Anda di halaman 1dari 1

Paper

Training and Development


Group 3

Proses pelatihan dan pengembangan dibagi menjadi empat fasa, dimulai dari ​assesment​,
desain, implementasi dan evaluasi.

Tahap pertama adalah ​assesment​, yaitu penentuan titik pelatihan mau dilakukan dimana dan ke
siapa. Langkah awal yang diambil adalah identifikasi masalah atau target baru dari perusahaan,
dan melihat apakah pelatihan tambahan dibutuhkan. Tahap selanjutnya adalah pemilihan divisi
yang akan bertanggung jawab untuk menerima atau melakukan pelatihan tersebut, memberikan
kebebasan kepada divisi tersebut menentukan langkah selanjutnya. Yang terakhir adalah
pemilihan orang yang menerima pelatihan atau pengembangan, perlu dipastikan bahwa orang
tersebut benar benar mempunyai kapabilitas dan siap untuk menerima pelatihan.

Tahap kedua adalah bagaimana kita mendesain program pelatihan. Ada beberapa isu terkait,
yaitu : Tujuan instruksional dari pelatihan, kesiapan dan motivasi peserta, prinsip-prinsip
pembelajaran, dan karakteristik dari instruktur. Salah satu yang utama adalah bagaimana
prinsip pembelajaran harus dipertimbangkan dengan matang agar lingkungan pembelajaran
yang kondusif dapat tercipta.

Tahap ketiga adalah tahap implementasi pelatihan. Ada beberapa metode pelatihan yang
digunakan untuk menyesuaikan kebutuhan output, baik itu untuk membentuk ​attitude,
knowledge, ​dan skills. S
​ alah satu yang sering digunakan adalah metode on-the-job training,
apprenticeship training, internships, classroom training, dan lain lain. On the job training juga
dinilai cukup efektif dan harus dilakukan dengan PROPER : Prepare, Reassure, Orient,
Perform, Evaluate, dan Reinforce & Review, agar hasilnya lebih signifikan. Namun,dalam
implementasi ini, bisa juga dilakukan beberapa metode sekaligus menyesuaikan kebutuhan
masing-masing perusahaan.

Tahap terakhir adalah evaluasi dari pelatihan yang sudah diberikan. Dari setiap proses
pelatihan mempunyai siklus yang terhubung satu dengan lainnya. Siklus terdiri dari reaksi,
perilaku, pembelajaran dan hasil. Reaksi akan berkaitan dengan pembelajaran dan perilaku,
maka setiap pembelajaran yang diberikan akan langsung dapat terlihat apakah orang tersebut
berubah secara perilaku. Dari reaksi tersebut bisa terlihat keefektifan dari pelatihan, semakin
drastis perubahan dari perilaku seseorang yang menerima pelatihan baik dari segi teknis
maupun hubungan dan sikap dalam bekerja maka itulah yang dinilai sebagai hasil dari
pelatihan.

Dari empat fasa itu harus muncul keterkaitan yang tepat antara peninjauan masalah pada tahap
satu dengan hasil yang didapat pada tahap empat.

Anda mungkin juga menyukai