Anda di halaman 1dari 4

PERESEPAN OBAT

No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :

258.6.16 0 1/4

Ditetapkan,
Tanggal terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Sultan Syarif Mohamad Alkadrie
STANDAR
28 Juni 2016
PROSEDUR
OPERASIONAL drg. Yuliastuti Saripawan, M.Kes
Pembina TK I
NIP.19710714 200012 2 002
PENGERTIAN Peresepan adalah pengambilan keputusan pengobatan oleh
dokter berupa terapi obat yang diterima pasien dengan
memperhatikan ketepatan pasien, jenis obat, dosis, kekuatan,
rute, waktu, dan durasi pengobatan.
TUJUAN 1. Sebagai panduan cara peresepan obat yang benar
berdasarkan standar ilmiah terkini
2. Mencegah terjadinya kesalahan pemberian obat pada
tahap peresepan (prescribing error)
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sultan
Syarif Mohammad Alkadrie Nomor 164/RSUD-PTK/TAHUN
2016 tentang Kebijakan Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit
Umum Daerah Sultan Syarif Mohammad Alkadrie
PROSEDUR 1. Sebelum penulisan resep
a. Menegakkan diagnosis dan prognosis berdasarkan
gejala klinis, data laboratorium dan pencitraan yang
khas untuk masing-masing penyakit.
b. Menentukan tujuan pengobatan apakah untuk
pencegahan
primer/sekunder,simtomatik,preventif,kuratiif,rehabilitatif
atau paliatif.
c. Menentukan pilihan obat berdasarkan tujuan
pengobatan dan kondisi klinis/organ pasien terkait
farmakodinamik dan farmakokinetik sesuai dengan
formularium Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Syarif
Mohamad Alkadrie
PERESEPAN OBAT
No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :

258.6.16 0 2/4

PROSEDUR d. Melakukan penyelarasan obat sebelum menulis resep.


Penyelarasan obat adalah membandingkan antara daftar
obat yang sedang digunakan pasien obat yang sedang
digunakan pasien dan obat yang akan diresepkan untuk
mencegah duplikasi,terhentinya suatu obat, atau
kesalahan obat lainnya

e. Memperhatikan kemungkinan adanya kontra indikasi,


interaksi obat dan reaksi alergi.

f. Menuliskan terapi obat dalam rekam medis untuk obat


yang pertama kali diresepkan yang rejimennya di ubah
atau yang dihentikan untuk terapi lanjutan, pada rekam
medis dituliskan “terapi lanjutkan” dan pada kardeks
(catatan pemberian obat) tetap dicantumkan nama obat
dan rejimennya

2. Penulisan Resep

a. Menulis resep secara manual pada blanko lembar


resep/instruksi pengobatan dengan kop Rumah Sakit
Umum Daerah Sultan Syarif Mohamad Alkadrie yang telah
dibubuhi stempel instalasi pelayanan tempat pasien
dirawat/berobat

b. Menulis dengan tulisan yang jelas dan dapat dibaca,


menggunakan istilah dan singkatan yang lazim standar
singkatan Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Syarif
Mohamad Alkadrie

c. Mengenali obat-obatan yang masuk kedalam kategori look


alike sound alike (LASA) yang telah diterbitkan oleh
instalasi farmasi untuk menghindari kesalahan pembaca
oleh tenaga kesehatan lain
PERESEPAN OBAT
No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :

258.6.16 0 3/4

PROSEDUR d. Memastikan bahwa resep sudah memenuhi kelengkapan


suatu resep sebelum dikirim ke farmasi :

 Nama pasien
 Tanggal lahir
 Berat badan pasien (khususnya untuk pasien anak)
 Nomor rekam medis
 Nama dokter
 Tanggal penulisan resep
 Nama ruang pelayanan
 Memastikan adanya riwayat alergi obat
 Tanda R/ pada setiap sediaan
 Untuk nama obat tunggal ditulis dengan nama
generik. Untuk obat kombinasi ditulis sesuai nama
dalam formularium, dilengkapi dengan bentuk
sediaan obat (contoh : injeksi,tablet,salep,kapsul)
dan kekuatannya (misal : 500mg)
 Jumlah sediaan
 Durasi penggunaan obat (untuk obat pulang)
 Bila obat berupa racikan dituliskan nama setiap
jenis/bahan obat dan (untuk bahan obat dalam
bentuk padat : microgram,milligram,gram) dan untuk
cairan tetes,liter,mililiter
 Pencampuran beberapa obat dalam satu sediaan
tidak dianjurkan kecuali dalam bentuk campuran
tersebut telah terbukti efektif dan aman

e. Dalam peresepan off label (penggunaan obat yang indikasi


yang disetujui oleh BPOM) harus berdasarkan panduan
pelayanan medik yang telah ditetapkan oleh komite medik

f. Untuk peresepan obat narkotika dan psikotropika harus


mengikuti SPO tentang peresepan obat narkotika dan
psikotropik
PERESEPAN OBAT
No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :

258.6.16 0 4/4

PROSEDUR 3. Setelah penulisan resep


 Memberi kebenaran obat yang telah diresepkan
 Memberi penjelasan kepada pasien dan keluarga
pasien tentang efek terapi yang diharapkan oleh
efek obat yang tidak diharapkan yang mungkin
terjadi
 Menetapkan parameter respon pasien terhadap
obat, memantau secara berkala untuk mengetahui
efektivitas dan kemungkinan efek samping yang
dialami pasien. Jika terjadi efek samping obat,
dokter melaporkan sesuai dengan SPO
pemantauan dan pelaporan efek samping obat
 Jika terjadi perubahan terhadap resep/instruksi
pengobatan yang telah diterima apoteker atau
asisten apoteker, maka dokter mengganti dengan
resep atau instruksi pengobatan baru
UNIT TERKAIT 1. Apoteker
2. Asisten apoteker
3. Dokter
4. Perawat

Anda mungkin juga menyukai