Anda di halaman 1dari 1

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

GPR merupakan metode yang memiliki spesialisasi untuk eksplorasi dangkal


(nearsurface geophysics) dengan ketelitian yang amat tinggi sehingga mampu
mendeteksi benda di bawah permukaan tanah. GPR juga dapat digunakan
untuk mendeteksi benda non-metalik (pipa plastik, mayat, bahkan
lubang/ruang kosong) dengan syarat bahwa benda tersebut memiliki sifat listrik
yang berbeda dengan benda sekitarnya (host material). Metode GPR berbeda
dengan metode seismik yang menggunakan sumber gelombang mekanik
(getaran medium) seperti pukulan palu, ledakan mercon, dan bom. GPR
merupakan salah satu metode geofisika yang tidak merusak. Kelebihan lainnya
adalah biaya operasionalnya yang redah, prosedur pengerjaan mudah, dan
ketelitian yang tinggi. Namun, daya tembusnya hanya puluhan meter. GPR
bekerja dalam daerah radar, yaitu yang berfrekuensi di atas 10 Hz atau yang
bersesuaian dengan panjang gelombang lebih kecil dari 30 m. Karena panjang
gelombang itu mencerminkan ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi,
maka semakin tinggi frekuensi, yang artinya semakin pendek panjang
gelombang, sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi, makin
tinggi pula ketelitiannya. Dengan adanya georadar ini, akan memudahkan kita
untuk mendeteksi barang-barang mineral, tanpa harus merusak lingkungan dan
pengoperasiaanya pun tidak membutuhkan biaya dan waktu yang banyak
sehingga praktikum mengenai pengenalan alat GPR serta perakitannya dan
akuisisi data ini diperlukan.

B. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum ini adalah sebagai berikut.


1. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dan kegunaan setiap alat yang
digunakan pada metode GPR.
2. Mahasiswa dapat melakukan pemasangan alat Geoscanners Akula 9000C.
3. Mahasiswa dapat mengetahui prosedur pengambilan data menggunakan
metode GPR.

Anda mungkin juga menyukai