Anda di halaman 1dari 13

TUGAS 1 (PERANGKAT KERAS)

10 PENERAPAN TEKNOLOGI KOMPUTER TERBARU

oleh:

Izzat Wahyu Zaldi (1829042027) 2018

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan didalam komputer secara
sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk
memperoleh informasi dari database tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk
mengolah dan mengambil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis
data.
Pemrosesan basis data sebagai perangkat andalan sangat diperlukan oleh
berbagai institusi dan perusahaan. Dalam pengembangan sistem informasi diperlukan
basis data sebagai media penyimpanan data. Kehadiran basis data dapat
meningkatkan Daya saing perusahaan tersebut. Basis data dapat mempercepat upaya
pelayanan kepada pelanggan, menghasilkan informasi dengan cepat dan tepat
sehingga membantu pengambilan keputusan untuk segera memutuskan suatu masalah
berdasarkan informasi yang ada.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian basis data ?
2. Bagaimana sejarah, manfaat basis data ?
3. Apa pengertian DBMS?
4. Apa saja model-model basis data?

1.3.Tujuan dan Manfaat


1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang basis data
2. Mahasiswa dapat mengetahui sejarah dan manfaat basis data
3. Mahaiswa dapat mengetahui apa itu DBMS
4. Mahaiswa dapat mengetahui apa saja model-model basis data
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Basis Data:
Basis data atau database, berasal dari kata basis dan data, adapun pengertian dari
kedua pengertian tersebut adalah sebagai berikut :
- Basis: dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau
berkumpul.
- Data : sesuatu yang bersifat nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia,
barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam
bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya Basis Data
adalah Kumpulan file / table yang saling berelasi (berhubungan) yang disimpan
dalam media penyimpanan eletronik. Dari pengertian tersebut dapat diambil
kesimpulan pada masing – masing table / file didalam database berfungsi untuk
menampung / menyimpan data – data, dimana masing – masing data yang ada pada
table / file tersebut saling berhubungan dengan satu sama lainnya.

2.2. Sejarah Basis Data

Dari awal penggunaan komputer, penyimpanan dan manipulasi data merupakan


focus utama aplikasi. Pada awal tahun 1960, Charles Bachman diperusahaan General
Electric mendesain generasi pertama DBMS yang disebut Penyimpanan Data
Terintegrasi (Integrated Data Store). Dasar untuk model data jaringan dibentuk lalu
distandardisasi oleh Conference on Data System Language (CODASYL). Kemudian,
Bachman menerima ACM Turing Award (Penghargaan semacam nobel pada ilmu
komputer ) di tahun 1973. Pada akhir tahun 1960-an, IBM mengembangkan system
manajemen informasi (Information Manajemen System) DBMS. IMS dibentuk dari
representasi data pada kerangka kerja yang disebut model data hierarki. Dalam waktu
yang sama, hasil kerja sama antara IBM dengan perusahaan penerbangan Amerika
mengembangkan system SABRE. System SABRE memungkinkan user mengakses
data yang sama pada jaringan computer.
Pada tahun 1970, Edgar Codd di laboratorium penelitian di San Jose
mengusulkan suatu representasi data baru yang disebut model data relational. Pada
tahun 1980, model relasional menjadi paradigm DBMS paling dominan.
Bahasa query SQL dikembangkan untuk basisdata relasional sebagai bagian proyek
Sistem R dari IBM. SQL di standardisasi di akhir tahun 1980 dan SQL-92 diadopsi
oleh American National Standards Institute (ANSI) dan International Standards
Organization (ISO). Program yang digunakan untuk eksekusi bersamaan dalam
basisdata disebut transaksi. User menulis programnya, dan bertanggung jawab
menjalankan program secara bersamaan terhadap DBMS. Pada tahun 1999, James
Gray memenangkan Turing award untuk kontribusinya pada manajemen transaksi
dalam DBMS.
Pada akhir tahun 1980 dan permulaan tahun 1990, banyak bidang system
basisdata dikembangkan. Penelitian dibidang basisdata meliputi
bahasa query yang powerful, model data yang lengkap, dan penekanan pada
dukungan analisis data yang kompleks semua bagian organisasi. Beberapa vendor
(misalnya IBM, DB2, Oracle8, dan Informix UDS) memperluas sistemnya dengan
kemampuan menyimpan tipe data baru misalnya image dan text serta kemampuan
query yang kompleks. System khusus dikembangkan banyak vendor untuk
membuat data warehouse dan mengonsolidasi data beberapa basisdata.
Suatu fenomena menarik adalah munculnya enterprice resource planning (ERP)
dan management resource planning (MRP), yang menambah lapisan substansial dari
fitur berorientasi aplikasi pada DBMS utama. Paket yang digunakan secara luas
meliputi Baan, Oracle, PeopleSoft, SAP, dan Siebel. Paket tersebut mengidentifikasi
kumpulan tugas umum (misalnya manajemen inventori, perencanaan sumber daya
manusia, dan analisis keuangan) yang dihadapi oleh sejumlah besar organisasi dan
menyediakan lapisan aplikasi umum untuk melaksanakan tugas.
Data disimpan dalam DBMS relasional. Kemudian, lapisan aplikasi dapat
disesuaikan pada perusahaan berbeda sehingga biaya keseluruhan perusahaan
menjadi lebih rendah disbanding biaya pembuatan lapisan aplikasi dari awal. Lebih
jauh, DBMS memasuki dunia internet. Saat generasi pertama, web site menyimpan
datanya secara ekskulisif dalam file system operasi. Pada saat ini, DBMS dapat
digunakan untuk menyimpan data yang dapat diakese melalui web browser. Query
dapat dibuat melalui form web dan format jawabannya dengan menggunakan markup
language semisal HTML untuk mempermudah tampilan pada browser. Semua vendor
basisdata menambah fitur ini untuk DBMS mereka.
Manajemen basisdata mempertimbangkan pentingnya suatu data bersifat online
dan dapat diakses melalui jaringan computer. Saat ini, bidang seperti ini diwujudkan
dalam basisdata multimedia, video unteraktif, perpustakaan digital, proyek ilmuwan
seperti proyek pemetaan, proyek system obeservasi bumi milik NASA, dan lain
sebagainya (Ramakrishnan and Gehrke, 2003).

2.3. Komponen – Komponen Utama :


1. Perangkat keras (hardware)
Sistem basis data dapat dilihat bahwa basis data pada intinya adalah disimpan
pada media penyimpanan elektronik (hardisk), sedangkan database adalah
terdiri dari beberapa file / table yang saling berelasi (berhubungan). Basis data
tersebut dikelola oleh DBMS (database management system) dan database
tersebut dapat dimanfaatkan oleh beberapa user (pemakai) yang dapat
melakukan manipulasi pada database. Perangkat keras yang biasanya terdapat
dalam sistem basis data adalah sebagai berikut:
1. Komputer (satu untuk stand alone atau llebih dari satu untuk komputer
jaringan)
2. Memori sekunder yang on-line (hardisk).
3. Memori sekunder yang offline (tape) untuk keperluan backup data
4. Media/ perangkat komunikasi (untuk sistem jaringan)

2. Sistem operasi (operating system)


Sistem Operasi Merupakan program yang mengaktifkan/ memungsikan sistem
komputer, mengendalikan seluruh sistem daya dalam komputer dan
melakukan operasioperasi dasar dalam computer (operasi input/output),
pengelolaan file, dan lain sebagainya. Program pengelola basis data (DBMS)
akan aktif (running) jika sistem operasi yang dikehendakinya telah aktif.
3. Basis data (database)
Sebuah sistem basis data dapat memiliki beberapa basis data. Setiap basis data
dapat memiliki sejumlah objek basis data (seperti file/table, store procedure,
indeks, dan lainya). Disamping berisi / menyimpan data, setiap basis data juga
mengandung / menyimpan definisi struktur (baik untuk basis data maupun
objek-objeknya secara detail).
4. Sistem Pengelolaan Basis Data (DBMS)
Sistem (aplikasi/perangkat lunak) pengelola basis data (DBMS) Pengelolaan
basis data secara fisik tidak ditangani langsung oleh user (pemakai), tetapi
ditangani oleh sebuah perangkat lunak (sistem) yang khusus / spesifik.
Perangkat inilah disebut DBMS, yang akan menentukan bagaimana data
diorganisasi, disimpan, diubah, dan diambil kembali. Perangkat tersebut juga
menerapkan mekanisme pengamanan data (security), pemakaian data secara
bersama (sharing data), pemaksaan keakuratan / konsistensi data, dan
sebagainya.
5. Pemakai (user)
Ada beberapa jenis / tipe pemakai pada sistem basis data, berdasarkan cara
mereka berinteraksi pada basis data, diantaranya adalah:
a. Programmer
Programmer adalah pemakai yang berinteraksi dengan basis data Aplikasi
melalui DML (data manipulation language), yang disertakan dalam
program yang ditulis dalam bahasa pemrograman induk (seperti pascal,
cobol, clipper, foxpro, dan lainnya).
b. User Mahir (Casual Users)
User Mahir (Casual Users) adalah pemakai yang berinteraksi dengan
sistem tanpa menulis modul program. Mereka menyatakan query (untuk
akses data), dengan bahasa query yang telah disediakan oleh suatu DBMS.
c. User Umum
User Umum adalah pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data
melalui pemanggilan satu program aplikasi permanen, yang telah ditulis /
disediakan sebelumnya.
d. User Khusus
User Khusus adalah pemakai yang menulis aplikasi basis data non
konvensional untuk keperluan khusus.
6. Aplikasi (perangkat lunak) lain (bersifat optional)
Aplikasi AI, Sistem Pakar, Pengolahan Citra, dan lainnyal, yang bisa saja
mengakses basis data dengan / tanpa DBMS. Aplikasi (perangkat lunak) lain
Aplikasi lain ini bersifat optional, ada tidaknya tergantung pada kebutuhan
kita. DBMS yang kita gunakan lebih berperan dalam pengorganisasian data
dalam basis data, sementara bagi pemakai basis data (khususnya yang menjadi
end user) dapat disediakan program khusus untuk melakukan pengisian,
pengubahan dan pengambilan data.

2.4. Database Manajement System


Database Manajement System (DBMS) merupakan software yang digunakan
untuk membangun sebuah sistem basis data yang berbasis komputerisasi. DBMS
membantu dalam pemeliharaan dan pengolahan kumpulan data dalam jumlah besar.
Sehingga dengan menggunakan DBMS tidak menimbulkan kekacauan dan dapat
digunakan oleh pengguna sesuai dengan kebutuhan. DBMS merupakan perantara
bagi pemakai dengan basis data. Untuk merinteraksi dengan DBMS (basis data)
menggunakan bahasa basis data yang telah ditentukan oleh perusahaan DBMS.
Bahasa basis data biasanya terdiri atas perintah-perintah yang di formulasikan
sehingga perintah tersebut akan diproses olah DBMS.

2.5. Jenis Bahasa Query Pada DBMS


Perintah-perintah pada DBMS biasanya ditentukan oleh user. user menggunakan
bahasa SQL untuk menentukan perintah apa yang akan dikerjakan oleh DBMS.
Bahasa Query ini terbadi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Data Definition Language (DDL)
DDL digunakan untuk menggambarkan desain basis data secara keseluruhan.
DDL digunakan untuk membuat tabel baru, menuat indeks, ataupun
mengubah tabel. Hasil kompilasi DDL disimpan di kamus data.
2. Data Manipulation Language (DML)
DML digunakan untuk melakukan menipulasi dan pengambilan data pada
suatu basis data seperti penambahan data baru ke dalam basis data,
menghapus data dari suatu basis data dan pengubahan data di suatu basis data.

2.6. Komponen Penyusun DBMS


Dalam pembuatan DBMS diperlukan beberapa komponen fungsional
penyusunnya sebagai berikut:
1. DML Precompiler
Mengkonversi pernyataan-pernyataan DML yang dimasukkan di dalam
program aplikasi ke dalam pemanggilan prosedur normal di dalam bahasa
induknya. Procompiler harus berinteraksi dengan query processor untuk
membuat kode-kode yang diperlukan.
2. Query Processor
Menterjemahkan pernyataan-pernyataan bahasa query ke dalam instruksi-
instruksi low-level yang dimengerti oleh database manager.
3. DDL Compiler
Mengkonversi pernyataan DDL ke dalam sekumpulan table yang mengandung
metadata atau “data mengenai data”
4. Database Manager
Menyediakan interface antara data low-level yang disimpan didalam basisdata
dengan program-program aplikasi dan queries yang dikirimkan ke system.
2.7. Level Abstraksi Data Pada DBMS
Salah satu tujuan dari DBMS adalah memberikan tampilan kepada pengguna
dalam hal menyampaikan data. Untuk itu dalam DBMS terdapat Level Abstraksi
Data. Level ini berguna untuk menyembunyikan detail atau kompleksitasnya basis
data seperti bagaimana data disempan dan diolah. Sehingga pengguna hanya melihat
tampilan yag dibutuhkan oleh pengguna.
1. Level fisik
Level fisik merupakan level yang paling bawah. Pada level ini
memperlihatkan bagaimana sesungguhnya data disimpan.
2. Level Konseptual
Level ini menggambarkan bagaimana sebenarnya basis dta disimpan dan
berhubungan dengan data lainnya.
3. Level View
Level abstaraksi ini hanya menunjukkan sebagian dari basis data. Pada
umumnya pengguna tidak melibatkan secara langsung sehingga pengguna
hanya melihat data sesuai dengan yang dibutuhkan.

2.8. karakteristik DBMS


1. Data disimpan pada perangkat keras dan harus tetap ada setelah diakses.
Metode kases termasuk pembuatan data baru, modifikasi data yang sudah ada,
dan penghapusan data. Ini disebut data persistence.
2. Banyak user harus diizinkan untuk mengakses data secara bersamaan. Ini
disebut concurency.
3. Transaksi diatur agar sistem dapat memanipulasi data dan DBMS harus
memiliki kemampuan menyimpan sekumpulan pekerjaan.
4. Bahasa query harus tersedia untuk mengambil data berdasarkan kriteria yang
diberikan oleh user.
5. Data harus dapat dipulihkan setelah terjadi kerusakan. Jika data hilang, DBMS
harus memiliki kemampuan mengembalikan data tersebut. Ini disebut
recovery.
2.9. Kelebihan Sistem Basis Data
1. Terpusat dan Berbagi Data
User memasukkan dan menyimpan semua data di dalam satu komputer atau
lebih. Tindakan itu mengurangi penggunaan kertas, file, folder, dan juga
kemungkinan kehilangan atau kesalahan saat menempatkan data. Sekali data
disimpan dalam komputer, banyak pengguna lain bisa mengaksesnya via
jaringan komputer (publisher).
2. Current Data
Pengguna bisa secara cepat memperbaharui data dan data yang tersedia siap
untuk digunakan.
3. Kecepatan dan Produktivitas
Pengguna bisa mencari, mengurutkan, me-retrieve, membuat perubahan, dan
mencetak data secara mudah serta efisien, seperti halnya perhitungan
menjumlahkan semua data dapat dilakukan secara cepat daripada jika harus
melakukannya secara manual.
4. Akurasi dan Konsistensi
Pengguna bisa merancang basis data untuk memvalidasi masukan data, serta
untuk memastikan bahwa data yang dimasukkan adalah valid dan konsisten.
Data yang ada berlaku sama terhadap pengguna lainnya.
5. Analisis
Sistem basis data bisa menyimpan, menjejaki, dan memproses isi data yang
besar dari sumber yang berbeda. Sebagai contoh, Pengguna bisa
menggunakan kumpulan data dari sumber yang bervariasi untuk menjejaki
performa dari area bisnis untuk menganalisa atau untuk mengungkapkan trend
bisnis.
6. Keamanan
Admin bisa memproteksi basis data dengan penetapan daftar kata sandi
(password) dan identitas pengguna yang diotorisasi. Keamanan memastikan
bahwa pengguna hanya bisa melakukan operasi yang diizinkan saja.
7. Pemulihan (recovery)
Kegagalan sistem tidak bisa diabaikan. Penggunaan basis data memungkinkan
integritas data mengalami kegagalan. Sistem manajemen basis data
menggunakan suatu log transaksi untuk memastikan bahwa data akan menjadi
baik (pulih) saat admin menjalankannya kembali setelah terjadi crash.
8. Transaksi
Konsep transaksi menyediakan suatu sistem mekanisme pemulihan kesalahan
yang disamaratakan untuk memberikan konsekuensi atas kesalahan yang tidak
terduga.

2.10. Kelemahan Sistem Basis Data

1. Memerlukan Hardware tambahan :


o Kapasitas CPU yang lebih besar
o Terminal yang lebih banyak
o Alat komunikasi (multiuser)
2. Membutuhkan Listrik yang cukup besar
3. Menyediakan software/program untuk sistem basis data
4. Membutuhkan tenaga ahli (programmer)
5. Biaya (Cost) lebih besar untuk pembuatan, perawatan, dan pengelolaan
sistem.
6. Kompleks dalam pembuatan sistem basis data : kerumitan tingkat
tinggi dalam pembuatan program sistem basis data.
7. Backup yang cukup banyak memakan waktu, dan Prosedur Backup
yang sulit.
8. Pemulihan (Recovery) sulit.
9. Jika terjadi kerusakan atau serangan pada sistem basis data, maka akan
mempengaruhi kinerja dari sebuah instansi atau perusahaan.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1. Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling terintegrasi satu dengan
yang lainnya, dan tersimpan dalam perangkat keras komputer serta
menggunakan perangkat lunak untuk bantuan dalam mengoperasikannya.
2. DBMS (Database Management systems) adalah kumpulan program yang
mengkoordinasikan semua kegiatan yang berhubungan dengan basis data.
3. Tujuan Merancang Basis Data adalah untuk memenuhi informasi yang
berisikan kebutuhan-kebutuhan user secara khusus dan aplikasi-aplikasinya.,
memudahkan pengertian struktur informasi serta mendukung kebutuhan-
kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek penampilan (response time,
processing time, dan storage space).
DAFTAR PUSTAKA

1. materi kuliah MAKALAH SISTEM BASIS DATA.htm


2. Makalah Basis Data DBMS (Data Base Management System) Handiswan
Blog.html
3. Basis data - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.html
4. Database (bagian 1).html
5. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN SISTEM BASIS DATA New Informatika
Komputer.html
6. Komponen Sistem Basis Data terdiri dari 6 Komponen Kinabi Poetra Blog.html
7. Pengertian Basis Data Informatika.html
8. Sejarah Basis Data Informatika.html

Anda mungkin juga menyukai