Berdasarkan ciri lithologi dibagi dalam 3 Formasi, yaitu : Formasi Mallawa, Formasi Tonasa
Dan Formasi Alluvium, dari hasil pemetaan geologi regional Lembar Pangkajene dan
Watampone Bagian Barat Sulawesi oleh Rab Sukamto (1982) ( Gambar 2.2 ).
1. Formasi Mallawa
Formasi Mallawa terdiri dari Batupasir dan Batulempung, mengandung sisipan Batubara dan
Batulempung serta Gamping Fosil Foraminifera dan Fosil Mollusca yang menunjukkan umur
Eosen, diendapkan dalam lingkungan transisi.
2. Formasi Tonasa
Formasi Tonasa tersusun dari Batugamping Terumbu dan Batugamping Klastik, sebagian besar
sudah mengalami perubahan (Batumarmeran), disebabkan karena proses metamorfisme tingkat
rendah sampai tingkat menengah sehingga berbentuk batupualam (marmer). Perubahan ini
disebabkan karena adanya pengaruh. Intrusi dari batuan beku trakit. Apabila diteliti secara
megaskopis batuan ini terdiri dari mineral karbonat berwarna kuning gading, putih serta abu-
abu terkekarkan dan intensif rendah, kristalin juga dapat dijumpai Fosil Foraminifera dan
Mollusca pada batuan gamping. Pada formasi ini juga terdapat batuan Terobosan Trakit,
berwarna abu-abu terang dan apabila lapuk berwarna abu-abu terkekarkan dan intensif rendah,
tersusun dari minral Ortoklas, Plagioklas, Biotit dan Hornblende. Batuan ini menerobos satuan
formasi tonasa dan malawa.
3. Endapan Alluvial
Endapan Alluvial tersusun dari mineral lepas berukuran lempung hingga bongkahan
menyebar. Di bagian Barat dengan ketebalan antara (0,5 – 10) meter.
Umur Formasi Deskripsi
Tanah penutup
Ketidak selarasan
Miosen
Tengah
Batugamping terumbu dan
klastik
Sisipan Batubara
EosenBawah
Batugamping