Anda di halaman 1dari 3

Tugas Individu

Metode Analisis Kasus Akuntansi dan Bisnis


Gloria Dorothy Rolanda (1606894156)

Ringkasan

Kasus “Too Much Information” memberikan ilustrasi dari sudut pandang Erica,
seorang mahasiswa yang mengerjakan tugas kelompok etika bisnis. Keterangan yang
menjelaskan kasus ini dibagi ke 4 bagian, yaitu subtopik yang menjelaskan kelompok tugas,
mata kuliah dan profesor, konten tugas tersebut, dan informasi baru.

Narasi kasus diawali dengan Erica yang menemukan e-mail dari Jeff, rekan
sekelompoknya, yang mengaku menemukan sesuatu yang dapat membantu mereka
menyelesaikan tugas kelompok tersebut. Kemudian, dijelaskan pula karakter dari Jeff, Julianne,
dan Akram, yang menurut Erica akan menguntungkan bagi tim kerja ini. Lalu, dijelaskan pula
Profesor Nash, dosen pengajar kelas etika bisnis yang disenangi mahasiswanya karena
wawasannya akan kasus-kasus nyata di perusahaan.

Proyek kelompok yang menjadi tugas ini menempatkan kelompok mereka sebagai
konsultan etika untuk sebuah group purchasing organization (GPO) dalam industri kesehatan.
GPO ini sedang dalam perhatian publik akibat berita di sebuah koran ternama yang menyebut
bahwa praktik pembeliannya mencegah pasien mendapatkan perawatan yang terbaik. Tugas
pertama adalah membuat draf surat ke editor koran bersangkutan dalam waktu singkat. Tugas
dikumpulkan pada malam hari di hari tugas diberikan. Tugas kedua adalah membuat
perencanaan komprehensif untuk GPO tersebut. Tugas ini akan dipresentasikan ke “dewan
direksi” yakni Profesor Nash dan 1-2 rekannya di universitas atau di dunia bisnis. “Dewan
direksi” akan memberikan nilai keseluruhan kelompok sedangkan anggota kelompok tersebut
yang akan menentukan masing-masing nilai individunya. Salah satu kriterianya adalah
keaktifan yang seimbang antar anggota kelompok.

Setelah keempat anggota kelompok berkumpul, barulah Jeff membocorkan


penemuannya. Ia menemukan bagian bagian (B) dari kasus yang berisi kebijakan yang benar-
benar dilakukan perusahaan GPO tersebut. Sementara, Akram menemukan bahwa terdapat
larangan untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai perusahaan subjek kasus dalam
mengerjakannya. Lalu, kelompok tersebut mengalami dilema dalam memutuskan apa yang
selanjutnya dilakukan.
Analisis

Pada saat membaca kasus ini, saya menemukan inti kasus di bagian pertama dan akhir
narasi. Kelompok Erica menemukan kunci jawaban tugas mereka beredar di internet.
Sementara ada peraturan tugas yang tidak memperbolehkan mahasiswa untuk mencari tahu
lebih lanjut mengenai subjek kasus. Di subtopik berikutnya dijelaskan situasi seperti individu
yang terlibat (anggota kelompok, dosen), penjabaran proyek kelompok, serta faktor-faktor
yang menjadi penghambat.

Hambatan yang dihadapi kelompok dalam kasus ini antara lain adalah: (1) waktu
pengerjaan yang sempit; (2) ekspektasi dosen yang tinggi; (3) minimnya pengetahuan anggota
tentang industri kesehatan; dan (4) ditemukannya solusi tugas yang menimbulkan dilema moral.

Adapun saya, seperti tokoh anggota kelompok dalam kasus, perlu mencari tahu di
internet mengenai peran group purchasing organization (GPO) dalam industri kesehatan.
Setelah mengetahuinya, saya tidak dapat menerka praktik bisnis apa yang GPO lakukan
sehingga dianggap merugikan pasien. GPO semestinya menguntungkan rumah sakit/klinik dan
pasien dalam segi harga. Terlibatnya GPO dalam distribusi barang-barang kesehatan juga
seharusnya menyeragamkan standarisasi kualitas produk.

Akar dari masalah yang dihadapi kelompok dalam ilustrasi ini adalah apakah ia harus
meniru solusi yang ditemukan Jeff di internet, atau kelompok ini tetap mengerjakan sesuai
dengan peraturan tugas dengan waktu terbatas dan pengetahuan yang belum menyeluruh.

Apabila kelompok ini memilih untuk menyalin jawaban tugas mereka dari internet,
tugas tersebut dapat selesai dalam kurang dari seminggu. Namun, besar kemungkinan hal ini
akan diketahui dosen. Dalam akademik, konsekuensi tindak plagiasi atau menyalahi aturan
menyadur dari sumber umumnya fatal. Mengingat bobot tugas ini relatif besar terhadap
penilaian, mereka terancam gagal dalam mata kuliah ini. Ada kemungkinan kecil solusi
tersebut tidak diketahui dosen dan penilai lainnya, misalnya, Profesor Nash belum melihat
bagian (B) tersebut. Mereka mendapat nilai baik dalam presentasi, namun akan ada dilema
lebih lanjut saat membagi nilai kelompok ke individu. Jeff, yang menemukan jawaban tersebut,
akan mengklaim nilai lebih karena partisipasinya menyelesaikan tugas. Hal ini dapat dipandang
kurang adil bagi anggota tim lainnya karena solusi tersebut adalah salinan dari internet.

Sedangkan apabila kelompok ini memilih untuk tidak melihat solusi tersebut dan
mengerjakannya dengan berunding, maka kemungkinan tugas akan selesai lebih lama. Mereka
hanya boleh menggunakan informasi yang tidak menjurus spesifik ke perusahaan GMO
tersebut. Hasilnya mungkin tidak semaksimal solusi tersebut, namun tujuan dari presentasi
kasus bukanlah mencari apa yang benar dan apa yang salah. Posisi kelompok sebagai konsultan
etika adalah memberikan rekomendasi terbaik berdasarkan bukti-bukti yang mendukung.
Selain itu, tidak akan ada argumen mengenai siapa yang berpartisipasi lebih karena pengerjaan
tugas berdasarkan pemikiran kelompok.

Anda mungkin juga menyukai