Anda di halaman 1dari 3

a.

Sasaran yang ingin dicapai


Sasaran adalah target jangka panjang yang secara spesifik diharapkan perusahaan untuk dicapai
dalam jangka waktu tertentu. Contoh tujuan jangka panjang adalah meningkatkan
penjualan,sasaran yang berkaitan adalah mencapai total penjualan dengan target tertentu. Tujuan
menyediakan arah sedangkan sasaran menydiakan tonggak pencapaian yang dapat digunakan
untuk mengukur kemajuan menuju tujuan. Tanpa sasaran untuk mengoperasionalkan tujuan,
manajer dan karyawan hanya memiliki panduan umum untuk pengambilan keputusan, meskipun
sasaran ini bukan merupakan akhir suatu perjalanan. Sasaran hanya sebagai tonggak pencapaian
yang harus dilalui dalam mencapai visi perusahaan. Oleh karena itu, setiap tujuan perlu
ditentukan paling tidak satu sasaran yang dikuantifikasikan dan diukur, serta janga waktu yang
dibutuhkan untuk mewujudkannya.

Pada perusahaan yang kami kelola, akan menciptakan suatu produk minuman tradisional yaitu
dawet. Dalam persaingan bisnis produk dawet menjadi produk yang memiliki tingkat pesaing
yang tinggi karena terdapat produk olahan minuman yang serupa. Suatu bisnis tidak akan jauh
dari persaingan. Persaingan bisnis muncul karena adanya peluang yang tinggi dari bisnis
tersebut. Pesaing dalam dunia bisnis akan selalu terus bertambah. Sehingga akan berpengaruh
tehadap semua jenis usaha atau bisnis yang ada, salah satunya pada perusahaan minuman Es
Dawet. Dalam mengantisipasi persaingan kami akan melakukan beberapa usaha yang menjadi
sasaran yang sangat penting bagi perusahaan ini, yaitu:
 Peningkatan kualitas
Dalam era globalisasi ini, tampaknya masyarakat atau konsumen semakin kritis dalam menilai
suatu produk. Stanton (1985:285-286) memberi pengertian kualitas produk adalah Suatu jaminan
dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen dalam memilih suatu produk dan dalam masalah
ini citra rasa pribadi sangat berperan.

perusahaan kami menganggap pesaing sebagai motivasi yang nyata dan harus dihadapi.
Sehingga kami, menjadi tertantang untuk terus meningkatkan kualitas produk maupun
pelayanan untuk konsumen. Agar konsumen tetap nyaman dan tidak bosan-bosan untuk
berkunjung. Pertama, perusahaan kami akan mengeluarkan biaya tambahan yang diharapkan
perusahaan akan selalu bisa membuat produk utama lebih baik dan membuat sebuah inovasi
dalam menciptakan suatu produk baru. Kedua, perusahaan kami akan menerapkan fungsi
Voice of Customer dengan optimal, biasanya bisa dari divisi penjualan atau pemasaran.
menggunakan perspektif pelanggan untuk menentukan produk terbaik apa yang diinginkan
pelanggan, sehingga anda bisa membuat standart tertentu dan menyesuaikannya dengan biaya
yang akan dikeluarkan. Dan langkah yang terakhir adalah Mengontrol Tingkat Kualitas,
Kontrol kualitas dilaksanakan untuk memastikan bahwa proses produksi dapat memenuhi
standar kualitas yang telah ditetapkan. Setelah tingkat kualitas yang diinginkan telah
ditentukan, perusahaan dapat menilai apakah tingkat kualitas tersebut telah tercapai. Untuk
memastikan bahwa kualitas tetap terjaga, secara periodik perusahaan mengevaluasi
karakteristik yang digunakan untuk mengukur kualitas produk.
 Peningkatan kuantitas produk.

Menurut Wungu dan Brotoharsojo (2003:56) bahwa “Quantity (kuantitas) adalah segala
bentuk satuan ukuran yang terkait dengan jumlah hasil kerja dan dinyatakan dalam
ukuran angka atau yang dapat dipadankan dengan angka”. Dalam upaya peningkatan
kuantitas produk sebagai sasaran yang akan dituju oleh perusahaan, kami akan
melakukan dengan cara diversifikasi, langkah yang dapat diambil oleh kami untuk
mengembangkan bisnisnya adalah dengan melakukan ekstensifikasi dan intensifikasi.
Ekstensifikasi secara singkat dapat diartikan sebagai upaya perluasan usaha yang
dilakukan dengan menambah atau memperluas faktor-faktor produksi yang ada, kami
akan membuka perusahaan utama di Jalan mastrib kemudian kami akan membuka cabang
disekitar daerah kampus yang ada di Kabupaten Jember. Langkah selanjutnya yang dapat
ditempuh oleh kami untuk mengembangkan bisnis adalah dengan menempuh langkah
intensifikasi. Secara umum, intensifikasi dapat diartikan sebagai usaha meningkatkan
atau memaksimalkan hasil produksi dengan meningkatkan kemampuan produktifitas
faktor-faktor produksi. Untuk memaksimalkan hasil produksi, perusahaan juga harus
melakukan intensifikasi dalam hal kualitas mental dan spiritual tenaga kerja. Intensifikasi
ini dapat dilakukan dengan cara memberikan fasilitas keagamaan sesuai dengan agama
yang dianut oleh tenaga kerja. Intensifikasi melalui fasilitas keagamaan dapat berupa
bangunan untuk beribadah maupun kegiatan-kegiatan rohani yang berguna untuk
membangun spiritualitas tenaga kerja.

Anda mungkin juga menyukai