METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan jenis
model Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kasihan Kasbolah PTK adalah penelitian
tindakan dalam bidang pendidikan yang dilakukan dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk
ditegaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu proses penelitian tindakan yang
dilaksanakan didalam kelas dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas
pembelajaran dan digunakan sebagai cara untuk memecahkan masalah yang ada sehingga
tujuan menganal huruf-huruf alfabet pada anak tuna rungu kelas 1 sekolah dasar Luar Biasa
(SDLB) N Labui Banda Aceh dengan menggunakan media pembelajaran. Seluruh proses
dalam penelitian ini merupakan telaah, diagnosis, perencanaan, pemantauan, dimana peneliti
B. Variabel
Variabel penelitian ini adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
1
Kasihan Kasbolah. Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta: Depdikbud. 1999), h.15
2
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta. 2007), h. 38
C. Populasi dan Sampel
sebagian atau wakil populasi yang diteliti4. Adapun populasi dari penelitian ini adalah
siswa tuna rungu. Sedangkan sampelnya adalah siswa tuna rungu kelas 1 yang ada
di SDLB N Labui Banda Aceh. Pengambilan sampel harus mengikuti teknik tertentu
yang disebut teknik sampling. Teknik sampling adalah teknik yang digunakan untuk
mengambil sampel dari populasi5 . Dalam penetapan sampel ini penulis berpedoman
dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15 % atau
20-25% atau lebih tergantung dengan kemamppuan peneliti waktu, tenaga, dan dana6
pada siswa tuna rungu menggunakan media pembelajaran dengan di bantu aplikasi
D. Waktu Penelitian
N Labui Banda Aceh. Penelitian ini dilakukan di dalam kelas dalam proses pembelajran
3
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Cet. 15, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013),
h. 173.
4
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Cet. 12, (Jakarta: Rineka Cipta,2002),
h. 109.
5
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta. 2007), h. 217
6
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Cet. 12,Jakarta: Rineka Cipta,
2002),h. 112.
Bahasa Indonesia, dengan berkolaborasi dengan guru yang mengajar Bahasa Indonesia atau
guru kelas.
1. Wawancara
Sasaran dari wawancara ini adalah para pendidik di SDLB N Labui Banda Aceh,
khususnya pendidik Anak Tuna rungu. Dalam wawancara ini, peneliti memakai
rancang atau terstruktur berkaitan dengan metode pengajaran yang digunakan dalam
lanjut.
2. Observasi
Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi yang
subjek, peneliti ikut dalam kegiatan pembelajaran siswa dalam kelas. Peneliti
berstruktur.
3. Metode Tes
Metode tes dalam penelitian ini bertujuan untuk mengukur pencapaian pemahaman
gambar dalam kertas dan anak menjawabnya. Guru menilai sesuai pencapaian
pemahaman anak.
4. Dokumentasi
diantaranya bersumber dari, kurikulum pendidikan bagi siswa tuna rungu, foto
aktivitas belajar siswa dan guru, serta suasana kelas ketika proses belajar mengajar
sedang berlangsung.
responden untuk dijawabnya7. Pada pengumpulan data dengan metode angket atau
kuisioner, terlebih dahulu peneliti menyusun kisi-kisi instrumen angket atau kuisioner
yang akan diberikan kepada responden. Responden dalam peneitian ini adalah guru
7
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Cet. 18, (Bandung: Alfabeta, 2013), h.
142.
E. Uji Validitas
telah dijabarkan dalam butir instrumen, maka perlu dilakukan pengujian validitas.
Menurut Sugiyono (2010: 122) membagi validitas instrumen menjadi dua macam,
yaitu validitas internal (rational) dan validitas eksternal (empiris). Validitas internal
terbagi menjadi validitas kontruksi dan validitas isi. Pengujian validitas instrumen
yang berupa tes harus memenuhi validitas kontruksi dan validitas isi, sedangkan
instrumen yang non tes cukup memenuhi validitas konstruksi. Menurut Sugiyono
(2010: 123) validitas kontruksi adalah jika instrumen tersebut dapat digunakan
belum dianggap baku. Uji validitas instrumen dalam penelitian ini telah dilakukan
oleh dosen Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitaas
Negeri Yogyakarta, yaitu Bapak Drs. Suparman, M.Pd dan Bapak Drs. H. Imam
6. Alur Penelitian
Model atau alur dalam penelitian tindakan menunjukkan pada proses pelaksanaan
penelitian meliputi menyusun perencana atau planning, tindakan atau acting, pengematan
atau observasi, refleksi atau reflecting8. Pelaksanaan penelitian ini menggunakan desain
8
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h.92
Penjelasan dari desain penelitian adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan Penelitian
perencanaan evaluasi, dan apa saja yang dilakukan sebelum pengambilan data
e. Menyusun instrumen pengambilan data berupa panduan observasi dan soal tes
(RPP)
h. Mengkonsultasikan RPP dan dosen pembimbing
i. Membagi tugas dengan guru kolaborasi terkait pelaksanaan tindakan dan bentuk
kolaborasij.
2. Pelaksanaan penelitian
penelitian ini mempunyai alokasi waktu 2x35 menit. Pelaksanaan tindakan penelitian
sebagai berikut:
Siswa pada tahap ini dikenalkan dengan huruf-huruf alfabet menggunakan nama-
nama seperti ayam, bebek, cicak, dll secara manual dengan menggambarkan
Siswa pada tahap ini dikenalkan dengan huruf-huruf alfabet menggunakan nama-
nama seperti ayam, bebek, cicak, dll dengan menggunakan media pembelajaran.
3. Observasi
tindakan.
instrumen panduan observasi berupa check list, yang kedua adalah catatan khusus. Lembar
observasi memuat aspek-aspek yang telah ditentukan dalam pembelajaran yang terkait
dengan kinerja, kesesuaian tindakan dan partisipasi siswa. Instrumen pengamatan yang
kedua adalah catatan khusus. Catatan ini berfungsi membantu penulis dalam mencatat
hal-hal yang bertentangan dalam pembelajaran yang tidak terduga dan dampak yang
ditimbulkan.
4. Refleksi
Refleksi ini dilakukan setelah semua tahap dilaksanakan. Guru dan penulis
berdiskusi dengan mengevaluasi hasil pengamatan dan tes kemampuan sejauh mana
pemahamamnya. Hasil refleksi ini digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap tindakan
yang telah dilakukan peneliti dan guru kolabolator. Data yang diperoleh berupa faktor
pendukung keberhasilan dan apa saja faktor penghambat keberhasilan tindakan. Hasil tes
dalam refleksi kali ini digunakan untuk menentukan keberhasilan keaktifan dan sejauh
Selain itu hasil refleksi dapat digunakan untuk menentukan apakah tindakan yang
diberikan telah berhasil atau belum berhasil. Tindakan dikatakan berhasil bila siswa tuna