Rahasia Bank tiba - tiba menjadi isu yang menarik bagi industri perbankan . padahal , selama ini isu
rahasia bank seperti tenggelam dalam, pusaran isu perbankan yang lain , seperti suku yang bunga , non
performing loan ( NPL ) , Permodalan , Serta Penyehatan Perbankan .
Namun , pada pertengahan bulan Lalu , rahasia bank menjadi perbincangan menarik setelah anggota
Panitia Khusus ( Pansus ) Hak Angket Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR ) untuk kasus Bank Century tidak
mendapatkan data data transaksi nasabah Bank Century Denpasar, Bali .
Para anggota Pansus murka dan seperti biasa berkoar - koar lewat media akan meminta pengadilan
menyita dan menyandera direksi Bank Mutiara ( sebelumnya Bank Century ) .
Tuduhannya sangat serius , yaitu direksi Bank Century dianggap menghalang - halangi tugas Pansus Yang
diamanatkan konstitusi . Sungguh mengerikan bagi Kalangan perbankan yang tidak pernah bersentuhan
dengan dunia politik .
Anggota Pansus begitu ngotot ingin membuka data - data nasabah karena ada dugaan transaksi
mencurigakan 42 , Yang dilakukan 21 nasabah .
Transaksi mencurikan itulah yang hendak dibuktikan anggota pansus . Namun , pihak perbankan tidak
bisa begitu saja memberikan data yang diminta anggota Pansus Yang karena terikat ketentuan mengenai
Rahasia Bank .
Saat ada inisial doa undang - undang ( UU ) yang saling bertabrakan , yaitu UU susunan dan kedudukan
( Susduk ) MPR , DPR , DPD , DPRD Dan Serta UU Perbankan .
Dengan UU Susduk nihil , anggota Pansus berhak melakukan angket Dan meminta keterangan siapa Saja .
Jangankan para bankir , presidensi pun harus dimintai keterangannya . Tidak hanya perorangan , badan
hukum pun tidak bisa mengelak .
Namun , Dalam, UU perbankan , setiap orangu yang termasuk pihak terafiliasi terkena ketentuan ini . Jadi
kepada siapa saja dalam hal ini kasus Bank Century Denpasar termasuk pihak yang harus merahasiakan
data - data nasabahnya .
Sebab , hukumannya tidak hanya perdata , tapi juga pidana kurungan penjara .
Keduanya sama -sama memegang UU . Bahkan , anggota Pansus mengancam akan melakukan penyitaan
secara paksa dan penyanderaan .
Pengadilan Negeri Denpasar lewat , anggota Pansus meminta agar pihak Bank Mutiara memberikan data
- data. Pihak pengadilan pun mengabulkan dan meneruskannya ke Mahkamah Agung .