Anda di halaman 1dari 7

Panduan Praktis Klinis

SMF: Ilmu Kedokteran Jiwa


RSUD Dr Soetomo, Surabaya
2015

ICD X /PPDGJ III : Disfungsi Otonomik Somatoform


( F45.3 )
1. Pengertian -Gangguan ini termasuk di dalam F 45 yaitu Gangguan
(Definisi) Somatoform yaitu :
• terdapat bermacam macam gejala fisik
• gejala dapat bervariasi secara luas sesuai budaya.
• keluhan bisa tunggal atau ganda dan dapat berubah dari waktu ke
waktu.
-Sedangkan Disfungsi Otonomik Somatoform di dalam PPDGJ
III/ICD X (F 45.3) disebut di dalam PPDGJ II /ICD IX sebagai
Faktor Psikologik yang mempengaruhi malfungsi fisiologik
.Keluhan keluhan fisik yang ditampilkan merupakan gejala dari
system saraf otonom,misalnya saja system kardiovaskular,
gastrointestinal,atau pernafasaanm ,dan system organ lainnya.
Terdapat juga kombinasi dengan keluhan keluhan subyektif
nonspesifik serta kegigihan yang menetap mengaitkannya dengan
organ atau system tertentu sebagai penyebab penyakitnya.
- Di dalam DSM V, F 45 diklasifikasikan sebagai somatic symptom
disorders

2. Anamnesis 1.Keluhan
-Keluhan psikosomatik adalah keluhan fisik yang didasari oleh
kondisi psikis.
-Keluhan ini juga sering disebut Medically Unexplained
Physical Symptoms (MUPS)/ Keluhan somatik tak bisa dijelaskan
sebenarnya merujuk pada suatu kondisi gangguan kejiwaan yang
tergabung dalam golongan besar gangguan somatoform.
Pertanyaan yang diajukan untuk ini akan mendapatkan keluhan atau
gejala fisik yang memberi kesan ada gangguan fisik tanpa didapat-
kan gangguan organik atau gangguan mekanisme fisiologis.Terdapat
bukti yang cukup kuat bahwa gejala fisik tersebut berkaitan dengan
faktor atau konflik psikologis.
-Gejala disfungsi otonomik somatoform ada dua jenis.Jenis
pertama,yaitu yang merupakan gejala utama dari kategori gangguan
ini,diwarnai oleh keluhan keluhan yang didasarkan oleh tanda tanda
obyektif dari rangsangan otonom seperti palpitasi,berkeringat,muka
panas/merah (flushing) dan tremor.Jenis gejala kedua lebih
merupakan gejala yang idiosinkratik,subyektif dan tidak khas,seperti
perasaan sakit,nyeri,rasa terbakar,rasa berat,rasa kencang atau

1
perasaan badan seperti mengembang dan keluhan keluhan tersebut
oleh pasien dihubungkan dengan organ atau system tubuh yang
spesifik.
-Pada beberapa gangguan ,terdapat gejala fungsi fisiologis ringan
organ/system yang bersangkutan seperti cekukan,perut
kembung,hiperventilasi

2.Latar belakang psikologik(stresor) dan hubungannya dengan


timbulnya gejala somatik
-Didapatkan bukti adanya stress psikologis,atau kesulitan atau
problem yang tampaknya berkaitan dengan gangguan ini atau tidak.

3.Ciri kepribadian/mekanisme coping

4.Riwayat Penyakit dahulu:penyakit fisik,gangguan jiwa,


penggunaan obat untuk penyakit fisik,efek samping obat dan
interaksi obat
3. Pemeriksaan Fisik -Pemeriksaan fisik tidak boleh dilupakan selain pemeriksaan status
mental dan kognitif, terutama dalam tatalaksana medis pemeriksaan
fisik dapat mengungkap komorbiditas kondisi medik pada pasien
psikiatri
-Pada konsultasi psikiatri, minimum harus dilakukan pemeriksaan
fisik yang dilakukan oleh dokter lain. Namun,pemeriksaan pasien,
terutama fungsi sistem saraf pusat yang relevan dengan diferensial
diagnosis penting untuk dilakukan.
4. Pemeriksaan A.Deskripsi umum
Psikiatrik 1.Penampilan :
2.Perilaku dan aktifitas psikomotor :
3.Sikap terhadap pemeriksa : kooperatif/tidak
B.Mood dan Afek
1. Mood : stabil/labil
2. Afek : adequat/tidak
3. Keserasian :serasi/tidak
4. Empati :dapat/ tidak
dapat dirabarasakan

C.Pembicaraan : Relevan /irelevan, lancar/tidak.


D.Persepsi.
E.Pikiran Bentuk pikiran :
Arus pikiran :
Isi pikir :
F. Sensorium dan Kognitif
1.Taraf kesadaran dan kesigapan :

2. Orientasi:
 Waktu :

2
 Tempat :
 Orang :
3. Daya ingat:
 Jangka segera :
baik pasien dapat mengulang secara tepat kalimat yang diucapkan
pemeriksa
 Jangka pendek :
baik, pasien dapat mengingat kegiatan yang dilakukan 5 menit yang
lalu
 Jangka menengah :
baik, pasien dapat mengingat tentang waktu bekerja di ......
 Jangka panjang :
baik, pasien dapat mengingat semasa kecil

4. Konsentrasi :
5. Perhatian :
6. Kemampuan membaca dan menulis :
7. Kemampuan visuospasial :
8. Pikiran abstrak :
9. Intelegensi :
10.Bakat kreatif:
11.Kemampuan menolong diri sendiri:
G.Kemampuan Mengendalikan impuls
H.Daya Nilai dan Tilikan
1. Daya nilai sosial :
baik pasien dapat memahami bahwa perbuatan jahat akan mendapat
hukuman sedang pahlawan pantas mendapat tanda jasa
2. Uji daya nilai :
baik , bila pasien menemukan dompet,
akan mengembalikan kepada pemiliknya.
3. Penilaian realita :non realistik
4. Tilikan : derajat 1, pasien tdk
menyadari bahwa
dirinya sakit,
I.Taraf dapat Dipercaya
Pasien cukup dapat dipercaya/tidak

5. Kriteria Diagnosis Pedoman diagnosis F45 (Gangguan Somatoform) sesuai PPDGJ


III/ICD X
-Adanya keluhan keluhan gejala fisik yang berulang ulang disertai
dengan permintaan pemeriksaan medik,meskipun sudah berkali kali
terbukti hasilnya negatif dan juga sudah dijelaskan dokternya bahwa
tidak ditemukan dasar keluhannya.

-Penderita juga menyangkal dan menolak untuk membahas

3
kemungkinan kaitan antara keluhan fisiknya dengan problem atau
konflik dalam kehidupan yang dialaminya bahkan meskipun
didapatkan gejala gejala anxietas dan depresi.

-Tidak adanya saling pengertian antara dokter dan pasien mengenai


kemungkinan penyebab keluhan-keluhannya menimbulkan frustrasi
dan kekecewaan pada kedua belah pihak

Pedoman diagnosis F45.3(Disfungsi Otonomik Somatoform)


sesuai PPDGJ III/ICD X
1 Gejala bangkitan otonomik menetap dan mengganggu
2 Gejala subyektif pada sistem/organ tertentu
3. Preokupasi dengan dan penderitaan kemungkinan adanya
gangguan serius tidak khas dari sistem/organ tertentu yang tdk
terpengaruh oleh hasil pemeriksaan berulang/penjelasan dokter
4. Tidak terbukti ada gangguann yang cukup berarti pada
struktur/fungsi sistem/organ yg dimaksud
-jantung/sist kardiovaskuler
-sal cerna atas
-Sistem pernafasan
-sistem genito-urinaria
-sistem/organ lainnya

6. Diagnosis Sesuai ICD X /PPDGJ III


Diagnosis F45 (Gangguan Somatoform) adalah
F45.0 Gangguan Somatisasi
F45.1 Gangguan Somatoform tak terinci
F45.2 Gangguan Hipokondrik
F45.3 Disfungsi Otonomik Somatoform
F45.4 Gangguan nyeri somatoform menetap
F45.8 Gangguan Somatoform lainnya
F45.9 Gangguan Somatoform YTT

Diagnosis F45.3 Disfungsi otonomik somatoform dan karakter


kelima
dapat digunakan untuk mengklasifikasikan gangguan gangguan
individual dalam kelompok ini yang menunjukkan pada organ atau
system yang oleh pasien dijadikan fokus penyebab keluhannya.
F 45.30.jantung dan system kardiovaskular
F.45.31 saluran pencernaan bagian atas
F.45.32 saluran pencernaan bagian bawah
F 45.33 saluran pernapasan
F45.34 saluran genitourinaria
F.45.38.sistem/organ lain

7. Diagnosis Banding Diagnosis banding F45 (Gangguan Somatoform) adalah

4
1. penyakit fisik
2. komorbiditas gangguan jiwa pada aksis 1 dan 2
a. F32Episode depresi dengan keluhan somatik
b. F41.0 Gangguan Panik
c. F10, F11 - F19 gangguan mental perilaku akibat
penyalahgunaan alkohol/zat
d. F 20 Skizofrenia
e. F 60.4,F 60.7 Gangguan kepribadian histrionic,dependen
f. Malingering
g. Gangguan Buatan

Diagnosis banding F45.3 Disfungsi otonomik somatoform


F 41.1.Gangguan anxietas menyeluruh
F.45.0 Gangguan somatisasi

8. Pemeriksaan -konsultasi/tim rawat Ilmu Penyakit Dalam


Penunjang (Endokrin,Gastroenterologi,Nefrologi,Rheumatology,dll),Ilmu
Penyakit Paru,Kulit dan Kelamin.Obstetri dan
Ginekologi,Kardiologi,Bedah Urologi,Orthopedi, Neurologi,Paliatif
-laboratorium,
-electrophysiological tests(EEG)
-neuro imaging (CT,MRI)
-tes kognitif, terutama untuk pasien dengan hendaya kognitif
(MMSE,NCT)
-MMPI (Minesotta Multiphasic Inventory II)
-HARS
-HDRS
Pada praktek modern, tes dilakukan selektif dengan pertimbangan
sensitivitas,spesifisitas,dan efektivitas biaya dan masing masing tes
yang bermanfaat pada manajemen pasien.
Sebelum meminta tes pertimbangkan bahwa hasil tes diperlukan
untuk menyokong diagnosis

9. Tata laksana dan 1. Visite


terapi 2. Mengurangi visite yang tidak terjadual/terencana
3. CBT
4. Evaluasi psikiatrik
5. Psikoedukasi,aktivitas fisik,latihan relaksasi
6. Team Work /Rawat bersama dengan disiplin ilmu
terkait
Pada praktek modern,tes dilakukan selektif dengan pertimbangan
sensitivitas,spesifisitas,dan efektivitas biaya dan masing-masing tes
yang bermanfaat pada manajemen pasien
10. Edukasi 1.) keluhan somatik dan kekhawatiran tentang kesehatan
meskipun sulit tetapi dapat diatasi
Pesan penting disini memberi penjelasan kepada pasien dan

5
keluarganya bahwa keluhan somatik yang tak dapat dijelaskan dan
kekhawatiran tentang kesehatan akibat gejala yang penyebab
fisiknya tidak dapat ditemukan ini dapat diatasi

2) masalah emosional berhubungan timbal balik dengan gejala


fisik
Mnyadarkan bahwa masalah emosional seperti depresi dan / atau
kecemasan dapat berperan. Depresi dan kecemasan dapat juga
menyebabkan gejala.Sebaliknya orang yang memiliki gejala fisik
juga mengalami depresi dan cemas tentang hal itu

3)Menjalani kehidupan dengan gejala somatik


Lebih baik melangkah untuk meringankan gejalanya daripada terus
menerus mencari penyebabnya.Apabila gejala berlanjut, lebih
penting mencari cara bagaimana menjalani kehidupan

11. Prognosis Ad vitam : bonam


Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fumgsionam : dubia ad bonam
12. Tingkat Evidens II
13. Tingkat A
Rekomendasi
14. Penelaah Kritis 1. dr.Suksmi Yitnamurti Sp KJ (K)
2. dr.Azimatul Karimah, Sp.KJ(K)
3. Anggota Divisi CLP

15. Indikator Medis 1.Perbaikan GAF Scale


2.Indikasi rawat inap, bila terjadi kedaruratan medik dan psikiatrik

6
16. Kepustakaan 1.Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, Departemen Kesehatan RI.
1993. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di
Indonesia, Edisi III, Departemen Kesehatan RI, Jakarta
2Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, Departemen Kesehatan RI.
1995. Suplemen Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan
Jiwa di Indonesia, cetakan 1, Departemen Kesehatan RI, Jakarta
3 Evidence-based Psychological Interventions in the Treatment
of Mental Disorders: A Literature Review
third edition Copyright © 2010 The Australian Psychological
Society Ltd.
4.Yeung A,Guang HD.2002.Somatoform Disorders in Primary
Care.Western Journal of Medicine,vol.176,pp253-256.
5.Levenson Jl, The American Psychiatric PublishingTextbook of
Psychosomatic Medicine Copyright © 2005 American Psychiatric
Publishing, Inc. First Edition Washington, DC London, England
6.Maslim R. 1996.Buku saku Diagnosis Gangguan Jiwa.Rujukan
ringkas dari PPDGJ-III.
7.Medically Unexplained Symptoms/Functional Symptoms –
Positive Practice Guide July 2014
8.WHO/MSA/MNHIEAC/98.1
Mental Disorders in PrimaryCare Programme Guidelines Copyright
© 1998 World Health Organization 1-105
9.World Health Organization, The ICD-10 Classification of Mental
and Behavioural Disorders Clinical descriptions and diagnostic
guidelines

Anda mungkin juga menyukai