KESIMPULAN
Abses paru adalah infeksi dekstruktif berupa lesi nekrotik pada jaringan paru yang
terlokalisir. Abses paru Primer adalah akibat pneumonia aspirasi atau bronkogenik.
Abses paru Sekunder adalah infeksi yang terjadi pada orang yang sebelumnya sudah
pemeriksaan penunjang. Keluhan penderita yang khas seperti malaise, demam tinggi,
batuk purulent dengan bau amis. Dari pemeriksaan laboratorium. Hitung leukosit
Pada gambaran radiologik dapat ditemukan gambaran satu atau lebih kavitas yang
disertai dengan adanya air fluid level. Khas pada abses paru anaerobik kavitasnya
singel (soliter) yang biasanya ditemukan pada infeksi paru primer, sedangkan abses
Pada terapi peroral diberikan: Penisilin oral 750 mg empat kali sehari. Apabila
hasil terapi kurang memuaskan, terapi dapat dirubah dengan: Klindamisin 600 mg tiap
8 jam, Metronidazol 4x500 mg, atau Gentamisin 5 mg/kg BB dibagi dalam 3 dosis
tiap hari.
44
Drainase postural selalu dilakukan bersama dengan pemberian terapi antibiotik.
Tubuh diposisikan sedemikian rupa sehingga drainase pun menjadi lancar. Pada
denganbproduksivsputumcpurulen.
Pembedahan dilakukan bila terapi antibiotik gagal, yaitu bila : Abses menjadi
menahun, Kavitas, produksi dahak, dan gejala klinik masih tetap ada setelah terapi
Angka kematian yang disebabkan oleh abses paru terjadi penurunan dari 30 –
45