Anda di halaman 1dari 9

ELASTISITAS

Apa itu Elastisitas?

Elastisitas (elasticity) adalah kemampuan (ability) dari benda padat untuk kembali ke bentuk
semula segera setelah gaya luar yang bekerja padanya hilang/ dihilangkan. Deformasi
(perubahan bentuk) pada benda padat elastis mengikuti aturan yang dikemukakan Robert
Hooke yang kemudian dikenal dengan hukum Hooke. Ahli matematika dan juga seorang
filsuf asal Inggris ini mencetuskan hukum Hooke (elastisitas) yang berbunyi

“Perubahan bentuk benda elastis akan sebanding dengan gaya yang bekerja padanya
sampai batas tertentu (batas elastisitas). Jika gaya yang deberikan ditambah hingga melebihi
batas elastisitas benda maka benda akam mengalami deformasi (perubahan bentuk )
permanen”
-Robert Hooke-

Sobat punya sebatang bambu apus kecil. Saat sobat memberikan tenaga untuk
membengkokkan bambu tersebut ia akan melengkung (deformasi) yang bersifat sementara
yang berarti bahwa bambu bersifat elastis. Bambu akan kembali ke bentuk semula jika sobat
menghilangkan gaya yang bekerja padanya. Akan tetapi jika sobat memberikan gaya dalam
jumlah yang besar bambu tersebut bisa patah. Kapan ia patah? Ketika gaya yang sobat
berikan melebihi titik elastis dari bambu.

Besaran-Besaran dalam Elastisitas

a. Tegangan (stress)
Tegangan adalah besarnya gaya yang bekerja pada permukaan benda persatuan luas.
Tegangan dalam elastisitas dirumuskan:

Tegangan sama seperti tekanan, ia memiliki satuan Pascal (Pa) atau N/m2

b. Regangan (strain)
Regangandalam elastisitas adalah pertambahan panjang yang terjadi pada suatu benda karena
pengaruh gaya luar per panjang mula-mula benda tersebut sebelum gaya luar bekerja
padanya. Regangan dirumuskan:

Karena regangan adalah perbandingan dari dua besaran yang sejenis maka ia hanya seperti
koefisien (tanpa punya satuan)

c. Mampatan
Mampatan hampir sama seperti regangan. Bedanya, regangan terjadi karena gaya tarik yang
mendorong molekul benda terdorong keluar sedangkan mampatan karena gaya yang
membuat molekul benda masuk ke dalam (memampat).
d. Modulus Elastis (Modulus Young)
Definisi dari modulus young adalah perbandingan antara tegangan dengan regangan. Di
rumuskan

jika kita menguraikan rumus tegangan dan regangan di dapat persamaan

Elastisitas Fisika – Pengertian, Rumus, Hukum Hooke, Dan Contoh


Soal
By Mas MinPosted on April 23, 2016

Elastisitas Fisika : Pengertian, Rumus, Hukum Hooke, Dan Contoh Soal – Pada kendaraan
bermotor, baik mobil ataupun sepeda motor, dipasang sistem alat yang berfungsi untuk
meredam kejutan. Sistem alat ini dinamakan shockabsorber, yang kebanyakan orang
menyebutnya shockbreaker. Salah satu komponen shocksabsorber adalah pegas (pir spiral).
Coba Anda bayangkan apabila kendaraan Anda tidak menggunakan shockabsorber. Pasti
Anda akan cepat leiah dan tidak menyenangkan ketika berkendara. Pada saat berkendaraan
meiewati jalan berlubang, berat kendaraan dan pengendara akan menekan pegas sehingga
termampatkan. Pegas akan kembali ke bentuk semula pada jalan rata. Dengan demikian,
pengendara hanya merasakan sedikit kejutan. Mengapa pegas tersebut dapat kembali ke
bentuk semula? Apa manfaat pegas pada produk teknologi lainnya? Simak dan pelajari artikel
ini dengan saksama.
Terdapat macam macam bentuk elastisitas, yaitu elastisitas zat padat, elastisitas pada pegas,
dan energy potensial pegas. Dibawah ini adalah penjelasan dari masing masing bentuk dari
elastisitas dan Contoh soal beserta cara penyelesaiannya.

Elastisitas Zat Padat

Elastisitas adalah sifat suatu benda untuk kembali ke bentuk awal segera setelah gaya yang
mengenai benda tersebut dihilangkan. Benda yang dapat kembali ke bentuk semula setelah
gaya yang mengenainya dihilangkan disebut benda elastis. Ketika Anda menarik pegas
hingga bertambah panjang, pegas akan segera kembali ke ukuran semula setelah gaya tarik
tersebut dihilangkan. Sebaliknya, benda yang tidak dapat kembali ke bentuk semula setelah
gaya yang mengenainya dihilangkan disebut benda plastis. Contoh benda plastis antara lain
plastisin, lumpur, dan tanah liat. Besaran-besaran yang berhubungan dengan sifat elastisitas
benda antara lain sebagai berikut.

a. Tegangan (δ)

Tegangan adalah besamya gaya yang bekerja pada suatu benda pada luas penampang
tertentu. Secara matematis, tegangan dirumuskan sebagai berikut.

b. Regangan (e)

Regangan adalah perubahan relatif ukuran benda yang mengalami tegangan. Regangan
dihitung dengan cara membanding- kan pertambahan panjang suatu benda terhadap panjang
awalnya. Secara matematis, regangan dirumuskan sebagai berikut.

c. Modulus Elastisits (Modulus Young)

Modulus Young adalah besamya gaya yang bekerja pada luas penampang tertentu untuk
meregangkan benda. Dengan kata lain, mddulus Young merupakan perbandingan antara
tegangan dan regangan pada benda. Nilai modulus Young menunjukkan tingkat elastisitas
suatu benda. Semakin besar nilai modulus Young, semakin besar pula tegangan yang
diperlukan untuk meregangkan benda. Modulus Young dirumuskan sebagai berikut.
d. Batas Elastis

Sifat elastisitas benda memiliki batas sampai pada suatu besar gaya tertentu. Apabila gaya
yang diberikan lebih kecil daripada batas elastisitas, benda akan kembali ke bentuk semula
ketika gayp tersebut dihilangkan. Akan tetapi, apabila gaya yang diberikan lebih besar
daripada batas elastisitas benda, benda tidak dapat kembali ke bentuk sem,ula. Benda secara
permanen berubah bentuk.

Elastisitas pada Pegas

Pegas merupakan benda elastis karena dapat kembali ke bentuk semula ketika gaya pada
pegas dihilangkan. Gaya yang dapat menggerakkan benda kembali ke bentuk semula disebut
gaya pemulih.

a. Hukum Hooke

Pada tahun 1678, Robert Hooke menyatakan apabila pegas ditarik dengan suatu gaya tanpa
melampaui batas elastisitasnya, pada pegas akan bekerja gaya pemulih yang sebanding
dengan simpangan benda dari titik seimbangnya tetapi arahnya berlawanan dengan arah
gerak benda. Pernyataan ini dikenal dengan hukum Hooke. Secara matematis, hukum Hooke
dinyatakan sebagai berikut.

Tanda negatif pada hukum Hooke bermakna bahwa gaya pemulih pada pegas selalu
berlawanan dengan arah simpangan pegas. Tetapan pegas (k) menyatakan ukuran kekakuan
pegas. Pegas yang kaku memiliki nilai k yang besar, sedangkan pegas lunak memiliki k kecil.

b. Tetapan Gaya pada Benda Elastis

Dari pembahasan sebelumnya diketahui bahwa modulus Young dirumuskan sebagai berikut.

Dari persamaan di atas, besarnya gaya yang bekerja pada benda dapat ditulis sebagai berikut.
Berdasarkan hukum Hooke, besar gaya pemulih pada pegas sebesar F =-k ∆x atau F = -k ∆ℓ
Dengan demikian, konstanta gaya pada benda elastis dapat dirumuskan sebagai berikut.

c. Hukum Hooke untuk Susunan Pegas

Sebuah pegas yang diberi gaya akan mengalami pertambahan panjang sesuai gaya yang
diberikan padanya. Bagaimana jika pegas yang diberi gaya’berupa susunan pegas (lebih dari
satu)? Berbagai macam susunan pegas antara lain sebagai berikut.

Susunan Seri pegas

Pertambahan panjang pegas yang disusun seri merupakan jumlah pertambahan panjang kedua
pegas. Jadi, tetapan pegas yang disusun seri dihitung:

Jadi, ketetapan pegas yang disusun seri dihitung:


susunan parallel pegas

Gaya mg digunakan untuk menarik kedua pegas sehingga pertambahan panjang kedua pegas
sama.

Energi Potensial Pegas

Energi potensial pegas merupakan kemampuan pegas untuk kembali ke bentuksemula.


Berdasarkan hukum Hooke, besarnya gaya pemulih sebanding dengan simpangan benda.
Hukum Hooke dapat dinyatakan dengan grafik seperti di samping.

Grafik F-∆x tersebut menunjukkan bahwa daerah yang diarsir merupakan usaha yang
dilakukan untuk menarik pegas atau besarnya energi potensial pegas untuk kembali ke bentuk
semula. Besarnya energi potensial pegas dihitung dengan langkah sebagai berikut.

Mengenal Benda Elastis dan Plastis

Elastisitas adalah kecenderungan pada suatu benda untuk berubah dalam bentuk baik
panjang, lebar maupun tingginya, tetapi massanya tetap, hal itu disebabkan oleh gaya-gaya
yang menekan atau menariknya, pada saat gaya ditiadakan bentuk benda kembali seperti
semula.

Jika sebuah gaya diberikan pada sebuah benda yang elastis, maka bentuk benda tersebut
berubah. Gaya yang diberikan juga memiliki batas-batas tertentu. Sebuah karet bisa putus
jika gaya tarik yang diberikan sangat besar, hingga melewati batas elastisitasnya. Demikian
juga sebuah pegas tidak akan kembali ke bentuk semula jika ditarik dengan gaya yang sangat
besar. Jadi benda-benda elastis tersebut memiliki batas elastisitas.

Sesuai dengan sifat elastis tersebut benda dibagi menjadi benda elastis dan benda plastis.
Karet dan pegas merupakan beberapa contoh benda elastis. Sedangkan benda plastis adalah
benda yang jika gaya luar dihilangkan benda tersebut tidak akan kembali ke bentuk semula.
Contoh dari benda plastis ialah plastisin, lilin, dan tanah liat.
Tegangan, regangan, dan modulus elastisitas terjadi pada benda yang dikenai gaya tertentu
akan mengalami perubahan bentuk. Perubahan bentuk bergantung pada arah dan letak gaya-
gaya tersebut diberikan. Ada tiga jenis perubahan bentuk yaitu regangan, mampatan, dan
geseran.

Pengertian Tegangan, Regangan, dan Modulus Elastisitas

1. Regangan. Renggangan merupakan perubahan bentuk yang dialami sebuah benda jika dua
buah gaya yang berlawanan arah (menjauhi pusat benda) dikenakan pada ujung-ujung
benda.
2. Mampatan. Mampatan adalah perubahan bentuk yang dialami sebuah benda jika dua buah
gaya yang berlawanan arah (menuju pusat benda) dikenakan pada ujung-ujung benda.
3. Geseran. Geseran adalah perubahan bentuk yang dialami sebuah benda jika dua buah gaya
yang berlawanan arah dikenakan pada sisi-sisi bidang benda.

Tegangan (stress)

Tegangan (stress) pada benda, misalnya kawat besi, didefinisikan sebagai gaya persatuan luas
penampang benda tersebut. Tegangan diberi simbol σ (dibaca sigma). Secara matematis dapat
ditulis sebagai berikut.

Keterangan:

F : besar gaya tekan/tarik (N)


A : luas penampang (m2)
σ : tegangan (N/m )
2

Bila dua buah kawat dari bahan yang sama tetapi luas penampangnya berbeda diberi gaya,
maka kedua kawat tersebut akan mengalami tegangan yang berbeda. Kawat dengan
penampang kecil mengalami tegangan yang lebih besar dibandingkan kawat dengan
penampang lebih besar. Tegangan benda sangat diperhitungkan dalam menentukan ukuran
dan jenis bahan penyangga atau penopang suatu beban, misalnya penyangga jembatan
gantung dan bangunan bertingkat.

Regangan (strain)

Regangan (strain) didefinisikan sebagai perbandingan antara penambahan panjang benda ΔX


terhadap panjang mula-mula X. Regangan dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:

ε: regangan strain (tanpa satuan)


ΔX : pertambahan panjang (m)
X : panjang mula-mula (m)

Makin besar tegangan pada sebuah benda, makin besar juga regangannya. Artinya, ΔX juga
makin besar. Berdasarkan berbagai percobaan di laboratorium, diperoleh hubungan antara
tegangan dan regangan untuk baja dan aluminium seperti tampak pada gambar berikut.

Grafik perbandingan tegangan terhadap


regangan untuk baja dan aluminium

Berdasarkan grafik pada gambar diatas, untuk tegangan yang sama, misalnya 1 × 108 N/m2,
regangan pada aluminium sudah mencapai 0,0014, sedangkan pada baja baru berkisar pada
0,00045. Jadi, baja lebih kuat dari aluminium. Itulah sebabnya baja banyak digunakan
sebagai kerangka (otot) bangunan-bangunan besar seperti jembatan, gedung bertingkat, dan
jalan layang.

Modulus Elastisitas (Modulus Young )

Selama gaya F yang bekerja pada benda elastis tidak melampaui batas
elastisitasnya, maka perbandingan antara tegangan (σ) dengan regangan (ε) adalah konstan.
Bilangan (konstanta) tersebut dinamakan modulus elastis atau modulus Young (E). Jadi,
modulus elastis atau modulus Young merupakan perbandingan antara tegangan dengan
regangan yang dialami oleh suatu benda. Secara matematis ditulis seperti berikut.

Keterangan:

E : modulus Young (N/m2 atau Pascall)

Nilai modulus Young untuk beberapa jenis bahan ditunjukkan pada tabel berikut.
Modulus Young Beberapa Jenis Bahan

Anda mungkin juga menyukai