Anda di halaman 1dari 9

PERJANJIAN KERJASAMA

PENYELENGGARAAN PRAKTIK KERJA PROFESIAPOTEKER


ANTARA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
DAN
RUMAH SAKIT PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA

NOMOR PIHAK PERTAMA: 280/UN22.9/KS/2018


NOMOR PIHAK KEDUA: 2 7 /UN22.20/KS/2018
TENTANG
PELAKSANAAN KERJASAMA OPERASIONAL PENYELENGGARAAN
PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER

Pada hari im seran tanggal delapan bulan Januan tahun dua nbu delapan belas, bertempat di
Pontianak, yang bertanda tangan di bawah ini:
Dokter Arif Wicaksono, Magister Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Biomedis Tanjungpura yang berkedudukan di Jalan Prof. Dr.
H. Hadhari Nawawi Pontianak yang dal am hal ini
bertindak untuk dan atas nama Program Studi
Pendidikan Profesi Apoteker Universitas
Tanjungpura berkedudukan di Pontianak,
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
Dokter Muhammad Asroruddin, Spesialis Direktur Rumah Sakit Pendidikan Universitas
Mata Tanjungpura Pontianak yang berkedudukan di
Pontianak yang dalam hal ini bertindak untuk dan
atas nama Rumah Sakit Pendidikan Universitas
Tanjungpura Pontianak berkedudukan di
Pontianak, selanjutnya dalam perjanjian ini disebut
PIHAK KEDUA.

Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerjasama Praktik Kerja Profesi Apoteker
Program Pendidikan Studi Profesi Apoteker Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura dengan
ketentuan sebagai berikut. Selanjutnya PIH A K PERTAM A dan PIH AK KEDUA yang secara
bersama-sama disebut PARA PIHAK terlebih dahulu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

\ <1
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara RI Tahun 2009, Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5063)
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas
peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan.
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2014 Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit
10. Surat Keputusan bersama Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi Indonesia nomor
003/APTFI/VI/2009 dan Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia Nomor 083/SK/ISFI/VI/2009 tentang
program pendidikan profesi apoteker
Selanjutnya berdasarkan hal-hal tersebut diatas, PARA PIHAK sepakat untuk membuat dan
menandatangani perjanjian kerjasama tentang Praktik Kerja Profesi Apoteker di Rumah Sakit
Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak selanjutnya disebut “Perjanjian” dengan syarat-syarat
dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
n Dalam perjanjian pelaksanaan (kerja sama operasional) ini, yang dimaksud dengan:
1. Praktik adalah Praktik Kerja Profesi Apoteker
2. Mahasiswa adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker Universitas
Tanjungpura
3. Sarana dan prasarana rmnah sakit adalah segala fasilitas yang tersedia di tempat Praktik rumah
sakit tersebut
4. Rumah Sakit adalah Rumah Sakit Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak.

(i / T
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2

Perjanjian keijasama ini dimaksudkan untuk memberikan pedoman dalam pelaksanaan Praktik Kerja
Profesi Apoteker di rumah sakit dengan tujuan meningkatkan mutu pendidikan bagi mahasiswa
program profesi apoteker dan pengembangan sumber daya manusia dengan pemberian rekomendasi
melanjutkan pendidikan, menyelenggarakan pelatihan bersama di bidang kefarmasian umumnya dan
upaya mengefektifkan, kognitif serta psikomotor calon apoteker di rumah sakit.

BAGIAN KESATU
LINGKUP KERJASAMA
Pasal 3
Sarana dan Prasarana Rumah Sakit serta Pembimbing Praktik

PIHAK PERTAMA memanfaatkan sarana dan prasarana rumah sakit serta tenaga Pembimbing
Praktik PIHAK KEDUA dalam melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Profesi Apoteker.

BAGIAN KEDUA
Tata Cara Pelaksanaan
Pasal 4

(1) PIHAK PERTAMA menginformasikan kepada PIHAK KEDUA paling lambat 1 (satu) bulan
sebelum Praktik Kerja Profesi Apoteker dimulai disertai dengan petunjuk teknis pelaksanaannya.
(2) Bila kurang dari 1 bulan, PIHAK KEDUA berhak menolak PIHAK PERTAMA untuk
melaksanakan praktik di rumah sakit UNTAN
(3) Perencanaan Praktik dan garis-garis besar pengajaran Praktik dibuat oleh PIHAK PERTAMA.
(4) Kriteria peserta ditentukan PIHAK PERTAMA sedangkan jumlah peserta, waktu dan tempat
Praktik ditentukan bersama oleh PARA PIHAK.
(5) Lama pelaksanaan Praktik kerja profesi adalali 2 (Dua) minggu atau 12 (dua belas) hari kerja.

Pengawasan
Pasal 5

(1) PIHAK KEDUA melalui Pembimbing Praktik menyelenggarakan, memantau dan menetapkan
evaluasi hasil Praktik Kerja Profesi Apoteker kepada PIHAK PERTAMA.
(2) PIHAK PERTAMA mengadakan supervisi dan pemantauan kemampuan mahasiswa selama
melaksanakan Praktik kerja profesi Apoteker di rumah sakit selama paling tidak 2 (dua) kali
dalam satu peiiode.

Ketenagaan
Pasal 6

(1) Pembimbing Praktik selama kegiatan Praktik Kerja Profesi Apoteker PIHAK PERTAMA
ditunjuk oleh PIHAK KEDUA dengan memperhatikan surat keputusan manajemen Rumah
Sakit Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak selanjutnya ditetapkan PIHAK
PERTAMA dalam suatu Surat Keputusan.
(2) Dalam rangka pelaksanaan ujian Praktik, penunjukan penguji Praktik yang berasal dari rumah
sakit diajukan oleh PIHAK KEDUA untuk selanjutnya ditetapkan PIHAK PERTAMA dengan
suatu Surat Keputusan

BAB IH
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

BAGIAN KESATU
Hak dan Kewajiban Pihak Pertama
Pasal 7

(1) PIHAK PERTAMA berhak melaksanakan Praktik Kerja Profesi Apoteker dan ujian Praktik di
lahan Praktik yang telah disepakati dengan PIHAK KEDUA.
(2) PIHAK PERTAMA berhak mendapatkan bantuan Pembimbing Praktik dari PIHAK KEDUA
dalam rangka memantau dan mengevaluasi pelaksanaan Praktik mahasiswa PIHAK
PERTAMA
(3) PIHAK PERTAMA berhak mendapatkan bantuan penguji Praktik dari PIHAK KEDUA dalam
rangka melakukan ujian Praktik mahasiswa PIHAK PERTAMA.
(4) PIHAK PERTAMA berkewajiban membayar biaya Praktik Kerja Profesi Apoteker kepada
PIHAK KEDUA
(5) PIHAK PERTAMA berkewajiban mengganti biaya kerusakan sarana dan prasarana Rumah
Sakit Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak sebagai akibat langsung kesalahan dan
kelalaian mahasiswa PIHAK PERTAMA dalam melaksanakan Praktik kepada PIHAK
KEDUA
(6) PIHAK PERTAMA berkewajiban membuat petunjuk teknis Praktik dan garis-garis besar
program pengajaran Praktik untuk diberikan kepada PIHAK KEDUA.
BAGIAN KEDUA
Hak dan Kewajiban Pihak Kedua
Pasal 8

(1) PIHAK KEDUA berhak untuk mendapatkan pembayaran biaya Praktik Kerja Profesi Apoteker
dari PIHAK PERTAMA.
(2) PIHAK KEDUA berhak memberikan sanksi kepada mahasiswa yang melakukan pelanggaran
ketentuan dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Tanjungpura
Pontianak dengan sepengetahuan PIHAK PERTAMA.
(3) PIHAK KEDUA berhak menolak Praktik kerja mahasiswa PIHAK PERTAMA jika PIHAK
PERTAMA tidak mengindahkan ketentuan pasal 4 ayat 1, lahan Praktik tidak memungkinkan
karena beban pembimbing Praktik dan daya tampung sudah maksimal atau alasan lainnya yang
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum.
(4) PIHAK KEDUA berkewajiban memfasilitasi PIHAK PERTAMA dalam melaksanakan Praktik
Keija Profesi Apoteker di rumah sakit yang telah disepakati.
(5) PIHAK KEDUA berkewajiban menyampaikan hasil evaluasi Praktik mahasiswa kepada
PIHAK PERTAMA sesuai dengan format evaluasi yang disediakan oleh PIHAK PERTAMA
paling lama 2 (dua) minggu setelah periode Praktik berakhir.
(6) PIHAK KEDUA berkewajiban memenuhi pembimbingan mahasiswa sesuai dengan standar
materi pendidikan farmasi yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.
(7) PIHAK KEDUA berhak mendapatkan biaya ganti rugi kerusakan sarana dan prasarana rumah
sakit sebagai akibat langsung kesalahan dan kelalaian mahasiswa PIHAK PERTAMA dalam
melaksanakan Praktik kepada PIHAK KEDUA.

BAB IV
PEMBIAYAAN DAN PEMBAYARAN
BAGIAN KESATU
Biaya Praktik
Pasal 9

(1) PIHAK PERTAMA akan dikenakan biaya atas pelaksanaan Praktik Kerja Profesi Apoteker di
rumah sakit dengan besaran biaya yang disepakati oleh PARA PIHAK.
(2) Besaran biaya Praktik Kerja Profesi Apoteker memungkinkan untuk mengalami penyesuaian
berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK sebelum pelaksanaan Praktik.
(3) Biaya Praktik mencakup biaya pembimbingan, biaya sarana dan prasarana
(4) Besaran biaya pembimbingan sebesar Rp. 20.000,- (Dua puluh ribu rupiah) permahasiswa
perhari.
BAGIAN KEDUA
Tata Cara Pengajuan Tagihan
Pasal 10

(1) PIHAK KEDUA mengajukan tagihan kepada PIHAK PERTAMA paling larnbat 14 (empat
belas) hari setelah putaran pertama berakhir Praktik Keija Profesi Apoteker PIHAK
PERTAMA.
(2) Pengajuan tagihan kepada PIHAK PERTAMA dengan mengajukan rincian tarif sesuai dengan
waktu dan jumlah mahasiswa Praktik.

Tata Cara Pembayaran


Pasal 11

(1) PIHAK PERTAMA membayar biaya Praktik Kerja Profesi Apoteker kepada PIHAK KEDUA
paling cepat 1 (satu) bulan setelah diterimanya rincian tarif dengan menunjukan bukti setor
kepada PIHAK KEDUA melalui manajemen Rum ah Sakit Pendidikan Universitas Tanjungpura
Pontianak.
(2) Pembayaran dilakukan kepada PIHAK KEDUA dengan cara mentransfer ke Bank B IN Nomor
Rekening 00000042-01-30-400955-8 a.n RPL 042 BLU

BAB V
JANG KA WAKTU PERJANJIAN
Pasal 12

(1) Perjanjian ini berlaku efektif sejak tanggal ditandatangani oleh kedua belah pihak dan berlaku
untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung mulai ditandatangani.
(2) Selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum berakhimya jangka waktu perjanjian, para pihak
sepakat untuk saling memberitahukan maksudnya apabila hendak memperpanjang perjanjian ini
(3) Apabila selambat-lambanya sampai dengan 1 (satu) bulan sebelum berakhimya perjanjian tidak
ada surat pemberitahuan dari PIHAK PERTAMA untuk memperpanjang jangka waktu
perjanjian maka perjanjian ini berakhir dengan sendirinya.

BAB VI
PENGAKHIRAN PERJANJIAN
Pasal 13

(1) Peijanjian ini dapat diakhiri oleh salah satu PIHAK berdasarkan hal-hal sebagai berikut in i:
a. Persetujuan PARA PEHAK secara tertulis untuk mengakhiri perjanjian ini dimana
pengakhiran perjanjian akan berlaku efektif pada tanggal ditanda tanganinya persetujuan
pengakhiran tersebut
b. PIHAK lainnya melanggar ketentuan yang diatur dalam perjanjian ini (wanprestasi) dan
tetap tidak memenuhi atau tidak berusaha untuk memperbaikinya setelah menerima Surat
Peringatan sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut dengan tenggang waktu minimal masing-
masing 7 (tujuh) Hari Kerja. Pengakhiran berlaku efektif seketika pada tanggal
diterbitkaimya surat pemberitahuan pengakhiran perjanjian dari PIHAK yang dirugikan.
(2) Berakhimya perjanjian ini tidak menghapuskan hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang telah
timbul dan belum dipenuhi serta belum diselesaikan oleh salah satu PIHAK terhadap PIHAK
lainnya.
(3) PARA PEHAK sepakat untuk mengesampingkan ketentuan pasal 1266 dan pasal 1267 Kitab
Undang-undang Hukum Perdata yang mensyaratkan adanya suatu putusan hakim/ pengadilan
terlebih dahulu untuk pembatalan/ pengakhiran suatu perjanjian.

BAB VH
FORCE VIAJ EI RE
Pasal 14

(1) Apabila dalam pelaksanaan perjanjian ini salah satu pihak mengalami keterlambatan atau gagal
melaksanakan perjanjian ini karena force majeure, maka pihak yang mengalaminya wajib
memberitahukan kepada pihak lainya selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah
terjadinya force majeure tersebut.
(2) Force majeure dalam perjanjian ini adalah teijadinya hal-hal yang diluar kendali kontrol dari
salah satu pihak seperti peperangan, blokade, pemberontakan, kebakaran, sabotase, epidemik,
atau bencana alam seperti banjir, gempa bumi dan hal-hal lain diluar kemauan dan kemampuan
kedua belah pihak.
(3) Apabila force majeure tersebut terjadi sehingga para pihak dalam perjanjian ini tidak dapat
melaksanakan perjanjian ini maka para pihak akan menyelesaikan secara musyawarah.
(4) Semua kerugian dan biaya yang diderita oleh salah satu PIHAK sebagai akibat teijadinya
peristiwa Force Majeure merupakan tanggung jawab masing-masing PIHAK.
BAB VIII
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Pasal 15

(1) Setiap perselisihan, pertentangan dan perbedaan pendapat yang timbul sehubungan dengan
perjanjian ini akan diselesaikan terlebih dahulu secara musyawarab dan mufakat oleh para pihak.
(2) Apabila para pihak tidak berhasil mencapai mufakat maka para pihak sepakat untuk
menyelesaikan perselisihan tersebut melalui Pengadilan Negeri Singkawang.

BAB IX
PEMBERITAHUAN
Pasal16

o
(1) Semua surat-menyurat atau pemberitahuan atau pernyataan atau persetujuan yang wajib dan
perlu dilakukan oleh salah satu pihak kepada pihak lainnya dalam pelaksanaan perjanjian ini,
harus dilakukan secara tertulis dan disampaikan secara langsung atau melalui mesin fax dan
dialamatkan kepada:
a. PIHAK PERTAMA ; fakultas kedokteran universitas Tanjungpura Jalan Prof. Dr. Hadari
Nawawi Pontianak Telepon (0561) 765342, 583865, 732500 Faximili 0561-765342, 583865
b. PIHAK KEDUA ; Rumah Sakit Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak Jalan Prof.
Dr. Hadari Nawawi Telepon 0561-576242.
(2) Pemberitahuan yang diserahkan secara langsung dianggap telah diterima pada hari penyerahan
dengan bukti tanda tangan penerimaan pada buku ekspedisi atau buku tanda terima pengiriman,
sedangkan pengiriman melalui mesin fax dianggap telah diterima pada saat telah diterima kode
jawabannya (answerback) pada pengiriman telex dan konfirmasi mesin fax pada pengiriman
mesin fax.

BAB X
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 17

(1) Perjanjian lm tidak dapat dialihkan kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari
kedua belah pihak.
(2) Hal-hal yang belum cukup diatur dalam perjanjian ini akan diatur lebih lanjut dalam suatu
addendum/amandemen atas persetujuan kedua belah pihak dan merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dengan peijanjian ini.
%

(3) PARA PIHAK sepakat dan setuju apabila di kemudian hari terdapat peraturan perundang-undangan
yang bertentangan dengan perjanjian ini akan ditinjau kembali dan disesuaikan dengan peraturan
perundang-undangan dimaksud.

Pasal 18
PENUTUP

Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua), berlaku sebagai asli, masing-masing sama bunyinya, di
atas kertas bennaterai cukup serta mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani
PARA PIHAK

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,


Dekan Direktur
Rumah Sakit Pendidikan Universitas
Tanjungpura Pontianak

------

dr. Muhammad Asroruddin. Sn. M


NIP. 198012312006041002

Anda mungkin juga menyukai