
Sumber: Data Primer 2016 menyebabkan masalah fisik, emosional,
sosial, dan higinis pada penderita. Statistik

4
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

Penduduk Lanjut Usia tahun 2013 panti sebagian besar dalam kategori
menyebutkan bahawa semakin tua depresi ringan. Hasil penelitian serupa
seseorang, mereka akan mengalami oleh Rima Sari, dkk (2015) menyatakan
perubahan dalam struktur dan fungsi sel, bahwa lansia yang tinggal di PSTW lebih
jaringan serta sistem organ yang dapat cenderung mengalami depresi ringan
mempengaruhi kesehatannya (Anonymous, dibandingkan lansia yang tinggal di tengah
2013). keluarga yang cenderung tidak depresi.
Hasil penelitian ini juga didukung oleh Sejalan dengan penelitian oleh Parulian
penelitian dari Devrisa Nova Fernandes Gultom, dkk (2016) yang menyatakan
dengan judul penelitian Hubungan antara bahwa kategori depresi ringan lebih
Inkontinensia Urin dengan Tingkat Depresi banyak dibandingkan dengan depresi berat
Pada Wnita Usia Lanjut yang menyatakan diakibatkan juga karena pengaruh
bahwa frekuensi lansia yang mengalami lingkungan atau kebiasaan baik seperti
inkontinensia urin ringan lebih besar sering berbagi masalah antara satu lansia
dibandingkan dengan lansia yang dengan lansia lain serta aktif dalam
mengalami inkontinensia urin sedang dan kegiatan yang dijalankan di panti.
berat (Fernandes, 2010).
Hal ini juga dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu jenis minuman yang Hubungan Inkontinensia Urin dengan
dikonsumsi lansia, penyakit yang diderita, Tingkat Depresi Pada Lansia di Panti
serta jarak antara kamar mandi/toilet yang Werdha Bethania Lembean
jauh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dari total 39 responden (100%) terdapat 29
Gambaran Inkontinensia Urin responden (74,4%) mengalami
Berdasarkan hasil penelitian mengenai inkontinensia urin ringan dengan tingkat
tingkat depresi dapat disimpulkan bahwa depresi ringan sebanyak 26 orang (66,7%)
sebangian besar responden yang berada di dan depresi berat 3 orang (7,7%).
Panti Werdha Bethania Lembean Sedangkan 10 responden (25,6%)
mengalami depresi ringan yaitu sebanyak mengalami inkontinensia urin berat dengan
17 orang (43,6%). tingkat depresi ringan sebanyak 4 orang
Lestari (2014) mengatakan bahwa (10,3%) dan depresi berat 6 orang (15,4%).
depresi merupakan satu masa terganggunya Hal ini menyatakan bahwa semakin berat
fungsi manusia yang berkaitan dengan alam inkontinensia urin maka semakin berat pula
perasaan yang sedih dan gejala tingkat depresinya. Sebaliknya semakin
penyertanya, termasuk perubahan pada pola ringan inkontinensia urin maka semakin
tidur dan nafsu makan, psikomotor, ringan tingkat depresinya.
konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa Menurut Maas (2011), pada lansia
putus asa dan tidak berdaya serta bunuh muncul gangguan kesehatan berupa
diri. Menurut Pedoman dan Penggolongan penurunan fungsi tubuh dan kognitif. Salah
Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ)-III, satu dalam gangguan kesehatan yang sering
gejala depresi ringan yakni kehilangan dijumpai pada lansia adalah inkontinensia
minat dan kegembiraan, berkurangnaya urin. Inkontinensia urin memunculkan
energi yang menuju meningkatnya keadaan banyak komplikasi sekunder bagi individu
mudah lelah dan menurunnya aktifitas, lansia, termasuk dampak psikologis.
konsentrasi dan perhatian yang kurang, dan Perasaan malu yang dirasakan lansia
harga diri dan kepercayaan diri yang penderita inkontinensia, ditambah
kurang. penolakan orang lain, seringkali
Hasil penelitian ini didukung oleh mengakibatkan depresi.
penelitian Fernandes (2010) yang Hal ini sejalan dengan penelitian yang
mengatakan bahwa lansia yang tinggal di dilakukan oleh Septiana Ekowati (2010)

5
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

mengenai hubungan inkontinensia urin Teori dan Praktik (Ed. 3). .Jakarta:
dengan tingkat depresi pada usia lanjut di EGC
posyandu lansia Flamboyan di desa
Onggobayan Ngestiharjo Kasihan Bantul Anonymous. (2013). Panduan Penulisan
yang mengatakan bahwa terdapat hubungan Tugas Akhir Proposal & Skripsi.
yang signifikan antara inkontinensia urin PSIK FK UNSRAT
dengan tingkat depresi. Hasil penelitian
serupa yang juga dilakukan oleh Aneesah Azizah, M.L. (2011). Keperawatan Lanjut
Chesor (2015) tentang hubungan Usia. Yogyakarta : Graha Ilmu
inkontinensia urin dengan depresi pada
lanjut usia di Panti Werdha Dharma Bakti Bandiyah, S. (2009). Lanjut Usia dan
Pajang Surakarta menyatakan bahwa Keperawatan Gerontik. Surabaya:
terdapat hubungan antara inkontinensia urin Salemba Medika
dengan depresi pada lanjut usia. Sama
Cameron, A. et al (2013). Diagnosis and
halnya dengan penelitian yang dilakukan
office-based treatment of urinary
oleh Devrisa Nova Fernandes (Fernandes,
incontinence in adults. Therapeutic
2010) pada tahun 2010 yang menyatakan
Advances in Urology. 5, 181-187
bahwa terdapat hubungan antara tingkat
inkontinensia urin dengan derajat depresi Chesor, A. (2015). Hubungan Antara
pada wanita usia lanjut. Inkontinensia Urin Dengan Depresi
Lansia yang mengalami inkontinensia Pada Lanjut Usia Di Panti Wreda
urin sering merasa malu dan terkucilkan Dharma Bakti Pajang Surakarta.
dari kelompok. Hal ini dapat menyebabkan Jurnal, 1-14
masalah psikologis pada lansia yang
mengakibatkan stres berkepanjangan Darmojo., & Boedhi. (2011). Buku Ajar
sehingga dapat menimbulkan depresi pada Geriatri (Ilmu Kesehatan Lanjut
lansia. Usia) (Ed. 4). Jakarta: Balai Penerbit
FKUI
SIMPULAN
Lansia yang tinggal di Panti Werdha Ekowati, S. (2010). Hubungan Antara
Bethania Lembean sebagian besar Inkontinensia Urin dengan Derajat
mengalami inkontinensia urin ringan. Dperesi Pada Wanita Usia Lanjut.
Sebagian besar lansia berada pada tingkat Skripsi. Dipublikasikan
depresi ringan. Hasil analisis yang
diperoleh dengan menggunakan uji chi Gibson, W., & Wagg, A. (2015). Urinary
square menunjukkan nilai yang signifikan Incontinence In The Frail Elderly.
sehingga ada hubungan inkontinensia urin GCS Journal of CME, 56-65
dengan tingkat depresi pada lansia di Panti
Werdha Bethania Lembean. Gultom, P., Bidjuni, H., & Kallo, V.
(2016). Hubungan Aktivitas Spiritual
DAFTAR PUSTAKA dengan Tingkat Depresi di Balai
Ananingsih, S.E., Ristriana, R., Suhairy, Penyantunan Lanjut Usia Senja Cerah
L.(2013). Pengaruh Latihan Kegel Kota Manado. E-Journal
Terhadap Perubahan Inkontinensia Keperawatan (e-Kp), 4, 1-7
Uin Di Panti Sosial Tresna Werdha
Teratai Palembang. Jurnal. Hastono, P.S. (2006). Analisis Data.
Dipublikasikan Jakarta: FKMUI

Anderson, T.E., & McFarlane, J.(2007). Hersh, L., & Salzman, B. (2013). Clinical
Buku Ajar Keperawatan Komunitas: Management of Urinary
Incontinence in Women. May 1,
6
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

2013. Thomas Jefferson Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi


University Hospital, Philadelphia, Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Pennsylvania Rineka Cipta

Irawan, H. (2013). Gangguan Depresi Nugroho, W.H. (2012). Keperawatan


Pada Lansia. Journal of Gerontik & Geriatrik. (Ed. 3).
Psychology, 815-819 Jakarta: EGC

Jayani, D.P.L. (2010). Hubungan Nursalam. (2008). Konsep Dan Penerapan


Kelebihan Berat Badan dengan Metodologi Penelitian Ilmu
Inkontinensia Urin Pada Wanita di Keperawatan (Ed. 2). Jakarta:
Wilayah Surakarta. Skripsi. Salemba Medika
Dipublikasikan
Onat, S. et al. (2014). Relationship
Keliat, B.A. (2012). Keperawatan between urinary incontinence and
Kesehatan Jiwa Komunitas: quality of life/depression in elderly
CMHN (Basic Course). Jakarta: patients. Journal of Clinical
EGC Gerontology & Geriatrics, 5, 86-90

Kusfitadewi, Y.R. (2016). Konsep Diri Padila. (2013). Buku Ajar Keperawatan
Lanjut Usia Yang Tinggal Di Panti Gerontik. Yogyakarta: Nuha
Werdha Atas Keputusan Sendiri. Medika
Skripsi. Dipublikasikan
Paramma, A. (2010). Hubungan Dukungan
Lestari, T. (2014). Kumpulan Teori untuk Sosial Keluarga dengan Tingkat
Kajian Pustaka Penelitian Depresi Pada Lansia di Wilayah
Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Puskesmas Danowudu Kelurahan
Medika Pinokalan Kecamatan Ranowulu
Kota Bitung, Skripsi. Tidak
Maas, M., dkk. (2011) Asuhan dipublikasikan
Keperawatan Geriatrik: Diagnosis
Nanda, Kriteria Hasil NOC, & Santoso, I, B. (2008). Inkontinensia Pada
Intervensi NIC. Jakarta: EGC Perempuan. 58,258-264

Moniung, I., Dundu, A., & Munayang, H. Sari, R., Arneliwati., Utami, S. (2015).
(2015). Hubungan Lama Tinggal Perbedaan Tingkat Depresi Antara
dengan Tingkat Depresi Pada Lansia Yang Tinggal di PSTW
Lanjut Usia di Panti Sosial Tresna Dengan Lansia Yang Tinggal Di
Werdha ‘Agape’ Tondano. Jurnal Tengah Keluarga. JOM, 2, 1444
e-Clinic (eCl), 3, 537-542 1453

Niven, N. (2012). Psikologi Kesehatan: Setiadi. (2013). Konsep dan Praktik


Pengantar Untuk Perawat & Penulisan Riset Keperawatan.
Profesional Kesehatan Lain. Yogyakarta: Graha Ilmu
Jakarta: EGC
Stanley, M., & Beare, G.P. (2007). Buku
Njoto, N.D. (2014). Mengenali Depresi Ajar Keperawatan Gerontik (Ed.
Pada Usia Lanjut Penggunaan 2). Jakarta: EGC
Geriatri Depression Scale (GDS)
untuk Menunjang Diagnosis,
41,472-474

7
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

Stockslager,L.J., & Schaeffer. L. (2008). Videbeck, S.L. (2008). Buku Ajar


Buku Saku Asuhan Keperawatan Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC
Geriatrik (Ed. 2). Jakarta: EGC Wreksoatmodjo, R.B. (2013).
Perbedaan Karakteristik Lanjut
Toughy, A.T., Jett, F.K. (2010). Usia yang Tinggal Di Keluarga
Gerontological Nursing and Dengan Yang Tinggal Di Panti
Healthy Aging. AORN Journal, Jakarta Barat. 40, 7
92,482-483

Anda mungkin juga menyukai