Man Diagnosis Atonia Uteri
Man Diagnosis Atonia Uteri
ATONIA UTERI
Oleh :
Abdurrahman Thalib
H1A016002
Perdarahan pasca persalinan adalah perdarahan lebih dari atau sama dengan 500ml setelah bayi lahir,
atau berpotensi mempengaruhi hemodinamik ibu (Kemenkes RI,2013).
Dalam asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal tahun 2016, terdapat beberapa gejala
terjadinya atonia uteri :
Dalam mencegah komplikasi ini perlu dilakukan manajemen aktif kala III (Edhi, 2103), diantaranya :
Beritahu ibu bahwa penolong akan menyuntikkan oksitosin untuk membantu uterus kontraksi
1 menit setelah bayi lahir, suntik oksitoksin 10 unit IM di sepertiga paha atas distal lateral
Dengan klem, 2 menit setelah lahir jepit tali pusat 3 cm dari umbilicus
Potong dan ikat tali pusat
Tempatkan bayi untuk melakukan kontak kulit ibu ke kulit bayi. Letakkan bayi dengan posisi
terngkurap di dada ibu
Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan kering
Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10cm dari vulva
Lahirkan plasenta, dengan letakkan satu tangan di atas perut ibu dan regangkan tali pusat
dengan klem kemudian tegangkan tali pusat hingga plasenta terlepas (Kemenkes RI,2013).
Berikut ini tatalaksana umum jika terjadi Perdarahan Pascapersalinan (Hemorargia Postpartum)
1. Kompresi Bimanual
Langkah-langkah kompresi bimanual adalah :
Beri dukungan emosional
Lakukan pencegahan infeksi
Kosongkan kandung kemih
Pastikan plasenta lahir lengkap
Pastikan pendarahan karena atonia uteri
Lakukan kompresi bimanual selama 5 menit
Masukan tangan dalam posisi obsetri ke dalam lumen vagina, ubah menjadi kepalan,
letakkan dataran punggung jari telunjuk hingga kelingking pada forniks anterior dan
dorong segmen bawah uterus ke kranio anterior
Upayakan tangan luar mencakup bagian belakang korpus uteri sebanyak mungkin
Lakukan dekompresi uterus dengan mendekatkan telapak tangan luar ke kepalan
tangan dalam
Tetap berikan sampai perdarahan berhenti dan uterus berkontraksi.
Uterus sudah mulai kontraksi pertahankan posisi hingga uterus berkontruksi dengan
baik, lepaskan tangan dan lakukan pemantauan dengan ketat (Kemenkes RI,2013).
2. Kondom Kateter
Alat-alat yang dibutuhkan :
Kateter foley no.24
Kondom
Larutan NaCl 0,9%
Selang infuse spuit 50ml